Anda di halaman 1dari 2

Bentuk Pengembangan Lokal yang Telah Dilakukan

Potensi minyak atsiri dari daun nilam secara umum memiliki potensi tinggi sebagai produk
unggulan bahkan di kelas nasional. Menurut Mangun dalam Ningsih et al. (2019), Sekitar 70% pangsa
pasar dunia dikuasai oleh minyak nilam Indonesia. Potensi ini tentunya menjadi peluang besar
pengembangan ekonomi lokal yang menaungi perkebunan nilam di wilayahnya.
Berdasarkan perspektif nasional, industri minyak nilam di Indonesia dikelompokkan dalam klaster-
klaster industri yang mencakup rantai pasok dari hulu hingga hilir. Pada tahun 2008, Departemen
Perindustrian dan Dewan Atsiri Indonesia mempersiapkan 5 wilayah kluster industri minyak atsiri, yaitu
Kabupaten Pakpak Bharat, Aceh Selatan, Pasaman Barat, Kuningan dan Blitar dengan spesialisasi minyak
nilam (detikFinance, 2008).
Sayangnya, industri minyak atsiri dari daun nilam di Kabupaten Pasaman Barat belum mendapat
perhatian optimal dari pemerintah daerah. Meskipun industri nilam sudah lama teridentifikasi di
kabupaten terkait, Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 516-415-2014 justru menetapkan
jagung sebagai produk unggulan daerah pada pendekatan One Village One Product di Kabupaten
Pasaman Barat. Hal itu dikarenakan produksi jagung menjadi hasil produksi tertinggi melampaui nilam
pada tahun dikeluarkannya keputusan tersebut.
Pemerintah Daerah Pasaman Barat sempat memberikan bantuan alat suling stainless steel melalui
beberapa kelompok tani. Namun, bantuan tersebut belum dikelola dengan baik karena penggunaannya
yang lebih rumit dan memerlukan kapasitas/muatan nilam kering dengan jumlah yang cukup banyak
dibandingan dengan sulingan tradisional (Ningsih et al., 2019). Menurut Ketua Masyarakat Peduli Nilam
(Maspeni) Pasaman Barat—Indones Rajo Mangkuto—dalam laporan Lubis (2021), pemerintah bahkan
belum menetapkan standardisasi sehingga harga bakunya masih ditentukan oleh agen. Hal ini
menyebabkan harga nilam dapat anjlok sewaktu-waktu tanpa sebab yang jelas.
Berdasarkan perkembangan sektoral yang telah terbentuk, pendekatan klaster industri dinilai
paling sesuai dengan aktivitas industri terkait saat ini karena petani, pedagang perantara, penyuling,
hingga pengumpul teraglomerasi di Kabupaten Pasaman Barat sebelum akhirnya diekspor ke Kota
Padang atau Medan (Rahmayanti et al., 2017). Sentra nilam di Pasaman Barat berada di Kecamatan
Talamau, Pasaman, Kinali, Gunung Tuleh dan Kecamatan Ranah Batahan (Lubis, 2021). Menurut
Maulana (2020), hasil penyulingan juga dijual ke perusahaan penampung di Jakarta sebelum diekspor
untuk diolah kembali sebagai bahan baku parfum. Pendekatan klaster industri juga dinilai sesuai dengan
proyek yang digagas Dewan Atsiri Indonesia pada 2008 yang menempatkan Pasaman Barat sebagai salah
satu klaster atsiri berbahan baku nilam.

detikFinance. Pemerintah Siapkan 5 Kluster Industri Minyak Atsiri. Diakses pada Mei 4, 2021, di
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-989477/pemerintah-siapkan-5-kluster-
industri-minyak-atsiri
Gubernur Sumatera Barat. (2014). KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 516 – 415 -
2014 TENTANG PENETAPAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN SATU DAERAH
SATU PRODUK (ONE VILLAGE ONE PRODUCT) MELALUI KOPERASI KABUPATEN/KOTA PROVINSI
SUMATERA BARAT. Padang: Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Lubis, Adiansyah. (2021, January 5). Padek: Harga Minyak Nilam Naik, Bisa Mendongkrak Ekonomi
Petani. Diakses Mei 5, 2021 dari https://padek.jawapos.com/sumbar/pasaman-
barat/05/01/2021/harga-minyak-nilam-naik-bisa-mendongkrak-ekonomi-petani/
Maulana, Altas. (2020, June 15). AntaraSumbar: Ini Harapan Petani Nilam Pasaman Barat di Tengah
Pandemi COVID-19. Diakses Mei 5, 2021 dari https://sumbar.antaranews.com/berita/365264/ini-
harapan-petani-nilam-pasaman-barat-di-tengah-pandemi-covid-19/
Ningsih, P.S., Yuerlita, Usman, Y. (2019). Strategi Pengembangan Usahatani Nilam (Pogostemon cablin)
di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. JOSETA: Journal of Socio Economic
on Tripical Agriculture, 1(2), 110-119.
Rahmayanti, D., Hadiguna, R.A., Santosa, Nazir, N. (2017). Model Konseptual Pengembangan
Agroindustri Minyak Nilam di Pasaman Barat Menggunakan Sistem Dinamik. Industria: Jurnal
Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 6(3), 126-132.

Anda mungkin juga menyukai