Anda di halaman 1dari 2

A.

Judul video
Amniotomy
Link: https://www.youtube.com/watch?v=nJJmjKQeSs4
B. Ringkasan isi video
Amniotomi atau ketuban pecah buatan
Tujuan dari amniotomi adalah untuk menstimulasi pola kontraksi uterus untuk
perkembangan persalinan.
Prosedur:
1. Melakukan pemeriksaan vagina steril
2. Tentukan derajat dilatasi dan penipisan serviks serta presentasi janin dan posisi janin
apakah sudah masuk pintu pintu atas panggul.
3. Palpasi keberadaan tali pusat.
4. Siapkan alat yang dipilih untuk melubangi membran ketuban.
5. Memecahkan kantung ketuban.
6. Menilai cairan untuk warna, kejernihan, bau, konsistensi, dan jumlah kotor.
7. Setelah pengeluaran cairan melambat atau berhenti, keluarkan jari dari vagina.
C. Pembahasan
Amniotomi, atau ketuban pecah buatan, dapat dilakukan selama induksi persalinan, karena
telah dikaitkan dengan pelepasan bahan kimia dan hormon yang merangsang kontraksi.
Amniotomi dapat dilakukan selama pemeriksaan vagina, tidak nyeri, dan tidak
memerlukan anestesi. Komplikasi utama yang terkait dengan prosedur ini termasuk
prolaps tali pusat, infeksi asendens, deselerasi janin, dan perdarahan. Manfaat amniotomi
mungkin termasuk persalinan yang lebih singkat. Risiko mungkin termasuk pengujian
janin yang tidak meyakinkan, yang dalam beberapa kasus mungkin memerlukan
persalinan sesar. Kapan melakukan amniotomi setelah pematangan serviks untuk induksi
persalinan masih kontroversial. Memang, amniotomi dapat dilakukan pada tahap awal,
pada tahap akhir, atau seseorang dapat menunggu ketuban pecah secara spontan.
Amniotomi dini didefinisikan sebagai ketuban pecah secara artifisial sebelum fase aktif
persalinan. Amniotomi lanjut didefinisikan sebagai ketuban pecah secara artifisial setelah
dimulainya fase aktif persalinan. Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk
mengevaluasi efektivitas amniotomi dini vs amniotomi terlambat atau ketuban pecah
secara spontan pada wanita yang menerima pematangan serviks.
Hasilnya, amniotomi dini rutin, segera setelah pematangan serviks pada wanita dengan
kehamilan tunggal dan presentasi kepala aterm, tidak meningkatkan risiko sesar dan
mengurangi interval dari induksi hingga persalinan.
D. Simpulan
Amniotomi, atau ketuban pecah buatan, dapat dilakukan selama induksi persalinan, karena
telah dikaitkan dengan pelepasan bahan kimia dan hormon yang merangsang kontraksi.
Amniotomi dapat dilakukan selama pemeriksaan vagina, tidak nyeri, dan tidak
memerlukan anestesi. Amniotomi dilakukan untuk menstimulasi pola kontraksi uterus
untuk perkembangan persalinan dan dapat mempercepat proses persalinan.

Sumber:
Vivo, Valentino De et.al. (2020). Early amniotomy after cervical ripening for induction of
labor: a systematic review and metaanalysis of randomized controlled trials.
American Journal of Obstetrics and Gynecology, Volume 222, Issue 4, Pages 320-
329.

Anda mungkin juga menyukai