Anda di halaman 1dari 20

PL 4261 Teori

Perencanaan
Spatial Planning dan Prosedural Planning
Identitas Disiplin
 Perencanaan wilayah dan kota =  Spatial planning – penataan
city and Regional Planning, ruang
urban and regional planning,
rural planning
 Orientasi ruang di masa datang
 Masa kini ~ Geodesi
 Kekuatan proses perencanaan ~
Prosedural oriented, masa  Makna ruang:
depan (preskriptif/alternatif)  Euclidian /geographical
 Non euclidian = Third space,
 orientasi spatial ~ spatial
production of space, Irigaray
planning
Spatial Planning = Development
Application

Target pembangunan = jumlah aplikasi yang diselesaikan


dalam jangka waktu tertentu
Keinginan utk menyetujui atau menolak, tidak
mengamati lagi ‘ruang abu2’  UK: mengurangi kerja
Planning Inspectorate
Bergeser: evaluasi kinerja input  evaluasi outcomes
(rumah yg tersedia, infrastruktur terbangun, lapangan
kerja tersedia, ruang publik tersedia, dll)
Spatial Planning = Land Use
Regulation ?
Makna luas Uni Eropa
 Lebih luas dari ‘lahan’ 
ruang , berorientasi pada
kebijakan yg digunakan
 Fokus bergeser dari
regulatori menjadi fleksibel
 Menciptakan pendekatan
tidak formal, kreatif dan
integratif agar dapat
mengenali implikasi thd
berbagai elemen pembentuk
spatial planning, bukan saja
sektoral
Germany Indonesia
Apa yang termasuk dalam
Spatial Planning?
 Peningkatan Jumlah penduduk vs
ketersediaan lahan
 Perubahan pendapatan, gaya hidup
 New moral environmentalisme
 Retorika vs realitas
 Perubahan iklim dan spatial planning
 Strategi jangka panjang
diperlukan
 Tujuan jangka panjang tidak
termasuk didalamnya
 Adaptive measures
Spatial Planning di Belanda
Spatial Planning = Planning System
bayangan (legitimacy & effectiveness)
Pendekatan comprehensive, integrative 
institusi yang responsif dan canggih utk
mengkoordinasikan aktifitas relevan
Dokumen perencanaan dalam berbagai tingkat
pemerintahan – rencana informal, visionary (15-
30 tahun)
Institutional creativity bergantung pada peran
dan fungsi dokumen

Konteks sosial dan institusional  direduksi


dalam sistem perencanaan
Evolusi:
Spatial planning = strategic planning
Coordinative activities – non financial in
nature
Horizontal and vertical axis
Good planning – right concerns
Discursive – inventory, listening, scanning,
concept development
Planning = persuasive storytelling
Perubahan Iklim = Kemiskinan
Global
Tantangan yg terlalu besar?
Persoalan perencanaan  tak terdelineasi

Analisis kebijakan = bergantung pada


definisi persoalan (definisi siapa, asumis,
definisi berakibat pada lingkup tindak)
Kasus Inggris:
Debate:
Retorika kebijakan  implementasi
Perubahan iklim  tindakan di luar
kegiatan rutin  respons dari berbagai
tingkat & arena kebijakan
Kadang otoritas regional bertindak tanpa
dukungan tingkat yg lebih tinggi
Inisiatif international: Cities for Climate
Change, Energie Cites
National: fokus pada emisi sektor industri
Dampak P I = angin ribut, banjir, kenaikan air
laut, perubahan keanekaragaman hayati ;
keputusan dari perencanaan spatial berakibat
pada kerentanan dan ketahanan utk berubah
1. Kebijakan & perencanaan perlindungan
iklim
2. Bagaimana perencanaan tata ruang bisa
melindungi iklim di area: suplai energi,
demand energi, dampak perubahan iklim
Perencanaan ruang berperan utk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan
Prinsip SD: mixued use, kurangi bepergian,
disain lingkungan yg ramah LH
Konservasi energi diintegrasikan: strategi
perencanaan atau kontrol pembangunan
Perencanaan bukan mekanisme utk
bertindak, melainkan ranah utk berkonflik
antara agenda dominan pertumbuhan eknomi
dan keperdulian lingkungan, antara
perbedaan pandangan mengenai barang
publik
Kasus Kanada
Kota2 perduli dgn recycling & efisiensi
energi domestik
Pengurangan emisi gas dengan aspirasi
suburban living
Keterlibatan warga & pendidikan
Kasus Belanda
Menekankan mitigasi utk memberi hasil,
daripada perubahan perilaku utk mengurangi
penyebab perubahan iklim
35% lahan di bawah laut
Solusi tradisional tidak berguna tapi
pengelolaan air nya
Perbaikan definisi persoalan perubahan iklim
Mendorong pembangunan sensitif lingkungan
Kasus Denmark
Data lokal & regional ttg perubahan iklim
Respon perencanaan harus mendorong pada
pencapaian tujuan ekonomi dan lingkungan
Pertanyaan untuk diskusi:
Jawab pertanyaan ini:
Bagaimana menjelaskan apa saja yang menjadi
pertimbangan perencanaan spatial, selain dari
pengembangan lahan?
Praktek2 pembangunan di Indonesia yang
seperti apa rencana spatial yg dapat mereduksi
efek perubahan iklim?

Anda mungkin juga menyukai