Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti yaitu “Efektifitas Bermain Clay

terhadap Perkembangan Motorik Halus di Taman Kanak-Kanak Kemala

Bhayangkari III Padang”, maka pendekatan penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasy exsperimental (eksperimen

semu). Menurut Yusuf (2007:230),”quasy exsperimental adalah kurang tepat

untuk menyatakan bahwa rancangan ini betul-betul eksperimen sungguhan,

walaupun disusun seperti eksperimen sungguhan”. Selanjutnya menurut

Sugiyono (2012:116),”desain quasy exsperimental mempunyai kelompok

kontrol, tapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrolvariabel-

variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha melihat dan mengungkapkan

sejauh mana efektivitas bermain Clay terhadap kemampuan motorik halus anak

di Taman Kanan-kanak Kemala Bhayangkari III Padang dengan

membandingkan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen diberikan perlakuan (X) dengan bermain Clay

sedangkan kelompok kontrol dengan pendekatan konvensional (-), kemudian

kedua kelompok diberikan post-test. Hal ini terlihat dari tabel berikut :

37
38

Tabel 1.
Rancangan Penelitian

Kelompok Pre- tes Treatment Post-test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan :

O1 = Pre-test kelas eksperimen

O3 = Pre-test kelas kontrol

X = Perlakuan dalam hal ini menggunakan adonan Clay

O2 = Post-test kelas eksperimen

O4 = Post-test kelas kontrol

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam

menentukan objek atau subjek penelitian. Menurut Bungin

(2005:109),”populasi penelitian adalah keseluruhan dari objek penelitian

yang dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat

menjadi sumber data penelitian”.

Menurut Sugiyono (2012:90),”Populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya”.


39

Populasi dalam penelitian ini adalah Taman Kanak-kanak Kemala

Bhayangkari III Padang. TK Kemala Bhayangkari III Padang ini berada

dibawah pimpinan Ibu Lucy, S. Pd dan diasuh oleh 7 orang tenaga

pendidik. Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari III Padang memiliki

jumlah siswa sebanyak 104 orang yang terbagi kedalam 6 kelompok

belajar yaitu B1: 19 orang, B2: 18 orang, B3: 20 orang, B4: 16 orang,

B5: 15 orang, B6: 16 orang. Dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2.
Jumlah Anak di TK Kemala Bhayangkari III Padang

No Kelompok
Jumlah
1. Kelompok B1 19
2. Kelompok B2 18
3. Kelompok B3 20
4. Kelompok B4 16
5. Kelompok B5 15
6. Kelompok B6 16
7. Jumlah 104 Orang
(Sumber: Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari III Padang)

2. Sampel

Menurut Yusuf (2007:186),”sampel adalah sebagian dari populasi

yang terpilih dan mewakili populasi tersebut”. Adapun Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster

Sampling. Menurut Sugiyono (2012:94),”cluster sampling (area

sampling) adalah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila

obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas”. Untuk

menentukan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan

daerah populasi yang ditetapkan.


40

Berdasarkan konsep di atas, maka kelompok yang akan diambil

menjadi sampel pada penelitian ini adalah kelompok B2 sebanyak 15

orang anak dan B6 sebanyak 15 orang anak. Dimana kelompok B2

dijadikan kelas kontrol dan kelompok B6 dijadikan kelas eksperimen

dengan pertimbangan jumlah anak pada kedua kelompok sama, usia anak

kedua kelompok sama yaitu 5-6 tahun, fasilitas belajar yang sama, dan

latar belakang kemampuan guru yang sama.

C. Variabel dan Data

1. Variabel

Menurut Sugiyono (2012:39),”variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, onyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudia ditarik kesimpulannya”. Adapun yang menjadi variabel

dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bermain Clay

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motorik halus

2. Data

a. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data

yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari data aslinya. Data

tersebut adalah data nilai hasil tes yang dilakukan peneliti.


