Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salma Fauziandini

NPM : 270110180165
Kelas : C

TUGAS 2 MATA KULIAH GEOLOGI SEJARAH


Resume Konsep dan Prinsip Waktu Geologi

Konsep waktu geologi dan ukurannya telah berubah sepanjang sejarah manusia. Para
teolog awal Kristen sebagian besar bertanggung jawab untuk merumuskan gagasan bahwa
waktu bersifat linier. Hal ini mendorong banyak sarjana dan ulama untuk mencoba menetapkan
tanggal penciptaan dengan menganalisis catatan sejarah dalam Alkitab. Selama abad ke-18 dan
ke-19, beberapa upaya dilakukan untuk menentukan usia bumi berdasarkan bukti ilmiah,
seperti mengekstrapolasi laju pendinginan bola besi, menghitung laju pengendapan berbagai
sedimen, hingga melibatkan salinitas laut.
Selain mencoba menentukan usia bumi, pada abad itu juga dirumuskan beberapa prinsip
geologi dasar yang digunakan dalam mengartikan sejarah bumi. Akhirnya, munculah prinsip
neptunisme dan katastrofisme yang dikembangkan oleh Abraham Gottlob Werner dan Baron
Georges Cuvier. Gagasan ini sangat menarik dan sempat diterima oleh banyak naturalis,
namun, karena asumsi dasarnya tidak dapat didukung oleh bukti lapangan, konsep
uniformitarianisme yang diusulkan oleh James Hutton (kemudian didukung dan
dikembangkan oleh Charles Lyell) menjadi filosofi yang mendasari geologi karena
memberikan penjelasan yang lebih baik untuk fenomena geologi yang diamati daripada
neptunisme atau katastrofisme.
Pada prinsipnya, tidak ada sesuatu di muka bumi ini yang permanen. Oleh karena itu, dalam
mempelajari sejarah bumi, dipakai suatu jenis penanggalan yaitu “Skala Waktu Geologi”.
Skala waktu geologi membagi waktu geologis menjadi hierarki interval waktu yang semakin
pendek; setiap pembagian waktu memiliki nama tertentu. Skala waktu geologis dihasilkan dari
karya banyak ahli geologi abad ke-19 yang mengumpulkan informasi dari berbagai paparan
batuan dan menyusun kronologi berdasarkan perubahan biota bumi dari waktu ke waktu. Saat
ini, para ahli menggunakan 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur
bumi, yaitu skala waktu relatif dan skala waktu absolut.
1. Relative Dating
Penanggalan relatif ini menempatkan peristiwa geologi dalam suatu urutan
sistematis dalam catatan geologi. Dalam penanggalan ini, digunakan enam prinsip dasar
geologi, yaitu Superposisi, Horizontality, Lateral Continuity, Cross-cutting Relationship,
inklusi dan suksesi fosil. Penanggalan relatif tidak memberi tahu berapa lama suatu
peristiwa terjadi melainkan memberi tahu satu peristiwa yang mendahului peristiwa
lainnya. Berbagai prinsip yang digunakan untuk menentukan penanggalan relatif
ditemukan ratusan tahun yang lalu, dan sejak itu prinsip tersebut digunakan untuk
menyusun skala waktu relatif.
Skala waktu relatif dikembangkan pertama kali di Eropa sejak abad ke-18 hingga
ke-19. Berdasarkan skala ini, sejarah bumi dikelompokkan menjadi Eon (Masa) yang
terbagi menjadi Era (Kurun), kemudian Era dibagi kedalam Period (Zaman), dan terakhir
Period dibagi-bagi menjadi Epoch (Kala).

Skala Waktu Geologi


(Sumber: https://www.geosociety.org/documents/gsa/timescale/timescl.pdf)

2. Absolute Dating
Penanggalan absolut memberikan tanggal spesifik untuk peristiwa batuan yang
diekspresikan dalam beberapa tahun sebelum masa sekarang. Setelah penemuan
radioaktivitas mendekati akhir abad ke-19, usia absolut dapat diterapkan secara akurat pada
skala waktu relatif. Metode yang paling umum untuk menentukan usia absolut adalah
penanggalan radiometrik. Penanggalan dihitung dari laju alami peluruhan berbagai unsur
radioaktif (dalam jumlah kecil) di beberapa batuan.
Pada proses peluruhan radioaktif, inti atom yang tidak stabil secara spontan berubah
menjadi inti atom dari unsur yang berbeda. Para ilmuwan mengenali tiga jenis peluruhan
radioaktif, yang semuanya menghasilkan perubahan struktur atom. Penemuan pada tahun
1903 oleh Pierre dan Marie Curie menemukan bahwa peluruhan radioaktif menghasilkan
panas yang berarti bahwa ahli geologi akhirnya memiliki mekanisme untuk menjelaskan
panas internal bumi yang tidak bergantung pada pendinginan sisa dari asal leleh. Selain itu,
ahli geologi sekarang memiliki alat yang efektif untuk menghitung tanggal kejadian
geologi secara akurat dan untuk memverifikasi periode waktu yang telah lama didalilkan
oleh Hutton dan Lyell.
Metode lain yang digunakan dalam menentukan umur absolut adalah Pasangan
Isotop Radioaktif Umur Panjang, Fission-Track Dating, serta Metode Penanggalan
Radiokarbon dan Tree-Ring.
Sumber Pustaka:

Kementrian PUPR. (2019). Modul 2: Geologi Dasar. Diakses melalui


https://simantu.pu.go.id/epel/edok/face0_2._Modul_Geologi_Dasar.pdf pada Kamis,
25 Maret 2020 pukul 00.49.
Noor, Djauhari. (2009). Pengantar Geologi (Edisi Pertama). Bogor: Pakuan University Press.
Obruchev, V. (2005). Fundamental of Geology. University Press of The Pacific.
Wicander, R., & Monroe, J. S. (2010). Historical Geology (6th edition): Evolution of Earth
and Life Through Time. California: Brooks/Cole.

Anda mungkin juga menyukai