Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizka Fitriana Ayundari

NIM : 190322623686/N
RESUME 4
TERMODINAMIKA

KONSEP KERJA
Kerja merupakan metode transfer energi antara sistem dan lingkungan. Kerja dapat
diidentifikasi pada batas interaksi jika semata-mata pengaruh eksternal pada sistem dapat
diperlihatkan dengan ekivalensi naik atau turunnya beban. Kerja bila sistem mengalami
pergeseran karena beraksinya gaya.

Kerja dibagi menjadi dua :

1. Kerja eksternal : kerja yang dilakukan oleh sistem atau pada sistem
2. Kerja internal : kerja yang dilakukan oleh bagian system pada bagian sistem yang lain

Yang berperan dalam termodinamika adalah kerja eksternal, yakni interaksi sistem dan
ligkungan, sehingga perubahan yang terjadi dapat diberikan oleh kuantitas makroskopik yang
berhubungan dengan sistem secara keseluruhan.

Kerja dilakukan pada sistem dinyatakan positif dan dilakukan oleh system dinyatakan
negatif. Kalor adalah metode transfer energi karena perbedaan temperatur. Kerja yang berkaitan
dengan perpindahan batas selama proses kuasi-statik sama dengan

- ∫ p dv

Hubungan fungsional antara p dan V diperlukan untuk mengh -itung integral ini. Hasil
integrasi ini sama dengan luasan dibawah kurva proses pada diagram p-V. Kerja bukan properti
sistem, yang gayut pada lintasan proses untuk mengubah keadaan sistem (fungsi lintasan).

PROSES KUASI-STATIK
Proses kuasi-statik adalah proses dalam keadaan ideal dengan hanya mengubah sedikit saja
gaya eksternal yang beraksi pada sistem sehingga gaya takberimbangnya sangat kecil. Proses
kuasi-statik merupakan suatu pengidealan yang dapat diterapkan untuk segala sistem
termodinamika, termasuk sistem listrik dan magnetik.

Hal penting yang harus diperhatikan:

1. Rumus ini berlaku untuk proses kuasistatis maupun non-kuasistatis


Untuk proses kuasistatis, P dapat diperoleh dari persaman keadaan sistem yang berlaku
(untuk gas ideal P = nRT/V).
2. Bahwa dW tidak diperoleh dengan mendeferensiasi suatu fungsi W
Ini berarti dW bukan deferensial eksak. dW dimaknai kerja luar dalam jumlah yang
sangat kecil (infinitesimal)
3. Perjanjian tanda untuk W
Bila sistem (gas) mengembang (ekspansi), maka dV positif, dan sistem melakukan kerja
pada lingkungan, kerja ini dihitung negatif, jadi rumusan untuk dW selanjutnya
dinyatakan:

dW = -PdV

Kerja dalam sistem SI diberi satuan Joule (J) Sering dalam suatu situasi menyatakan kerja
tiap satuan masa sistem atau kerja spesifik yang didefinisikan

W
w= (dalam J /kg)
m

Sistem dalam kesetimbangan termodinamika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Kesetimbangan mekanis
2. Kesetimbanagan termal
3. Kesetimbangan kimia

Contoh :

Jika kita didorong untuk menerima keadaan ideal dengan hanya mengubah sedikit saja
gaya eksternal yang beraksi pada sistem sehingga gaya tak berimbang sangat kuat. Proses ini
disebut proses kuasi-statik. Selama proses kuasi-statik berlangsung pada setiap saat keadaan
sistem itu sangat mendekati keadaan setimbang termodinamika dan semua keadaan yang dilewati
oleh sistem yang diberikan dengan menggunakan koordinat termodinamika yang mengacu pada
system secara keseluruhan.

KERJA SISTEM HIDROSTATIS


Sistem hidrostatis adalah sistem yang keadaannya dapat digambarkan dengan koordinat
termodinamik (P, V, T). Pada gambar berikut ; silinder memiliki luas penampang A, tekanan
oleh piston P, sehingga mengakibatkan besarnya gaya : PA

Jika piston bergerak sejauh dx dalam arah berlawanan gaya PA, maka sistem melakukan
kerja infinitesimal dW, dengan :

δW =−PAdx

Adx=dV

maka,

δW =−PdV

Tanda (-) di depan PdV menyatakan :

dV = positif (pemuaian) kerja yang negatif

dV = negatif (pemampatan) kerja yang positif

Proses kuasi-statik dgn perubahan volume dari Vi ke Vf :

vf

Wif = −∫ PdV
vi

Sedangkan pemuaian dari f ke i sepanjang lintasan sama tetapi dengan arah yang berlawanan :

vi
Wfi = −∫ PdV
vf

Beda lintasannya kuasi-statik : Wif = - Wfi


DIAGRAM PV
Kerja pada sistem hidrostatis secara grafik dapat digambarkan pada diagram P-V.
Berikut disajikan 4 proses yang berbeda yaitu: proses ekspansi (lintasan A), proses ekspansi
(lintasan B), proses kompresi ( lintasan C), dan proses bersiklus (lintasan tertutup D). Pada
diagram P-V, jumlah kerja pada masing masing lintasan sama dengan luasan dibawah lintasan
(kurva) proses. Kerja pada lintasan A = luasan dibawah kurva A, bertanda negatif (kerja
dilakukan oleh sistem). Kerja pada lintasan B = luasan dibawah kurva B, bertanda negatif (kerja
dilakukan oleh sistem).

KERJA BERGANTUNG LINTASAN

Sistem melakukan kerja dW negatif (tanda -). Sistem dikenai kerja dW positif ( tanda +)
Proses Isobarik ( P tetap) :
W =P. ∆V =P(V 2 – V 1)
Proses Isokhorik ( V tetap) :
W =P. ∆V =0
Proses Isotermal/Isotermis ( T tetap) :
W =n RT ln (V 2/V 1)
Proses Adiabatis (tidak ada kalor yang masuk maupun keluar) :
W =1/ϒ −1( P 1.V 1 – P 2V 2)
ϒ (tetapan laplace)=Cp/C v

Tabel Kerja Sistem Sederhana

PERTANYAAN
Jelaskan diagarn P-V dari proses isothermal, isonarik, isokorik

Anda mungkin juga menyukai