41

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia dini yang

menjadi sampel penelitian. Terdiri atas kelas B2 dan B6 dimana

kelompok B6 dijadikan kelas eksperimen dan kelas B2 dijadikan kelas

kontrol.

D. Defenisi Operasional

Motorik halus merupakan keterampilan gerakan otot-otot kecil yang

membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan. Koordinasi

antara mata dengan tangan dapat dikembangkan melalui kegiatan permainan

membentuk atau memanipulasi dari adonan clay, melalui kegiatan meremas,

menggulung, menekan, menempel dan merangkai bentuk dasar adonan

Clay menggunakan tangan dan jari-jemari anak.

Clay adalah salah satu bentuk media pembelajaran yang bisa dibuat

sendiri dan aman digunakan untuk anak, terbuat dari tepung terigu, tepung

tapioka dan tepung maizena, ditambah dengan garam, lem FOX dan baby

oil secukupnya, adonan clay ini dapat mengembangkan motorik halus anak

melalui kegiatan meremas, menggulung, menekan, menempel dan

merangkai.

E. Instrumen Penelitian

Insntrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini berupa tes. Instrumen penelitian menurut Sugiyono

(2012:119),”suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati”. Selanjutnya menurut Siregar (2012:161) instrumen


42

penelitian,”suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah

dan mengimplementasikan informasi yang diperoleh dari pada responden

yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama”. Dalam

penelitian ini akan dilakukan pengumpulan data berupa tes.

Menurut Arikunto (2010:266) tes yang digunakan untuk mengukur

prestasi belajar anak di sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes

buatan guru dan tes standar.

a. Tes buatan guru disusun oleh guru dengan prosedur tertentu. Tetapi

belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri

dan kebaikannya.

b. Tes standar yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing

yang sudah terjamin keampuhannya.

1. Kisi-kisi Instrumen

Sesuai dengan masalah yang akan di teliti maka kisi-kisi ini dibuat

dengan berpedoman kepada kurikulum Taman Kanak-kanak tahun 2013

untuk mengungkapkan tentang “Efektivitas Bermain Clay terhadap

Perkembangan Motorik Halus di Taman Kanak-Kanak Kemala

Bhayangkari III Padang”. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen yang

dirancang dan akan digunakan dalam penelitian di TK Kmala

Bhayangkari III Padang.


43

Tabel 3.
Kisi-kisi Instrumentasi Motorik Halus Anak
Teknik
Kompetensi Nomor Sumber
Variabel Indikator Item Pernyataan Pengumpul
Dasar Butir Data
an Data
Motorik Mengguna Melakukan 1.Anak mampu 1 Tes Anak
halus kan anggota kegiatan meremas perbuatan
tubuh untuk yang adonan clay
pengemban menunjuk sebagai gerak
gan motorik kan anak dasar untuk
halus. (4.3) mampu membentuk
terampil suatu karya
mengguna (meremas
menggunakan
kan tangan
telapak tangan
kanan dan
dan jari)
kiri dalam
2.Anak mampu 2 Tes Anak
berbagai menggulung perbuatan
aktivitas adonan clay
menjadi bentuk
bulat, bulat
panjang (tali)
dan gulungan
3.Anak mampu 3 Tes Anak
menekan perbuatan
adonan clay
menjadi bentuk
pipih dari
bentuk bulat
menggunakan
jari dan telapak
tangan
4. Anak mampu 4 Tes Anak
menempel perbuatan
adonan clay dari
bentuk yang
satu ke bentuk
yang lainnya
sehingga
menjadi suatu
hasil karya
Menunjuk Membuat 5.Anak mampu 5 Tes Anak
kan karya karya seni merangkai perbuatan
dan aktivitas sesuai bentuk dasar
seni dengan kreativitas menjadi sebuah
mengguna nya hasil karya
kan berbagai sesuai tema
media (4.15)

Sumber: Kurikulum 2013


44

Tabel 4.
Instrumen Pernyataan
Nama :
Kelompok :
Taman Kanak-Kanak : Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari III Padang

No Pernyataan Kriteria
BSB BSH MB BB
1 Anak mampu meremas adonan clay
sebagai gerak dasar untuk membentuk
suatu karya (meremas menggunakan
telapak tangan dan jari)
2 Anak mampu menggulung adonan clay
menjadi bentuk bulat, bulat panjang
(tali) dan gulungan
3 Anak mampu menekan adonan clay
menjadi bentuk pipih dari bentuk bulat
menggunakan jari dan telapak tangan
4 Anak mampu menempel adonan clay
dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lainnya sehingga menjadi suatu hasil
karya
5 Anak mampu membentuk berbagai
karya adonan clay sesuai dengan tema

Kriteria / tolak ukur :

BSB = anak bisa melakukan kegiatan secara mandiri dan konsisten

BSH = anak bisa melakukannya tapi masih diingatkan oleh guru

MB = anak melakukannya masih dengan dibimbing dan dicontohkan oleh


guru
BB = anak belum bisa melakukannya

2. Teknik Penilaian

Dalam hal ini peneliti membuat tes berupa indikator-indikator yang

akan dicapai oleh anak. Dimana peneliti memberikan skor pada setiap
45

indikator yang telah ditentukan oleh peneliti dengan mempertimbangkan

kesesuaian pendekatan analisis yang digunakan.

Instrumen ini menggunakan format checklist untuk penilaiannya.

Dalam Kurikulum 2013 format checklist memuat indikator pencapaian

perkembangan yang sudah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan

kegiatan harian (RPPH). Format checklist, berisi indikator perkembangan

untuk mengukur ketercapaian tujuan dan kompetensi dasar yang

ditetapkan di RPPM.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala format

checklist mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,

yang dapat berupa kata-kata antara lain:

1. Berkembang Sangat Baik

2. Berkembang sesuai harapan

3. Mulai berkembang

4. Belum berkembng

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi

kriteria dan skor, misalnya:

1. Berkembang Sangat Baik 4

2. Berkembang sesuai harapan 3

3. Mulai berkembang 2

4. Belum berkembng 1
46

Tabel 5.
Kriteria Penilaian Kemampuan Motorik Halus

Kriteria Penilaian Kemampuan


Motorik HalusAnak
Pernyataan Kemampuan
BSB BSH MB BB
Membaca Anak
4 3 2 1

Kriteria / tolak ukur :

BSB = anak bisa melakukan kegiatan secara mandiri dan konsisten

BSH = anak bisa melakukannya tapi masih diingatkan oleh guru

MB = anak melakukannya masih dengan dibimbing dan dicontohkan oleh

guru

BB = anak belum bisa melakukannya

Berdasarkan penjelasan di atas, agar peneliti dapat menentukan

skor penilaian terhadap pernyataan setiap item, maka dibutuhkan suatu

tolak ukur agar memudahkan dan membantu dalam memberikan

penilaian terhadap anak, maka salah satu bentuk yang dapat dijadikan

untuk menentukan tolak ukur adalah dengan bantuan rubrik panduan

instrumen. Mahyuddin (2008:168) menyatakan bahwa,”rubrik

merupakan bagian yang dikembangkan untuk mengevaluasi secara

otentik suatu kinerja”


