Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Dalam pekerjaan konstruksi infrastruktur, area kerja merupakan komponen vital


dalam menunjang pekerjaan konstruksi, untuk itu penataan area kerja dan pemilihan
area kerja harus sangat tepat dan efisien. Disini saya akan memetakan bengkel kerja
(worskhop) yang terdapat pada proyek Jakarta-Cikampek 2 Elevated yang
merupakan tempat kerja saya di PT ACSET INDONUSA, TBK..

Wilayah kerja pada proyek jalan tol Jakarta – Cikampek 2 elevated ini dibagi menjadi
2, yaitu wilayah kerja porsi PT. Waskita Karya dan wilayah kerja porsi PT. Acset
Indonusa Tbk, pembagian wilayah tersebut secara detail bisa dilihat pada gambar
berikut

Gbr 1.1 Wilayah kerja Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2 elevated

Karena panjang nya wilayah kerja yang dimulai dari Cikarang Utama sampai dengan
Karawang Barat dengan panjang ± 19.05 km, kita pasti membutuhkan bengkel kerja
(workshop) yang dapat menunjang semua area yang tentunya harus sangat tepat
dari sisi pemilihan lahan dan lain-lainnya.

1|ILMU UK UR TAN AH
PEMBAHASAN

Setelah melalui perdebatan panjang dalam pemilihan bengkel kerja (workshop),


akhirnya Project Manager menetapkan sebuah pilihan yang di yakini dapat
menunjang segala aspek yang dibutuhkan dalam pelaksaan proyek selama 18 bulan.

Untuk perencaan bengkel kerja (workshop) yang efisien tentunya kita membutuhkan
peran dari tim survey untuk memetakan kondisi lahan existing dengan koordinat dan
untuk mendapat perbedaan tinggi tanah. Dengan melakukan hal tersebut maka akan
diketahui apakah tanah asli harus digali atau ditimbun untuk mendapatkan level yang
direncanakan agar tidak memberikan dampak yang terhadap lingkungan sekitar.

Satu tim survey membutuhkan :


1. Surveyor (1)
2. Ass. Surveyor (3)
Berikut alat-alat yang digunakan oleh tim survey :
1. Total Station (1)
2. Prisma (3)
3. Alat tulis
4. Kalkulator
5. Statif (2)

Gbr 2.1 Total Station

Setelah tim survey melakukan staking out maka kita mendapat data berupa koordinat
dan elevasi yang siap kita
No. x y z p
plot kedalam gambar
sebagai 1 743575.942 9297945.364 33.744 TP.1
berikut.
2 743369.003 9298086.876 32.806 TP2
3 743048.036 9298364.945 29.404 TP3
4 743030.778 9298369.636 29.960 TJ
5 743023.304 9298376.326 29.972 TJ

Gbr 2.2 Contoh data yang didapat

2|ILMU UK UR TAN AH
Gbr 2.3 Semua data ketika di plot

Gbr 2.4 Surface dalam tampilan


slope banding (2D)

3|ILMU UK UR TAN AH
Gbr 2.5 Surface dalam tampilan Countours
0.2m and 0.8mm (Background)

Dikarenakan pengambilan yang kurang rapat maka disini saya tidak bisa
menampilkan kontur yang maksimal, namun saya berharap kontur tersebut sudah
dapat mewakili dalam pembacaan dan perencaan.

Dalam pembuatan surface saya menggunakan aplikasi Autocad Civil 3D 2017.

4|ILMU UK UR TAN AH
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam perencaan bengkel kerja (workshop) harus dengan baik dan matang agar
kedepannya tidak menimbulkan efek pada lingkungan sekitar apalagi limbah yang
dibuang sesuai dengan tempatnya. Dan juga dalam pengambilan data di lapangan
seharusnya dapat mewakili dalam radius kira kira 5m agar dalam pembacaan dalam
gambar tidak terjadi kesalahan dalam perencaan.

Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan
kita, baik dalam segi penempatan bengkel kerja, pengambilan data aktual lapangan,
dan juga pengelolaan bengkel kerja dapat dilaksanakan dengan baik.

5|ILMU UK UR TAN AH
SUMBER

Proyek Jakarta Cikampek 2 Elevated (Area 2)


PT ACSET INDONUSA, TBK.

6|ILMU UK UR TAN AH

Anda mungkin juga menyukai