Anda di halaman 1dari 4

A.

Judul
Pengkajian Intranatal
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=tZA8c6a27ME

B. Ringkasan isi video


Pengkajian pada intranatal harus dilakukan dengan baik dikarenakan untuk
memastkan keselamatan pada ibu dan janin, kedua untuk melihat progress dari
melahirkan untuk memastikan kalau prosesnya berjalan dengan baik dan cepat,
ketiga untuk menentukan kebutuhan psikososial yaitu rasa nyaman dari ibu selama
proses melahirkan.
Pengkajian dilakukan seperti pada pengkajian ANC, jadi dilakukan dari kepala
sampai kaki. Pengkajian pertama dilakukan ada pengkajian fisiologis melahirkan
menanyakan kepada ibu terkait nyeri punggung, kontraksi dimulai pada punggung
dan berpindah ke bagian depan atau disebut dengan Braxton hicks dan kontraksi
dimlai dari tidak teratur sampai teratur dan kuat, bisa ada kemungkinan adanya
perdarahan atau keputihan yang keluar, ketika akan melahirkan kemungkinan adanya
perubahan sistem gastrointestinal seperti mual muntah atau diare
Dalam proses melahirkan setelah masuk ke kala 4 diharapkan selalu mengkaji
keadaan ibu dalam 1 jam pertama setelah melahirkan dikhawatirkan tejadi
perdarahan pada ibu
mengkajian keadaan bayi dengan melihat apakah kepala daluhu/bokong/ wajah
keatas atau ke bawah, sebelum melahirkan dilakukan Leopold atau vaginal touch
untuk menentukan posisi bayi. Setelah menentukan posisi janin melakukan ctg untuk
memeriksakan terkait kontraksi yang dirasakan oleh ibu dan denyut jantung janin.
Mengkaji kontraksi pada ibu yaitu frekuensi, durasi, intensitas dan fase istirahat dari
kontraksi yang dirasakan oleh ibu). Frekuenasi kontraksi merupakan jumlah
kontraksi yang dirasakan ibu dalam rentang waktu yg ditentukan, durasi merupakan
lamanya kontraksi dari awal terasa sampai hilangnya rasa kontraksi biasanya muncul
60-90 detik. Intensitas kontraksi dapat dinilai dengan merasakan fundus uteri, dari
sedang sampai berat. Pada keadaan ringan seperti kita mnyentuh bibir, sedang seperti
saat menyentuh hidung, dan berat terasa saat memegang kepala. Fase istirahat
dirasakan 10-15 menit
Intervensi utama yang dilakukan oleh perawat saat mengkaji INC yaitu menilai tanda
vital ibu, mengkaji denyut jantung bayi, mengkaji kontraksi uterin saat melahirkan,
mengkaji vagina kecuali pada ibu dengan prematr atau perdarahan, edukasi ibu dan
penanganan nyeri.

Tanda bahaya saat melahirkan, yaitu ketakutan ibu saat melahirkan melahirkan
menjadi tinggi,nadi ibu ada diatas 100 x.mnt atau dibawah 70 x/mnt, tekanan darah
yang tinggi (> 140/90), durasi kontraksi > 70 detik atau <60 detik, perubahan warna
dari cairan ketuban jika hijau berarti bayi sudah bersama selama 6 jam, fetal asidosis,
fetal hear >160 atau <110 xpm, kandung kemih yg penuh (jika penuh dalam keadaan
2 jam dalam menghambat proses melahirkan dan bayi tidak dapat keluar

C. Pembasahan
Adapun pengkajian yang dilakukan pada persalinan normal: memantau kontraksi
uterus, his adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai
dari daerah fundus uteri, di mana tuba falopi memasuki dinding uterus. Kontraksi
dimulai seperti tertusuk-tusuk, lalu mencapai puncak kemudian hilang, karakteristik
kontraksi persalinan palsu terjadi dalam pola yang tidak teratur, dan intensitasnya
tidak bertambah secara bermakna dari waktu kewaktu, kontraksi tersebut datang dan
pergi. Pada persalinan sejati kontraksi uterus yang terjadi secara involunter
berlangsung secara teratur, semakin kuat dari waktu ke waktu. Kontraksi tersebut
terjadi dari waktu sekitar 20-30 menit hingga pada waktu 2-3 menit. Pada awalnya
kontraksi persalinan sejati biasanya berlangsung 30 detik dan durasinya meningkat
seiring kemajuan persalinan.
Rasa nyeri pada persalinan terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi, bersamaan
dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum tulang belakang, dan tulang pubic
menerima tekanan kuat dari rahim, berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah
saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian
bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut mungkin juga
menyebar ke kaki. Pada saat sebelum atau sesudah kontraksi, sering kali muncul
lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini
disebabkan karena terlepasnya sumbatan pada perlindungan leher rahim, karena
serviks mulai membuka dan mendatar (Wahyudi, 2017)
Palpasi abdomen dilakukan untuk memastikan bahwa posisi janin sudah benar
untuk persalinan yang normal. Posisi janin dianggap benar kalau posisi kepala janin
di bawah. Palpasi vagina, pemeriksaan vagina akan memperlihatkan, keadaaan
selaput ketuban apakah sudah ruptur atau belum, penipisan dan dilatasi serviks.
Pembukaan serviks, besarnya pembukaan dalam cm dicatat kedalam partograf
dengan tanda X. Pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam kecuali bila ada indikasi.
Pada fase aktif kecepatan pembukaan sekurang-kurangnya 1cm/ jam.
Denyut jantung janin dapat diperiksa setiap setengah jam, yang diamati adalah
frekuensi dalam satu menit dan keteraturan denyut jantung janin dicatat dibagian
atas, ada penebalan garis pada angka 120 dan 160 yang menandakan batas normal
pada denyut jantung janin, kalau diamati ada denyut jantung janin abnormal,
dengarkanlah setiap 15 menit, selama 1 menit segera setelah his hilang.
Warna dan selaput ketuban, Bila sudah pecah dicatat pada partograf sesuai dengan
kualitas air ketuban tersebut, bila jernih ditulis dengan C, bila bercampur dengan
feases M (Meconium straid), dan bila air ketuban tidak ada atau kering A (absent).
(Wahyu Purwaningsih & Siti Fatmawati , 2010).

D. Simpulan
Pada pengkajian intranatal lebih menenkankan pada kondisi ibu dalam proses
melahirkan dengan melihat tanda-tanda vital ibu, pemantauan kontraksi yang terjadi
baik dari frekuensi, durasi, intensitas dan fase istirahat dari kontraksi, melakukan
Leopold maneuvers untuk menentukan presentasi dari janin apakah cevalic, shoulder,
breench, memeriksan denyut jantung bayi dengan CTG, lalu selama proses
melahirkan melihat warna dan selaput ketuban, serta mengkaji dan mengedukasi
nyeri persalinan yang dirasakan oleh ibu

Sumber
Wahyu Purwaningsih, S., & Siti Fatmawati , S. (2010). Asuhan keperawatan MATERNITAS.
Yogyakarta: Nuha Medika
Butkus, S. C. (2015). Maternal-Neonatal Nursing third edition clinical editor. china: lippincott
williams & wilkins.

Anda mungkin juga menyukai