Anda di halaman 1dari 11

DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI

BIRO PROVOS

LAPORAN SEMENTARA HASILPELAKSANAAN TUGAS


PENYELIDIKAN DAN PEMERIKSAAN ATAS PEMBUBARAN KEGIATAN
PEMUTARAN FILM PULAU BURU TANAH AIR BETA
DI KANTOR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) YOGYAKARTA
OLEH POLRESTA YOGYAKARTA

I. DASAR:

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin


Anggota Polri;
3. Perintah Lisan Kapolri kepada Kadivpropam Polri tanggal 4 Mei 2016,
tentang pemeriksaan dan penyelidikan terhadap petugas Polri di
Polresta Yogyakarta;
4. Surat Perintah Kadivpropam Polri Nomor : Sprin / 574 / V / 2016,
tanggal 4 Mei 2016, tentang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan
atas pembubaran kegiatan pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta
di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogayakarta oleh Polresta
Yogyakarta.

ll. PELAKSANAAN

Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan dugaan pembubaran kegiatan


pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta di kantor Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) Yogayakarta dengan acara hari kebebasan pers
internasional (world pers fredom day) tanggal 3 Mei 2016 oleh Polresta
Yogyakarta, sebagai berikut;

1. Penyelidikan :

Melakukan wawancara terhadap pihak AJI (ANANG ZAKARIA ketua


AJI, KIKI sekretaris AJI, KRISNA anggota AJI, TRI WAHYU anggota
AJI, BAMBANG anggota AJI, EDO LBH Papua) pada hari Jum’at
tanggal 5 Mei 2016 sekitar pukul 22.00 WIB s.d. 24.00 WIB dikantor
Sekretariat AJI oleh AKBP FIRMAN ANDERANTO, SH., S.IK., M.SI.
dan AKP SUMARDIYANA didampingi Panit I Intel Polsek Umbulharjo
AIPTU AGUSTINUS ANTON S, dengan hasil sebagai berikut :

a. Pihak AJI keberatan terhadap tindakan Polri yang dianggap


membubarkan kegiatan terkait dengan penyelenggaraan hari
kebebasan pers Internasional;

b.Polri…..
2

b. Polri dianggap tidak bisa mencegah hal-hal yang akan membuat


anarkis masyarakat dengan digelarnya kegiatan tersebut;
c. Undangan yang diberikan kepada Kapolda dan Kapolresta sudah
dianggap sebabagai pemberitahuan.

2. Pemeriksaan:
ANGGOTA POLRI:
a. Kombes Pol PRI HARTONO E.L., S.IK, Jabatan Kapolresta
Yogyakarta;
b. Kompol SIGIT HARYADI, S.IK., M.H., Jabaran Kabagops Polresta;
c. Kompol WAHYU DWI NUGROHO, S.E., Jabatan Kasatintel
Polresta;
d. Kompol TRI ADI HARI S. S.H., Jabatan Kapolsek Umbulharjo;
e. AIPTU AGUSTINUS ANTON S, Jabatan Panit I Intel Polsek
Umbulharjo;
f. BRIPKA CANDRA ADI W, Jabatan Ba Intel Polsek Umbulhharjo;
g. BRIPKA AHMAD LUTFI, Jabatan Ba Intel Polsek Umbulharjo;
MASYARAKAT:
a. Drs. MARDJUKI, Jabatan Camat Umbulharjo;
b. KRESNO IRIANTO, Jabatan Lurah Sorosutan;
c. RM. SANTOSO TRI IRIANTA, S.IP, Jabatan Ketua RW 08
Sorosutan;
d. ARIS WIDIYANTO, Jabatan Ketua RT 28 RW 08 Sorosutan;
e. HERWANTO BUDI P, Warga RT 28 RW 08 Kelurahan Sorosutan;
f. MUNAWAR KHOLIL, Warga RT 28 RW 08 Kelurahan Sorosutan;
3. Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan didapat keterangan sebagai
berikut:
a. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2016 Kompol Wahyu Dwi Nugroho, S.E.
Kasat Intel Polresta Yogyakarta mendapat informasi dari anggota
Intel, bahwa Sekretariat AJI akan merencakan pemutaran Film
“Pulau Buru Tanah Air Beta” dalam rangka memperingati Hari
Kebebasan Pers Internasional yang beralamat di Pakel Baru UH 6/
112 RT 28 RW 08 Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo
Kota Yogyakarta;

b. Berdasarkan Informasi tersebut Kasat Intel Polresta Yogyakarta


membuat Laporan Informasi dan Infosus tanggal 2 Mei 2016 ke
Kapolresta, yang berisikan tentang akan digelarnya acara
pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta, yang mendapat respon
negatif dari pihak lingkunan sekitar, Ormas FKPPI dan FAKI yang
diekspresikan akan ada kegiatan pembubaran oleh kelompok
masyarakat tersebut karena dianggap berbau Komunis;

c.kemudian…..
3

c. Kemudian Kapolresta Yogyakarta mendisposisi Laporan Informasi


kepada Kasat Intel “segera dalami giat dari AJI tersebut, 87
Kabagops untuk siapkan Pengamanan dari giat AJI sesuai kirka
Intel, laporkan hasilnya. Disposisi dalam Infosus “segera dalami
dan antisipasi kelompok-kelompok yang menolak giat AJI, 87
Kabagops, serta siapkan PAM sesuai ancaman yang akan
terjadi, jangan under estimed”.

d. Atas disposisi Kapolresta Yogyakarta tersebut, Kasat Intel


memerintahkan anggotanya agar tetap memonitor perkembangan
di kantor secretariat AJI;

e. Berdasarkan disposisi Kapolresta Yogyakarta, Kasat Intel Polresta


melakukan koordinasi dengan Kabagops Polresta, kemudian
dibuatkan surat perintah oleh Kabagops Nomor: Sprin/672/V/2016
tanggal 2 Mei 2016 dengan kekuatan 88 personil untuk melakukan
kegiatan pengamanan kegiatan pemutaran Film Pulau Buru Tanah
Air Beta dalam rangka hari Pers Internasional di kantor AJI yang
ditandatangani oleh Kapolresta Jogjakarta;

f. Hasil Monitoring Intelijen Pada tanggal 3 Mei 2016 pada sekitar


pukul 13.00 WIB saat pelaksanaan Rapat persiapan Kunjungan RI
1 tanggal 4 dan 5 Mei 2016 dan persiapan menjelang liburan
panjang dan persiapan kunjungan pejabat Polri diwilayah DIY di
Rupatama Polresta Yogyakarta Kasat Intel Polresta Yogyakarta
mendapatkan informasi dari anggota Intel dilapangan bahwa
dimungkinkan pelaksanaan pemutaran Film di Kantor Sekretariat
AJI akan mendapatkan penolakan dari warga sekitar;
g. Atas informasi tersebut, Kasat Intel Polresta Yogyakarta
berkordinasi dengan Kabagops Polresta KOMPOL SIGIT, Kapolsek
Umbulharjo KOMPOL TRI ADI terkait informasi dimaksud,
selanjutnya Kasat Intel melaporkan ke Kapolresta Yogyakarta
mengenai situasi terakhir terkait rencana pemutaran Film Pulau
Buru Tanah Air Beta, kemudian Kapolresta Yogyakarta
memerintahkan kepada Kasat Intel untuk melakukan penggalangan
dan komunikasi dengan Panitia AJI, selanjutnya Kasat Intel
memerintahkan anggota Piket Intel Polresta Yogayakarta 4 (empat)
anggota untuk memonitor di Lokasi secretariat kantor AJI,
sedangkan Kapolsek Umbulharjo telah memerintahkan anggota
Intel Polsek sejak pukul 08.00 WIB untuk memantau dan memonitor
kegiatan AJI;
h. Sekitar pukul 16.30 WIB Kasat Intel Polresta Yogyakarta
mendatangi Polsek Umbulharjo dan kemudian bersama Kapolsek
Umbulharjo dan Danramil Umbulharjo Mayor SUWOTO berangkat
menuju kantor secretariat AJI di Pakel Baru;

i.Sekitar…..
4

i. Sekitar pukul 17.00 WIB ketika Kasat Intel Polresta Yogyakarta,


Kapolsek dan Danramil tiba dilokasi secretariat AJI, situasi kantor
masih sepi dan anggota AJI yang ada sekitar 7 -10 orang, saat itu
Kami (Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Kapolsek dan Danramil)
diterima oleh Sdr. ANANG ZAKARIA selaku ketua AJI dan Sdr.
BAMBANG anggota AJI, selanjutnya Kami (Kasat Intel Polresta
Yogyakarta, Kapolsek dan Danramil) menyampaikan maksud dan
tujuan serta menjelaskan situasi yang berkembang dimasyarakat.
Saat itu juga Kami (Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Kapolsek dan
Danramil) menanyakan kegiatan yang akan dilakukan, menanyakan
pemberitahuan ke pihak Kepolisian dan pembertahuan atau ijin
kepada warga/lingkungan sekitar;

j. Dalam dialog tersebut Sdr. ANANG ZAKARIA dan Sdr. BAMBANG


menyampaikan bahwa pihak AJI tidak mengajukan surat
pemberitahuan kegiatan yang akan dilakukan ke Kepolsek
Umbulharjo, Polresta Yogyakarta dan Polda DIY serta mereka
(pihak panita AJI) hanya mengirim undangan kegiatan hari
kebebasan pers internasional kepada Kapolda DIY dan Kapolresta
Yogyakarta, dengan acara sebagai berikut:
a. Rilis upah layak jurnalis;
b. Musik pembukaan by Agoni;
c. Sambutan Ketua AJI Yogyakarta dan Laporan kasus kebebasan
pers;
d. Sambutan warga;
e. Pemutaran Film Dokumenter Pulau Buru Tanah Air Beta;
f. Diskusi Film;
g. Hiburan music dan penutup.

k. Pihak AJI menganggap undangan tersebut sudah merupakan


pemberitahuan resmi dan bahkan nilainya melebihi dari sebuah
surat pemberitahuan, dan kepada ketua RT 28 RW 08 Kelurahan
Sorosutan Kecamatan Umbulharjo a.n. ARIS WIDIANTO, Sdr.
ANANG ZAKARIA sudah memberitahukan secara lisan;

l. Saat itu Kami (Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Kapolsek dan


Danramil) menyampaikan kepada pihak AJI bahwa warga
masyarakat sekitar Kantor secretariat AJI sudah mulai kumpul
untuk menolak kegiatan yang akan diselengarakan oleh panita AJI,
kemudian Kami (Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Kapolsek dan
Danramil) menyarankan agar menunda kegiatan dan mengganti
Film Pulau Buru Tanah Air Beta dengan Film yang lain, dan agenda
acara lainnya tetap berjalan, sehingga makna dari acara dalam
kegiatan memperingati hari kebebasan pers maknannya tidak
berkurang. Namun negosiasi tersebut gagal dan pihak AJI tetap
ngotot akan melaksanakan kegiatan sesuai rencana;

m.Dalam…..
5

m. Dalam proses Kami (Kasat Intel Polresta Yogyakarta, Kapolsek dan


Danramil) bernegosiasi telah berdatangan Aktifis, LSM dan LBH
yang sebagian orang-orangnya sudah dikenal oleh Kasat Intel
Polresta seperti Sdr. EDO LBH IMANUEL dari Papua, Sdri. KIKI
dari LSM jaringan Perempuan DIY, Sdri. AGNES dari LSM Bhineka
Tunggal Ika DIY, mahasiswa dari UWIN, Fron Mahasiswa Nasional
(FMN), Mahasiswa Islam Indonesia (MII), Sekertaris Bersama
Pembebasan (SBP), TRIWAHYU dari Jogja Gofermen Wod (JGW)
dan Sdri DITA (pegurus Gerwani) serta aktifis-aktifis lainnya;

n. Dalam proses negosiasi yang dilakukan oleh Kami (Kasat Intel


Polresta Yogyakarta, Kapolsek Umbulharjo, Danramil, Camat,
Lurah, Ketua RW dan RT) sejak pukul 17.00 WIB sampai dengan
pukul 19.00 WIB dengan pihak AJI tidak berhasil, karena pihak AJI
bersikukuh melanjutkan kegiatan pemutaran Film Pulau Buru
Tanah Air Beta sebagaimana yang telah direncanakan;

o. Sekitar pukul 19.10 WIB kelompok AJI yang hadir berjumlah sekitar
100 s.d. 150 orang dan memulai kegiatan dihalaman/teras atau
perkarangan secretariat AJI, dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya, Pembukaan oleh Sdr. ANANG ZAKARIA selaku ketua AJI
dan dilanjutkan dengan Musik Live, saat kegiatan tersebut
berlangsung disekretariat AJI, Kami (Kasat Intel Polresta
Yogyakarta, Kapolsek dan Danramil) mulai berjaga diluar pagar
secretariat AJI;

p. Setelah pembukaan dimulai Camat Umbulharjo kembali masuk


untuk mengingatkan panitia AJI agar acara tidak dilanjutkan, tetapi
pihak panitia AJI tidak mengindahan dan tetap melanjutkan acara;

q. Sekitar pukul 19.40 WIB Kabagops Polresta Yogyakarta Kompol


SIGIT datang, kemudian bersama Kasat Intel Polresta dan
Kapolsek Umbulharjo bernegosiasi dengan Panitia AJI, saat itu
kegiatan tetap berlangsung dan bahkan suara Musik semakin
keras, yang membuat warga sekitar semakin terganggu/tidak
nyaman dan tidak terima, Kabagops menanyakan siapa
penanggung jawab penyelenggara acara ini, kemudian Kabagops
memanggil salah satu orang yang dikenal bernama TRI WAHYU
(ketua JGW), mereka datang mendekati Kabagops secara
bersamaan dengan tokoh-tokoh aktivis yang lain, para aktivis
menjawab secara bersamaan, kami semua yang bertanggung
jawab, selanjutnya Kabagops bertanya lagi “apakah sebelum acara
dilakukanan sudah ada pemberitahuan kepada lingkungan maupun
kepada pihak Kepolisian” di jawab “sudah memberikan undangan
kepada Kapolresta Yogyakata dan Kapolda DIY”,

Selanjutnya…..
6

selanjutnya Kabagops menanyakan kembali, “undangan apa” di


jawab “ya Undangan acara ini”, mana buktinya dan tidak ada
satupun yang menjawab;

r. Dalam proses negosiasi tersebut (Nomor 16) di atas, Kabagops


Polresta Yogayakarta terpojok, karena diserang dengan pertanyaan
dan argumentasi dari kelompok AJI dengan nada tinggi, dan saat
itu situasi diluar secretariat AJI telah berdatangan masyarakat yang
menolak dan keberatan kegiatan AJI tersebut, sehingga Kabagops
Polresta Yogyakarta lepas kontrol mengucapkan kata-kata
“kegiatan ini dibubarkan, perintah Kapolda”, namun sebenarnya
tidak ada perintah dari Kapolda DIY, karena negosiasi tidak berhasil
sehingga Kabagops keluar dari ruangan gedung secretariat AJI dan
bersamaan hujan turun, dengan sendirinya acara tersebut berhenti
dan sebagian peserta AJI bubar berteduh, pintu pagar ditutup oleh
peserta AJI dan siapapun tidak boleh masuk;

s. Sekitar pukul 19.45 WIB Kapolresta Yogyakarta datang kelokasi


kegiatan AJI, lalu melakukan pemantauan situasi keamanan,
memberikan arahan dan petunjuk kepada Kabagops, Kasat Intel
dan Kapolsek melalui Hand Pone (HP) dan Handy Talke (HT) dan
Kasat Intel menyarankan agar Kapolres tidak mendekat ke lokasi
kegiatan, karena negosiasi masih berjalan dan pihak AJI menduga
Kepolisian mendukung warga masyarakat untuk menghentikan
kegiatan tersebut, sehingga Kapolresta memantau 50 meter dari
lokasi;

t. Sekitar pukul 20.20 WIB selepas hujan reda warga masyarakat


semakin bertambah banyak berikut perangkat lingkungan (Ketua
RT, RW, LURAH dan CAMAT), Pihak Kepolisian berupaya
melakukan mediasi kembali kepada pihak penyelenggara agar
peduli dan mau mendengarkan himbauan dari warga untuk
menghentikan/membubarkan acaranya dan Lurah Sorosutan bapak
KRISNO IRIANTO mengatakan ”saya lurah Sorosutan, warga saya
merasa resah terganggu kenyamanannya dengan acara kalian,
kami menolak penyelenggaraan acara ini dan segera dibubarkan”,
ucapan disambut dengan teriakan dari peserta kegiatan AJI yang
ada di dalam ruangan Sekretariat;

