Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI KULIAH

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

CHAPTER 4
KONSEP HISTORICAL COST

oleh:
MUHAMMAD FAUZAN RAMADHAN
185020300111012
.
.
.
.
.
.

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Definisi Historical Cost.

Historical cost merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam
system pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya.

Penggunaan historical costing dipandang akan mengurangi aspek kualitas relevansi, sehingga
laporan keuangan tidak dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Historical costing
sempat akan digantikan dengan konsep fair value namun fair value juga memiliki kekurangan
sehngga dianggap tidak reliable dan belum mampu menggantikan historical costing sehingga
historical costing masih digunakan hingga saat ini meskipun historical costing juga memiliki
kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Historical Cost memiliki kelebihan sebagai berikut.


1. Hasil penilaiannya dapat diverifikasi
2. Memberi data yang dapat dibandingkan
3. Tidak menyajikan holding gain and loss
4. Menyajikan data yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen dan
investor, serta data yang digunakan dapat memprediksi masa depan.

Namun historical cost memiliki kelemahan sebagai berikut.


1. Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu
pada saat tertentu akan di bebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai uang yang telah
di tetapkan beberapa periode yang lalu pada saat terjadinya pencatatan biaya tersebut
2. Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah jika di
bandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang sekarang
3. Alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi, akan di bebankan terlalu kecil dan akan
menagkibatkan laba di hitung terlalu besar
4. Laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang didasarkan pada
asumsi adanya stable monetary unit tdak lah riil apabila diukur dengan perkembangan
daya beli uang yang berlangsung
5. Perusahaan tidak akan mempertahankan real capitalnya dan ada kecenderungan
terjadinya canibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan
dan pembagian laba yang lebih besar daripada semestinya
6. Menyalahi mathematical principle karena berbaGai himpunan yang tidak sama dijumlah
kan menjadi satu, dan
7. Disamping hal-hal diatas akan timbul kesulitan-kesulitan bagi manajemen perusahaan
apabila harus mendasarkan laporan akuntansi yang disusun berdasarkan asumsi adanya
stable monetary unit

1
Current Purchasing Power Accounting (CPPA)
CPPA menilai uang menurut daya belinya pada barang dan jasa secara umum dengan
tujuan untuk mempertahankan nilai modal menurut harganya yang tetap, dengan ukuran
indeks harga.

• Indeks Harga adalah rata-rata tertimbang dari harga barang dan jasa saat ini relative
terhadap rata-rata tertimbang dari harga dalam periode sebelumnya atau sering juga
disebut dengan ‘periode dasar’.
• Indeks harga yang digunakan dalam konsep ini dapat indeks harga umum maupun indeks
harga khusus.

Kelebihan CPPA.
• Mudah untuk diaplikasikan
• Karena hanya menggunakan nomor akuntansi biaya historis yang sudah tersedia dan
menerapkan indeks harga ke angka-angka ini.

Kekurangan CPPA
• Perubahan dalam harga barang dan jasa yang termasuk dalam indeks harga umum
mungkin tidak merefleksikan barang dan jasa di industri yang berbeda.
• Pengguna akan mengira nilai yang disesuaikan adalah asset tertentu, padahal semua asset
menggunakan indeks yang sama sehingga hal ini akan membuat pengguna menjadi
bingung.

Current Cost Accounting. (CCA)


Konsep ini menyatakan bahwa pos-pos laporan keuangan dengan harga perolehan
sekarang yaitu dengan harga perolehan dari pos yang mempunyai umur dan kepasitas
yang sama.
CCA membedakan antara keuntungan dari perdagangan, dan keuntungan yang dihasilkan
dari menyimpan asset

Kelebihan CCA
• Current Cost menunjukkan jumlah yang seharusnya dibayar oleh perusahaan dalam
periode berjalan untuk memperoleh aktiva atau jasa.
• Current cost memungkinkan identifikasi dari penyimpangan laba atau rugi, sehingga
mencerminkan hasil-hasil keputusan manajemen asset dan dampak dari lingkungan atas
perusahaan.
• Penjumlahan aktiva yang dinyatakan dalam nilai sekarang lebih berarti daripada
penambahan biaya historis yang terjadi pada periode berbeda.
• Current cost memungkinkan pelaporan current operating profit yang dapat digunakan
untuk meramalkan arus kas masa depan

Kekurangan CCA
• Pengguna current cost adalah subjektif karena sangat sulit untuk menentukan harga
perolehan sekarang yang pasti setiap saat.

2
Continously Contemporary Accounting (CoCoA)
CoCoA mengabaikan pengertian realisasi dalam hal mengakui pendapatan dan karenanya
pada poin pengakuan pendapatan berubah relative terhadap akun biaya historis.
CoCoA menilai asset dengan harga jual bersih (harga exit) pada tanggal neraca sebagai
dasar.
Penyesuaian pemeliharaan modal merupakan bagian dari periode pendapatan perseroan
dengan mengkredit cadangan pemeliharaan modal (bagian dari pemilik 'ekuitas’).
Dihitung dengan mengalikan aset bersih dengan perubahan proporsional dalam indeks
harga umum selama periode.
Tidak ada perbedaan antara keuntungan yang terealisasi dan sudah terealisasi karena
semua keuntungan dianggap sebagai bagian dari keuntungan

Kelebihan CoCoA
• Dengan menggunakan salah satu metode penilaian untuk semua aset (nilai exit) angka
yang dihasilkan dapat secara logis ditambahkan bersama-sama(aditivitas).
• Tidak perlu biaya alokasi untuk depresiasi sebagai penyusutan atau kerugian asset karena
didasarkan pada pergerakan harga keluar

Kekurangan CoCoA
• CoCoA mensyaratkan asset untuk dinilai secara terpisah, oleh karena itu CoCoA tidak
mengakui goodwill sebagai asset karena tidk dapat dijual secara terpisah

Anda mungkin juga menyukai