47

Tabel 6.
Rubrik Penilaian

BSB BSH(Berkemb
MB(Mulai BB(Belum
Aspek (Berkembang ang Sesuai
No Berkembang) Berkembang)
Penilaian SangatBaik) Harapan)
4 3 2 1
1 2 3 4 5 6
1 Anak mampu anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak belum
meremas meremas meremas meremasadona mampu
adonan clay adonan clay adonan clay nclay sebagai meremas
sebagai gerak sebagai gerak sebagai gerak gerak dasar adonan clay
dasar untuk dasar untuk dasar untuk untuk sebagai gerak
membentuk membentuk membentuk membentuk dasar untuk
suatu karya suatu karya suatu karya suatu karya membentuk
(meremas (meremas (meremas (meremas suatu karya
menggunakan menggunakan
menggunakan menggunakan (meremas
telapak tangan telapak tangan
telapak telapak tangan menggunakan
dan jari) dan jari)
secara mandiri tangan dan dan jari) dengan telapak
dan konsisten jari) tapi bimbingan dan tangan dan
masih dicontohkan jari)
diingatkan guru
oleh guru
2 Anak mampu anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak belum
menggulung menggulung menggulung menggulung mampu
adonan clay adonan clay adonan clay adonan clay menggulung
menjadi menjadi menjadi menjadi bentuk adonan clay
bentuk bulat, bentuk bulat, bentuk bulat, bulat, bulat menjadi
bulat panjang bulat panjang bulat panjang panjang (tali) bentuk bulat,
(tali) dan (tali) dan (tali) dan dan gulungan bulat panjang
gulungan gulungan gulungan tapi dengan (tali) dan
secara mandiri
masih bimbingan dan gulungan
dan konsisten
diingatkan dicontohkan
oleh guru guru
3 Anak mampu anak mampu Anak mampu Anak mampu Anakbelum
menekan menekan menekan menekan mampu
adonan clay adonan clay adonan clay adonan clay menekan
menjadi menjadi menjadi menjadi bentuk adonan clay
bentuk pipih bentuk pipih bentuk pipih pipih dari menjadi
dari bentuk dari bentuk dari bentuk bentuk bulat bentuk pipih
bulat bulat bulat menggunakan dari bentuk
menggunakan menggunakan menggunakan jari dan telapak bulat
jari dan
jari dan jari dan tangan dengan menggunakan
telapak tangan
telapak telapak bimbingan dan jari dan
secara mandiri
tangan dan konsisten tangan tapi dicontohkan telapak
masih guru tangan
diingatkan
oleh guru
48

1 2 3 4 5 6

4 Anak mampu anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak belum
menempel menempel menempel menempel mampu
adonan clay adonan clay adonan clay adonan clay dari menempel
dari bentuk dari bentuk dari bentuk bentuk yang adonan clay
yang satu ke yang satu ke yang satu ke satu ke bentuk dari bentuk
bentuk yang bentuk yang bentuk yang yang lainnya yang satu ke
lainnya lainnya lainnya sehingga bentuk yang
sehingga sehingga sehingga menjadi suatu lainnya
menjadi suatu
menjadi suatu menjadi suatu hasil karya sehingga
hasil karya
hasil karya hasil karya dengan menjadi suatu
secara mandiri
dan konsisten tapi masih bimbingan dan hasil karya
diingatkan dicontohkan
oleh guru guru
5. Anak mampu anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak belum
merangkai merangkai merangkai merangkai mampu
bentuk dasar bentuk dasar bentuk dasar bentuk dasar merangkai
menjadi menjadi menjadi menjadi sebuah bentuk dasar
sebuah hasil sebuah hasil sebuah hasil hasil karya menjadi
karya sesuai karya sesuai karya sesuai sesuai tema sebuah hasil
tema temasecara tema tapi dengan karya sesuai
mandiri dan masih diingat bimbingan dan tema
konsisten
kan oleh guru dicontohkan
guru

3. Analisis Instrumen

Sebelum melakukan tes maka perlu analisis instrumen melalui uji

coba yaitu Validitas tes (test validity) dan reabilitas tes.

a. Validitas Tes

Menurut Arikunto (2010:211),”validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah”.


49

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan, selain itu sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Tinggi rendahnya validitas insrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

validitas yang dimaksud.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan

atau kebenaran item-item pernyataan dalam suatu instrumen

sehingga layak digunakan untuk mengukur apa yang diinginkan serta

dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Menurut Arikunto (2010:213) teknik yang digunakan untuk

menentukan validitas tes adalah koleraso product moment sebagai

berikut:

Adapun langkah-langkah perhitungan validitas adalah sebagai

berikut:

1) Menghitung koefisien korelasi product moment / r (rxy) dengan

menggunakan rumus Arikunto (2010:213) sebagai berikut:

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{N ∑ Y −(∑ Y )}
2 2 2 2

Dimana :

rx = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden
50

x = Skor Item Nomor

y = Skor Tota

2) Proses pengambilan keputusan.

3) Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesis dengan

kriteria sebagai berikut:

Proses pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jikar hitung positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir soal valid.

b. Jika r hitung negatif dan r hitung < 0,3 maka butir soal tidak valid.

Dapat disimpulkan validitas adalah adanya ketetapan hasil

penelitian dengan yang diteliti, tidak ada keraguan dan

pemalsuan, semua yang didapatkan peneliti itulah yang

dilaporkan. Selain itu sebuah instrumen dikatakan valid apabila

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tujuan uji validitas adalah agar tidak terjadi perbedaan data yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek penelitian.

Peneliti melakukan uji validitas di Taman Kanak-kanak Islam

Daud Kholifatullah pada tanggal 16 November 2016. Peneliti

melakukan validitas dikelompok B2 Taman Kanak-kanak Islam

Daud Kholifatullah. Untuk menguji valid atau tidak validnya

pernyataan yang peneliti buat, maka peneliti meminta bantuan


51

kepada dosen ahli di bidang motorik halus di Jurusan Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini untuk memvaliditaskan

pernyataan yang peneliti buat, yaitunya Ibu Nur Haziziah, M. Pd

Tabel 7.
Hasil Analisis Item Instrumen Motorik Halus Anak

No ButirInstrumen KoefisienKorelasi Keterangan


1 0,958 Sangat Valid
2 0,932 Sangat Valid
3 0,867 Valid
4 0,761 Valid
5 0,851 Valid

b. Reliabelitas Tes

Menurut Siregar (2012:173),”reliabilitas adalah untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula”. Untuk

menentukan reabilitas tes dipakai rumus alpha yang dikemukakan

oleh Arikunto (2010:239) yaitu :

2
n ∑σ
r 11 = ( )(
n−1
1− 2 i
σt )
Keterangan:

r 11 = reliabilitas yang dicari

∑ σ 2i = Jumlah varians skor tiap-tiap item

σ 2t = varians total
52

Dengan kriteria sebagai berikut:

0.80 ≤ r 11 < 1,00 Reliabilitas tes sangat tinggi

0,60 ≤ r 11 < 0,79 Reliabilitas tes tinggi

0.40 ≤ r 11 < 0,59 Reliabilitas tes sedang

0.20 ≤ r 11 < 0,39 Reliabilitas tes rendah

0.00 ≤ r 11 < 0,19 Reliabilitas tes sangat rendah

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Menurut Arikunto (2010:193),”untuk mengukur ada atau tidaknya

serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes”. Tes yang

dapat digunakan seperti tes untuk mengukur intelegensi (IQ), tes minat,

tes bakat khusus, dan sebagainya dan untuk tes prestasi yang biasanya

digunakan di sekolah adalah menggunakan tes bantuan guru.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan diperoleh maka dilanjutkan dengan

menganalisis data tersebut. Data yang diperlukan diolah dan dianalisis

sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian. Analisis data terhadap

hasil penelitian gunanya adalah untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan dalam sebuah penelitian.


53

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

membandingkan perbedaan dari dua rata-rata nilai, sehingga dilakukan

dengan uji t (t-tes). Namun sebelum itu terlebih dahulu melakukan uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Untuk melakukan analisis perbedaan tersebut, perlu dilakukan uji

normalitas. Menurut pendapat Syafril (2010:211),”Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah berasal dari

data berdistribusi normal”. Uji normalitas dilakukan sebelum mengolah

data dengan teknik korelasi product moment, regresi, t-tes, anava dan

sebagainya. Teknik yang sering digunakan untuk uji normalitas data

adalah teknik uji Liliefors.

Sebelum data diolah, agar diketahui suatu data berdistribusi normal

atau tidak maka dilakukan uji Liliefors terlebih dahulu. Dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Terlebih dahulu urutkan data dari nilainya yang paling kecil sampai

nilai yang paling besar

b. Kemudian hitung Zi untuk setiap data,

X− X́
Zi=
S

Keterangan:

Zi = Uji normalitas
X = Data yang dicari Zi nya

X́ = Nilai rata-rata
54

S = Simpangan Baku
c..Hitung F(Zi) untuk setiap data yang sudah dibakukan. Dengan ...

…...mempedomani data distribusi normal baku dengan cara:

1).Jika Zi mempunyai angka yang bertanda negatif, lihat angka yang

terletak sejajar dengan angka Zi pada daftar, lalu hitung 0,5

dikurangi angka tersebut.

2) Jika Zi mempunyai angka yang bertanda positif, lihat angka yang

terletak sejajar dengan angka Zi pada daftar, lalu hitung 0,5

ditambah angka tersebut.

d. Setelah itu hitung S(Zi) untuk setiap data dengan membagi nomor

urut data dengan jumlah data (sampel). Dengan mengingat bahwa

jika ada dua data yang mempunyai nilai yang sama maka S(Zi) sama

untuk kedua data tersebut. Yaitu nomor urut terakhir dari data yang

sama itu dibagi dengan n (jumlah sampel).

e. Dan hitung selisih F (Zi) dengan S(Zi) untuk setiap data. Nilai hasil

.....selisih F (Zi) dengan S(Zi) mempunyai harga mutlak yakni tidak

ada tanda negatifnya.

f. Terakhir, ambil angka yang paling besar dari selisih F(Zi) dengan

S(Zi) dan bandingkan dengan nilai tabel sesuai dengan jumlah data.

Kalau harga F(Zi)-S(Zi) lebih besar dari pada tabel, berarti data tidak

normal dan jika F(Zi)-S(Zi) lebih kecil daripada tabel, berarti data

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas
55

Setelah itu dilakukan uji homogenitas, yang bertujuan untuk

melihat apakah data kelas sampel bersifat homogen atau tidak

homogen. Sebagaimana yang diungkapkan Syafril (2010:206) untuk

menguji homogenitas dilakukan uji Bartlett dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Hitung (dk) log S2 seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 8.
Langkah Persiapan perhitungan uji Bartlett

Sampel 1
Dk S21 Log S2 (dk) Log S2
ke dk
1 n1-1 1/¿ ¿-1) S21 Log S21 ¿ ¿-1)Log S21

2 n2 -1 1/¿ ¿-1) S22 Log S22 ¿ ¿-1)Log S22


K n k-1 1/¿ ¿-1)
S2k Log S2k ¿ ¿-1)Log S2k

Jumlah ∑ ¿¿-1)
1
∑ ( n −1 ¿) ¿ - -
∑ (n1−1 ¿ ) ¿Lo
i g S2i

b) Hitung varians gabungan dari sampel dengan cara sebagai berikut:

2 ∑ (n 1¿−1)S 2i
S = ¿
∑ ( ni−1 ¿ )¿
a) Hitung Log dari S2 atau Log dari varian gabungan

b) Hitung satuan B dengan rumus:

B = (Log S2) ∑ ¿¿ - 1)

c) Untuk uji Bartlett digunakan statistik chi kuadrat dengan

rumus:
2
χ 2 = (ln 10) {B – ∑ ¿¿ -1) Log Si }
56

Ln 10 = 2,3026 logaritma asli dari bilangan 10

d) Bandingkan hasil perhitungan χ 2hitung dengan tabel.