u. Setelah itu Kabagops menanyakan kembali kepada pihak AJI,


siapa yang bertanggung jawab kegiatan ini, tidak lama kemudian
Sdr ANANG ZAKARIA keluar dan menjawab “ya pak saya
penyelenggaranya” selanjutnya pak Lurah, RT 08 dan RW 28
berkomunikasi dengan Panitia, dari percakapan tersebut

diketahui . . . . .
7

diketahui Sdr. ANANG ZAKARIA tidak menyampaikan rencana


acara secara utuh kepada Ketua RT, sehingga ketua RT kecewa,
kemudian bernegosiasi kembali dan sepakat akan menghentikan
kegiatan tersebut dengan catatan meminta pernyataan
penolakan secara tertulis dari warga masyarakat, serta
meminta jaminan keamanan kepada pihak kepolisian untuk
seluruh peserta AJI ketika meninggalkan lokasi, hal tersebut
direspon oleh Pak Lurah dengan memerintahkan ketua RW untuk
membuat surat pernyataan penolakan secara tertulis yang
disaksikan oleh Muspika yang berbunyi “Surat Pernyataan: Saya
atas nama warga RW08 dan seluruh warga RW08 Sorosutan
menyatakan keberatan dengan adanya kegiatan ini, mohon untuk
tidak dilanjutkan dan segera dibubarkan, karena tidak berijin dan
sangat mengganggu kenyamanan warga dan dapat menimbulkan
potensi konflik. Ditandatangani di Yogyakarta oleh Ketua RW 08
a.n. RM. SANTOSO TRI IRIANTA, S.IP pada tanggal 3 Mei 2016
bercap/stempel RW 08.” (surat pernyataan terlampir);

v. Sekitar pukul 20.45 WIB surat pernyataan tersebut dibuat rangkap


dua, kemudian diserahkan kepada pihak Panitia AJI dan Pihak
kepolisian (diterima Kabagops), setelah itu Sdr. ANANG ZAKARIA
selaku Ketua menyampaikan kepada rekan-rekannya bahwa
kegiatan dihentikan;

w. Kegiatan AJI dalam rangka memperingati hari kebebasan pers


Internasional, panita penyelenggara tidak sempat melakukan
pemutaran Film Pula Buru Tanah Air Beta dan diskusi Film, karena
sudah ada penolakan dan pernyataan dari warga masyarakat untuk
menghentikan dan membubarkan kegiatan AJI tersebut dan acara
yang sudah dilaksanakan adalah pembukaan, sambutan dan acara
Music Live;

x. Sekitar pukul 20.55 WIB Kabagops Polresta Yogyakarta


menyampaikan kepada seluruh mayarakat yang ada disekitar
secretariat AJI untuk segera meninggalkan lokasi, karena Panitia
AJI sudah menghentikan kegiatan;

y. Setelah kegiatan dihentikan oleh Panitia AJI, Kabagops Polresta


Yogyakarta memberikan waktu kepada pihak AJI untuk
berkonsolidasi, Pada saat itu juga seluruh warga masyarakat
Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo diarahkan untuk
meninggalkan lokasi kegiatan AJI;

z. Sekitar pukul 21.20 WIB s.d. 23.45 WIB anggota peserta AJI mulai
meninggalkan lokasi kegiatan AJI dengan pengamanan anggota
Polri;

aa.Sekitar…..
8

aa. Sekitar pukul 21.45 WIB Kapolresta melaporkan kepada Kapolda


DIY melalui Hand Phone bahwa situasi kemanan dilokasi kegiatan
AJI dalam keadaan aman tidak ada kejadian, tetapi pihak AJI
bersikeras menolak kegiatannya dihentikan oleh masyarakat,
setelah mendapat surat pernyataan penolakan dari warga
masyarakat, pihak AJI mau memahami dan menghentikan
kegiatannya, saat itu Kapolda DIY menanyakan apakah ada
kejadian yang menonjol? dijawab oleh Kapolresta “tidak ada” lalu
Kapolda mengucapkan “Trimakasih”. Selain ke Kapolda DIY,
Kapolresta Yogyakarta juga melaporkan perkembangan situasi
kepada Wakapolda DIY;

bb.Jumlah kekuatan pengamanan dalam kegiatan tersebut Polresta


Yogyakarta melibatkan 88 (delapan puluh delapan) personel terdiri
dari Dalmas, Brimob, Intel, Reskrim dan Lalulintas, serta dari
Polsek Umbulharjo sebanyak 15 (lima belas) anggota yang terdiri
dari Sabhara, Intel dan Reskrim, dengan pengendali Kabagops
KOMPOL SIGIT HARYADI, S.I.K., M.H.;

cc. Pada tanggal 4 Mei 2016 sekitar pukul 11.22 WIB Kapolresta
melaporkan kembali perkembangan dan situasi di sekretariat AJI,
saat itu Kapolda memberikan Petunjuk dan arahan kepada Para
Kapolres Jajaran melalui WhatsApp (WA) yang initinya
mempedomani TAP MPRS No. XXV tahun 1966, UU No. 27 tahun
1999 perubahan dalam KUHP pasal 107 huruf a,b,c dan e.

III. ANALISA PERISTIWA

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan ditemukan fakta


sebagai berikut bahwa :

1. Acara peringatan hari kebebasan pers internasional pada tanggal 3 Mei


2016 yang digelar oleh AJI dalam bentuk kegiatan “pertemuan/rapat
umum yang dihadiri oleh para wartawan dan jurnalis AJI, Sdr. EDO LBH
IMANUEL dari Papua, Sdri. KIKI dari LSM jaringan Perempuan DIY, Sdri.
AGNES dari LSM Bhineka Tunggal Ika DIY, mahasiswa dari UWIN, Fron
Mahasiswa Nasional (FMN), Mahasiswa Islam Indonesia (MII), Sekertaris
Bersama Pembebasan (SBP), TRIWAHYU dari Jogja Gofermen Wod
(JGW) dan Sdri DITA (pegurus Gerwani) serta aktifis-aktifis lainnya yang
berjumlah kurang lebih 150 orang, sesuai surat undangan AJI No: 028/AJI
Yogyakarta/V/2016 dengan materi acara :
a. Rilis upah layak jurnalis.
b. Music pembukaan by Agoni.
c. Sambutan ketua AJI yokyakarta dan laporan kasus kebebasan pers.
d. Sambutan Warga.
e. Pemutaran Film Dokumenter “ Pulau Buru Tanah Air Beta”

f.Diskusi…..
9

f. Diskusi Film.
g. Hiburan Musik dan Penutup.

2. Para peserta acara tidak murni dari kalangan jurnalis akan tetapi
bergabung dengan para Aktivis, Sdr. EDO LBH IMANUEL dari Papua,
Sdri. KIKI dari LSM jaringan Perempuan DIY, Sdri. AGNES dari LSM
Bhineka Tunggal Ika DIY, mahasiswa dari UWIN, Fron Mahasiswa
Nasional (FMN), Mahasiswa Islam Indonesia (MII), Sekertaris Bersama
Pembebasan (SBP), TRIWAHYU dari Jogja Gofermen Wod (JGW) dan
Sdri DITA (pegurus Gerwani) serta aktifis-aktifis lainnya yang akan
membedah/mendiskusikan tentang materi film Pulau Buru Tanah Air Beta
setelah menonton.

3. Penyelenggaraan acara tersebut tidak dilengkapi dengan surat


pemberitahuan kepada pihak Polri sesuai Perkap Nomor 7 Tahun 2012,
dan hanya mengirimkan undangan tentang kegiatan hari kebebasan pers
internasional kepada Kapolda DIY dan Kapolresta dengan Surat Nomor :
028/AJI Yogyakarta/V/ 2016 tanggal 2 Mei 2016.

4. Kegiatan yang digelar mendapat penolakan pihak masyarakat RT 028 RW


08 kelurahan Sorosutan sesuai surat pernyataan ketua RW 08 yang isinya
“Saya atas nama warga RW08 dan seluruh warga RW08 Sorosutan
menyatakan keberatan dengan adanya kegiatan ini, mohon untuk tidak
dilanjutkan dan segera dibubarkan, karena tidak berijin dan sangat
mengganggu kenyamanan warga dan dapat menimbulkan potensi konflik”
(tanggal 3 Mei 2016), FKPPI, FAKI yang memiliki potensi konflik
sebagaimana peristiwa penolakan kegiatan AJI Tahun 2014 dalam acara
yg sama dengan melakukan pemutaran Film Senyap.

5. Mencegah terjadinya konflik, Pihak Polresta Yogyakarta dipimpin oleh


Kabagops melakukan negosiasi agar acara tidak dilanjutkan, karena
adanya penolakan dari masyarakat RT028 RW08 Kelurahan Sorosutan
Kecamatan Umbulharjo serta Ormas FKPPI dan FAKI yang dapat
menimbulkan potensi Konflik, namun tidak mendapapat respon positif dari
pihak AJI.

6. Lurah KRESNO IRIANTO, RT 028 RW 08 Kelurahan Sorosutan


Kecamatan Umbulharjo melakukan negosiasi kembali dengan pihak AJI,
selanjutnya pihak panitia AJI bersedia menghentikan kegiatanya dengan
catatan ada surat pernyataan keberatan dan penolakan dari masyarakat
secara tertulis. Dengan adanya surat pernyataan tersebut Pihak AJI
menghentikan kegiatan dan meminta jaminan keamanan kepada Polri
mengenai keselamatan para peserta untuk kembali ke kediaman masing-
masing.

IV.Kesimpulan…..
10

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan fakta dan analisa tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Acara peringatan hari kebebasan pers internasional pada tanggal 3 mei
2016 yang digelar oleh AJI dalam bentuk kegiatan “pertemuan/rapat
umum yang dihadiri oleh para wartawan dan jurnalis AJI, para aktivis, Sdr.
EDO LBH IMANUEL dari Papua, Sdri. KIKI dari LSM jaringan Perempuan
DIY, Sdri. AGNES dari LSM Bhineka Tunggal Ika DIY, mahasiswa dari
UWIN, Fron Mahasiswa Nasional (FMN), Mahasiswa Islam Indonesia
(MII), Sekertaris Bersama Pembebasan (SBP), TRIWAHYU dari Jogja
Gofermen Wod (JGW) dan Sdri DITA (pegurus Gerwani) serta aktifis-
aktifis lainnya yang berjumlah kurang lebih 150 orang, dengan materi
acara Rilis upah layak jurnalis, Music pembukaan by Agoni, Sambutan
ketua AJI Yogyakarta dan laporan kasus kebebasan pers, Sambutan
Warga, Pemutaran Film Dokumenter “Pulau Buru Tanah Air Beta, Diskusi
Film, Hiburan Musik dan Penutup tersebut digelar tanpa adanya
pemberitahuan kepada pihak Kepolisian setempat sebagaimana diatur
dalam Perkap Nomor 7 Tahun 2012 dan hanya mengirim undangan
kepada Kapolda DIY dan Kapolresta Yogyakarta sesuai surat undangan
No 028/AJI Yogyakarta/V/2016 tanggal 2 Mei 2016;

2. Berdasarkan Infosus tersebut Polri telah memonitor, mengamati,


mendeteksi, menegosiasi kepada pihak AJI untuk tidak meneruskan
kegiatan karena adanya penolakan pihak masyarakat RT 028 RW 08
Kelurahan Sorosutan, FKPPI dan FAKI yang memiliki potensi konflik
sebagaimana peristiwa penolakan kegiatan AJI Tahun 2014 dalam acara
yg sama dengan melakukan pemutaran film Senyap dan tidak
mendapapat respon positif dari pihak AJI;

3. Perangkat Kelurahan Sorosutan (Lurah, RW, RT) melakukan negosiasi


kembali dengan pihak AJI agar menghentikan kegiatnnya, dan permintaan
perangkat kelurahan tersebut diterima pihak AJI dengan catatan ada surat
pernyataan keberatan dan penolakan dari masyarakat secara tertulis.
Dengan telah diterimannya surat pernyataan tersebut Pihak AJI
menghentikan kegiatan dan meminta jaminan keamanan kepada Polri.

V. REKOMENDASI:

Guna melengkapi analisa fakta dan kesimpulan tersebut diatas, masih


diperlukan pemeriksaan terhadap Dir Intelkam, Kabid Humas dan Kapolda
serta warga masyarakat yang belum dimintai keterangan.

VI.Penutup…..
11

VI. PENUTUP

Demikian Laporan Hasil pelaksanaan tugas ini dibuat sebagai bahan laporan
sementara kepada pimpinan.

Jakarta, Mei 2016


KABAGGAKKUM BIROPROVOS DIVPROPAM POLRI
SELAKU KETUA TIM

USMAN HERI PURWONO, S.H., M.H.


KOMBES POL NRP 62100784

Anda mungkin juga menyukai