Pengertian Perdagangan
Dalam Al-quran, perdagangan dijelaskan dalam tiga bentuk, yaitu tijarah (perdagangan),
bay’ (menjual) dan Syira’ (membeli). Agama Islam memang menghalalkan usaha
perdagangan, perniagaan dan atau jual beli. Namun tentu saja untuk orang yang menjalankan
usaha perdagangan secara Islam, dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya
yang mengatur bagaimana seharusnya seorang Muslim berusaha di bidang perdagangan agar
mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT di dunia dan akhirat.
Yang menentukan harga adalah permintaan produk/jasa oleh para pembeli dan
pemasaran produk /jasa dari para pengusaha/pedagang, oleh karena jumlah pembeli adalah
banyak, maka permintaan tersebut dinamakan permintaan pasar. Apapun bentuk penawaran
pasar, tidak dilarang oleh agama Islam selama tidak berlaku zalim terhadap para konsumen.
Jadi harga harga ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar yang membentuk
suatu titik keseimbangan.
a. Q - Quality
Berbicara tentang kualitas (reject, deject, human error) merupakan kesalahan kerja yang
kerap terjadi dan tentu berpengaruh terhadap kualitas dan pembengkakan biaya. Bahan baku
yang tidak memenuhi standar sering memerlukan perlakuan khusus yang menyimpang dari
SOP.
b. C- Cost
Pembengkakan cost di sejumlah lini kerja banyak terjadi. Di samping fluktuasi harga bahan
baku yang berasal dari pengaruh ekstemal, intemal activity merupakan penyebab
pembengkakan cost. Hal tersebut dapat menurunkan daya jual kompetitif
c. D – Delivery
Delivery merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam customer service. Fatal akibatnya
bila pelanggan kecewa terhadap pengiriman yang tidak tepat waktu. Mereka bisa lari ke
produk lain. Tidak hanya itu, biaya produksi bisa mengalami pembengkakan.
d. S-Safety
Kelelahan karena lembur untuk mengejar deadline produksi menyebabkan lingkungan pabrik
menjadi tidak teratur. Pabrik menjadi kotor, bising, berpolusi, dipenuhi Iimbah, berisiko
tetjadinya kebakaran, gizi tidak memenuhi kalori kerja, kesehatan lingkungan dan
sebagainya.
e. M – Morale
Sebuah organisasi akan sangat tidak produktif dan mengalami kemunduran bila para
karyawarmya tidak menghargai nilai-nilai moral. Komunikasi yang kurang baik, gosip,
menurunnya produktivitas, ketidakpuasan, ketidakstabilan merupakan contoh moral negatif
tersebut.