Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FALSAFAT DAN TEORI KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

VINCENSA AYUNISARI GUNTUR

STANSIANA NENIKURNNIATI ALING

YULIANA SULASTRI AMBUT

VITRIANA REKU RAJA

PASKALINA JEFI DAGUL

ROVINA KILA

RENALDI HAMI GASANG

SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

UNIKA SANTU PAULUS RUTENG


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….

A. Metaparadigma…………………………………………………………………………….
1. Klien
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Keperawatan
B. Isi Konsep Teori…………………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontibusi dengan memberikan ide-
idenya sehhingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan rapi.

Namun terlepas dari itu kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang dapat menyempurnakan makalah
ini.

Ruteng,17 oktober 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian paling penting dalam pelayanan kesehatan yang
bersifat komprehensif meliputi bio,psiko,sosio,kultural dan spiritual yang di tujukan kepada
individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
pendekatan proses keperawatan.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global oleh konstribusi kelompok ilmiah
(keperawatan) .
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang di anut oleh mayoritas
kelompok ilmiah ( keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan
yang mengatur dihubungan antara teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan
teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.
Metaparadigma merupakan sebuah pandangan yang umum dari suatu disiplin ilmu yang
dijadikan sebagai pedoman untuk mengindetifikasi fenomena dengan unik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu metaparadigma
2. Apa itu Klien,Kesehatan,Lingkungan dan Keperawatan
3. Apa isi konsep teori Jean Watson

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui apa itu metaparadigma
2. Agar mengetahui Klien,kesehatan,lingkungan dan keperawatan
3. Agar mengetahui isi konsep teori Jean Watson
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metaparadigma
Metaparadigma merupakan sebuah pandangan umum dari sauatu disiplin ilmu yang dijadikan
sebagai pedoman mengidentifikasi fenomena dengan cara yang unik (McEwen &
Wills,2011).Dalam (Masters,2014)disebutkan bahwa metaparadigma keperawatan dalam
kesehatan dan keperawatan yang kemudian menjadi acuan dalam perumusan suatu model
konseptual.
1. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidak harmonisan pikiran,jiwa dan
raga,yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi seha-
sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi,self-control,pilihan dan selfdetermination.
2. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan di dalam,pikiran,jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal Caring terjadi antara klien dan dan
perawat.
4. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal
caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde,self-control,self-care,dan selfhealing.
B. Isi Konsep Teori
Jean Watso dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia
dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan.Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memeiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
( kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,kebutuhan eliminasi
dan kebutuhan ventilasi ,kebutuhan psiko fisikal ( kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktifitas dan istirahat,kebutuhan seksual,kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk
integrasi)yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,kebutuhan organisasi ,dan kebutuhan intra
dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan)yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut,Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
mahkluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan,manusia seharusnyamdalam keadaan sejahtera baik fisik,mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran,badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status
kesehatan,mencegah terjadinya penyakit,mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan focusnya pada penigkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Teori human caring
teori Jean Watso yabg telah di publikasikan dalam keperawatan adalah “human science and
human care”.Watson percaya bahwa focus utama dalam keperawatan adalah pada carative
factor yang bermula dari perspektif humanistic yang di kombinasikan dengan dasar
pengetahuan ilmu ilmiah.Oleh karena itu,perawat perlu mengembangkan filosofi humanistic dan
system nilai serta seni yang kuat.Filosofi humanistic dan system nilai ini memberi fondasi yang
kokoh bagi ilmu keperawatan,sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangkan
visi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan kritis.Pengembangan keterampilan berpikir
kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan,namun fokusnya lebih pada peningkatan
kesehatan,bukan pengobatan penyakit.
a. Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
 Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan di peratekkan secara interpersonal
 Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan
kepuasan pada kebutuhan manusia.
 Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
 Respons asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang sebagaimana
mereka sekarang,tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
 Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi seseorang untuk memilih
kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
 Asuhan keperawatann lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada curing
(mengobati)
 Praktek caring merupakan pusat keperawatan.

Watson (1988)dan George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exsistensial
philosophy,ia memandang sebagi dasar spiritual,baginya caring adalah ideal moral dari
keperawatan.Manusia eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat di tunjukan dengan penerimaan
diri,tingkat kesadaran diri yang tinggi,kekuatan dari dalam diri,intuitif.Caring sebagai esensi dari
keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan antara perawat –klien,dimana perawat
membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.

