PENDAHULUAN
Kebahagiaan hidup merupakan sesuatu yang pasti dan menjadi cita – cita
semua orang dalam hidupnya. Baik kebahagiaan di dalam berhasil menjalankan
tugas dan kewajiban yang baik serta benar maupun keberhasilan dalam
menghindari penderitaan. Bahagia dan tidaknya seseorang bisa berangkat dari
mampu dan tidaknya orang tersebut memenuhi kebutuhan keinginannya (dalam
bentuk positif), berangkat dari kata hatinya yang tulus dan murni.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
yang negatif, dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi (Diener, Lucas, Oishi,
2005).
3
2.2 Makna Kebahagiaan
“Sesungguhnya orang – orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
adalah orang yang bertakwa di antara kamu.” (Q.S.Al-Hujurat: 13) 2
4
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan
1. Gender
2. Usia
3. Pendidikan
5
4. Tingkat Pendapatan
5. Pernikahan
6. Pekerjaan
6
7. Kesehatan
8. Agama
7
9. Kejadian Penting dalam Hidup (Live Events)
8
A. Tingkat Kesejahteraan
9
2.4 Tahapan – Tahapan Bahagia
Sejak zaman dahulu hingga sekarang atau bahkan sampai nanti setiap
orang selalu berkata “Saya ingin hidup bahagia”. Tapi mereka sendiri tidak tahu
tentang sesuatu yang dikatakannya, sesuati yang menjadi tujuan dalam hidupnya
dan sesuatu yang sebenarnya ada dalam mereka sendiri. Bahagia memang relatif,
hingga wajarlah jika para ahli piker selalu berbeda mendefinisikan dan memberi
batasan tentang bahagia. Ada yang mengatkan bahwa bahagia itu identik dengan
kesenangan dan kepuasan. Ada yang berpendapat tidak sama. Menurut hemat kita
bahagia tidak selalu identik dengan kepuasan dan kesenangan. Karena kepuasan
dilakukan atau dialamioleh seseorang tidak berangkat dari kata hati yang tulus
akan tetapi berdasarkan nafsu. Atau dengan kata lain sebelum mereka merasakan
kepuasan, mereka didahului dengan perbuatan yang disukai oleh nafsu
saja sebagai pelampiasan rasa cemas. Berikut tahapan – tahapan bahagia :
10
2. Perasaan hati
Salah satu penyebab seseorang merasa miskin, rendah, tidak
diperhatikan orang lain, dikucilkan dari segala bentuk pergaulan ialah
perasaan hati atau perasaan kita sendiri yang menyebabkannya. Akhirnya
langkahnya tersendat, cita-citanya terhambat, kebutuhannya tidak
terpenuhi dan sebagainya. Kalau perasaan semacam itu hilang maka tidak
mustahil gairah akan bangkit, semangat hidup timbul, kekuatan tersusun,
keberanian kembali ada di dalam menghadapi segala tantangan hidup
yang ada di depannya.
4. Mata Penghidupan
Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak hidup menganggur
berpangku tangan mengharapkan jatuhnya bintang dari langit. Juga
melarang umatnya hanya semata-mata bekerja mengejar dunia sampai
berkelebihan tidak tahu waktu hingga melupakan akhiratnya. Jalan yang
terbaik yang ditempuh islam adalah hidup penuh keseimbangan antara
dunia dan akhirat, di satu sisi kita mengerjakan urusan dunia karena kita
hidup di dunia harus bekerja di sisi lain kita mengerjakan untuk
akhiratnya karena pada akhirnya kita nanti.
11
5. Tercapainya jihad (perjuangan)
Hidup perlu perjuangan dan perjuangan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup. Perjuangan sangat kuat sekali bagi seseorang yang
kurang memiliki potensi hidup untuk kesejahteraan hari ini dan hari esok.
Perjuangan merupakan potensi jiwa dan juga insting manusia untuk
mempertahankan dirinya, perjuangan hidup lebih kuat berada di Negara
barat atau Negara-negara maju yang persaingan hidup semakin ketat.
2.5 Sumber Kebahagiaan
1. Akal Budi
a. Sempurna Akal
Kesempurnaan akal harus dengan ilmu. Ilmu yang membuat
manusia dapat memahami sesuatu. Ilmu yang member kemudahan teknis
bagi manusia untuk mengekspresikan nilai-nilai keimanannya. Bahkan,
12
sebuah ibadah kalau tidak diiringi dengan ilmu, ibadah tersebut diragukan
kualitasnya
c. Syaja’ah (Berani)
Keberanian dalam menegakkan kebaikan dan menyingkirkan
keburukan dengan berbagai resiko dan konsekuensinya. Selain itu, berani
mengakui kesalahan diri sendiri dan berani mengakui kelebihan orang lain.
Artinya, keberanian bukan ditunjukan pada saat melakukan pelanggaran,
seperti membunuh orang lain tanpa hak, berzina, berjudi, berdusta,
korupsi, dan lain-lain.
d. Al-‘Adl (Keadilan)
Keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempa dan porsinya.
Keserasian dan keteraturan dalam memperlakukan sesuatu dapat
menghadirkan kebahagiaan.
2. Tubuh (Jasmani)
13
3. Luar Badan
b. Keluarga
c. Popularitas
14
a. Hidayah (petunjuk Allah)
Ia merupakan kekuatan yang lahir dari tajamnya mata batin dan kerasnya
kemauan. Dengan kata lain, Allah senantiasa membantu hamba-Nya ketika ia
mengalami kebingungan hati dan keresahan jiwa.
e. Bahagia Akhirat
15
2.6 Sebab – Sebab Umum Penghalang Bahagia
a. Perceraian
b. Kemiskinan
c. Kejahatan
d. Perang
Peperangan adalah problem sosial yang sulit untuk dipecahkan dari pada
problem sosial yang lain. Sering dikatakan bahwa peperangan untuk menciptakan
perdamaian, tapi anehnya untuk tujuan damai malah tidak aman bahkan sering
diwarnai dengan pertumpahan darah yang tidak sedikit memakan sejumlah korban
jiwa
16
e. Pelanggaran Terhadap Norma Susila
17
BAB III
PENUTUP
Tidak ada satupun manusia yang tidak ingin hidup bahagia. Namun tidak
semua perjalanan manusia mencari kebahagiaan menemukan jalan dan cara – cara
yang benar untuk meraihnya. Beragam sumber kebahagian dapat diperoleh. Ia
dapat diraih dan dirasakan kapan dan dimana saja karena ia tidak mengenal ruang
dan waktu. Secara mutlak ia bersumber dari Allah.
18
DAFTAR PUSTAKA
19