Anda di halaman 1dari 2

CATATAN SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN : PGSD FAKULTAS : FIP


KELOMPOK :4 DOSEN : Dr. Mulyana Abdullah, M.Pd.I.
HARI : Jum’at TANGGAL : 09 April 2021
MODERATOR : Wanda Widiartini NOTULIS : Annisa Triherwina
PENYAJI : 1. Finesya Sri Mumpuni NIM 1808233
2. Denisa Salva NIM 1808105
3. Silfia Damayanti NIM 1808411

Urgensi Kepemimpinan Dalam Pemerintahan Islam

 Pengertian Kepemimpinan

Istilah kepemimpinan dikenal dengan kata imamah, sedangkan kata yang terkait
dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada 7 (tujuh) macam, yaitu:
khalifah, malik, wali, ‘amir, ra’in, sultan, rais, serta ulil ‘amri. Kata imam diambil dari kata
amma-ya’ummu, yang berarti menuju, menumpu dan meneladani. Kata khalifah berakar dari
kata khalafa, yang pada mulanya berarti “di belakang.” Kata khalifah, sering diartikan
“pengganti” karena yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang
digantikannya selanjutnya. Al-Qur’an menggunakan kedua istilah ini untuk menggambarkan
ciri seorang pemimpin ketika berada di depan sebagai panutan, dan ketika dibelakang sebagai
seorang pendorong sekaligus mengikuti kehendak dan arah yang dituju oleh yang
dipimpinnya.

 Karakteristik Kepemimpinan Yang Tepat Dalam Pemerintahan Islam


a. Shidiq, Segala sesuatu yang dilakukan dalam kepemimpinannya harus berdasar
agama yang benar yang nantinya akan membawa kemaslahatan bagi umat yang
dipimpinnya.
b. Amanah, Amanah bermakna kepercayaan, yang menjadikan seorang pemimpin
memelihara sebaikbaiknya apa yang diserahkan kepadanya, sehingga tercipta rasa
aman bagi semua pihak.
c. Fathanah, Seorang pemimpin harus memiliki sifat fathanah, kecerdasan yang
melahirkankemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul
mendadaksekalipun. Kecerdasan ini dipergunakan untuk memecahkan masalah
yang terjadibdalam organisasinya.
d. Tabliqh, Seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi dengan baik pada
lingkungan internal maupun lingkungan eksternal organisasinya.
 Fungsi atau peranan kepemimpinan Islam
a. Kepemimpinan dalam Islam bersifat pertengahan, selalu menjaga hak dan kewajiban
individu serta masyarakat dalam prinsip keadilan, persamaan, tidak cenderung
terhadap kekerasan dan kelembutan, tidak sewenangwenang dan berbuat aniaya
b. Kepemimpinan yang konsen terhadap nilai-nilai kemanusiaan, memperhatikan
kemuliaannya dan menyertakan dalam setiap persoalan krusial, memperlakukan
dengan sebaik mungkin.
c. Kepemimpinan yang konsen terhadap kehidupan rakyatnya, dan tidak membedakan
mereka kecuali berdasarkan beban tanggung jawab seorang pemimpin.
d. Kepemimpinan yang konsen terhadap tujuan dan memberikan kepuasan kepada
bawahan dengan memberikan suri tauladan yang baik, konsisten dan tetap
bersemangat serta rela berkorban untuk mewujudkan tujuan.
e. Kepemimpinan yang memiliki kemampuan strategis, konsen terhadap faktor internal
dan eksternal yang melingkupi organisasi dan perusahaan.
 Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Pemerintahan Islam

Menurut Fazlur Rahman, pemimpin dalam Islam atau lebih tepatnya kepala negara,
haruslah dipilih oleh rakyat sendiri, dengan begitu kepala negara mendapatkan kekuasaan
dari rakyat. Demikian Muhammad A. Al-Buraey menyatakan bahwa:

“Pemerintahan dan penguasa hanya untuk Allah dan harus sesuai dengan syariat, tidak
ada seorang pun atau kelompok yang memiliki hak untuk mengingkari Tuhan, kedaulatan
hanya untuk Allah semata, legislasi juga hanya untuk Allah, sehingga pemerintahan negara
Islam memperoleh keabsahannya hanya dengan melaksanakan hukum-hukum Allah atau
syariah-Nya.”

Beberapa ayat Alquran yang menjadi dalil dan landasan bahwa kedaulatan rakyat
bersumber pada hukum Allah adalah Q.S. Fâthir [35]: 16-17, Q.S. Al-Ma’ârij [70]: 40-41 dan
Q.S. Al-Furqôn [25]: 36-39. Dengan demikian, dipertegas oleh Kasman Singodimedjo
bahwa:

“Mengenai kedaulatan rakyat atau kedaulatan ummat, maka sesungguhnya rakyat


atau umat itu tidak dapat dikatakan berdaulat di dalam arti berkuasa penuh, karena
rakyat/ummat itu tetap saja terdiri atas manusia-manusia yang sifatnya daif atau
lemah sebagai makhluk.”

Anda mungkin juga menyukai