B. Rumusan Masalah
A. Menjual barang haram
B. Hukum menjual barang haram
C. Barang yang haram di perdagangkan
1
BAB II PEMBAHASAN
1. Terlarangnya melakukan jual beli barang haram, seperti minuman keras, atau
daging anjing.
2. Uang hasil menjual barang haram itu statusnya haram dan tidak boleh dimiliki
oleh penjual. Oleh karena itu, jika Anda sudah terlanjur menjual benda itu,
ambil uang seharga benda itu, dan berikan kepada fakir miskin.
Segala hal yang digunakan, atau diduga kuat akan dalam perbuatan haram,
maka haram untuk diproduksi, didatangkan, dijual-belikan, dan dipasarkan di
tengah-tengah umat islam. Diantaranya ialah berbagai barang yang banyak
menyebar di kalangan kaum wanita muslimah berupa : pakaian transparan, sempit
dan pendek, atau segala pakaian yang dapat menonjolkan kecantikan, keindahan
dan lekak-lekuk tubuh wanita dihadapan para lelaki non mahrom.
2
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata : “Setiap pakaian yang diduga kuat
akan dikenakan untuk melakukan tindak kemaksiatan, maka anda tidak boleh
menjual, atau membuatkannya untuk orang yang akan mengenakannya dalam
kemaksiatan dan perbuatan kezhaliman. Oleh karena itu dibenci menjual roti, dan
daging kepada orang yang diketahui akan menjadikannya sebagai hidangan
penyerta acara minum khamer, atau menjual wewangian kepada orang yang akan
menjadikannya sebagai pelengkap acara minum khamer atau perzinaan. Demikian
juga halnya setiap barang yang pada asalnya mubah diperjualbelikan bila digunakan
sebagai penunjang kemaksiatan.”
Dan juga dalam masalah rokok, maka menjualnya juga merupakan sebuah
keharaman. Rokok merupakan barang yang sangat buruk lagi berbahaya, yang tidak
boleh dihisap dan diperjualbelikan. Sebab jika Alloh mengharamkan sesuatu, pasti
Dia juga mengharamkan hasil penjualannya. Dan yang wajib dikukan bagi yang
telah menjualnya adalah bertaubat dari menjualnya lagi serta hanya memfokuskan
diri menjual barang-barang yang dibolehkan saja, yang di dalamnya mengandung
kebaikan dan berkah.
َ وها فَ أَ َكلُوا أَثْ َما َن َه ا َوإِ َّن اللَّ َه إِ َذا َح َّر َم َعلَى قَ ْوٍم
ش ْي ًئا َح َّر َم َ اع
ُ وم فَ َب ُّ
ُ الش ُح
َعلَ ْي ِه ْم ثَ َم َن ُه
... dari Ibn ‘Abbas bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berkata: “Allah
melaknat orang Yahudi. Diharamkan atas mereka shuhum (lemak sapi yang ada
dipunuk) kemudian mereka menjualnya. Kemudian mereka makan hasil
3
(penjualannya), dan sungguh Allah bila telah mengharamkan sesuatu pasti dia
mengharamkan pula hasil penjulannya.”
Faidah hadist:
Hadist diatas menegaskan bahwa
1. Yahudi diharamkan makan shuhum (lemak sapi yang ada dipunuk)
2. Allah melaknat Yahudi karena menjual sesuatu yang diharamkan dan makan
(memanfaatkan) hasil penjualan sesuatu yang diharamkan
3. Bila Allah mengharamkan sesuatu maka Allah pasti mengharamkan hasil
penjualannya.
Berdasarkan hadist di atas tak diragukan lagi bahwa kita dilarang melakukan
jual beli sesuatu yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam.
