TB Hiv
TB Hiv
TB Hiv
EPIDEMIOLOGI
Tuberkulosis (TB) adalah penyebab kematian utama pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Saat ini perkembangan epidemi HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. Jumlah
kumulatif kasus HIV dari 2005 sampai Juni 2013 sebanyak 108.600 kasus.
Survei prevalensi HIV di antara pasien TB baru di beberapa provinsi menunjukkan hasil dari 2 %
di Jogyakarta ( 2006) dan 0,8 % di Jawa Timur , 3,8 % di Bali dan 14 % di Papua ( 2008).
Di Indonesia TB merupakan tantangan bagi pengendalian AIDS karena merupakan infeksi
penyerta yang sering terjadi pada ODHA (31,8%). (textbox)
WHO memperkirakan jumlah pasien TB dengan status HIV positif di Indonesia pada tahun 2013
sebesar 7,5%, terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 3,3%
(Global Report WHO 2013).
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis TB pada HIV/AIDS menyerupai akibat infeksi lain, berupa demam berkepanjangan
(100%), penurunan berat badan dramatis (74%), batuk (37%),diare kronis (28%), meningitis (12%),
sesaknafas (5%), Hematochezia (3,5%), Obstruksi saluran cerna (2,6%).
Sedangkan gejala yang timbul berupa jaringan parutakibat herpes zoster, rash kulit popular dan gatal,
sarkoma kaposi, limpadenopati generalisata simetris, kandidiasis oris, kheilitis angularis, gingivitis
necrotizing, ulserasi aphthous besar, ulserasi genital dengan nyeri persisten.
DIAGNOSIS
TB paru yang memerlukan uji HIVyaitu : riwayat perilaku resiko tinggitertular HIV, hasil pengobatan OAT
tidakmemuaskan, MDR TB / TB kronik.
Pemeriksaan minimal yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis TB paru adalah pemeriksaan
BTA sputum, fotothorax dan bila memungkinkan pemeriksaan CD4.