Jika hasil perhitungan dari χ 2hitung lebih kecil dari χ 2tabel

berarti bahwa data berasal dari kelompok yang homogen,

sebaliknya jika χ 2hitung lebih besar dari χ 2tabel maka

kelompok tersebut tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

Jika sudah diketahui sebuah data berdistribusi normal dan bersifat

homogen baru dilakukan analisis data sesuai dengan teknik analisis yang

telah ditentukan, yaitu dengan mencari perbandingan dengan

menggunakan t-test. Menguji data yang telah diperoleh tersebut dengan

rumus Syafril (2010:176) sebagai berikut:

X́ 1−¿ X́
t= 2
¿
SD x SD 2 x❑2
2 ❑

√ + 1
N 1−1 N 2−1

Keterangan :

t = Perbedaan antara dua kelompok


X́ 1 = Nilai rata-rata kelompok eksperimen

X́ 2 = Nilai rata-rata kelompok kontrol

SD2 x ❑
1 = Standar deviasi kelompok eksperimen

SD2 x ❑
2 = Standar deviasi kelompok kontrol

N 1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen

N2 = Jumlah sampel kelompok kontrol


57

H. Rancangan Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, dan evaluasi

1. Tahap Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan persiapan, persiapan

yang dilakukan antara lain:

a. Observasi ke TK yang menjadi tempat penelitian

b. Menentukan jadwal penelitian

c. Menetapkan tema dan sub tema yang digunakan dalam meneliti

efektifitas bermain clay terhadap perkembangan motorik halus anak

di Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari III Padang

d. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

berdasarkan tema dan sub tema yang ditetapkan

e. Mempersiapkan media, alat dan bahan

f. Mempersiapkan instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan kelas yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen

dan kelas kontrol


58

b. Melakukan pre-test terhadap kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

Tujuan pre-test ini adalah sebagai data awal untuk melihat

sejauh mana kemampuan motorik halus anak selama ini. Dalam

proses belajar mengajar masing-masing kelompok mendapatkan

perlakuan yang sama. Kegiatan ini dilakukan dikedua kelas secara

bersamaan yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

c. Mengadakan treatment, pada kelas eksperimen dilaksanakan

pembelajaran dengan metode bermain clay. Pada kelas kontrol

dilaksanakan pembelajaran dengan metode bermain tanah liat.

d. Melakukan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

akhir penelitian. Tes akhir diberikan untuk menguji kebenaran

hipotesis penelitian.

e. Mengolah dan menganalisa data hasil penelitian

3. Evaluasi

1) Penilaian yang dilakukan selama penelitian untuk melihat

perkembangan motorik halus anak di awali dengan pre-test dan di

akhiri dengan post-test

2) Menganalisis hasil tes

3) Peneliti memberikan nilai / skor pada instrumen pernyataan dengan

menceklis Instrumen Pernyataan

4) Peneliti menjumlahkan nilai / skor dari skor masing-masing anak


59

5) Untuk mencari nilai akhir, peneliti menjumlahkan skor pada 5 item

instrumen (skor maksimal), dengan rumus :

skor anak
Nilai akhir = x 100
skor maksimal

6) Setelah itu peneliti mencari rata-rata nilai anak dan varians skor

anak, dengan rumus:

X́ =
∑x (rumus mencari rata-rata)
N

2
SD =
√ ∑ x2 − ∑ x
N ( )N
(rumus mencari varians)

7) Setelah itu dilakukan Uji Normalitas menggunakan Lilifors untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.

8) Uji Homogenitas dengan menggunakan Uji Barlett untuk

mengetahui apakah data yang diperlukan merupakan data yang

homogen atau tidak

9) Uji Hipotesis dengan t-test (uji-t)

10) Menetapkan hasil kesimpulan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai