PRATIKUM FARMAKOLOGI-TOKSIKOLOGI
PERCOBAAN 8
NIM : 1041911074
Kelompok : I
2021
PERCOBAAN 8
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mengetahui sebuah
mana aktivitasb antidiare dapat menghambat diare yang disebabkan oleh Olium Riccini
pada hewan percobaan.
B. DASAR TEORI
Diare adalah Keadaan buang air besar dengan banyak cairan (mencret) dan
merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lainnya6. Diare
merupakan buang air besar (defekasi) dengan tinja, berbentuk cairan atau setengah
cairan (setengah padat), dengan kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya,
normalnya 100 – 200 ml per tinja. Buang air besar encer tersebut dapat atau tanpa
disertai lendir dan darah5.
Diare sebenarnya adalah proses fisiologis tubuh untuk mempertahankan diri dari
serangan mikroorganisme (virus, bakteri, parasit dan sebagainya) atau bahan- bahan
makanan yang dapat merusak usus agar tidak menyebabkan kerusakan mukosa saluran
cerna. Diare dikatakan meningkat ketika frekuensi meningkat dengan konsentrasi tinja
lebih lembek dan cair,bersifat mendadak dan berlangsung selama 7-14 hari.
Klasifikasi Diare
Pengobatan diare
Minyak kastor diperas dari biji jarak (Rhicinus communis) dan mengandung
trigliserida dari asam risinoleat, suatu asam lemak tak jenuh. Didalam usus halus,
sebagian zat ini diuraikan oleh enzim lipase dan menghasilkan asam risinoleat yang
memiliki efek stimulasi terhadap usus halus. Setelah 2-8 jam timbul defekasi yang cair.
Efek sampingnya berupa kolik, mual, dam muntah. Oleum ricini tidak boleh
digunakan oleh wanita hamil. Dosis : dewasa 15-30 mL; anak-anak 4-15 ml.
Loperamid HCL
Efek samping : Tidak terjadi tapi pada anak-anak dibawah 2 tahun tidak boleh
diberikan karena akan terjadi penekanan peristaltik usus kuat sehingga timbul
konstipasi.
Dosis: Diare akut, permulaan 2 tablet berisi 2 mg, lalu 2 jam 1 tablet sampai
maksimum 8 tablet sehari. Anak-anak 2-8 tahun : 2-3 kali sehari 0,1 mg/kg BB. Anak-
anak 8-12 tahun : pertama 2 mg, maksimal 8-12 mg sehari.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Sonde
2. Stopwatch
3. Timbangan mencit
4. Beejana silinder
5. Kertas saring
Bahan:
Hewan Uji:
1. Mencit jantan
D. SKEMA KERJA
Waktu muncul diare Frekuensi dan jumlah atau bobot diare Lamanya diare
E. DATA PENGAMATAN
• DATA BB FESES
RATA-RATA BB FESES
300
250
200
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
SUM MARY
Groups Count Sum Average Variance
KEL.1 5 1211,25 242,25 103,4375
KEL.2 5 845 169 22,1875
KEL.3 5 727,5 145,5 60,0390625
KEL.4 5 590 118 31,1328125
KEL.5 6 670,625 111,7708333 10,84635417
ANOVA
Source of P-
Variation SS df MS F value F crit
Between 1,35E-
Groups 57543,67989 4 14385,91997 327,8684622 18 2,8401
Total 58465,09916 25
• DATA KONSISTENSI
RATA-RATA KONSISTENSI
6
5
4
3
2
1
0
0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
RATA - RATA Menit ke- (bentuk konsistensi)
Menit ke-
0-
Kelompok 30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
1 3 3 5 5 5 5 4 3
CMC Na 0,5% 3 4 5 5 5 5 4 3
4 4 5 5 5 4 5 4
4 5 5 5 5 4 3 3
5 5 5 5 5 4 3 3
2 4 5 4 5 5 4 3 3
Norit 0.24 mg/ml 4 5 4 5 4 3 3 2
4 4 4 5 4 4 3 2
5 4 5 4 4 4 4 3
5 3 5 4 5 3 4 2
3 5 4 5 5 4 3 3 0
Norit 0.42 mg/ml 5 4 5 4 3 3 3 0
4 4 4 4 3 3 3 0
4 5 4 4 4 3 2 1
3 3 5 4 4 3 3 1
4 3 4 5 3 3 2 0 0
Loperamid 0.24
mg/ml 4 4 4 4 2 1 0 0
5 5 4 3 2 1 0 0
5 5 4 3 3 2 0 0
4 5 4 3 3 1 0 0
5 4 3 2 2 1 0 0 0
Loperamid 0.42
mg/ml 4 3 2 2 1 0 0 0
4 4 2 2 1 0 0 0
5 4 3 2 1 0 0 0
3 4 2 2 1 0 0 0
5 3 2 2 1 0 0 0
RATA – RATA
Menit ke-
Kelompok 0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
1 3 3 5 5 5 5 4 3
CMC Na 0,5% 3 4 5 5 5 5 4 3
4 4 5 5 5 4 5 4
4 5 5 5 5 4 3 3
5 5 5 5 5 4 3 3
RATA-RATA 3,8 4,2 5 5 5 4,4 3,8 3,2
Menit ke-
Kelompok 0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
2 4 5 4 5 5 4 3 3
Norit 0.24 mg/ml 4 5 4 5 4 3 3 2
4 4 4 5 4 4 3 2
5 4 5 4 4 4 4 3
5 3 5 4 5 3 4 2
RATA-RATA 4,4 4,2 4,4 4,6 4,4 3,6 3,4 2,4
Menit ke-
Kelompok 0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
3 5 4 5 5 4 3 3 0
Norit 0.42 mg/ml 5 4 5 4 3 3 3 0
4 4 4 4 3 3 3 0
4 5 4 4 4 3 2 1
3 3 5 4 4 3 3 1
RATA-RATA 4,2 4 4,6 4,2 3,6 3 2,8 0,4
Menit ke-
Kelompok 0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
4 3 4 5 3 3 2 0 0
Loperamid 0.24
mg/ml 4 4 4 4 2 1 0 0
5 5 4 3 2 1 0 0
5 5 4 3 3 2 0 0
4 5 4 3 3 1 0 0
RATA-RATA 4,2 4,6 4,2 3,2 2,6 1,4 0 0
Menit ke-
Kelompok 0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
5 4 3 2 2 1 0 0 0
Loperamid 0.42
mg/ml 4 3 2 2 1 0 0 0
4 4 2 2 1 0 0 0
5 4 3 2 1 0 0 0
3 4 2 2 1 0 0 0
5 3 2 2 1 0 0 0
RATA-RATA 4,17 3,50 2,17 2,00 1,00 0,00 0,00 0,00
RATA-RATA FREKUENSI
6
5
4
3
2
1
0
0-30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
RATA - RATA Menit ke- (bentuk konsistensi)
SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
KEL.1 5 21,5 4,3 0,020313
KEL.2 5 19,625 3,925 0,035938
KEL.3 5 16,75 3,35 0,034375
KEL.4 5 12,625 2,525 0,01875
KEL.5 6 18,78125 3,130208 14,07048
ANOVA
Source of
Variation SS Df MS F P-value F crit
Between Groups 9,675606 4 2,418901 0,717573 0,589386 2,8401
Within Groups 70,78988 21 3,370946
Total 80,46548 25
F. PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana aktivitas anti diare
dapat menghambat diare yang disebabkan oleh oleum ricini pada hewan percobaan. untuk
mengetahui pengaruh obat antidiare terhadap aktivitas diare mencit (Mus musculus) yang
dapat dilihat melalui onset dan frekuensi diare, serta konsistensi dan jumlah / berat tinja.
Diare merupakan perubahan bentuk dan konsistensi tinja menjadi lembek sampai cair dn
bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam 24 jam).
Diare ditandai dengan frekuensi defikasi yang jauh melebihi frekuensi normal, serta
konsistensi feses yang encer. Penyebab diare pun bermacam-macam. Pada dasarnya diare
merupakan mekanisme alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat-zat racun yang tidak
dikehendaki dari dalam usus. Bila usus sudah bersih maka diare akan berhenti dengan
sendirinya. Penyebab diare sebagian besar berasal dari bakteri dan parasit, selain itu dapat juga
disebabkan oleh faktor lain seperti racun, alergi, dan dispepsia.
` Praktikum kali ini dilakukan pengujian efek antidiare. Hewan percobaan yang
digunakan dalam percobaan kali ini adalah mencit. Oleum ricini digunakan sebagai
penginduksi diare. Oleum ricini di usus halus akan dihidrolisis oleh lipase menjadi gliserol
dan zat aktifnya yakni asam risinoleat, yang terutama bekerja di usus halus untuk menstimulasi
sekresi cairan dan elektrolit serta menstimulasi peristaltik usus. Pada percobaan kali ini mencit
akan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: kelompok 1 sebagai kontrol negatif yang hanya
diberikan suspensi CMC Na 0,5% , kelompok 2 dengan pemberian Norit 0,24 mg/ml,
kelompok 3 dengan pemberian Norit 0,48 mg/ml, kelompok 4 dengan pemberian Loperamid
0,24 mg/ml, dan kelompok 5 dengan pemberian Lopemarid 0,48 mg/ml. Mencit sebelumnya
telah dipuasakan selama 2 jam, kemudian masing-masing mencit diberikan sediaan uji secara
per oral sebanyak 0,5 ml/20g sesuaidengan kelompok yang didapatkan. Satu jam setelah
perlakuan, masing-masing mencit diinduksi oleh oleum ricini sebanyak 0,5 ml secara per oral.
Kemudian diamati respon mencit berupa waktu muncul diare, frekuensi aiau jumlah diare dan
lamanya diare.
Loperamid merupakan obat golongan agonis reseptor opioid yang mekanisme kerjanya
mengurangi aktivitas pleksus myenteric usus besar sehingga mengurangi ritme kontraksi usus,
menghambat peristaltik dan memperpanjang waktu transit, mempengaruhi perpindahan air
dan elektrolit melalui mukosa usus, meningkatkan viskositas dan mencegah kehilangan air dan
elektrolit.
Norit ini terbuat dari karbo aktif atau carbo activus yang bersumber dari tumbuh-
tumbuhan yang diaktifkan secara kimia sehingga menghasilkan arang aktif. Bahan ini
memiliki kekuatan absorpsi (penyerapan) yang kuat sehingga bisa menyerap berbagai zat
dengan mudah. Obat ini tidak bekerja dengan membunuh, menghalangi, atau menetralisasi
bakteri atau penyebab diare lainnya. Melainkan menyerap zat berbahaya atau zat asing yang
ada di saluran pencernaan. Setelah diserap, karbo aktif akan membantu membuang zat asing
yang dianggap sebagai racun penyebab diare dari dalam tubuh bersama limbah, yaitu feses.
Dengan begitu, semua zat yang menyebabkan diare akan terbuang dari tubuh bersama feses
dan akhirnya gejala diare akan hilang secara perlahan.
Pertama yang dilakukan yaitu melakukan induksi mencit jantan putih dengan oleum
ricini. Kemudian dilakukan pengamatan dengan parameter berat feses, konsistensi feses
dan frekuensi diare.
1. BB Feses
RATA- RATA Menit ke- (mg)
BB 90- 120- 150- 180- 210-
Kelompok mencit 0-30 30-60 60-90 120 150 180 210 240
1 (CMC NA
0,5%) 20,9 242 258 248 244 230 260 220 236
2 (NORIT 0,24
MG/ML) 20,54 246 236 220 224 162 96 84 84
3 (NORIT 0,42
MG/ML) 21,4 228 240 202 138 108 84 76 88
4 (LOPERAMID
0,24 MG/ML) 21,4 227 196 142 90 78 79 78 54
5 (LOPERAMID
0,42 MG/ML) 21,25 251,7 135 110 95 100 85 69,17 48,33
Parameter pertama yang diamati dalam praktikum kali ini yang diinduksi oleum
ricini adalah berat feses. Dapat dilihat dalam table bahwa control negative menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan, dalam hal ini dapat dilihat bahwa Loperamid 0,42
mg/ml dapat digunakan sebagai obat antidiare yang lebih cepat untuk pengobatan.
2. Konsistensi Feses
RATA - RATA Menit ke- (bentuk konsistensi)
0-
Kelompok 30 30-60 60-90 90-120 120-150 150-180 180-210 210-240
1 (CMC Na 0,5%) 3,8 4,2 5 5 5 4,4 3,8 3,2
2 ( Norit 0,24 mg/ml) 4,4 4,2 4,4 4,6 4,4 3,6 3,4 2,4
3 (Norit 0,42 mg/ml) 4,2 4 4,6 4,2 3,6 3,2 3,4 2,2
4 (Loperamid 0,24
mg/ml) 4,2 4,6 4,2 3,2 2,6 2,4 2 1,2
5 (Loperamid 0,42
mg/ml) 4,17 3,5 2,17 2 2,5 2 2 1,17
Parameter terakhir yang dilihat yaitu frekuensi diare. Dimana dalam frekuensi diare
diperoleh nilai rata-rata tiap kelompok; rata – rata menunjukan bahwa Loperamid dapat
bekerja lebih signifikan mengurangi frekuensi diare dibandingkan Norit.
G. KESIMPULAN
1. Diare merupakan perubahan bentuk dan konsistensi tinja menjadi lembek sampai
cair dn bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya tiga kali atau
lebih dalam 24 jam.
2. Obat yang digunakan untuk menghambat diare adalah loperamid dengan dosis (0,24
dan 0,42 mg/ml) dan obat Norid dengan dosis (0,24dan 0,42 mg/ml) dengan olium
Ricii sebagai penginduksi diare.
3. Pengamatan dengan parameter berat feses, konsistensi feses dan frekuensi diare.
4. Obat anti diare yang memiliki aktivitas anti diare yang paling baik dalam kasus
diare yang disebabkan oleh Oleum ricini secara berturut-turut adalah Loperamid
0,42 mg/ml>Loperamid 0,24mg/ml>Norit 0,42 mg/ml>Norit 0,24 mg/ml.
H. DAFTAR PUSTAKA
I. Ansel, Howard C.2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.Edisi Keempat. Jakarta:
University of Indonesia Press.Ditjen POM, 1995.
J. Farmakope Indonesia, ed. 4, Depkes RI, 896.
K. Guyton, A.C., 1990,Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, terjemahan
P.Andrianto, ed 3. Jakarta: BCG.
L. Katzung,B.G.2002.Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 2, Edisi VIII . Jakarta :
Penerbit Salemba Medika.
M. Muscthler, E., 1991. Dinamika Obat. terjemahan M. B. Widianto dan A. S.
Ranti,Bandung: ITB.
N. T j a y , T a n H o a n d a n K i r a n a R a h a r d j a . 2 0 0 7 . O b a t - O b a t P e n t i n g
: K h a s i a t , Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam, Cetakan
Pertama. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Semarang, 7 Mei 2021