Berikut adalah beberapa komoditi atau barang yang haram diperdagangkan atau
diperjual belikan:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ketika turun ayat-ayat akhir surat Al Baqarah
(tentang haramnya khomr), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar lantas
bersabda,
4
ِ رَّ حْ َم ِن بaaْن أَسْ َل َم َعنْ َع ْب ِد ال
ْن َ َّد َث َنا س َُو ْي ُد بْنُ َسعِي ٍد َح َّد َث َنا َح ْفصُ بْنُ َمي
ِ ْس َر َة َعنْ َز ْي ِد ب
َّ وaa َّد َث َنا أَ ُبaَّاس ح و َح
الطاه ِِر ٍ دَ هَّللا ِ ب َْن َعبaa ا َء َع ْبa َر أَ َّن ُه َجa ِص
ْ ِل مa ْ ٌل ِمنْ أَهa َة َر ُجaَوعْ َل
ْ َل َم َعنaْن أَ ْس
ِ ِد بa ُرهُ َعنْ َز ْيaس َو َغ ْي ٍ ك بْنُ أَ َن
ُ a ِرنِي َمالa َ aب أَ ْخ َب ٍ ْظ َل ُه أَ ْخ َب َر َنا ابْنُ َوه
ُ َواللَّ ْف
اس َع َّما ٍ دَ هَّللا ِ ْبنَ َع َّبDDأَل َ َع ْبDس َ َر أَ َّن ُهDِص
ْ ِل مDْي مِنْ أَه َّ الر ْح َم ِن ْب ِن َو ْع َل َة
ِّ ِ َبإDالس َّ َع ْب ِد
ِهDD َّلى هَّللا ُ َع َل ْيDDص
َ ِ ول هَّللا
ِ DDس ُ َدى ل َِرDDْاس إِنَّ َر ُجاًل أَهٍ ال َ ا ْبنُ َع َّبDDب َف َقِ ُر مِنْ ا ْل ِع َنDDص
َ ُي ْع
ْدD لْ َعل ِْم َت أَنَّ هَّللا َ َقD َّل َم َهDس َ ِه َوDص َّلى هَّللا ُ َع َل ْي
َ ِ سول ُ هَّللا
ُ او َي َة َخ ْم ٍر َف َقال َ َل ُه َر
ِ س َّل َم َر
َ َو
ار ْر َت ُه
َ Dس َ َّل َم ِب َمDسَ ِه َوD َّلى هَّللا ُ َع َل ْيDص َ ِ سول ُ هَّللاُ سا ًنا َف َقال َ َل ُه َر
َ ار إِ ْن َ َح َّر َم َها َقال َ اَل َف
َّ س
ُ َف َقال َ أَ َم ْر ُت ُه ِب َب ْي ِع َها َف َقال َ إِنَّ ا َّلذِي َح َّر َم
َ Dال َ َف َف َت َح ا ْل َمDDا َقDD َّر َم َب ْي َع َهDش ْر َب َها َح
زادَ َة َح َّتىD
)243 ص/ 8 (ج- َب َما فِي َها صحيح مسلم َ َذه
Shahih Muslim (8/243): ... dari Abdurrahman bin Wa’lah as-Sabai penduduk Mesir
bahwa dia bertanya Abdullah bin ‘Abbas tentang jus anggur. Kemudian Ibn ‘Abbas
berkata: “Sesungguhnya seorang laki-laki memberikan hadiah kepada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam sebejana khamr (minuman keras), maka Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam berkata: “Tahukan engkau bahwa sungguh Allah telah
mengharamkannya?” Ia menjawab: ‘Tidak.” Kemudian mereka berbisik. maka
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berkata kepadanya: “Apa yang engkau
bisikkan kepadanya?” Ia menjawab: “Saya sarankan dia agar menjualnya.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Sesungguhnya (Dzat) yang telah
mengharamkan untuk meminumnya – yaitu khamr – telah mengharamkan pula
penjualannya.” Ibn ‘Abbas berkata: “Kemudian ia membuka bejana tersebut hingga
keluar apa yang ada di dalamnya.”
2. Bangkai,Babi,Berhala
Dari Jabir bin Abdillah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda di Mekah saat penaklukan kota Mekah,
و َلa ا َر ُسaa َل َيa َفقِي. » َن ِامa ص ْ َير َواأل ِ إِنَّ هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َحرَّ َم َبي َْع ْال َخمْ ِر َو ْال َم ْي َت ِة َو ْال ِخ ْن ِز
ْ َو َيسْ َت، و ُدaaُا ْال ُجلaa َوي ُْد َهنُ ِب َه، ُشحُو َم ْال َم ْي َت ِة َفإِ َّن َها ي ُْط َلى ِب َها ال ُّسفُن
ِب ُحaص ُ ْت َ أَ َرأَي، ِ هَّللا
5
- لمaa صلى هللا عليه وس- ِ ُث َّم َقا َل َرسُو ُل هَّللا. » ه َُو َح َرا ٌم، َ َف َقا َل « ال. ُِب َها ال َّناس
شحُو َم َها َج َملُوهُ ُث َّم َباعُوهُ َفأ َ َكلُوا َث َم َن ُه
ُ إِنَّ هَّللا َ َلمَّا َحرَّ َم، َعِ ْندَ َذل َِك « َقا َت َل هَّللا ُ ْال َيهُود
احa َ ِ ا ِء بaب َعنْ َع َط ٍ ْن أَ ِبي َح ِبي ِ دَ بaaْث َعنْ َي ِزيُ َح َّد َث َنا قُ َت ْي َب ُة َح َّد َث َنا اللَّي
ٍ aْن أ ِبي َر َب
ُ َّلى هَّللاDص
َ ِ ول َ هَّللاDس َ ا أَ َّن ُهDD َي هَّللا ُ َع ْن ُه َمDض
ُ م َِع َرDس ِ ِد هَّللا ِ َرD ِاب ِر ْب ِن َع ْبDَعنْ َج
ِرDع ا ْل َخ ْمD
َ D َّر َم َب ْيDسو َل ُه َحُ س َّل َم َيقُول ُ َعا َم ا ْل َف ْت ِح َوه َُو ِب َم َّك َة إِنَّ هَّللا َ َو َرَ َع َل ْي ِه َو
)484 ص/ 7 (ج- ام صحيح البخاري ِ ص َنْ َ ير َواأْلِ َوا ْل َم ْي َت ِة َوا ْل ِخ ْن ِز
Shahih Bukhari (7/484): ... dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma bahwa ia
mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam pada saat tahun Pembukaan dan
beliau sedang di Makkah bersabda: “Sesungguhnya Allah dan Rasulnya
mengharamkan penjualan khamr, bangkai, babi, dan patung (termasuk gambar
makhluk bernyawa - penulis).” ...5. Anjing
Dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah dikecualikan anjing yang dimanfaatkan untuk
buruan. Dari Jabir, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang upah penjualan kucing dan anjing
kecuali anjing buruan” (HR. An Nasai no. 4668. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
6. Darah
7. Kucing
ِ َن َهى َعنْ َث َم ِن ْال َك ْل-صلى هللا عليه وسلم- َّأَنَّ ال َّن ِبى
ب َوال ِّس َّن ْو ِر
7
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari hasil penjualan anjing dan kucing”
(HR. Abu Daud no. 3479 dan An Nasai no. 4668. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
ٍ ا َعبaaا أَ َبaaا َل َيaa ٌل َف َقaاهُ َر ُجaa إِ ْذ أَ َت- اaaى هللا عنهمaa رض- َّاس
َّاس إِ ِّنى ٍ ْن َعبِ دَ ابaaت عِ ْنُ ُك ْن
ُا َل ابْنaa َف َق. ير
َ او
ِ aص ْ َ َوإِ ِّنى أ، دِىa ْن َع ِة َيaص
َ ِذ ِه ال َّتa َن ُع َهaص َ إِ َّن َما َمع، ٌإِ ْن َسان
َ ْتِى ِمنaِيش
ِمعْ ُت ُهaو ُل َسaaُ َيق- لمaaه وسaaلى هللا عليaa ص- ِ ت َرسُو َل هَّللا َ َّاس الَ أ ُ َح ِّد ُث
ُ ْك إِالَّ َما َس ِمع ٍ َعب
َ َو َلي، وح
اف ٍِخaaْس ِب َن َ ُّرaaا الaa َح َّتى َي ْنفُ َخ فِي َه، ُهaإِنَّ هَّللا َ م َُع ِّذ ُبaaُور ًة َف
َ صوَّ َر ص َ َْيقُو ُل « َمن
ْْت إِالَّ أَنَ ك إِنْ أَ َبيَ aa َف َقا َل َوي َْح. َف َر َبا الرَّ ُج ُل َرب َْو ًة َشدِيدَ ًة َواصْ َفرَّ َوجْ ُه ُه. » فِي َها أَ َب ًدا
َ ُك ِّل َشىْ ٍء َلي، ْك ِب َه َذا ال َّش َج ِر
ْس فِي ِه رُو ٌح َ َف َع َلي، َتصْ َن َع
“Aku dahulu pernah berada di sisi Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma-. Ketika itu
ada seseorang yang mendatangi beliau lantas ia berkata, “Wahai Abu ‘Abbas, aku
adalah manusia. Penghasilanku berasal dari hasil karya tanganku. Aku biasa
membuat gambar seperti ini.” Ibnu ‘Abbas kemudian berkata, “Tidaklah yang
kusampaikan berikut ini selain dari yang pernah kudengar dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Aku pernah mendengar beliau bersabda, “Barangsiapa yang
membuat gambar, Allah akan mengazabnya hingga ia bisa meniupkan ruh pada
gambar yang ia buat. Padahal ia tidak bisa meniupkan ruh tersebut selamanya.”
Wajah si pelukis tadi ternyata berubah menjadi kuning. Kata Ibnu ‘Abbas, “Jika
engkau masih tetap ingin melukis, maka gambarlah pohon atau segala sesuatu
yang tidak memiliki ruh” (HR. Bukhari no. 2225).
9. Segala benda yang haram dan yang dimanfaatkan untuk tujuan haram
8
“Sesungguhnya jika Allah Ta’ala mengharamkan sesuatu, maka Allah
mengharamkan upah (hasil jual belinya)” (HR. Ad Daruquthni 3: 7 dan Ibnu Hibban
11: 312. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
َحرَّ َم َث َم َن ُه، َوإِنَّ هَّللا َ َع َّز َو َج َّل إِ َذا َحرَّ َم أَ ْك َل َشيْ ٍء
Contoh yang dimanfaatkan untuk tujuan haram adalah alat musik dengan berbagai
macam jenisnya, bahkan terdapat hadits khusus yang menyebutkan penjualannya
yang haram. Dari Abu ‘Amir atau Abu Malik Al Asy’ari telah menceritakan bahwa dia
tidak berdusta, lalu dia menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ِ a َو َل َي ْن، ف
َّز َلنa َ ازa ِ a َر َو ْال َم َعaْر َو ْال َخمa
َ aر َو ْال َح ِريa َ aون ْال ِحَ ُّ َت ِحلaوا ٌم َي ْسaَ aَل َي ُكو َننَّ ِمنْ أ ُ َّمتِى أَ ْق
َ a َيعْ نِى ْال َف ِق- ِيه ْم ْ ِ وا ٌم إِ َلى َج ْنaَ aأَ ْق
ٍةaاج َ ل َِح- يرa ِ أتaa َي، ار َح ٍة َل ُه ْمِ a رُو ُح َع َلي ِْه ْم ِب َسaب َع َل ٍم َي
يرَ ازa ِ aردَ ًة َو َخ َنa
َ aين ِق َ ِرaآخ َ مْس ُخ َ َف ُي َب ِّي ُت ُه ُم هَّللا ُ َو َي. َف َيقُولُوا ارْ ِجعْ إِ َل ْي َنا َغ ًدا
َ َو َي، ض ُع ْال َع َل َم
إِ َلى َي ْو ِم ْال ِق َيا َم ِة
9
Yang termasuk dalam hal ini lagi adalah jual beli rokok, dadu, kartu judi, buku yang
berisi kekufuran, kebid’ahan, pemikiran sesat atau berisi akhlak yang rusak seperti
buku porno, buku yang berisi gambar perempuan yang membuka aurat, baju yang
terdapat gambar makhluk yang memiliki ruh –seperti pada baju anak atau kaos bola
yang terdapat gambar pemain bola-, baju yang terdapat gambar wanita, pakaian
wanita yang ketat dan seksi, dan baju yang memiliki salib.
Semoga Allah memudahkan para pedagang dan setiap yang terjun dalam bisnis
untuk memperhatikan yang haram untuk dijauhi dan mencukupkan diri dengan yang
halal.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Uang hasil menjual barang haram itu statusnya haram dan tidak boleh
dimiliki oleh penjual. Oleh karena itu, jika Anda sudah terlanjur menjual
benda itu, ambil uang seharga benda itu, dan berikan kepada fakir miskin.
B. Saran-saran
11
Daftar Pustaka
12