“Theory of human caring”(Watson),memepertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara
pemberi dan penerima asuhan untk meningkatkan dan melindungi pasien sebagi manusia yang
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.

Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan.Dalam hal ini caring merupakan
perwujudan dari semua factor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
klien.Kemudian caring juga menekankan harga diri individu,artinya dalam melakukan praktik individu
terhadap masalah kesehatan unik,artinya dalam praktik keperawatan,seorang perawat harus mampu
memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan
memberikan pelayan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang
maupun akan terjadi.selain itu,caring hanya dapat ditunjukan dalam hubungan interpersonal yaitu
hubungan yang terjadi antar perawat dengan klien,dimana perawat menunjukan caring melalui
perhatian,intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energy positif yang diberikan pada
klien.Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.Dalam prakyiknya,perawat di tantang untuk tidak
ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilkinya dalam praktik keperawatan.

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring Theory.Tolak ukur
pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaanJean Watson 1985 (dalam
B.Talento,1995)membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama,yaitu kebutuhan yang
tingatnya lebih rendah (lower order needs)dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order
needs).

Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia
mencapai aktualisasi diri.Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain dan
semuanya dianggap penting.Kebutuhan manusia yang salling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,kebutuhan
eliminasi,kebutuhan ventilasi,kebutuhan psikofisikal)kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan
aktivitas dan istirahat,kebutuhan seksualitas,kebutuhan psikososial(kebutuhan untuk integrasi)yang
meliputi kebutuhan intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan aktualitas diri)

Berdasarkan kebutuhan tersebut,Jean Watson memahami bahwa manusia adalah mahkluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan,manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,mental,dan spiritual karena sejahtera
keharmonisan antara pikiran,badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan
harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan,mencegah terjadinya penyakit,mengobati
berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.

b. Grand theory menurut Jean Watson


1. Carrative Factor
Elemen-elemen yang terdapat dalam carrative factor adalah :
 Membentuk system nilai humanistic-alturistik.
 Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
 Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
 Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
 Menigkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
 Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan
keputusan.
 Meninkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
 Menyediakan lingkungan yang mendukung,melindungi,dan memperbaiki
mental,sosialkultural,dan spiritual.
 Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
 Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

Tetapi kesepuluh carative factors ini sebagai suatu kerangka untuk meberikan suatu
bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan.Watson menganggap istilah
“factors”terlalu standart terhadap sensibilitasnya di masa kini.Ia pun kemudia
menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya
dimasa depan.Konsep tersebut adalah “clinical caritas”dan “caritas process”,yang
dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan teorinya
(Watso,2004).Dimana clinical caritas process terdiri dari yaitu :

 Menrapkan prilaku yang penuh kasih saying kebaikan dan ketenangan


dalam konteks kesadaran terhadap caring.
 Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan system
kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan yang subjektif dari dirinya
dan orang dirawat.
 Memeberikan perhatian terhadap praktik-praktik spiritual dan transpersonal
diri orang lain,melebihi ego dirinya.
 Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang
sebenarnya,yang saling bantu dan saling percaya.
 Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan
negative sebagai suatu hubungan dengan semangat yang mendalam dari
diri sendiri dan orang yang dirawat.
 Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagi bagian dari proses caring,untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artstic.
 Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang
mengakuui keutuhan diri orang lain dan berusaha memahami sudtu
pandang orang lain.
 Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan,baik fisik maupun
non fisik,lingkungan yang kompleks dari energy dan kesadaran,yang memilki
keholistikan,keindahan,kenyamana,martabat dan kedamaian.
 Membatu terpenuhhinya kebuutuhan dasar,dengan kesadaran caring yang
penuh memberikan “human care essentials”,yang memunculkan
penyesuaian jiwa,raga dan pikiran,keholistikan dan kesatuan dalam seluruh
aspek care:dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
 Menelaah dan menghargai misteri spiritual,dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian sesorang,”soul care”baggi diri sendiri dan orang
yang dirawat.
2. Transpersonal Caring Relationship
Menurut Watson (1999),transpersonal caring relationship berkarakteristikan hubungan
khusus manusia yang tergantung pada moral perawat yang berkomitmen,melindungi
dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari
dirinya.Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan
dan menghargai spiritual,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai
sebuah objek.
Perawat sadar bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk
menyembuhkan.Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui
penilaian secara objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektivitas seseorang,dan
lebih mendalami situasi kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi
perhatian penting untuk berkelanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang
lain.Pendekatan ini melihat keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan
pasien,dan juga hubungan saling menguntungkan antara dua individu,yang menjadi
dasar dari suatu hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan dirawat keduanya
terhubung dalam mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan
penderitaan pasien.Istilah transpersonal berarti pergi keluar dari diri sendiri dan
memungkinkan untuk menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan
dan penyembuhan pasien.Pada akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship
adalah berkaitan dengan melindungi,meningkatkan dan mempertahankan
martabat,kemanusian,kesatuan dan keselarasan batin.
3. Caring Occation Moment
Caring Occation menurut Watson (1988,1999) adalah kesempatan(mengenai tempat
dan waktu)pada saat perawat dan orang lain dating pada saat human caring
dilaksanakan,dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik mempunyai
kesempatan secara bersama dating dalam moment interaksi human to human.Bagi
Watson (1988,1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi
seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang,sensasi tubuh,pikiran atau
kepercayaan spiritual,tujuan-tujuan,harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan,arti
persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami
seseorang,sekarang atau masa yang akan dating.Watso (1999)menekankan bahwa
perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaran dan
kehadirannya dalam moment merawat dengan pasienya,lebih lanjut dari kedua belah
pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan
yang dilakukan keduanya,dengan demikian akan menjadi bagian dari pengalaman
hidupnya sendiri.Caring occation bisa menjadi transpersonal jika memungkinkan adanya
semangat dari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yan
memungkinkan keterbukaan dan kemampuan-kemampuan untuk berkembang (Watson
1999,pp.116-117).
c. Paradigma keperawatan menurut Watson
 Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran,jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde,self-control,self-care,dan
selfhealing.
 Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran,jiwa,dan raga,yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi,self-
control,pilihan selfdetermination.
 Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran,jjiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
 Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan
perawat.
d. Asumsi Dasar Science of Caring
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring.Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu.Watson mengatakan 7 asumsi tentag science of caring.Asumsi dasar tersebut yaitu :
1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipratekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.
2. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini,tetapi juga
menerima akan jadi apa dia dikemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang
ada,dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk memilih tindakan yang terbaik
bagi dirinya itu.
6. Caring lebih “healthhogenic”daripada curing.
7. Praktik caring merupakansentral bagi kepewatan.
e. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang
sama dengan proses riset ilmiah,karena kedua proses tersebut mencoba untuk
menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.Lebih lanjut Watson
menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan
menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan)
1. Pengkajian
Meliputi observasi,identifikasi,dan review masalah ;menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan,melibatkan pengetahuan konseptual untuk
pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang
dan mengakaji masalah.
Pengkajian juga meliputi pendefinidian variabel yang diteliti dalam memecahkan
masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu :
 Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi,cairan,eliminasi,dan oksigenisasi.
 Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,meliputi
kebutuhan aktifitas,aman,nyaman,seksualitas.
 Higher order needs (psychosocial needs),yaitu kebutuhan integritas yang meliputi
kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
 Higher order needs (intrapersonali needs),yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
2. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti
atau diukur,meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahkan
masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa
yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan.
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Konsep utama teori Jean Watson adalah “human caring science and human care”,yang focus
utamanya dalam keperawatan adalah creative,factor,dimana dia berasal dari humanistic
perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.
2. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan,yaitu adlah adanya
unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah
mahkluk yang sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan.
3. Hubungan dengan proses perawatan,Jean Watson menganjurkan supaya penelitian-
penelian dibidang keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan,sebab di
dalam proses keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.
4. Penerapan teori Jean Watson,terdiri dari dari : pengkajian,penentuan diagnosa
keperawatan,perencanaan,implementasi,dan evaluasi.

B. Saran
“Tiada gading yang tak retak”itulah yang dapat kami ucapkan karena kami menyadari sekali
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena dengan itu dengan lapang dada kami
menerima semua kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilper.wordpress.com,
asmadi.Konsep Dasar Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai