Anda di halaman 1dari 36

Pelayanan Antenatal

Terpadu

Yuni Sudiartien, dr., SpOG, M.Ked.Klin


PENDAHULUAN
Tahun 2018  305
AKI DAN LINAKES , sama-sama naik?
• Kehamilan merupakan masa kritis bagi ibu dan bayi
yang belum lahir
• Pentingnya perawatan berkualitas selama kehamilan
• Perawatan antenatal yang tidak memadai 
mengganggu kelangsungan perawatan dan
mempengaruhi wanita dan bayi
• Pendekatan tradisional terhadap pelayanan
antenatal  kunjungan tidak teratur, waktu tunggu
yang lama, sedikit komunikasi dengan wanita hamil,
dan kurangnya fokus pada aspek psikososial
kehamilan
• +/- 303.000 wanita dan gadis remaja meninggal
karena kehamilan dan komplikasi terkait persalinan
pada tahun 2015
• 99 % AKI dapat dicegah dengan pelayanan antenatal
yang berkualitas
• ANC WHO 2016: bertujuan untuk memberikan
perawatan yang terpusat, individual, dan berpusat
pada wanita hamil kepada wanita hamil
• memberikan informasi yang relevan dan tepat
waktu
• menawarkan dukungan psikososial dan emosional
• WHO merekomendasikan ANC menjadi 8 kontak
• Untuk memperbaiki kekurangan dari pendekatan
tradisional, WHO
mengadopsi FANC ada tahun 2002
Stunting & Pelayanan Antenatal

Prevalensi balita stunting di Asia Tenggara (2007) : 29,1%


DI Indonesia (2013) : 35,6%

Menurut WHO, 2013 stunting merupakan kekurangan gizi


kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalam waktu yang
lama

Secara spesifik dapat berawal sejak dalam kandungan,


kondisi gizi ibu hamil bahkan sebelum hamil bahkan
setelahnya dapat menentukan pertumbuhan janin

Untuk mencegah stunting  intervensi prenatal dan pasca


natal fokus pada 1000 hari pertama kehidupan
Konsep Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal
Perawatan yang disediakan oleh para profesional
kesehatan terampil untuk wanita hamil dan gadis
remaja dalam memastikan kondisi kesehatan terbaik
terhadap kedua ibu dan bayi selama kehamilan

Mampu menghadapi persalinan, kala nifas,


persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar
Tujuan Menyediakan pelayanan antenatal terpadu,
komprehensif dan berkualitas, termasuk
konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,
konseling KB dan pemberian ASI

Menditeksi secara dini


kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu
hamil

Melakukan intervensi terhadap kelainan/


penyakit gangguan pada ibu hamil sedini
mungkin

Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan


kesehatan sesuai dengan rujukan yang ada
Tujuan menurut WHO 2016
Pelayanan Antenatal
• Memberikan perawatan yang terpusat , individual
dan berpusat pada wanita hamil pada setiap
pertemuan
• Memastikan di setiap pertemuan memberikan
praktik klinik yang efektif dan terintegrasi
(berdasarkan intervesi dan tes)
• Memberikan informasi yang relevan dan tepat
waktu
• Dan menawarkan dukungan psikososial dan
emosional
Fungsi Pelayanan Antenatal

• Promosi kesehatan selama kehamilan


• Identifikasi wanita dengan kehamilan resiko
tinggi dan merujuk bila perlu
• Memantau kesehatan selama hamil
• Mengupayakan wanita melahirkan tanpa
kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat
Jadwal Pelayanan Antenatal
• Satu kali pada trimester I (umur kehamilan
0-13 minggu)
• Satu kali pada trimester II (umur kehamilan
14-27 minggu)
• Dua kali pada trimester III (umur kehamilan
28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36)

Kemenkes RI 2010
Jadwal Pelayanan Antenatal
(New Model)
Standar Pelayanan Antenatal yang
berkualitas

Timbang BB TB Tinggi Fundus


Tekanan Darah
Uteri

Tentukan Tes Skrining


Presentasi bayi Tablet Besi 90
Imunisasi
dan DJJ hari pertama
(TT jika perlu)

Tes laboratorium Tentukan status Tatalaksana


rutin gizi pasien khusus

Temu Wicara 10 T

Kemenkes RI, 2010


Informasi dan Edukasi Pelayanan
Antenatal

• Inisiasi menyusui dini dan ASI Ekslusif


• KB Pasca Persalinan
• Nutrisi
• Masalah penyakit Menular
• Pemberi Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
• Informasi kekerasan terhadap perempuan (KtP)
Pemeriksaan Antenatal

• Anamnesis
• Timbang berat Badan
• Ukur lingkar lengan atas
• Ukur tinggi fundus uteri
• Hitung denyut jantung janin (DJJ)
• Tentukan persentasi janin
• Pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium (rutin dan
khusus)
• Pemeriksaan golongan darah
• Pemeriksaan protein rutin dalam urin
• Pemeriksaan kadar gula darah
• Pemeriksaan darah Malaria
• Pemeriksaan tes Sifilis
• Pemeriksaan HIV
• Pemeriksaan BTA
Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal
Terpadu
Implementasi Pelayanan Antenatal Who
2016
Kontak 1 – 8
Minngu 12, 20, 26, 30 , 34, 36, 38, 40

• Intervensi Nutrisi
• Faktor Ibu dan Janin
• Antisipasi pencegahan
• Gejala yang sering dialami ibu hamil
• Intervensi untuk meningkatkan kualitas
ANC
Kebutuhan Nutrisi

• Intervensi Diet asupan energi dan protein


• Diet sehat mengandung cukup energi, protein,
vitamin dan mineral
• Gaya hidup sehat
• Suplemen ibu hamil dan zat yang
dibutuhkan
• Zat besi
• Asam folat
• Kalsium
• Vitamin A
• Zinc dan mikronutrien lain

• Penilaian ibu hamil dan janin


Penilaian ibu hamil dan janin

• Anemia
• Asymtomatic Bacteriurea
• Kekerasan dalam rumah tangga
• Diabetes Gestasional
• Konsumsi tembakau
• Penggunaan zat adiktif dan Narkoba
• Pemeriksaan HIV dan Syphilis
• Pemeriksaan tinggi Fundus Uteri
• Pemeriksaan USG
Tindakan Pencegahan

• Pemberian Antibiotik untuk Asymtomatic Bacteria


• Pemberian Obat Cacing
• Vaksin Tetanus
• Pengobtatan pencegahan malaria pada kehamilan
• Profilaksis pencegahan bagi yang terpapar HIV
Penanganan untuk gejala yang sering
terjadi saat hamil

• Mual dan Muntah


• Nyeri perut
• Kram kaki
• Nyeri punggung bawah dan panggul
• Konstipasi
• Varises dan Edema
Intervensi Sistem Kesehatan Untuk
meningkatkan kualitas Pelayanan
Antenatal
• Catatan kejadian selama hamil
• Asuhan kebidanan yang dipimpin oleh bidan
• Membuat Grup Antenatal Care
• Intervensi berbasis masyarakat untuk meningkatkan
komunikasi dan dukungan terhadap ibu hamil
• Rekrutmen tenaga kesehatan di daerah pedesaan
atau terpencil
• Jadwal Kontak pelayanan antenatal
Mekanisme rujukan
• Faktor 4 terlalu dan 3 terlambat :
• terlambat menditesi tanda bahaya
• terlambat mengambil keputan merujuk
• terlambat mengambil keputusan

KRR (2)
KRT (4)
Skor Poedji Rochjati
KRST (8)
KESIMPULAN
• Pelayanan antenatal sangat penting dilakukan untuk
dapat mendeteksi dini maslah penyakit dan penyulit
/ komplikasi kehamilan dan persalinan
• Di Indonesia masih dikembangkan Pelayanan
Antenatal dengan 4 kali kontak kepada Ibu hamil
• Sistem pelayanan antenatal di Indonesia perlu
mengadopsi beberapa model dari pelayanan
antenatal yang direkomendasikan WHO
• Pelayanan antenatal yang baik merupakan salah satu
upaya mencegah kondisi stunting pada anak, fokus
pada 1000 hari kehidupan

Anda mungkin juga menyukai