Anda di halaman 1dari 7

PROJEK

MK. PENGEMBAHAN BAHAN AJAR


DAN MEDIA IPS DI SD
PRODI S1 PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR

Nama Kelompok :

1. Azri Isnaini ( 1181111002)

2. Nurhasana ( 1181111005)

3. Apri Surani ( 1181111016)

4. Dhea Latifahanum ( 1181111035 )

5. Elma Auliyasa ( 1181111012)

Kelas : PGSD Reguler A 2018

Dosen Pengampu : Dra. Risma Sitohang, M.Pd

Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar dan Media

IPS di SD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas berkat dan
karunianya kami diberi kesempatan sehingga Kami dapat menyusun tugas project. Kepada
dosen pengampu, kami ucapkan terima kasih juga karena telah memberi Kami kesempatan
untuk menyusun tugas project ini. Adapun tugas project yang Kami buat tentang “
Dalam penyusunan tugas project ini masih banyak kekurangan dalam penulisan atau
bentuknya. Oleh karena itu, Kami mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tugas project ini. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih.

Medan, Mei 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
A. TUJUAN.................................................................................................4
B. MANFAAT..............................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................5
BAB III METODE PELAKSANA................................................................6
BAB IV HASIL KEGIATAN.........................................................................10-11
BAB V PENUTUP .........................................................................................12-13
BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
seperti, sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya. Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari sisi
materi cabang-cabang ilmu sosial (Trianto, 2015:171). Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah
satu mata pelajaran diberikan sejak SD/MI yang mengkaji seperangkat peristiwa-peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial (Gunawan, 2013:51).
Pada dasarnya penyampaian materi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
mengacu pada metode ceramah. Dimana siswa mendengarkan penjelasan guru untuk
memahami materi yang disampaikan.
Menurut (Rasimin, 2012:119) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru
memiliki kedudukan tertentu seperti peranannya sebagai guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Guru
memegang kendali penuh dalam pengkondisian kelas, penggunaan strategi, metode hingga
media yang inovatif, dan pengorganisasisan dalam penyampaian materi Ilmu Pengetahuan
Sosial di kelas. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mencakup beberapa kompetensi
yang menjadikan siswa dapat menunjukkan perilaku bijaksana, bertanggung jawab, peduli
dan santun, karena Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki struktur dan keterkaitan yang jelas dan
kuat antar konsepnya.
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar yang tujuannya
terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik, mencerdaskan
kehidupan bangsa daan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai suatu cita-cita suatu
bangsa. IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah
karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan
mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan
mereka tersebut. Sekolah bukanlah satu-satunya wahana atau sarana untuk mengenal
masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari masyarakat baik melalui
media massa, media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran
radio, membaca koran. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu
memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat
diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS siswa dapat
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup
dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak
secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Jika pelaksanaan pembelajaran daring diterapkan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) guru sebagai penyampai materi harus memiliki opsi lain selain
ceramah dalam penyampaian materi. Jika pembelajaran dengan tatap muka pun banyak
mengalami kendala saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, dalam pelaksanaan
pembelajaran daring pun banyak mengalami kendala baik dari sekolah dalam penerapan
pembelajaran daring yang belum maksimal, guru yang hanya memberikan tugas tanpa
menjelaskan materi hingga siswa yang sama sekali tidak paham dengan 6 materi yang
disampaikan dan langsung menerima tugas. Di samping banyaknya kendala yang ada, pasti
ada beberapa manfaat diterapkannya pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 ini.
Dalam keadaan pembelajaran dengan situasi seperti ini, guru dituntut untuk lebih aktif
memahami cara berkomunikasi dengan siswa dengan bahasa dan alat yang jelas berbeda.
Pemanfaatan media pembelajaran dan metode pembelajaran secara online harus digunakan
guru secara maksimal. Hal ini untuk menunjang jalannya pelaksanaan pembelajaran daring
selama masa pandemi dalam kurun waktu yang belum ditentukan kapan akan berakhir
penerapan pembelajaran daring ini. Dengan demikian perkembangan belajar anak akan
sangat bergantung pada baik tidaknya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
disampaikan guru. Perkembangan belajar anak di rumah pada masa pandemi covid-19 ini
akan cenderung berbeda dengan perkembangan belajar di sekolah sehingga guru sebagai
fasilitator harus memiliki berbagai inovasi, memberikan berbagai motivasi bagi siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pengembangan Pembelajaran IPS di SD media Pembelajaran Menurut Azhar (2013:3)


“kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah” “perantara”
atau “pengantar”. Sedangkan menurut Jamil Suprihatiningrum (2013:319), “ menjelaskan
bahwa dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, media diartikan sebagai alat dan bahan
yang membawa informasi atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah mencapai
tujuan pembelajaran”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, media adalah alat
(sarana) komunikasi. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Association of
Education and Communication Technology (AECT), (Azhar Arsyad 2013:3) membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan
atau informasi. Dan agak berbeda batasan yang diberikan oleh NEA (National Education
Association) berpendapat bahwa media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar. Sedangkan menurut Briggs (Rayandra Asyhar, 2012:7), “menjelaskan bahwa
media pembelajaran sebagai sarana fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada
peserta didik sehingga merangsang mereka untuk belajar. Dari pendapat diatas dapat
diartikan bahwa media pembelajaran adalah alat atau bahan yang dapat menyampaikan atau
menyalurkan pesan atau bahan pelajaran yang bertujuan untuk merangsang atau
mempermudah siswa dalam belajar.
Dan penulis dapat menyiimpulkan ciri-ciri umum yang terkandung dalam pengertian
media yaitu : (1.) Media pembelajaran (intruction) memiliki pengertian alat bantu pada proses
belajar baik di dalam maupun di luar kelas. (2) Media pembelajaran digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru serta siswa dalam proses pembelajaran. (3) Media
pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dikenal sebagai hardware (perangkat keras),
yaitu suatu benda yang dapat dilihat,di dengar atau di raba dengan panca indera. (4) Media
pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai sofware (perangkat lunak),
yaitu kandungan pesan yang kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan (sinonim)
kata dari kata bahasa Inggris instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada
pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas (ruang) formal,
pembelajaran atau instruction mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri
guru secara fisik (5) Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Media pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia,
materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Menurut (Rasimin, 2012:119) dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru memiliki kedudukan tertentu seperti peranannya
sebagai guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Guru memegang kendali penuh dalam pengkondisian
kelas, penggunaan strategi, metode hingga media yang inovatif, dan pengorganisasisan dalam
penyampaian materi Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial mencakup beberapa kompetensi yang menjadikan siswa dapat menunjukkan perilaku
bijaksana, bertanggung jawab, peduli dan santun, karena Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki
struktur dan keterkaitan yang jelas dan kuat antar konsepnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

BAB III
METODE PELAKSANA

BAB IV
HASIL KEGIATAN

BAB V PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai