Anda di halaman 1dari 30

BAHAN FINAL

Materi 9

Marketing Mix (Bauran Pemasaran) dalam Perspektif Syariah:

Konsep Marketing mix dalam perspektif Islam ini menekankan aspek maksimalisasi nilai, bukan
maksimalisasi keuntungan semata. Prinsip maksimalisasi nilai didasarkan pada konsep keadilan.
Konsep Marketing Mix dalam perspektif Islam didasari prinsip-prinsip syari’at Islam meliputi produk,
harga, promosi, tempat dan oraang, maka konsep marketing mix dalam perspektif Islam dalam
artikel ini, meliputi produk, harga, promosi, distribusi, dan orang, yang secara rinci akan dijelaskan
sebagai berikut:

1. Strategi Produk, Proses produksi dalam pandangan Islam sangat berbeda dibandingkan dengan
pemikiran Barat. Perspektif Islam menyertakan unsur-unsur moral dan transendental di dalam
pengambilan keputusan proses produksi (Al-Misri, 1991). Prinsip-prinsip tersebut memiliki beberapa
ketentuan sebagaimana dikemukakan Al-Ukhuwa (1983), diantaranya adalah: Pertama, bahwa
produk harus sah menurut hukum dan tidak mengganggu dan merugikan kepentingan umum dalam
bentuk apapun; Kedua, produk harus harta benda aktual dari pemilik; Ketiga, produk itu harus bisa
diserahkan, karena penjualan suatu produk tidak sah jika tidak dapat diserahterimakan, sebagai
contoh penjualan ikan di sungai. Az- Zuhaili (2007) mengemukakan, tidak sah menjual barang yang
tidak dapat diserahterimakan, miskipun dimiliki penjualnya, misalnya: binatang yang lepas, burung
yang terbang di udara, ikan yang terlepas di laut setelah berhasil ditangkap; Keempat, akad
penjualan harus menetapkan secara jelas kuantitas dan kualitasnya; Kelima, proses produksi harus
halal dan baik. Al-Faruqi (1992) juga mengemukakan hal senada, bahwa prinsip-prinsip Islam
mensyaratkan bahwa operasi produksi harus halal dan baik dari awal sampai akhir. Terkait dengan
proses produksi merupakan bagian dari Ibadah kepada Allah. Az-Zuhaili (2006) menambahkan,
barang yang dijual adalah harta yang bernilai. Tidak sah menjual sesuatu yang bukan termasuk
kategori harta, seperti jual beli manusia merdeka, bangka, dan darah. Begitu pula menjual barang
yang tidak berharga, seperti minuman keras dan babi bagi umat Islam.

2. Strategi harga, Penetapan harga produk dalam Islam harus memperhatikan beberapa ketentuan
yang telah diatur dalam Islam, sebagaimana dikemukakan Niazi (1996), di antaranya adalah tidak ada
pasar monopoli, tidak ada penimbunan, tidak ada manipulasi harga. Monopoli dalam Islam dilakukan
dengan cara menimbun barang, sedangkan ekonomi konvensional bukan hanya dengan menimbun
saja, akan tetapi dengan banyak cara, seperti kepemilikan suatu sumber daya unik (istimewa) yang
tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain, skala ekonomis, dan lain sebagainya. Dengan
demikian, apapun yang dilakukan pihak tertentu untuk mencari keuntungan dengan cara membuat
kelangkaan suatu barang dapat disebut monopoli (ihtikâr) dalam perspektif ekonomi Islam. Definisi-
definisi monopoli dalam perspektif konvensional yang tujuan dan motifnya menzalimi dan
merugikan orang lain, maka dapat dikategorikan monopoli, begitu pula sebaliknya, apabila motifnya
tidak untuk menzalimi pihak lain, maka tidak dikatakan monopoli.

3. Strategi promosi, menurut Islam, teknik-teknik promosi harus tidak menggunakan daya tarik
seksual, persona emosional, mengintimidasi, kesaksian-kesaksian palsu. Di dalam kerangka Islam,
metoda- metoda ini bersifat tidak beretika karena yang dilakukan semata-mata untuk
memanfaatkan naluri dasar para konsumen dengan suatu tujuan untuk mendapatkan keuntungan
dan pangsa pasar yang lebih besar. Lebih lanjut, etika Islam dengan keras melarang peniruan wanita-
wanita di dalam iklan, pemberian harapan yang berlebihan, pemakaian bahasa dan perilaku sugestif,
dan pemanfaatan wanita-wanita sebagai objek untuk memancing dan menarik pelanggan-
pelanggan. Prinsip-prinsip Islam terhadap perilaku promosional yang semacam ini tidak layak untuk
dilakukan, tetapi dapat dipraktikkan sehari-hari seperti halnya pelatihan petunjuk dan penjualan di
Saudi Advertising. Al-Ukhuwa (1983) menggambarkan seperti yang ditunjukkan oleh Nabi dan para
muridnya. Sebagai contoh, seorang murid yang terkenal, Jarir selalu menyampaikan kepada
pelanggan-pelanggan kekurangan-kekurangan di dalam barang-barang miliknya. Ketika yang
diberitahu bahwa bisnisnya mau bangkrut ia menjawab, “Kita berjanji kepada Nabi untuk
bertransaksi dengan jujur di dalam aktivitas pemasaran kita”.

4. Strategi distribusi, Dari segi perspektif Islam, layanan terhadap pelanggan-pelanggan seperti itu
tidak bisa diterima dan disamakan dengan praktik-praktik pemasaran yang tak adil. Menurut prinsip-
prinsip Islam, saluran-saluran distribusi tidak digunakan sebagai tujuan untuk menciptakan suatu
beban untuk pelanggan akhir, yang disebabkan penundaan pengiriman dan mengakibatkan
penambahan harga lebih tinggi (Saeed dkk, 2001). Sebagai contoh, mengidentifikasi secara khusus,
perbuatan tidak beretika dalam saluran distribusi itu menyebabkan keterlambatan pengiriman,
memaksa pelanggan- pelanggan untuk kembali berulang-kali dan seperti itu berdampak pada
kekecewaan (Al-Ukhuwa 1938). Islam tidak melarang perwakilan agen sebagai jaringan pasar untuk
memudahkan gerakan dan fungsi akuisisi. Di dalam kerangka Islam beretika, bagaimanapun juga,
tujuan utama saluran-saluran distribusi harus untuk menciptakan nilai dan mengangkat standar
hidup dengan cara memberikan layanan etis yang memuaskan. Karenanya dalam hal distribusi
produk, mengikuti prinsip-prinsip ajaran Islam, sebagai berikut: (a) Tidak memanipulasi ketersediaan
produk untuk tujuan eksploitasi; (b) Tidak menggunakan paksaan pada saluran pemasaran; (c) Tidak
menggunakan pengaruh yang tidak semestinya atas pilihan-penjual kembali untuk menangani suatu
produk.

5. Strategi orang, Islam menekankan pentingnya kebebasan pelanggan dalam mengambil keputusan.
Kemampuan untuk berpikir rasional saat membuat keputusan yang berhubungan dengan aktivitas
pemasaran global merupakan prasyarat dalam hukum Islam. Masyarakat luas tidak boleh terhalangi
kebebasan dan kejujuran dari pemaksaan informasi pemasaran. Hak seorang pelanggan untuk
mendapatkan informasi yang benar dan merupakan bentuk hak yang diberikan kepadanya menurut
hukum Islam, serta hak yang melekat bagi kekayaannya untuk dibelanjakan dalam pembelian produk
dan jasa. Ini adalah tanggung jawab pemasar untuk tidak berusaha melakukan bentuk paksaan
apapun dan dalam situasi apapun, mereka harus menghargai integritas intelektual dan tingkat
kesadaran yang lebih tinggi dari konsumen untuk memastikan bahwa bahwa uang yang didapat atas
kerja keras dari para pelanggan adalah tidak tersia-siakan.

Materi 10

Strategi Pemasaran Produk

• Marketing Mix Strategi Produk


Secara teori, produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke pasar untuk
digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Jika ingin sukses menjalankan strategi marketing mix,harus dapat membuat dan menghasilkan
produk atau jasa dengan kualitas dan keunikan tersendiri.

Dengan begitu, produk atau jasa secara otomatis dapat meningkatkan daya saing di pasaran.

Produk memiliki dua unsur yang perlu diperhatikan yaitu kualitas dan visual.

Harus memastikan kualitas dari produk dengan baik, selain itu konsumen juga harus merasa
membutuhkan untuk membeli produk atau jasa tidak hanya sekedar tertarik.

Cara mudah yang dapat lakukan yaitu dengan cara menentukan target pasar melalui riset kecil yang
terstruktur.

Riset yang dilakukan pada strategi marketing mix dapat mencakup informasi respon pasar, keinginan
konsumen, dan lain sebagainya.

Melalui informasi yang kita dapat dari riset, kita dapat membandingkan produk/jasa Anda dengan
kompetitor, mengetahui kelebihan dan kekurangan produk Anda.

Setelah itu, Anda dapat melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu produk dan jasa,
mencocokan produk dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, dan memberikan gambaran
prospek produk dimasa yang akan datang.

• Marketing Mix Strategi Harga

Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau klien untuk
mendapatkan produk yang tawarkan.

Dengan kata lain, seseorang akan menggunakan jasa atau membeli produk yang Ditawarkan, jika
pengorbanan yang dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang ia ingin
dapatkan dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Terkait poin ini, fokus adalah bagaimana caranya agar dapat membuat pelanggan atau calon pembeli
potensial merasa pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia dapat.

Dengan begitu strategi marketing mix akan lebih optimal.

Dalam menentukan harga dari produk, Anda harus menghitungnya berdasarkan dengan biaya
produksi, modal, dan tambahkan keuntungan beberapa persen.

Harga jual harus sesuai dengan harga pasar, tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah.

Hal ini untuk mencegah terjadinya kebangkrutan tentunya.

Jika Anda ingin menjual dengan harga yang lebih tinggi, berikan perbedaan yang mencolok
dibandingkan kompetitor Anda, seperti kualitas, varian.

• Marketing Mix Strategi Saluran Distribusi


Dalam dunia pemasaran tentu saja ada yang namanya pendistribusian. Untuk mendirikan sebuah
usaha yang berkembang tentu saja harus ada distribusi yang tepat dengan para agen pemasaran di
pasaran luas dan salah satu hal yang paling penting dan menjadi dasar adalah dalam dunia
pemasaran adalah urusan strategi distribusi. 

Strategi distribusi harus tepat sasaran dan harus sesuai langkah pemasarannya. Sebuah sistem
manajemen harus mengambil langkah yang tepat dalam mengambil keputusan yang sangat kritis
tersebut. Dalam pemilihan strategi yang tepat tentunya harus sesuai dengan pemilihan agen serta
teknik pemasaran yang tepat guna.

• Marketing Mix komunikasi Terintegrasi

Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi merupakan strategi yang digunakan oleh suatu
perusahaan atau individu untuk mencapai target pasarnya melalui berbagai jenis komunikasi. Ini
mencakup pesanan (apa yang harus dikatakan), media (di mana itu akan dikatakan), dan target
(kepada siapa pesan disampai).

Komunikasi pemasaran atau Hubungan Masyarakat adalah bagian yang mungkin telah dipelajari
selama ini.

Biasanya, strategi ini berarti membangun kesadaran teratas di antara pelanggan ideal tentang
produk atau penawaran.

Bagaimana melakukannya akan sangat bergantung pada pengalaman, industri, dan anggaran , Jika
rencana pemasaran memiliki anggaran satu juta dolar, dapat menjangkau pasar sasaran dengan
bauran promosi yang mencakup iklan TV atau Facebook, dll

Materi 11

Riset Pemasaran

Marketing research (riset pemasaran) merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran.
Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan
tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset
pemasaran yang diperoleh.

• Menetapkan masalah dan tujuan riset

1. mendefinisikan masalah dan tujuan riset. Dalam hal ini manager pemasaran dan peneliti
pemasaran untuk mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan menentukan tujuan dari riset ini.
Management harus mengarahkan agar jangan sampai masalah menjadi luas atau terlalu sempit.
2. mengembangkan rencana riset. Periset pemasaran mengharuskan pengembangan rencana yang
paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran harus
mengetahui biaya rencana riset, sumber data, pendekatan riset dan lainnya sebelum menyetujui.

3. mengumpulkan informasi. Pada tahapan ini umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan
paling sering terjadi kesalahan. Olehn karena itu diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk
mendapatkan data informasi yang akurat.

4. menganalisa informasi. Semua informasi yang didapat perlu disaring sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan dari riset ini. Perhitungan dan analisa akan data yang telah diperoleh akan menentukan
langkah yang diambil selanjutnya.

5. menyajikan hasil temuan. Pada hasil temuan yang akan disajikan sebaiknya jangan terlalu banyak
angka-angka dan teknik statistik dimana nantinya akan membingungkan para pengambil keputusan
melainkan pada hal-hal yang bermanfaat saja.

• Mengembangkan sumber informasi

Membantu memudahkan setiap sistem informasi yang dimiliki perusahan. Membantu mempercepat
informasi ketika ada kesalahan ataupun kekeliruan pada data. Mempermudah manajemen waktu
dalam hal menjalankan kegiatan perusahaan, terutama dalam hal pemasaran.

• Mengumpulkan informasi

Sistem informasi pemasaran adalah sebuah sistem yang menganalisis dan menilai


informasi pemasaran yang dikumpulkan terus menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar
perusahaan.

Berikut beberapa fungsi atau manfaat sistem informasi pemasaran untuk perusahaan yang
menjalankannya.

1. Perusahaan akan dimudahkan dalam mengontrol perkembangan bisnis.

2. Perusahaan dapat dengan mudah memproses setiap informasi yang dimilikinya.

3. Perusahaan akan lebih cepat mengetahui jika ada kekeliruan atau kesalahan data.

4. Akan mempermudah manajemen waktu dalam menjalankan perusahaan khususnya di bidang


pemasaran.

5. Kesalahan fatal yang terjadi karena human error bisa dihindari.

Ada tiga jenis sistem informasi yaitu:


1. Marketing Intelligence

Merupakan informasi yang mengalir dari lingkungan ke dalam perusahaan.

2. Internal Marketing Information

Merupakan informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan itu sendiri.

3. Marketing Comunication

Merupakan informasi yang mengalir dari perusahaan ke luar (lingkungan).

• Menganalisis informasi

Menyajikan penemuan

Beberapa fungsi riset pemasaran adalah:

1. Membuat keputusan usaha yang solid

Saat usaha Anda harus membuat keputusan penting, Anda membutuhkan informasi tentang pasar,
persaingan, dan industri secara keseluruhan. Melakukan riset pasar dapat menguntungkan
organisasi karena keputusan didasarkan pada informasi terbaru dan relevan.

2. Menentukan peluang bisnis baru

Riset pasar tidak hanya berfungsi mempelajari tren dan perilaku konsumen. Mengidentifikasi
peluang melalui informasi yang diberikan riset pasar juga memungkinkan usaha Anda menemukan
aliran pendapatan baru.

3. Mengamankan pendanaan dari investor

Saat Anda memiliki ide baru untuk sebuah perusahaan atau produk baru, mengamankan pendanaan
dari investor adalah salah satu hal terpenting.

Riset pemasaran membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang industri, persaingan saat ini, dan
apakah ide Anda akan memecahkan masalah yang ada di pasar, semua hal penting yang ingin
investor ketahui.

4. Menghindari kegagalan bisnis

Riset pasar tidak hanya membantu Anda memasuki pasar baru atau memainkan peran penting
dalam pengembangan produk baru, tetapi juga mengurangi resiko kegagalan usaha.

Terkadang adalah riset yang membuat perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan sesuatu,
sesuatu yang dapat membuat usaha kehilangan pendapatan, citra mereknya, dan sebagainya.

Materi 12 dan 13
Promosi dan Perencanaan Program Pemasaran Produk Bank Syari’ah

Strategi adalah pendekatan (approach) secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan ide
atau gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.Pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Jadi, strategi pemasaran merupakan tindakan
lanjut dari opengenalan pasar yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan
produk agar dapat diterima oleh pasar.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:

1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi,
sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-
ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang di inginkan nasabah.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk
bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan
menciptakan iklim yang efisien.

a. Mengelola Periklanan

1. Memahami Tujuan Iklan 

Sobat Shipper perlu memahami tujuan campaign iklan dibuat sebelum menjalankan iklan. Iklan
secara garis besar memang bertujuan untuk promosi. Namun, jika diuraikan lebih spesifik iklan
digital punya beberapa tujuan. 

Tujuan iklan digital atau iklan online di antaranya: 

* Memberi informasi kepada audiens tentang macam-macam produk yang telah ada dan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian. 

* Mengenalkan produk baru kepada pelanggan agar mendapat respon yang baik di pasaran. 

* Meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek, sehingga brand atau toko online kamu
dikenal masyarakat luas.

* Memperluas jangkauan target pelanggan sebab iklan online dapat menjangkau audiens dari mana
saja dengan lebih mudah. 
* Meningkatkan penjualan produk kepada calon konsumen baru maupun konsumen lama untuk
melakukan repeat order. 

* Menekan biaya iklan lebih efisien karena iklan online relatif lebih murah daripada iklan
konvensional dengan efektivitas lebih tinggi. 

2. Mengetahui Target Konsumen yang Dituju

Iklan online berbeda dengan iklan offline. Sobat Shipper perlu tahu siapa audiens yang ditargetkan
untuk menerima iklan tersebut. Kamu bisa melakukan segmentasi pelanggan yang cocok dengan
informasi dalam iklan digital tersebut. 

Contoh, jenis targeting Facebook Ads berdasarkan audiens ada 3 yaitu: 

a. Core Audience

Core audiens adalah targeting audiens untuk iklan meliputi data-data pribadi yang bisa dianalisis
oleh Facebook. Seperti usia, jenis kelamin, lokasi spesifik, interest, behavior dan engagement. 

b. Custom Audience

Custom audience yaitu memilih target audiens berdasarkan pengguna facebook yang menunjukkan
minat kepada brand atau toko online kamu tapi belum ada aktivitas transaksi. Data yang digunakan
meliputi kontak dari database yang dimiliki pengiklan, pengunjung website atau pengguna aplikasi. 

c. Lookalike Audience

Lookalike audience berarti Facebook akan mencarikan kamu target audiens yang belum tahu banyak
tentang brand atau toko online kamu. 

Secara garis besar targeting audiens dalam iklan online di media lain juga kurang lebih seperti itu.
Target konsumen potensial diatur berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi dan minat mereka. Target
konsumen juga akan mempengaruhi konsep campaign, teknik copywriting, desain konten dalam
membuat iklan digital. Copywriting adalah cara menulis konten marketing agar bisa menarik
perhatian audiens.

4. Membuat Campaign Iklan yang Relevan dan Menarik

Campaign iklan harus sesuai dengan tujuan dan target audiens. Sobat Shipper perlu tahu beberapa
tips yang diperlukan untuk membuat iklan yang relevan dan menarik. 

* Kombinasikan konten dengan teks, gambar, warna, video atau animasi agar menarik. 

* Gunakan teknik copywriting yang bisa mengajak atau mendorong audiens supaya ingin mencari
tahu lebih dalam tentang info brand atau produk yang diiklankan

* Beri info keunggulan produk, harga, kkdiskon atau penawaran promo terbatas untuk menarik
minat pelanggan.

* Berikan link ke landing page dengan teks iklan yang persuasif seperti “segera hubungi kami!”,
“penawaran terbatas!” dan sebagainya. 

4. Menentukan Media Digital yang Paling Tepat 


Memilih media digital yang paling tepat bisa berdasarkan budget promosi, target audiens dan
konten iklan. Untuk memudahkan Sobat Shipper memilih media iklan digital yang tepat, mari kita
bahas beberapa media digital yang menyediakan fitur iklan. 

a. Facebook Ads

Facebook Ads adalah fitur iklan digital yang disediakan oleh Facebook. Pengiklan bisa membuat
konsep iklan, menjalankan iklan hinga menganalisis performa iklan menggunakan Facebook Ads
Manager. Beberapa jenis iklan digital yang Facebook sediakan yaitu iklan video, iklan foto, iklan multi
produk, retargeting, boosted post, local ads dan lain-lain. 

b. Instagram Ads

Instagram Ads adalah platform iklan online dari Instagram untuk menarik audiens berdasarkan
segmentasi tertentu. Jenis iklan instagram yang bisa Sobat Shipper pilih yaitu iklan newsfeed, iklan
story, iklan boosted post, iklan carousel, iklan explore dan lain-lain.  

c. Google Ads

Google Ads adalah iklan digital yang paling populer di dunia internet. Google Ads bisa menjangkau
jaringan audiens sangat luas berdasarkan kata kunci yang ditentukan. Beberapa jenis iklan Google
Ads yaitu Google Search Network, Google Display Network, Google Shopping Ads, Google Video dan
Google Play.

5. Menggunakan Tools Analytics untuk Mengevaluasi Kinerja Iklan

Kegiatan promosi tidak hanya sebatas membuat dan menjalankan iklan. Sobat Shipper perlu
melakukan kegiatan analisis selama iklan berlangsung untuk mengetahui performa iklan dan tingkat
efektivitasnya. Hal ini penting untuk mengetahui campaign iklan yang sudah efektif atau belum.
Selain itu, kegiatan analisis juga berfungsi untuk meningkatkan performa bisnis.  

b. Promosi Penjualan

Secara sederhana, promosi penjualan adalah sebuah aktivitas yang diterapkan untuk tujuan
meningkatkan penjualan dan meningkatkan permintaan konsumen terhadap sebuah produk.
Biasanya promosi diterapkan dalam jangka waktu yang terbatas dan telah ditentukan sebelumnya.

Berikut ini beberapa contohnya:

1. Diskon

Memberikan diskon, merupakan contoh promosi yang bisa dilakukan untuk menjaga relasi bisnis
tetap terhubung dengan baik. Walaupun bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan
pelanggan, diskon pun bisa menarik calon konsumen baru. Dengan demikian, dapat meningkatkan
penjualan.

Namun hal yang harus Anda perhatikan sebelum memberikan diskon kepada pelanggan adalah:

* Gunakan diskon untuk menunjukkan penghargaan, bukan untuk mempertahankan pelanggan


* Tawarkan diskon hanya untuk beberapa pelanggan tertentu

* Tawarkan diskon detelah anda memiliki fundamental klien yang stabil

* Berhati-hatilah saat mengumumkan diskon

* Kombinasikan metode promosi untuk meminimalkan efek yang merugikan

2. Hadiah

Contoh promosi yang bisa dicoba untuk meningkatkan penjualan adalah pemberian hadiah.
Khususnya pada pelanggan yang loyal. Pemberian hadiah ini merupakan bentuk penghargaan pada
para konsumen. Oleh sebab itu, seringkali dijumpai untuk setiap pembelian produk tertentu
ditemukan hadiah.

3. Reward

Contoh promosi berikutnya, yaitu pemberian reward, mekanisme yang dilakukan adalah reward
berupa kumpulan point yang dapat diterima jika membeli produk dengan jumlah tertentu, maka
pembeli akan mendapatkan reward.  Keuntungan bagi penjual yaitu, produk yang dijual akan lebih
banyak.

4. Cashback

Contoh promosi lainnya yaitu memberikan cashback pada setiap pembelian produk, dengan maksud
konsumen tersebut akan membeli kembali produk lainnya dengan promo cashback tersebut.
Misalnya, jika harga satu buah tas sebesar Rp100. 000, dan setiap membeli produk tersebut akan
mendapatkan cashback senilai Rp10. 000,  maka jika membeli dua tas, pembeli akan mendapatkan
cashback senilai Rp20.000, –

5. Buy 1 Get 1 Free

Contoh promosi yang bisa dilakukan, adalah beli satu gratis satu. Khususnya untuk produk bahan
pokok yang dibutuhkan oleh konsumen. Tentunya konsumen akan menyukainya. Misalnya produk
yang dapat dilakukan promosi beli satu gratis satu adalah pada produk deterjen, shampo, atau sabun
mandi.

d. Mengelola Armada Penjualan

MENGELOLA ARMADA PENJUALAN

Istilah perwakilan penjualan (sales representative) mencakup posisi yang luas. McMurry
membedakan enam posisi penjualan, yang berkisar dari tipe penjualan yang paling tidak kreatif
sampai yang paling kreatif :

1. Pengirim (deliver)

2. Penerima pesanan (order taker)


3. Pembawa misi (missionary)

4. Teknisi (technician)

5. Pencipta permintaan (demand creator)

6. Penjual solusi (solution vendor)

Merancang Armada Penjualan

Perusahaan perlu berpikir secara mendalam tentang masalah, perancangan armada penjualan, yaitu
pengembangan tujuan, strategi, struktur, ukuran, dan kompensasi armada penjualan.

a. Tujuan dan Strategi Armada Penjualan

Wiraniaga memiliki satu atau beberapa tugas sbb :

* Mencari calon pembeli

* Menetapkan sasaran

* Berkomunikasi

* Menjual

* Melayani

* Mengumpulkan informasi

* Mengalokasikan

Perusahaan harus menyebarkan wiraniaga mereka secara strategis sehingga mereka mengunjungi
pelanggan yang tepat  pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. Perwakilan penjualan
bekerja sama dengan pelanggan dalam beberapa cara :

* Perwakilan penjualan dengan pembeli

* Perwakilan penjualan dengan kelompok pembeli

* Tim penjualan dengan kelompok pembeli

* Penjualan konferensi

* Penjualan seminar

Setelah perusahaan memutuskan pendekatan penjualan yang diinginkan, ia dapat menggunakan


wiraniaga langsung atau berdasarkan kontrak.

