SKOR NILAI :
NIM : 181111002
TA. 2018-2019
EXCECUTIVE SUMMARY
Critical Journal Review (CJR) merupakan kegiatan untuk meriview sebuah isi jurnal
.Critical journal review (CJR) ini merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang
diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan
bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi harus mulai dikembangkan oleh siswa sejak
dini.Karena dengan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang baik, siswa dapat dengan
mudah mencari informasi baru dan mengaitkannya dengan informasi yang telah
dimiliki.Selanjutnya, mengolah informasi tersebut untuk mengembangkan ide-ide baru dan
memilih strategi penyelesaian yang tepat untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Ketika siswa mampu menyelesaikan masalah dengan kemampuan mereka sendiri, hal ini akan
berdampak positif terhadap penilaian diri. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah
kemampuan berpikir kreatif.Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan mengembangkan
ide atau gagasan sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Peningkatan kemampuan berpikir
kreatif siswa dapat memberikan kesempatan bagi perkembangan potensi mereka yang lain
seperti minat dan bakat. Dengan kemampuan berpikir kreatif yang baik, siswa akan mampu
menghasilkan ide-ide mutakhir dan pada akhirnya dapat menjadikan mereka orang yang sukses.
Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang dapat memberi ruang bagi siswa untuk
mengeksplor potensi mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.Namun
sayangnya, kemampuan tersebut masih kurang mendapat perhatian oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran.Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat
aktif.Selain itu, guru masih terbiasa memberikan soal rutin yang memiliki satu penyelesaian dan
hanya mengasah kemampuan hafalan dan hitung-menghitung.Akibatnya kemampuan tersebut
kurang mendapat kesempatan untuk berkembang secara maksimal. Sehingga ketika siswa
mendapat soal non rutin mereka akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Guru harus
menerapkan pendekatan atau metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi perkembangan
kemampuan berpikir kreatif secara maksimal.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan “Critical Journal Review Keterampilan Berbahasa
Indonesia”. Pembuatan Critical Journal Review ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah
Keteampilan Berbahas Indonesia . Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Mastiana
Ritonga, M.Pd yang telah membimbing penulis dalam pembuatan Critical Journal Review ini.
Critical Journal Review ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya seperti
pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak“, baik isi maupun penyusunnya. Atas
semua itu dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis,
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
B. Tujuan CJR......................................................................................................................1
C. Manfaat CJR....................................................................................................................1
A. Pendahuluan....................................................................................................................3
B. Deskripsi Isi....................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Journal Review (CJR) merupakan kegiatan untuk meriview sebuah isi jurnal.
Critical journal review (CJR) ini merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Journal Review ini untuk bisa lebih memahami
isi jurnal yang di kritisi agar dapat menambah ilmu serta pemahaman tentang konsep dasar
matematika selain itu Critical Journal Review ini juga dapat bermanfaat untuk
mempermudah pembaca lain dalam memilih jurnal referensi, terkhusus pada pembelajaran
IPS.
B. Tujuan CJR
A. PENDAHULUAN
Salah satu fungsi bahasa adalah untuk berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi
dengan baik, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan
satu kesatuan yang saling mendukung dalam berkomunikasi. Agar komunikasi seorang
siswa lancar, maka keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilatihkan kepada
siswa. Semakin sering berlatih, siswa akan semakin lancar dan semakin baik
komunikasinya. Oleh sebab itu, siswa harus meningkatkan keempat keterampilan
berbahasa tersebut melalui pembelajaran bahasa.
Pembelajaran bahasa di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Salah satu aspek yang
sangat mendukung untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa yang
baik dan benar tersebut adalah dengan menguasai banyak kosa kata. Semakin banyak
kata yang dikuasai siswa semakin lancar dan baik pula komunikasi dan bahasa yang
digunakan. Kosa kata merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan dalam proses
pembelajaran. Dengan pemahaman kata yang sama, guru dan siswa dapat berinteraksi
dan berkomunikasi dengan lancar dalam proses belajar mengajar di kelas. Namun, jika
pemahaman siswa terhadap kata kurang, maka yang terjadi justru sebaliknya proses
belajar mengajar akan terhambat dan materi pelajaran tidak dapat diterima dengan baik
oleh siswa. Penguasaan dan pemahaman kosa kata dalam pembelajaran bahasa
mutlak harus ditingkatkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan
siswa dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa (menyimak,
berbicara, membaca dan menulis). Pemahaman dan penguasaan kosa kata merupakan
dasar dan awal mula dari segala aktivitas berbahasa. Jika kosa kata yang dikuasai siswa
kurang, maka keempat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa pun tidak akan
tercapai dengan tuntas dan sempurna. Suatu tujuan tidak akan dapat tercapai jika tidak
dimulai dari dasar. Dengan memahami dan menguasai banyak kata siswa akan lancar
memulai untuk belajar empat keterampilan berbahasa. Pada saat menggunakan
keterampilan membaca dan menyimak siswa belajar untuk memahami dan mempelajari
kata dan saat menggunakan keterampilan berbicara dan menulis siswa belajar untuk
menggunakan kata. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut tidak ada satu pun
yang terlepas dari penggunaan kata. Untuk menguasai semua keterampilan berbahasa
harus diawali dari penguasaan dan pemahaman kata. Penguasaan dan pemahaman kata
merupakan cikal bakal bahasa yang harus dikuasa untuk dapat menguasai empat
keterampilan berbahasa.
B. DESKRIPSI ISI
Hasil observasi pada siklus I ini menjadi acuan perbaikan pada siklus berikutnya. Tahap
refleksi yang di lakukan mengacu pada siklus I dimana tujuan yang di harapkan belum tercapai.
Segala kelemahan-kelemahan dan kekurangan, baik dari sisi guru dan siswa harus di perbaiki
dan di tingkatkan. Berdasarkan ulangan harian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa
telah ada peningkatan hasil belajar dari pada pertemuan sebelum dilaksanakan penelitian
walaupun kenaikan belum signifikan.
1. Tata tertib belajar perlu ditingkatkan seperti perlu adanya pelaksanaan pembatasan waktu,
ketelitian siswa, dan kelengkapan jawaban.
2. Pada saat pembahasan soal guru sebaiknya menuliskan soal yang akan diisi oleh siswa secara
berurutan dipapan tulis kemudian menunjuk siswa untuk mengisi.
3. Pada saat pemberian tugas tempat duduk siswa sebaiknya berjauhan dengan siswa yang lain
agar tidak saling meniru jawaban.
Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus I ketuntasan hasil belajar
siswa sebesar 74,5% dalam mengikuti pembelajaran meningkatkan kemampuan berbahasa
Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share. Dengan demikian
penelitian pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini perlu
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu. Penelitian dilakukan pada bulan
Pebruari sampai dengan bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2015/2016 Pada tahapan ini
peneliti melakukan kegiatan dalam upaya perbaikan praktek melalui pemahaman yang lebih baik
dan pelaksanaan tindakan yang lebih kritis. Dengan dibekali lembar pengamatan menurut aspek-
aspek identifikasi, waktu pelaksanaan, pendekatan, metode, tindakan yang dilakukan peneliti
serta tingkah laku siswa dan kelemahan dan kelebihan yang ditemukan. Selama tahap
pelaksanaan peneliti bersama kolaborator melakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
BAB III
PEMBAHASAN
mutlak harus ditingkatkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan siswa dapat
mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan
menulis).
Pemahaman dan penguasaan kosa kata merupakan dasar dan awal mula dari segala aktivitas
berbahasa. Jika kosa kata yang dikuasai siswa kurang, maka keempat keterampilan berbahasa
yang harus dikuasai siswa pun tidak akan tercapai dengan tuntas dan sempurna. Suatu tujuan
tidak akan dapat tercapai jika tidak dimulai dari dasar. Dengan memahami dan menguasai
banyak kata siswa akan lancar memulai untuk belajar empat keterampilan berbahasa. Pada saat
menggunakan keterampilan membaca dan menyimak siswa belajar untuk memahami dan
mempelajari kata dan saat menggunakan keterampilan berbicara dan menulis siswa belajar untuk
menggunakan kata. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut tidak ada satu pun yang
terlepas dari penggunaan kata. Untuk menguasai semua keterampilan berbahasa harus diawali
dari penguasaan dan pemahaman kata. Penguasaan dan pemahaman kata merupakan cikal bakal
bahasa yang harus dikuasa untuk dapat menguasai empat keterampilan berbahasa.
Ada beberapa faktor penyebab siswa kurang menguasai dan memahami kata. Pertama,
lingkungan siswa yang sama yaitu mayoritas siswa tinggal di pondok pesantren sehingga
wawasan mereka menjadi sempit. Kedua, siswa kurang menyadari bahwa menguasai dan
memahami kosa kata yang banyak akan memperlancar komunikasi mereka. Faktor-faktor ini
sangat menghambat tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal dan hasilnya pun tak sesuai
harapan. Faktor penyebab kegagalan pembelajaran selama ini adalah pemilihan strategi
pembelajaran yang kurang tepat. Kurang tepat berarti pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai
dengan keadaan siswa dan selera siswa. Strategi pembelajaran yang dipilih guru dan diterapkan
di dalam kelas kurang tepat dan kurang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan psikologis siswa.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Ketuntasan hasil belajar pada siklus I mencapai 74,5% setelah siklus I dan siklus II,
refleksi dan rekomendasi ketuntasan belajar pada siklus II mencapai 85,17%.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Azman, N. 2000.
Intisari Bahasa Indonesia. Jakarta: Penabur Ilmu. BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidai