Nama Kelompok :
Septian Putra Pratama(17513145)
Vito Satra Bintang (18513066)
Rexa Nakula Iftikhar M. (18513073)
Alma Rizky Aurellya (18513107)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kimia
Lingkungan II.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen Kimia Lingkungan II kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.
Penulis
PENDAHULUAN
Tahu adalah adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Tahu juga merupakan salah satu jenis makanan sumber protein
dengan bahan dasar kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Sebagian besar produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala kecil yang
sebagian besar terdapat di Pulau Jawa. Industri tersebut berkembang pesat seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Namun, di sisi lain industri tahu ini juga
menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan. Pada dasarnya, proses
produksi tahu menghasilkan dua macam limbah yaitu limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat pada umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Industri tahu
pencucian, penggilingan, perebusan, dan penyaringan. Kemudian, air buangan dari proses
tersebut yang dinamakan limbah cair. Limbah cair industri tahu ini memiliki kandungan
Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa pengolahan kedelai menjadi tahu
yang terbuang karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu sehingga tidak dapat
dikonsumsi. Limbah tahu terdiri atas dua jenis yaitu limbah cair dan limbah padat.
Limbah cair merupakan bagian terbesar dan berpotensi mencemari lingkungan. Limbah
ini terjadi karena adanya sisa air tahu yang tidak menggumpal, potongan tahu yang
hancur karena proses penggumpalan yang tidak sempurna serta cairan keruh kekuningan
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa kotoran hasil
pembersihan kedelai (batu, tanah, kulit kedelai, dan benda padat lain yang menempel
pada kedelai) dan sisa saringan bubur kedelai yang disebut dengan ampas tahu. Limbah
padat yang berupa kotoran berasal dari proses awal (pencucian) bahan baku kedelai dan
umumnya limbah padat yang terjadi tidak begitu banyak (0,3% dari bahan baku kedelai).
Sedangkan limbah padat yang berupa ampas tahu terjadi pada proses penyaringan bubur
kedelai. Ampas tahu yang terbentuk besarannya berkisar antara 25-35% dari produk tahu
yang dihasilkan.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN