MAKALAH
OLEH
SEMESTER IV B MATEMATIKA
UNIVERSITAS ASAHAN
2020 - 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah tentang barisan dan deret aritmatika ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 2
B. Macam-macam Deret……………………………………. 3
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya
dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi.Peran matematika dalam
interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan yang digunakan.Ilmu matematika
sekarang ini masih banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri,
asuransi, ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang sosial maupun teknik.
Oleh karena itu pembuatan makalah yang berjudul Baris dan Deret ini dilatar
belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata kuliah matematika keuangan
serta untuk melatih pembaca agar berfikir dalam menentukan jenis-jenis deret, deret hitung
dan deret ukur, anuitas, dan persamaan anuitas nilai sekarang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, pemakalah dapat
merumuskan pembahasan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Barisan dan Deret ?
2. Bagaimana menghitung Deret Ukur dan Deret Hitung ?
3. Apa yang dimaksud Anuitas ?
4. Bagaimana persamaan Anuitas Nilai Sekarang ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Barisan dan Deret
2. Untuk mengetahui cara menghitung Deret Ukur dan Deret Hitung
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud denganAnuitas
4. Untuk mengetahui persamaan Anuitas Nilai Sekarang
BAB II
PEMBAHASAN
a. Barisan
Barisan bilangan atau barisan, seperti telah dikemukakan di atas adalah suatu urutan
bilangan dengan aturan tertentu. Setiap bilangan dalam suatu barisan disebut dengan suku
yang disimbolkan dengan U dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma ( , ).
Bentuk umum sebuah barisan dapat ditulis :
U1, U2, U3, U4, ..., Un Un = suku ke-n
Contoh :
Tentukan lima buah suku pertama dari barisan yang memiliki rumus suku ke-n sebagai
berikut :
a) Un = 2n – 1
Jawab :
Un = 2n – 1
U1 = 2(1) – 1 = 1
U2 = 2(2) – 1 = 3
U3 = 2(3) – 1 = 5
U4 = 2(4) – 1 = 7
U5 = 2(5) – 1 = 9
Jadi lima suku pertama barisan diatas adalah : 1, 3, 5, 7, 9
b. Deret
Perhatikan kembali barisan U1, U2, U3, U4, ..., Un. Jika suku-suku tersebut dijumlahkan
dalam bentuk U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un maka penjumlahan barisan tersebut dinamakan
dengan Deret. Jumlah suku-suku pada barisan hingga n suku pertama dinyatakan dengan Sn.
Misalnya jumlah 5 suku pertama ditulis S5 = U1 + U2 + U3 + U4 + U5.
Contoh :
Diketahui suatu deret : 1 + 3 + 5 + ... hitunglah jumlah lima suku yang pertama !
Jawab :
S5 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
Deret aritmatika , yaitu suatu jumlah dari suku – suku barisan bilangan aritmatika .
Jika a , a+b , a+2b , a+3b , a+4b , . . . .a+(n-1)b adalah barisan bilangan aritmatika maka
bentuk dari deret aritmatika adalah a+ (a+b) + ( a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + . . . .
Keterangan :
Sn = jumlah suku ke n
n = Banyaknya suku
Contoh soal :
4 + 9 + 14 + 19 + . . .
Penyelesaian :
Diketahui : a = 4 , b = 5
Un = a + ( n – 1 ) b
U30 = 4 + ( 30 -1 ) 5
= 4 + 29.5
= 4 + 145
= 149
Sn = 1/2 n ( a+ Un )
= 15 x 153
= 2295
2. Deret Geometri
Contoh:
Jawab:
Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap
sebuah bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yaitu
selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan.
Contoh:
Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung dapat dihitung melalui sebuah
rumus.
Sn=a+ ( n−1 ) b
Sebagai contoh, nilai suku ke-10 ( S10) dari deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah
jawab :
S10 = a + (n - 1)b
Suku ke-10 dari deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah 52
Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu adalah jumlah nilai suku-sukunya,
sejak suku pertama (S1 atau a) sampai dengan suku ke-n (Sn ) yang bersangkutan.
Menghitung jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu n, terdapat empat
bentuk rumus yang bisa digunakan
n
n
J n= ∑ Si J n= { 2 a+ ( n−1 ) b } Jika Sn belum diketahui
i=1 2
n n
Jn = {a+S n } J n=na+ { n−1 } b
2 2
Contoh :
Jumlah deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 sampai suku ke-10 adalah
J 10 = 10/2 (7 + S10)
J 10 = 5 (7 + 52)
J 10 = 295
Contoh
5, 10, 20, 40, 80,160 (pengganda = 2)
512, 256, 128, 64, 32, 16 (pengganda = 0,5)
2, 8, 32, 128, 512 (pengganda = 4)
Sn=ap n−1
a : suku pertama
p : pengganda
n : indeks suku
Contoh
Nilai suku ke 10 ( S10) dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah
S10 = 5(2)10−1
S10 = 5 (512)
S10 = 2560
Suku ke 10 dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah 2560
Jumlah n suku deret hitung
Jumlah sebuah deret ukur sampai suku tertentu adalah jumlah nilai sukunya sejak suku
pertama sampai dengan suku ke-n yang bersangkutan.
Rumus jumlah deret ukur sampai dengan suku ke-n, yakni:
n
J n = a(1−p ) a( pn −1)
atau J n =
1− p p−1
Jika p< 1, penggunaan rumus yang di sebelah kiri akan lebih mempermudah perhitungan. Jika
p>1, menggunakan rumus yang di sebelah kanan.
Contoh:
Jumlah n suku dari deret hitung 5, 10, 20, 40, 80, 160 adalah
10
J 10 = 5(2 −1)
2−1
5(1023)
J 10 = = 5115
1
ANUITAS
A. Definisi Anuitas.
Anuitas adalah suatu rangkaian pembyaran/penerimaan seejumlah uang, umumnya
sama besar, dengan periode waktu yang sama untuk setiap pembayaran. Pembayaran
bunga pinjaman, bunga deposito, bunga oblogasi, cicilan kredit rumah, cicilan kredit
mobil atau motor, adalah beberapa contoh anuitas.Persamaan-persamaan untuk anuitas
diturunkan dengan menggunakan asumsi perhitungan bunga adalah dengan bunga
majemuk.
Anuitas secara garis besar dapat dibagi tiga anuitas biasa (ordynary annuity) yaitu jika
pembayaran dilakukan setiap akkhir periode, anuitas di muka (annuity due) yaitu jika
pembayaran dilakukan setiap awal periode, dan anuitas ditunda (deferred annuity) dimulai
setelah beberapa periode.
Keterangan:
n = jumlah periode
(1− (1+i )n )
dalam persamaan di atas disebut faktor anuitas nilai sekarang dan dinotasikan
i
dengan a n̚ i
Contoh:
1. Hitung nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang diterima setiap tahun selama 5
tahun mulai 1 tahun lagi jika tingkat bunga yang relevam adalah 15% p.a.
Jawab:
Soal di atas dapat diselesaikan dengan menghitung nilai sekarang satu per satu, yaitu
present value dari Rp 1.000.000 setahun lagi, Rp 1.000.000 dua tahun lagi, dan seterusnya,
kemudian hasilnya kita jumlahkan.
Rp1.000 .000 Rp 1.000.000 Rp1.000 .000 Rp 1.000 .000 Rp1.000 .000
PV = + + + +
( 1+0,15 )1 (1+ 0,15 )2 ( 1+0,15 )3 ( 1+0,15 ) 4 ( 1+0,15 )5
Rp 497.176,74
= Rp 3.352.155,11
Akan tetapi akan lebih mudah untuk menyelesaikan soal di atas denganmenggunakan
persamaan anuitas sepanjang memenuhi persyaratan anuitas, yaitu jumlahnya sama besar
Rp 1.000.000 dan interval waktunya juga sama, yang setiap tahun. Penggunaan persamaan
anuitas ini akan memberikan hasil yang sama tetapi jauh lebih praktis dan cepat.
Diketahui:
i = 15% = 0.15
A= Rp 1.000.000
n= 5 tahun
Ditanya : PV?
Jawab:
= ¿ ¿ x Rp 1.000.000
= 3,352155098 x Rp 1.000.000
= Rp 3.352.155,10
2. Sebuah pinjaman dikenakan bunga 18% p.a. dan dapat dilunasi dengan 12 kali cicilan
masing-masing Rp 10.000.000 per tahun. Berapa besar pinjaman tersebut?
Jawab:
A= Rp 10.000.000
i = Rp 18% = 0,18
n=12
= Rp 47.932.249
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap
sebuah bilangan tertentu.
Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yaitu
selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan.
Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung dapat dihitung melalui sebuah
rumus.
Sn=a+ ( n−1 ) b
a : suku pertama atau S1
b : pembeda
n : indeks suku
Keterangan:
PV = Present Value atau nilai di awal periode atau nilai sekarang
n = jumlah periode
(1− (1+i )n )
dalam persamaan di atas disebut faktor anuitas nilai sekarang dan
i
dinotasikan dengan a n̚ i
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Cecep dan Pesta. 2008. “Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas XII
Program Studi Ilmu Alam”.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sari, Ratna. 2014. “Barisan dan Deret Aritmatika” (Online),
(http://ratnasari15.blogspot.co.id/2014/11/barisan-dan-deret-aritmatika.html, diakses
tanggal 28 Maret 2016).
TIM Erlangga Fokus SMA. 2013.”Erlangga Fokus UN SMA/MA 2014 Ilmu Pengetahuan
Alam”. Jakarta: Erlangga
Wirodikromo, Sartono. 2007. “Matematika Untuk SMA Kelas XII”. Jakarta : Erlangga.