Armada penjualan langsung (perusahaan) terdiri atas karyawan penuh atau paruh waktu yang hanya
bekerja bagi perusahaan bersangkutan

Armada penjualan berdasarkan kontrak meliputi wakil produsen manufaktur, agen penjualan, dan /
atau pialang, yang menerima komisi berdasarkan besarnya penjualan

e. Mengelola Lini Produk, Merek dan Pengemasan


Produk  adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan
atau kebutuhan.

A. PRODUK DAN BAURAN PRODUK


B.
1. Level Produk

Dalam merencanakan tawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui lima level produk. Tiap level
menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan.

Lima level produk :

1.        Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh
pelanggan.

2.        Produk dasar (basic product)

3.        Produk yang diharapkan (expected product), serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan oleh para pembeli ketika membeli produk itu.

4.        Produk yang ditingkatkan (augmented product) yang melampau harapan pelanggan.

5.        Produk potensial (potential product) yang mencakup semua peningkatan dan transformasi
yang pada akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.

2. Hierarki Produk

Tiap produk berkaitan dengan produk-produk lain tertentu. Hierarki produk terentang mulai dari
kebutuhan dasar sampai produk-produk khusus yang memuaskan kebutuhan khusus.

Tujuh level hierarki produk :

1.        Rumpun kebutuhan (need family) : kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu
kelompok produk

2.        Rumpun produk (product family) : semua kelas produk yang dapat memenuhi semua
kebutuhan inti dengan efektifitas yang memadai.

3.        Kelas produk (product class) : sekelompok produk dalam rumpun produk yang diakui
mempunyai persamaan fungsional

4.        Lini produk (product line) : sekelompok produk dalam suatu kelas produk yang berkaitan erat
karena produk-produk itu melaksanakan fungsi yang serupa, dijual pada kelompok pelanggan yang
sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu.

5.        Jenis produk (product type) : sekelompok produk dalam lini produk yang sama-sama memiliki
sejumlah kemungkinan bentuk produk.
6.        Merek (brand) : nama yang diasosiasikan dengan satu atau beberapa produk dalam lini
produk, yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau karakter produk tersebut.

7.        Unit produk(item, juga disebut stockkeeping unit atau product variant) : satu unit tersendiri
dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau
atribut lain.

Ada dua istilah lain yang sering digunakan berkenaan dengan hierarki produk.

1.        Sistem produk (product system) adalah sekelompok produk yang berbeda tetapi saling
berhubungan yang berfungsi dengan cara saling melengkapi. Misalnya, Nikon Company menjual
kamera beserta satu set lensa, filter dan pilihan lain yang membentuk suatu sistem produk.

2.        Bauran produk (product mix atau product assortment) merupakan rangkaian dari seluruh
produk dan varian produk yang ditawarkan satu penjual tertentu kepada para pembeli.

3. Klasifikasi Produk

Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk : daya tahan,


keberwujudan, dan penggunaan (konsumen atau industri). Tiap jenis produk memiliki strategi
bauran pemasaran yang sesuai.

a.Klasifikasi Daya Tahan dan Keberwujudan

Produk dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya :

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) : adalah barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

2. Barang tahan lama (durable goods) : adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan
berkali-kali.

3. Jasa (service) : jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.

b. Klasifikasi Barang Konsumen


c. Banyaknya jenis barang yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan
berbelanja konsumen, yaitu :
1. Barang kenyamanan (convenience) : adalah barang-barang yang biasanya sering
dibeli konsumen, segera, dan dengan usaha yang minimum. Contohnya, surat kabar,
rokok, sabun dsb.

        Barang convenience terbagi atas :

a. Barang kebutuhan sehari-hari (staples) : adalah barang yang dibeli konsumen secara teratur.
Contohnya : sikat gigi, sabun dsb.

b. Barang dadakan (impulse) : barang yang dibeli berdasarkan keinginan seketika, tanpa
perencanaan atau usaha pencarian. Contoh : permen dsb.
c. Barang darurat (emergency) : adalah barang yang dibeli saat kebutuhan itu mendesak. Contoh :
payung, jas hujan dsb.

2. Barang belanjaan (shopping) : adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan


berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembelian.
Contohnya furniture, pakaian, mobil bekas, dsb.

 Barang shopping terbagi atas :

a. barang homogen : memiliki mutu yang serupa tetapi mempunyai harga yang cukup berbeda
sehingga dapat dijadikan alasan perbandingan dalam berbelanja.

b.Barang heterogen : berbeda dalam keistimewaan dan jasa produk yang mungkin lebih penting
daripada harganya.

3. Barang khusus (specialty goods) : adalah barang-barang dalam karakteristik unik atau identifikasi
merek dimana untuk memperoleh barang itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contoh mobil mewah, jas khusus pria dsb.

4. Barang yang dalam kondisi normal tidak dicari (unsought) : adalah barang-barang yang tidak
diketahui konsumen atau diketahui namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk
membelinya. Contoh. Tanah kuburan, asuransi jiwa, ensiklopedia dsb.

4. Klasifikasi Barang Industri


5. Tiga kelompok barang industri :

1. Bahan baku dan suku cadang (materials & parts) : adalah barang-barang yang sepenuhnya
memasuki produk yang dihasilkan. Terbagi atas dua kelas :

a.        Bahan mentah : Bahan mentah terbagi atas dua kelas utama :

1)       Produk pertanian misalnya gandum, padi, kapas, ternak, dsb.

2)       Produk alam misalnya ikan, kayu, minyak mentah, biji besi, dsb.

b.        Bahan baku dan suku cadang hasil manufaktur : Dibagi atas dua kategori :

1)       Bahan baku komponen misalnya, besi, kabel, semen, dsb.

2)       Suku cadang komponen misalnya, motor kecil, ban, cetakan, dsb.

2. Barang modal (capital items) : adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir. Terbagi atas dua kelompok :

a.        Instalasi, Instalasi terdiri dari :

1)       Bangunan misalnya pabrik dan kantor

2)       Peralatan misalnya generator, bor, lift, dsb.

        Instalasi merupakan pembelian yang besar. Instalasi biasanya dibeli langsung dari produsennya.

b.        Peralatan
        Meliputi peralatan dan perkakas pabrik yang dapat dibawa-bawa misalnya perkakas
pertukangan, truk pengangkut serta peralatan kantor misalnya PC dan meja.

        Peralatan memiliki umur yang lebih singkat dibandingkan instalasi tetapi umurnya lebih panjang
dibandingkan perlengkapan operasi.

2. Perlengkapan dan Jasa Bisnis : adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang
membantu pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir.

Perlengkapan ada dua jenis :

a.        Perlengkapan operasi misalnya pelumas, batu bara, kertas tulis, pensil, dsb.

b.        Barang untuk pemeliharaan dan perbaikan misalnya cat, paku, sapu dsb.

Perlengkapan ekuivalen dengan barang convenience dalam bidang industri ; perlengkapan biasanya
dibeli dengan usaha minimum berdasarkan pembelian ulang langsung.

Jasa bisnis meliputi :

a.        Jasa pemeliharaan dan perbaikan misalnya membersihkan jendela, reparasi mesin tik, dsb.

b.        Jasa konsultasi bisnis misalnya konsultasi manajemen, hukum, iklan, dsb.

6. Bauran Produk

Bauran produk (product mix, juga disebut product assortment) : adalah kumpulan dari semua
produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Misalnya kodak terdiri
atas dua lini produk utama : produk informasi dan produk citra. Michelin memiliki tiga lini produk :
ban, jasa, dan pemeringkat restoran.

Bauran produk suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi tertentu :

1. Lebar bauran produk mengacu pada berapa banyak macam lini produk perusahaan itu.

2. Panjang bauran produk mengacu pada jumlah unit produk dalam bauran produknya.

3. Kedalaman bauran produk mengacu pada berapa banyak varian yang ditawarkan tiap produk
dalam lini tersebut.

4. Konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam hal
penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi, atau hal lainnya.

C. KEPUTUSAN LINI PRODUK


D.
1. Analisis Lini Produk

Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk dalam lininya untuk
menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau dihentikan.
Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk.

Penjualan dan Laba Lini Produk


Penjualan yang sangat terpusat pada sejumlah unit kecil produk menunjukkan kerentanan lini
tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi dan dilindungi secara cermat. Manajer lini produk dapat
mempertimbangkan untuk melepas unit produk yang penjualan dan labanya rendah kecuali jika unit
produk itu mempunyai potensi besar untuk tumbuh.

Profil Pasar

Manajer lini produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya terhadap lini produk
pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk yang berguna untuk merancang strategi
pemasaran lini produk. Peta itu menunjukkan unit produk pesaing yang menyaingi produk
perusahaannya. Manfaat lainnya dari peta produk tersebut adalah dapat untuk mengidentifkasi
segmen pasar. Setelah  melaksanakan analisis lini produk, manejer lini produk harus
mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk, modernisasi lini, keistimewaan lini dan
pemangkasan lini.

2. Panjang Lini Produk

Masalah yang  dihadapi manajer lini produk adalah panjang lini produk yang optimal. Lini produk
terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah unti produk; lini terlalu
panjang jika dapat ditingkatkan laba dengan mengurangi unti produk.

Perusahaan yang ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan yang besar akan menggunakan
lini yang lebih panjang. Sedangkan perusahaan yang mementingkan laba yang tinggi akan
menggunakan lini yang lebih pendek yang terdiri atas beberapa unit produk yang dipilih dengan
cermat.

Perusahaan dapat memperpanjang lini produknya dengan dua cara : perentangan lini (line
stretching) dan pengisian lini (line filling).

a. Perentangan Lini

Perentangan lini terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya melalmpaui cakupan yang
sekarang. Perusahaan dapat merentang lininya ke bawah, ke atas atau kedua arah.

1) Perentangan ke Bawah
2) Sebuah perusahaan yang posisinya di pasar tengah mungkin ingin
memperkenalkan lini harga yang lebih rendah karena satu dari tiga alasan berikut :

1. Melihat peluang pertumbuhan di pasar kelas bawah

2. Keinginan mengikat kelas bawah agar tidak bergerak ke atas

3. Menemukan bahwa pasar tengah sedang mengalami stagnasi atau kemunduran.

Tiga pilihan nama ketika perusahaan bergerak ke bawah :

1. Menggunakan nama yang sama pada semua tawarannya misal Sony

2. Menggunakan nama sub merk untuk harga yang lebih rendah misal Sony Value Line
3. Menggunakan nama yang berbeda untuk harga yang lebih rendah.

2)       Perentangan ke Atas

Perusahaan bawah mungkin ingin masuk ke pasar atas. Mereka tertarik dengan tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi, marjin yang lebih besar atau sekedar untuk memposisikan diri
sebagai produsen yang memproduksi lini yang lengkap. Banyak perusahaan membuat produk
dengan nama yang benar-benar baru misal Toyota mengeluarkan Lexus dsb.

3) Perentangan Dua Arah


4) Perusahaan menengah mungkin akan memutuskan merentangkan lininya kedua
arah untuk meraih kepemimpinan dalam lini produk tertentu.

Merek

Adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua hal tersebut, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan
untuk membedakannya dari produk pesaing.

Merek dapat berupa logo, nama, merk dagang atau simbol lain.

Berdasarkan UU merek dagang, penjual diberikan hak ekslusif untuk menggunakan merek untuk
selamanya. Merek berbeda dengan aktiva lain seperti hak paten dan hak cipta yang mempunyai
batas waktu.

Merek lebih dari sekedar simbol.

Merek dapat memiliki enam level pengertian :

1. Atribut : Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes mengingatkan


kita akan produk yang dirancang dengan baik, bergengsi tingggi.

2. Manfaat : atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat  fungsional dan emosional, misal : ”mobil
ini membuat saya menjadi penting dan dihargai”.

3. Nilai : merek juga menyatatakan sesutu tentang produsen, jadi mercedes berarti kinerja tinggi,
kemananan, gengsi dll.

4. Budaya : merek juga mewakili budaya tertentu, misalnya mercedes mewakili budaya Jerman  yang
efisien, bermutu tinggi dan terorganisasi.

5. Kepribadian : merek mencerminkan kepribadian tertentu misal, mercedes mencerminkan


kepribadian pemimpin yang masuk akal.

6. Pemakai : Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk
tersebut.

Kekuatan dan Nilai Merek (Ekuitas Merek)


Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar. Pada satu sisi ada merek
yang tidak dikenal oleh sebagian besar pembeli di pasar. Kemudian ada merek yang terhadapnya
pembeli memiliki tingkat ;

1. Kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi

2. Penerimaan merek (brand acceptability) yang tinggi

3. Preferensi merek (brand preference) yang tinggi

4. Kesetiaan merek (brand loyalty) yang tinggi

Lima level sikap pelanggan terhadap merek mereka, dari yang terendah hingga tertinggi :

1. Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga. Tidak ada kesetiaan merek.

2. Pelanggan puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.

3. Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek

4. Pelanggan menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman

5. Pelanggan terikat kepada merek itu.

Ekuitas merek (brand equity) sangat berkaitan dengan seberapa banyak pelanggan suatu merek
berada pada posisi 3, 4, 5.

Ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif :

1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena kesadaran dan kesetiaan
merek konsumen yang tinggi.

2. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan
pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut.

3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya karena merek
tersebut memiliki mutu yang diyakini lebih tinggi.

4. Perusahaan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek karena merek tersebut memiliki
kredibilitas tinggi.

5. Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan harga yang ganas.

Suatu nama merek harus dikelola dengan cermat agar ekuitas merek tidak mengalami penyusutan.

3. Tantangan Dalam Pemberian Merek


a. Keputusan Pemberian Merek
b. Ada dua pilihan ; produk diberi merek atau tanpa merek. Pertama kali merek
diberlakukan pada abad pertengahan yang mengharuskan para pengrajin
memberikan merek untuk melindungi produknya dari produk yang bermutu rendah.
Di dunia seni merek juga dimulai dengan seniman menandatangani hasil karyanya.

Dalam beberapa kasus, terjadi gerakan kembali ke ”tanpa merek”. Generik itu artinya tanpa nama.

Mengapa para penjual memberikan merek pada produk mereka walau hal itu membutuhkan biaya.
Merek memberikan beberapa manfaat bagi penjual :

1. Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri masalah.

2. Nama merek dan tanda merek penjualan memberikan perlindungan hukum atas ciri-ciri produk
yang unik.

3. Merek memberikan kesempatan kepada penjual untuk menarik pelanggan yang setia dan
menguntungkan.

4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

5. Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan, memudahkan perusahaan


meluncurkan merek-merek yang baru yang mudah diterima oleh para distributor dan pelanggan.

c. Keputusan Pengajuan Usulan Merek


d. Produsen memiliki beberapa piliah yang berkaitan dengan pengajuan usulan merek.
Produk dapat diluncurkan sebagai merek produsen (kadang disebut merek nasional),
merek distributor (juga disebut merek pengecer, toko, atau pribadi – retailer, store,
house/private brand), atau merek lisensi. Alternatif lain bahwa para produsen
memproduksi sebagaian output dengan namanya sendiri dan sebagian lainnya
dengan label distributor.
4. Keputusan Nama Merek
5. Empat strategi dalam memilih nama merek yang akan digunakan :

1. Nama merek individual : keuntungannya utamanya adalah bahwa reputasi perusahaan tidak
terikat erat dengan produk itu.

2. Nama kelompok digunakan untuk semua produk : biaya pengembangan lebih sedikit karena tidak
dibutuhkan riset ”nama” atau pengeluaran iklan yang besar untuk menciptakan pengakuan nama
merek.

3. Nama kelompok yang berbeda-beda untuk semua produk : jika perusahaan memproduksi produk-
produk yang agak berbeda, tidak dianjurkan untuk menggunakan nama kelompok keseluruhan untuk
semua produk.

4. Nama dagang perusahaan dikombinasikan dengan nama produk individual. Misalnya Kellogg’s
Rice Krispies, dsb.

Jika suatu perusahaan sudah menentukanstrategi mereknya, ia akan menghadapi tugas untuk
memilih merek tertentu.

Mutu yang diinginkan dari suatu merek di antaranya :


1. Harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk, misalnya : Beautyrest, Crafts-man, dsb.

2. Harus menyatakan mutu produk seperti tindakan atau warna, misalnya : Sunkist, Blue Bird, dsb.

3. Harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat : nama yang pendek akan lebih baik, misalnya : Tik
Tak, Sugus,  dsb.

4. Harus berbeda,  misalnya : Mustang, Kodak, Nikon, dsb.

5. Tidak boleh memiliki makna yang buruk di negara dan bahasa lain, misalnya : Nova yang dalam
bahasa Spanyol artinya ”tidak berjalan lancar”.

6. Keputusan Strategi Merek

Perusahaan memiliki lima pilihan strategi merek :

1. Perluasan lini (merek yang ada diperluas ke ukuran, rasa baru, dll. Dalam kategori produk yang
telah ada).

2. Perluasan merek (merek diperluas ke kategori produk baru).

3. Multi-merek (merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama)

4. Merek baru (merek baru untuk kategori produk baru)

5. Merek bersama (merek yang menyandang dua nama merek terkenal atau lebih)

7. Keputusan Penentuan Ulang Posisi Merek

Sebaik apapun suatu merek diposisikan dalam pasar, perusahaan mungkin harus menentukan
kembali posisinya nanti bila menghadapai pesaing baru atau bila terjadi perubahan preferensi
pelanggan.

E. PENGEMASAN DAN PELABELAN


F.
1. Pengemasan

Pengemasan (packaging)mencakup semua kegiatan merancang dan  memproduksi wadah atau


pembungkus suatu produk.

Wadah atau pembungkus itu disebut kemasan. Kemasan mungkin terdiri atas tiga level bahan. Jadi,
Oil of Ulay itu berada dalam botol (kemasan primer) yang dimasukkan ke dalam kotak karton
(kemasan sekunder) dalam suatu kotak kardus (kemasan pengiriman) yang berisi enam lusin kotak
Oil of Ulay.

Berbagai faktor yang berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :

1. Swalayan, kemasan harus menarik perhatian sehingga kemasan bisa menjadi ”iklan lima detik”
disaat calon pembeli berbelanja di toko swalayan.
2. Kemakmuran konsumen : meningkatnya kemakmuran konsumen berarti konsumen bersedia
membayar lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan,  keandalan dan gengsi dari kemasan yang
baik.

3. Citra perusahaan dan merek : mungkin orang akan berbelanja produk Susu Bendera ketika ia
melihat kemasan susu bendera yang terkenal itu.

4. Peluang inovasi : pasta gigi dengan pompa dispenser berhasil merebut 12 pasar pangsa pasar
pasta gigi karena banyak konsumen menganggapnya lebih nyaman dan rapi.

2. Pelabelan

Penjual harus memberikan label pada produknya. Label bisa hanya berupa tempelan sederhana
pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan
kemasan.

Label memiliki beberapa fungsi :

1. Label mengidentifikasi produk atau merek, misalnya nama Sunkist dicap pada jeruk.

2. Label menentukan kelas produk, misalnya buah peach kalengan diberi label kelas A, B, dan C.

3. Label menjelaskan produk, siapa pembuatnya, dimana dibuatnya, kapan dibuat, apa isinya,
bagaimana menggunakannya.

4. Label mempromosikan produk melalui gambar yang menarik.

f. Merancang Strategi

Setrategi dalam pemasaran tentu akan berpengaruh dalam keberhasilan perusahaan tersebut.
Perusahaan tentu saja telah menyusun strategi bisnisnya dengan lancar, dan dengan harapan agar
perencanaan bisnis sebelumnya tercapai sesuai target. Berikut ini setrategi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan besar, yang mungkin bisa Anda gunakan sebagai referensi untuk
membangun strategi bisnis Anda sendiri.

Setrategi Pemasaran :

1 Mengenal Pelanggan

Dengan menjalankan bisnis dalam sebuah perusahaan, tentunya hal utama yang harus dilakukan
yaitu riset pasar utnuk mengetahui kondisi pasar. Dengan mengetahui kondisi pasar, maka produk
Anda akan mampu bersaing dengan produk-produk lain yang ada di pasaran.

3. Melakukan Promosi

Setelah Anda melakukan riset pasar, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan yaitu melakukan
promosi produk. Anda harus melakukan promosi secara konsisten dan berulang agar produk yang
Anda jual bisa menarik hati konsumen. Kerahkan seluruh kreativitas Anda untuk melakukan promosi
yang dapat menarik minat pembeli. Anda Selain promosi langsung (direct marketing), Anda juga bisa
melakukan promosi lewat media sosial yang Anda miliki, atau bisa membuat media sosial untuk
produk yang Anda.

4. Memilih Tempat setrategis

Dengan memilih tempat usaha yang strategis, Anda akan mudah memasarkan produk Anda. Pilih
lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen agar mudah dijumpai. Pemilihan lokasi yang setrategis
merupakan salah satu setrategi usaha yang harus dilakukan agar produk Anda ramai pembeli.

5. Komunikasi yang baik

Jika usaha Anda ingin sukses, maka Anda harus melakukan komunikasi yang baik dengan pembeli.
Memberikan fasilitas dan kenyamanan untuk pembeli bisa menjadikan usaha Anda semakin maju
dan berkembang, jangan lupa untuk menampung semua kritik dan saran agar Anda bisa mengetahui
kekurangan usaha Anda melalui pelanggan. 

6. Memanfaatkan online marketing

Memanfaatkan online marketing merupakan setrategi yang bisa Anda lakukan agar Anda bisa
menjangkau konsumen lebih luas. Memasarkan produk Anda melalui pasar online juga bisa Anda
lakukan agar semua orang yang berada di luar wilayah Anda bisa mengetahui produk yang Anda jual.
Anda juga bisa mengirim produk Anda jika sewaktu-waktu ada pembeli yang berada di luar daerah,
dengan memanfaatkan jasa ekspedisi.

g. Dan Program Penetapan Harga

Strategi penetapan harga adalah kebijakan suatu perusahaan dalam menentukan harga produk yang
mereka jual. Penetapan harga yang tepat akan membuat perusahaan mendapatkan keuntungan
yang diinginkan.

Kebijakan perusahaan dalam menentukan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
suatu produk. Hal ini terkait dengan psikologi konsumen yang beranggapan bahwa barang dengan
harga murah memiliki nilai atau kualitas buruk. Sementara barang dengan harga tinggi memiliki nilai
atau kualitas unggul.

Penetapan harga produk bisnis.

1. Menetapkan biaya harga plus

Strategi penetapan harga pertama yang bisa diikuti oleh perusahaan besar maupun kecil adalah
dengan menentukan harga plus.

Penerapan metode ini adalah dengan menentukan harga jual dengan berpedoman kepada hitungan
jumlah keseluruhan biaya yang digunakan.

Setelah itu, hasil hitungan akan digabungkan dengan satuan jumlah tertentu untuk menutupi laba,
atau sering disebut juga dengan margin.
Fungsi utama dari metode penetapan biaya harga plus ini adalah supaya perusahaan bisa
mendapatkan laba sebesar-besarnya.

2. Mark up
3. Melansir Profit Well, langkah berikutnya yang bisa diikuti perusahaan untuk menetapkan
harga produk adalah dengan metode mark up.

Bagi kamu yang belum tahu, mark up mengacu pada cara menetapkan harga jual suatu unit dengan
berpedoman pada harga pokok di awal pembelian.

Angka yang didapatkan nantinya perlu dikalkulasi dengan beberapa jumlah tertentu, yang disebut
dengan mark-up.

Mark up sendiri menunjukkan harga jual perusahaan yang biasanya lebih daripada biaya produksi.

Maka dari itu, secara umum, semakin tinggi mark up semakin banyak juga pendapatan yang
dihasilkan perusahaan.

4. Penetapan BEP (break even point)

Menetapkan BEP atau break even point juga bisa menjadi strategi penetapan harga yang baik bagi
perusahaan.

Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan harga jual berdasarkan total biaya pengeluaran dan
hasil yang diterima badan usaha secara keseluruhan.

Jika dilihat dari pengertiannya, tentu sajaprodusen atau perusahaan yang menerapkan cara ini tidak
akan mendapat keuntungan.

Akan tetapi, di sisi lain, perusahaan juga tidak akan mendapatkan kerugian dan justru bisa
menemukan keseimbangan dalam pasar.

5. Analisis kompetitor

Jenis metode lainnya yang bisa digunakan perusahaan untuk keperluan pricing strategy adalah
dengan menganalisis kompetitor.

Di sini, perusahaan bisa melakukan riset dan melihat kinerja bisnis dari perusahaan pesaingnya.

Mereka dapat melihat bahan produksi, pasokan barang, serta harga yang berani dikeluarkan
kompetitor untuk produknya.

Dengan cara seperti ini, perusahaan nantinya bisa menentukan harga yang sekiranya lebih berkenan
bagi konsumen dan lebih menguntungkan untuk bisnis mereka.

6. Riset permintaan pasar

Terakhir, untuk strategi penentapan harga, perusahaan bisa melakukan riset mendalam terkait
permintaan di dalam pasar.

Tujuan utama metode ini adalah untuk melihat kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh
target audiens perusahaan.

Umumnya, faktor-faktor yang perlu dianalisis pada metode ini merupakan feedback , permintaan
harga, serta bentuk kritik dan saran lainnya dari konsumen.
Manfaat strategi penetapan harga:

* Perusahaan dapat dengan mudah menembus pasar.

* Perusahaan dapat memerintahkan poin harga yang lebih tinggi.

* Membuktikan data kesediaan konsumen membayar yang riil.

* Membantu perusahaan untuk mengembangkan produk yang lebih berkualitas.

* Meningkatkan fokus pada layanan pelanggan.

* Mempromosikan loyalitas pelanggan.

* Meningkatkan nilai dan image brand.

Materi 14

Standar Pelayanan Bank Syari’ah

Berikut adalah produk serta jasa perbankan syariah yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh
masyarakat umum sebagao bentuk layanan Banal syariah, diantaranya adalah :

Tabungan Syariah

            Tabungan adalah simpanan yang penarikannya melalui beberapa ketentuan yang sudah
dijelaskan oleh pihak bank pada nasabah. Sarana penarikannya bisa menggunakan buku tabungan,
ATM, slip penarikan dan juga melalui metode canggih lain misalnya internet banking. Ciri khas
tabungan syariah adalah  menerapkan akad wadi’ah, yang artinya tabungan yang kita simpan tidak
mendapatkan keuntungan karena Cuma dititip, tidak ada bunga yang diterima oleh nasabah akan
tetapi bank memberikan hadiah atau bonus kepada nasabah.

Deposito Syariah

            Deposito  banyak dipilih oleh masyarakat untuk berinvestasi, selain mudah, keuntungan yang
didapatkan juga lebih tinggi dari tabungan biasa. Depositoadalahproduk simpanan di bank yang
penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja karena bank
membutuhkan waktu untuk melakukan investasi. Bisnis atau investasi yang dijalankan oleh bank
tersebut  harus masuk kategori halal menurut hukum islam. Tenor atau jangka waktu yang
ditawarkan  sama dengan deposito konvensional, antara 1 hingga 24 bulan.

            Deposito syariah menggunakan akad mudharabah artinya tabungan dengan sistem bagi hasil
(nisbah) antara nasabah dan bank.   Keuntungan deposito dengan akad mudharabah ini biasanya
memakai perbandingan 60 : 40 untuk nasabah dan bank. Makin besar untung yang bank dapat,
makin besar untung yang diperoleh oleh nasabah, demikian pula jika keuntungan yang diperoleh
bank sedikit maka nasabah akan mendapat keuntungan yang sedikit pula dengan kata lain,
keuntungan muncul bersama risiko.

Gadai Syariah (Rahn)

            Akad gadai syariah yang dipraktikkan pada PT. Pegadaian adalah meminjamkan uang kepada
nasabah dengan jaminan harta yang bernilai dan dapat dijual. Uang yang dipinjamkan adalah murni
tanpa bunga. Namun nasabah (rahin) wajib menyerahkan barang jaminan (marhum) untuk
kepentingan sebagai alat pembayaran utang manakala pemberi gadai tidak dapat membayar utang
saat jatuh tempo yang telah disepakati.

            Dalam praktiknya, barang jaminan akan dijual untuk menutupi utang manakala pemberi gadai
telah dikonfirmasi. Jika barang gadai telah dijual sesuai dengan harga pasaran maka penerima gadai
hanya mengambil sesuai dengan nilai hutangnya dan lebihnya dikembalikan kepada penggadai.

Giro Syariah

            Salah satu produk perbankan syariah yang termasuk ke dalam konsep wadiah (titipan)  adalah
giro. Secara umum yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan
pemindahbukuan. Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan
fatwa yang menyatakan bahwa giro yang dibenarkan syariah adalah giro berdasarkan prinsip wadiah
dan mudharabah.

            Akad mudharabah pada giro syariah adalah akad kerjasama antara nasabah sebagai
penyimpan dana (shahibul maal) sedang bank syariah sebagai pihak yang mengelola dana
(mudharib). Ketentuan Giro Syariah menggunakan akad mudharabah adalah sebagai berikut:

1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank
bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah
dengan pihak lain.

3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad
pembukaan rekening.

5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan menggunakan nisbah keuntungan
yang menjadi haknya.

6. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang
bersangkutan.

            Sedangkan, Giro Syariah dengan akad wadiah adalah akad titipan dana dari nasabah kepada
bank syariah, dimana bank syariah dapat mengelola dana tersebut tanpa harus memberikan imbalan
kepada nasabah jika mendapat keuntungan. Giro syariah dengan akad wadiah mengikuti ketentuan
sebagai berikut :

1. Bersifat titipan.

2. Titipan bisa diambil kapan saja (on call).

3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (athaya) yang bersifat
sukarela dari pihak bank.

            Dalam prakteknya sebagian besar bank syariah menggunakan akad wadiah pada produk giro.
Sebab kebutuhan nasabah membuka giro adalah untuk kelancaran dan kemudahan dalam
bertransaksi, bukan untuk mencari keuntungan. Sedang akad mudharabah bisanya digunakan untuk
akad investasi untuk mencari keuntungan.

Pembiayaan Syariah (Ijarah)

            Leasing sudah sangat familiar dalam kehidupan kita  sehari-hari karena sudah banyak
masyarakat yang menggunakan jasa layanan tersebut, contohnya dalam pembelian mobil, motor
atau benda berharga lainnya. Sewa guna usaha (leasing) pada awalnya di kenal di Amerika Serikat,
yaitu berasal dari kata  lease yang berarti menyewa. Sedangkan dalam ekonomi Islam istilah yang
berkaitan dengan leasing adalah Ijarah (al ijarah) yang berasal dari kata al ajru yang berarti al
iwadhu (ganti). Berdasar SK Menteri Keuangan No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 November 1991,
sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara
sewa guna usaha dengan menggunakan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala. Leasing terdapat dua kategori yaitu:

a. Sistem Pelayanan Bank Syari’ah

Pendekatan pada bank syariah ialah sistem bagi hasil. Dana yang diterima bank akan disalurkan
untuk pembiayaan, lalu keuntungan dari pembiayaan akan dibagi dua yakni untuk nasabah dan bank
sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.

Bank syariah sudah cukup lama hadir di Indonesia, walaupun tidak semua bank memiliki sistem
syariah dalam perbankan. Kehadiran bank syariah telah memberikan nuansa lain dalam dunia
perbankan, karena berbeda dengan bank konvensional, bank syariah menerapkan hukum Islam
seperti transaksi rumah syariah.

b. Standar Mutu Pelayanan Bank Syari’ah

Pelayanan perbankan syariah yang dimaksud adalah bagaimana setiap tingkatan manajemen baik
Top Manajemen, Midle Manajemen maupun Low Manajemen mampu memahami kebutuhan semua
pihak yang berkepentingan atas bidang usaha keuangannya tersebut khususnya kepada para
nasabah dan calon nasabahnya sehingga kepuasan pelanggan.

Kualitas layanan dalam bank syariah menjadi penting karena hubungannya dengan biaya,
keuntungan, kepuasan konsumen, ingatan konsumen, serta kata-kata positif dari mulut konsumen.

Karena pentingnya hal tersebut, maka masing – masing bank menentukan standar pelayanan yang
berbeda – beda. Standar yang ditetapkan oleh setiap bank beraneka ragam macamnya antara lain
standar penampilan, standar pengucapan salam (greeting), standar prosedural, dan lain – lain.

c. Tata Cara Melayani Nasabah

4 cara efektif agar Anda dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik:

1. Bersikap Ramah dan Memiliki Empati

Banyak bisnis kehilangan pelanggannya hanya karena mereka tidak bersikap ramah kepada
konsumennya. Padahal, sikap ramah dapat membuat konsumen menjadi lebih nyaman, serta dapat
membuat mereka lebih terbuka kepada Anda.

Selain sikap ramah, Anda juga harus memiliki rasa empati terhadap konsumen Anda. Sikap ramah
tanpa dibarengi dengan empati justru akan terlihat seperti dibuat-buat. Rasa empati dapat
membantu Anda memahami konsumen dengan lebih baik. 

Berpikirlah bahwa Anda seolah-olah adalah seorang konsumen. Dengan begitu, Anda akan jauh lebih
mudah memahami apa keinginan mereka dan apa yang mereka butuhkan, sehingga Anda dapat
memberikan solusi penyelesaian masalah yang tepat sasaran.

2. Program loyalitas

Program loyalitas dapat mengubah konsumen biasa Anda menjadi pelanggan setia, dan membuat
mereka melakukan pembelian berulang secara terus menerus.

Konsumen yang tergabung dalam program loyalitas biasanya akan mendapatkan poin ketika mereka
melakukan pembelian. Poin tersebut nantinya akan diakumulasi dan dapat ditukarkan dengan
hadiah tertentu. Semakin banyak poin yang dikumpulkan, hadiah yang dapat ditukarkan juga akan
semakin bernilai. 

Program ini juga merupakan bentuk apresiasi Anda kepada konsumen yang telah menjadi pelanggan
setia Anda. Dengan begitu, akan tercipta sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara Anda
dengan pelanggan setia.

3. Respon yang Cepat dan Tepat


Konsumen Anda mungkin akan melakukan komplain sewaktu-waktu, dan Anda harus siap dengan
kondisi ini. Respon yang cepat dan tepat diperlukan agar permasalahan konsumen Anda dapat
segera terselesaikan dengan tepat sasaran.

Penanganan yang lambat serta bertele-tele berpotensi membuat konsumen Anda frustasi, dan
akhirnya meninggalkan bisnis Anda.

4. Meminta masukan dari konsumen

Meski Anda telah melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan konsumen Anda,
kadang kala mereka tetap merasa tidak puas dengan apa yang telah Anda lakukan. Untuk
menyelesaikan masalah ini, Anda perlu mencari tahu lebih lanjut mengapa mereka tidak puas
dengan pelayanan Anda.

Jika memungkinkan, mintalah feedback dari konsumen tersebut, dan jadikan itu sebagai bahan
evaluasi Anda. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari permasalahan yang sama di kemudian hari.

Buatlah kuesioner sederhana yang di dalamnya memuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan


dengan kualitas pelayanan yang Anda berikan. Sebaiknya, gunakan kuesioner yang disertai pilihan
jawaban, sehingga konsumen Anda tidak perlu repot-repot untuk menuliskan kekecewaan mereka.

Kuesioner yang sederhana dapat meningkatkan partisipasi konsumen, sehingga Anda akan
mendapat lebih banyak feedback terkait kualitas pelayanan yang Anda berikan.

Mempertahankan kualitas dari barang dan jasa:

1. Membuat komitmen untuk memberi pelayanan yang baik untuk pelanggan. Pelaku bisnis harus
mulai berkomitmen sejak pelanggan masih sedikit untuk memberikan pelayanan maupun produk
yang berkualitas kepada pelanggan-pelanggannya. Sehingga ketika perusahaan sudah memiliki
banyak karyawan, kualitas pelayanan tetap terjaga.

2. Melihat kesalahan dan mencari jalan keluar. Jangan biarkan kesalahan kecil membuat kualitas
Anda dinilai menurun oleh pelanggan. Jika Anda menemukan satu kesalahan, ada baiknya Anda
segera menyelesaikan dengan baik.

3. Berinvestasi pada pelatihan. Memiliki karyawan atau staff yang terlatih tentu akan membuat
kualitas layanan maupun produk Anda lebih baik.

4. Kualitas terstruktur, Meski pun perusahaan tidak bergerak di bidang tersebut, Anda tetap harus
memiliki staff khusus untuk terus memantau kualitas pelayanan Anda.

d. Etika Perbankan Syari’ah

Prinsip etika perbankan adalah suatu pandangan setiap bankir dalam menjalankan tugasnya untuk
memajukan dunia perbankan.
Implementasi atau penerapan terhadap prinsip etika bisnis Islam dalam praktik perbankan syariah
merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi menurut tuntunan syariat agama Islam dan
sebagai identitas pembeda antara bank syariah dengan bank konvensional sehingga apabila
perbankan syariah tidak menerapkan prinsip etika bisnis Islam secara memadai maka akan
kehilangan nilai lebih yang dimilikinya bila dibandingkan dengan bank konvensional, dan pada
akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup perbankan syariah di masa depan. Mengingat
urgensi penerapan prinsip etika bisnis Islam pada industri perbankan syariah.

Bank syariah merupakan bank modern yang melakukan kegiatan operasi sepenuhnya sesuai dengan
syariah hukum islam berdasarkan pada Al-Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW yang menekankan
pentingnya implementasi prilaku etis dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk bisnis.

Etika bisnis Islam merupakan akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam,
sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai
sesuatu yang baik dan benar.

Tujuan utama bisnis pada dasarnya adalah mengejar keuntungan dan omset yang besar. Keuntungan
adalah pendapatan atau sesuatu yang diinginkan paling mendasar dari sebuah bisnis untuk
keberlangsungan usahanya, untuk meningkatkan perkembangan bisnis.  Keuntungan merupakan hal
yang baik dan dapat diterima oleh semua kalangan. Yang paling mendasar tujuan bisnis islami adalah
keberkahan dan manfaat bagi orang lain yang sangat memerlukan dari kegiatan yang dilakukan.

Alasan etika bisnis  untuk membentuk kesadaran moral bagi para pelaku bisnis dan memberikan
batasan-batasan  atas tindakan yang dapat menghancurkan bisnis bisnis yang baik. Tujuan dari etika
bisnis adalah pengorganisasian perusahaan agar lebih efektif, menciptakan bisnis dalam persaingan
yang sehat, , menerapkan kinerja yang unggul, mengatur wilayah kerja menjalin hubungan kerja
dengan mitra bisnis, menerapkan system transparansi tanpa menutup nutupi.

Etika islami melalui pendekatan Qur’ani mengandung beberapa kunci , yaitu :

1. Tauhid , tidak mempersekutuan Allah dengan apapun, hanya ada satu Tuhan Yang Maha Esa tidak
beranak dan diperanakan, Dialah Allah SWT.

2. Iman , keyakinan dalam hati, di ucapkan dengan perkataan dilisan, diamalkan dengan anggota
badan, bertambah dengan melakukan ketaatan.

3. Islam, adalah menyerahkan diri sepenuhnya tunduk dan patuh pada perintah Allah serta pasrah
menerima dengan ikhlas ketentuan dan hukum-hukum Allah.

4. Ihsan , kesempurnaan
5. Taqwa, kepercayaan dan meyakini sepenuh hati akan adanya Allah SWT, membenarkan dan takut
akan Allah SWT.

Final (materi 9-14)

Anda mungkin juga menyukai