Anda di halaman 1dari 5

Tahapan Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia)

1. Menganalisis Tujuan Organisasi


Tahap Pertama dalam Perencanaan SDM adalah menganalisis tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasinya. Tujuan organisasi disini dapat diurai menjadi tujuan
yang lebih focus pada tujuan yang ingin dicapai oleh unit kerja atau bagian tertentu
seperti bagian produksi, bagian pemasaran ataupun bagian keuangan. Tujuan-tujuan
tersebut kemudian ditetapkan sebagai tujuan fungsional atau tujuan departemen.
Pemisahan tujuan dan rencana keseluruhan ini menyediakan penilaian kebutuhan
sumber daya manusia untuk setiap departemen dan kegiatan. Dengan
mengetahuinya tujuan dan arah organisasi ini, akan memberikan ide ataupun
gambaran tentang pekerjaan apa yang harus dilakukan dalam organisasi.
Pengertian Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan
tenaga kesehatan  dan penelitian (Depkes RI, 1994 : 2)
Pengertian Rumah sakit menurut WHO (1957) diberikan batasan yaitu “suatu bagian
yang menyeluruh lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitative
dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian
biososial” .
Pengertian Rumah Sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun
2014 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
Tujuan didirikannya rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan dalam
bentuk asuhan perawatan, tindakan medis dan diagnostik serta upaya rehabilitasi
medis untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pemenuhan kebutuhan untuk pasien ini
tentu didasarkan atas batas-batas kemampuan rumah sakit itu masing-masing.
RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar adalah rumah sakit tipe C dan merupakan
satu-satunya rumah sakit yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Menurut Perturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 bahwa pelayanan yang
diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas C paling sedikit meliputi:
1. Pelayanan Medik;
Yang dimaksud dengan pelayanan medik paling sedikit terdiri dari:
a. pelayanan gawat darurat
Pelayanan gawat darurat diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari
secara terus menerus.
b. pelayanan medik umum
Pelayanan medik umum meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi
mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana
c. pelayanan medik spesialis dasar
Pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam,
kesehatan anak,bedah, dan obstetri dan ginekologi
d. pelayanan medik spesialis penunjang
Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi,
radiologi, dan patologi klinik
e. pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit 1 (satu) jenis
pelayanan
2. Pelayanan Kefarmasian;
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik
3. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan;
Pelayanan keperawatan dan kebidanan meliputi asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.
4. Pelayanan Penunjang Klinik;
Pelayanan penunjang klinik meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif
untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan
rekam medik.
5. Pelayanan Penunjang Nonklinik
Pelayanan penunjang nonklinik meliputi pelayanan laundry/linen, jasa
boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang,
ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem
penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih.
6. Pelayanan Rawat Inap.
Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas jumlah tempat tidur
perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat
tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah;

Untuk mencapai tujuannya, maka RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar harus
mampu menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Pelayanan tersebut akan
terlaksana jika didukung oleh sarana dan prasarana serta ketersediaan Sumber Daya
Manusia (SDM).

2. Melakukan Inventarisasi Sumber Daya Manusia Saat Ini


Standar kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk rumah sakit kelas C sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 adalah
a. 9 (sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik dasar
b. 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
c. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar
d. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang
e. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi
mulut
Dari standar kebutuhan di atas maka RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar
masih kekurangan tenaga dokter spesialis pada pelayanan medik spesialis dasar
dimana dokter spesialis kebidananan dan kandungan belum ada dokter definitif
hanya dokter WKDS sehingga masih membutuhkan 2 (dua) orang, dokter spesialis
anak masih kurang 1 (satu) orang dan dokter spesialis anak masih kurang 1 (satu)
orang. Dokter umum dan dokter gigi dan mulut telah terpenuhi, demikian pula
dokter spesialis penunjang telah terpenuhi. Pelayanan medik spesialis gigi dan
mulut belum dilaksanakan karena masih kekurangan 1 (satu) dokter spesialis gigi
dan mulut.
Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit
terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 4
(empat) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8
(delapan)
orang tenaga teknis kefarmasian;

d. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi


yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau
rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Jumlah tenaga farmasi di RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar sudah
terpenuhi.
Kebutuhan tenaga keperawatan dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat
untuk 3 (tiga) tempat tidur. Jumlah tenaga perawat saat ini masih belum sesuai
dengan standar kebutuhan akan tetapi jumlah tenaga bidan melampaui jumlah
standar kebutuhan.
Tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan
rumah sakit, belum ada standar jumlah tenaga yang ditetapkan untuk rumah sakit.
Di RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar masih memerlukan tenaga sanitarian,
tenaga elektromedis, tenaga ahli di bidang perencanaan kesehatan, tenaga ahli di
bidang keuangan dan beberapa tenaga lainnya.

3. Perkiraan Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia


Setelah memiliki inventaris sumber daya manusia yang lengkap, tahap selanjutnya
adalah memperkirakan tenaga kerja yang diperlukan untuk masa yang akan datang.
Organisasi atau perusahaan akan mempertimbangkan apakah perlu adanya
penambahan tenaga kerja, apakah perlu meningkatkan produktivitas dan
kemampuan karyawan saat ini melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan
baru dan apakah ada kandidat-kandidat yang berpotensi untuk direkrut menjadi
karyawan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan tersebut.
RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar memiliki program peningkatan kapasitas
SDM melalui penyediaan anggaran bagi pegawai untuk mengikuti bimbingan teknis,
pendidikan dan pelatihan, workshop dan bentuk pelatihan lainnya.

4. Memperkirakan Kesenjangan Sumber Daya Manusia


Perbandingan antara Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia ini akan
menghasilkan “kelebihan” atau “kekurangan” terhadap SDM yang diperlukan.
Apabila terjadi kekurangan SDM, maka yang harus dilakukan adalah melakukan
pengrekrutan karyawan baru atau melakukan peningkatan produktivitas dan kinerja
dengan menggunakan karyawan yang tersedia pada saat ini. Namun apabila terjadi
kelebihan SDM, maka organisasi atau perusahaan harus melakukan pemutusan
hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya.
RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar memiliki tenaga bidan dalam jumlah yang
banyak sehingga tahun depan akan dipindahtugaskan ke Rumah Sakit Umum
Daerah Kelas D Pratama. Pada tahun ini rumah sakit masih mengusulkan beberapa
tenaga yang jumlahnya belum sesuai dengan standar kebutuhan tenaga seperti
dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anak, dan dokter
spesialis penyakit dalam, tenaga perawat juga masih diusulkan penambahannya.

5. Merumuskan Rencana Tindakan Sumber Daya Manusia


Rencana tindakan SDM ini tergantung pada hasil perkiraan kesenjangan SDM yaitu
kelebihan ataupun kekurangan dalam organisasi. Apakah diperlukan perekrutan
baru, pelatihan, mutasi atau transfer antar departemen atau bahkan pemutusan
hubungan kerja (PHK).
Penilaian Kinerja bagi pegawai sangat memiliki peran penting dalam rencana
tindakan SDM. Bagi pegawai yang memiliki tingkat kedisiplinan yang kurang akan
diberikan peringatan, khusus bagi tenaga PTT selanjutkan akan dilakukan
pemutusan hubungan kerja (PHK) sedangkan PNS akan diproses sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

6. Pemantauan, Pengendalian dan Umpan Balik


Setelah menerapkan rencana tindakan SDM, inventaris atau persediaan SDM harus
diperbaharui selama periode tertentu. Rencana aksi ini harus dipantau dan
mengidentifikasikan kelemahan-kelemahannya untuk diambil tindakan selanjutnya.
Perbandingan antara Rencana SDM dengan penerapan aktual harus dilakukan untuk
memastikan tindakannya sesuai dengan ketersediaan jumlah karyawan yang
diperlukan untuk berbagai pekerjaan pada organisasi yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai