Anda di halaman 1dari 44

Perencanaan Kota Senin, 6 November 2023

PROSES
PERENCANAAN KOTA
KELOMPOK 7
ANGGOTA
KELOMPOK 7
Gieraldo Setyo Nugroho Nastiti Estu Utami Nilam Furry Rahmah S.
I0622040 I0622054 I0622058
Table Of Content

01 02 03
Teori dan
Definisi Paradigma
Model
Perencanaan
Pendekatan
Kota
Perencanaan
RENCANA?
PERENCANAAN?
PERENCANAAN KOTA?
“Hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin,
dan hari esok harus lebih baik dari pada hari ini”
APA ARTINYA?
PERENCANAAN
RENCANA PERENCANAAN KOTA
“Sejumlah keputusan “Suatu proses mempersiapkan “Penyiapan dan antisipasi
mengenai keinginan dan kegiatan-kegiatan secara kondisi kota pada masa
berisi pedoman pelaksanaan sistematis yang akan dilakukan mendatang dengan titik
untuk mencapai tujuan yang untuk mencapai tujuan tertentu; berat pada aspek spasial dan
diinginkan. Jadi setiap cara mencapai tujuan sebaik tata guna lahan yang
rencana mengandung dua baiknya dengan sumber-sumber dimaksudkan untuk
unsur yaitu tujuan dan yang ada supaya lebih efisien dan mewujudkan peningkatan
pedoman” efektif; serta penentuan tujuan kualitas lingkungan dan
yang akan dicapai atau yang penghidupan masyarakat
akan dilakukan, bagaimana, kota dan mencapai
kapan, dan oleh siapa.” kesejahteraan.”

(Malayu Hasibuan) Tjokroamidjojo (1997) (Tego Warsito)


Apa Bedanya?
Perencanaan Sebagai Sebuah Proses
Oleh Frank S.SO. dan Judith Getzels

1. Basic Goals

2. Study and Analysis

3. Plan and Policy Preparation

4. Implementation and Effectuation

5. Monitoring and Feedback


KARAKTERISTIK PERENCANAAN

PERENCANAAN PERENCANAAN
KOMPREHENSIF TERBATAS
Perencanaan Komprehensif

Melibatkan
Perencanaan
Topik yang dibahas banyak pihak
suatu wilayah Rentang waktu
secara luas dan dan untuk
geografis yang yang panjang
meyeluruh kepentingan
luas
warga negara
Perencanaan Terbatas

Merekomendasikan
tindakan spesifik
yang harus diambil
Perencanaan
Rentang waktu dalam waktu dekat
Topik yang wilayah geografis
perencanaan relatif dan untuk
dibahas sempit yang cenderung
singkat kepentingan
kecil
segmen
masyarakat
tertentu
teori perencanaan
Teory Of Planning Teory In Planning
PROCEDURAL
SUBSTANTIVE & CONCEPT

Rational Disjointed
Mixed Scanning
Comprehensive Incremental
Substantive Concept
1. Land-use 1. Compact City
2. Infrastructure 2. Green City
3. Transportation 3. Liveable City
Strategic Transaktive
Radikal 4. etc.
Planning Pluralistic 4. etc.
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
“Suatu kerangka
pendekatan yang logis dan
teratur, mulai dari
diagnosis sampai kepada
tindakan yang didasarkan
pada analisis fakta yang
Larz T. Anderson’s relevan untuk mencapai
Planning Process tujuan dan memperoleh
(1995) solusi dari permasalahan
dengan suatu alternatif.”

9 Langkah dalam Proses


Perencanaan
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
3 TAHAP PERENCANAAN
SECARA GARIS BESAR

TAHAP 1
Proses Pemahaman di dalam
Proses Perencanaan
Larz T. Anderson’s
Planning Process TAHAP 2
(1995) Proses Desain dan Kreativitas
di dalam Proses Perencanaan

TAHAP 3
Proses Pengelolaan dan
Pengadministrasian Program
Kegiatan Hasil Perencanaan
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
Larz T. Anderson’s
Planning Process
(1995)
Masalah

Potensi
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
Larz T. Anderson’s
Planning Process
(1995)

Tepat
Sasaran
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
Larz T. Anderson’s
Planning Process
(1995)
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
Larz T. Anderson’s
Planning Process
(1995)

Kompilasi Data Analisis Data


Theory Of Planning
Rational Comprehensive

Larz T. Anderson’s
Planning Process
(1995)

1. Pemberlakuan peraturan pemerintah mengenai


penggunaan dan pengembangan lahan
2. Tinjauan program
3. Program yang dilakukan untuk memberikan
pelayanan publik
4. Program kontruksi bangunan oleh pemerintah daerah
5. Program kontruksi bangunan oleh perorangan atau
perusahaan
Theory Of Planning
Rational Comprehensive
Larz T. Anderson’s
Planning Process
(1995)

1. Evaluasi dampak terhadap lingkungan

2. Potensi dampak terhadap perekonomian lokal

3. Potensi dampak terhadap keuangan pemerintah daerah

4. Dampak sosial yang mungkin timbul


Theory Of Planning
Rational Comprehensive

Larz T.
Anderson’s
Planning Process
(1995)
rational comprehensive implementation
Visi Balikpapan berdasarkan
RPJPD 2005-2025:

“Terwujudnya Balikpapan
sebagai Kota 5 Dimensi yaitu
Jasa, Industri, Perdagangan,
Pariwisata, Pendidikan &
Budaya dalam Bingkai
Madinatul Iman.”

2023
Theory Of Planning
Disjointed Incremental

Suatu kerangka pendekatan


yang hanya mengutamakan
subsistem tertentu yang
Charles Lindbloom diprioritaskan tanpa melihat
(1959) dalam wawasan yang lebih luas
dan hanya memilih di antara
rentang substansi yang terbatas
Theory Of Planning
Disjointed Incremental

Pendekatan inkremental mempunyai


karakteristik :
1. Persoalan tidak didefinisikan secara jelas.
2. Tujuan, nilai, dan sasaran mungkin saling
bertentangan.
3. Hanya sedikit jumlah alternatif
Mitchell, 2003
dipertimbangkan
4. Untuk setiap pilihan, hanya sejumlah
dampak tertentu yang dipertimbangkan
5. Proses pengambilan keputusan dan
kebijakan tidak pernahberhenti.
Theory Of Planning
Mixed Scanning
“Suatu kerangka pendekatan yang
memadukan pendekatan rasional
komprehensif dengan pendekatan
inkremental.”

Menolak gagasan manusia dapat


Amitai sepenuhnya rasional dan menolak
aspek incrementalism yang
Etzioni
menimbulkan
(1968) ketidakmampuan memperhatikan
perubahan fundamental

Langkah Perencanaan :
Mempelajari secara umum (Scan)
Mempelajari strategis khusus
untuk meninjau
Theory Of Planning
Strategic Planning

Perencanaan dengan pemecahan


masalah dikaitkan dengan usaha
Dihasilkan setelah pengambilan
pemecahan masalah dan
keputusan
dampaknya yang lebih luas
Strategic Planning
Implementation

Rencana Strategis Kota Piqua tahun 2017-2018

Visi : Menciptakan rasa tempat dan


mempromosikan kualitas lingkungan melalui
pembangunan dan rencana transportasi
baru
Theory Of Planning
Transaktif-Pluralistic

Sangat mempertimbangkan
pengalaman masyarakat yang
turut merencanakan dan mengambil
Berbasis komunikasi antara
keputusan, sehingga perencanaan
masyarakat dengan planners
didasarkan pada keadaan
sesungguhnya yang dihadapi oleh
masyarakat

Perencanaan mengubah peran perencana, dari ahli yang


mempunyai jarak menjadi fasilitator dan partisipan.

Contoh : Rencata Pembangunan Infrastruktur Publik dan Rencana Ruang


Terbuka
Theory Of Planning
Radikal
Berfokus pada perubahan
struktural yang mungkin “Perencana harus menggunakan
memerlukan langkah-langkah sistem rasionalitas yang mirip
yang tidak selalu dengan diskusi dengan rasionalitas instrumental”
kelompok

Pelopor gerakan perencanaan radikal dalam perencanaan (1973)


adalah Stephen Grabow dan Allen Heskin.

Perencanaan radikal memiliki dua tren utama, yakni :


1. Didasarkan anarkisme yang menekankan kontrol dan eksperimen
yang didesentralisasi dengan organisasi sosial alternatif
2. Berorientasi struktural
Perkembangan Paradigma
Baru
Perencanaan Tradisional
Produk-Proses

Menekankan pada rencana jangka


panjang dan rencana fisik

Pengambilan Keputusan oleh Perorangan atau Organisasi


Keterbatasan Pemerintah dan Mekanisme Pasar
Kendala Keterbatasan Sumber Daya
Perencanaan tidak Survey – Plan – Action
Paradigma Baru
Sustainable development

Koordinasi Horizontal dan Keberlanjutan Lingkungan


Partisipasi Masyarakat
Vertikal Hidup

Interaksi Perencanaan Fisik dan


Perencanaan Ekonomi Sibsidiaritas Kelayakan Finansial
Partisipasi Masyarakat
Perencanaan
Perancangan
Pelaksanaan
Pemeliharaan

Tujuan

mengarahkan sasaran memperkuat instrumen pengelolaan


perkotaan dan mendrong keterlibatan
masyarakat
mendorong rasa memiliki dan
pemanfaatan pengetahuan
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
masyarakat
dalam proses perencanaan.
Keterlibatan Seluruh kelompok yang
berkepentingan

Mengontrol Memberikan Informasi


Implementasi dan Keahlian
Koordinasi horizontal
dan vertikal

Horizontal Vertikal
“informasi yang berasal dari “informasi dan kebijakan
bawah dengan kepentingan dari atas”
lokal”
Keberlanjutan
bentuk kota yang mengarah pada efisiensi energi

menghindari lahan yang secara lingkungan sensitif

penggunaan analisis dampak lingkungan dalam


evaluasi proposal-proposal perencanaan.

kebijakan pemanfaatan sumber daya wilayah kota


Kelayakan Finansial

Biaya kapital Potensi


dan mekanisme
pemeliharaan cost-recovery
Subsidiaritas

Pengambilan keputusan pada tingkat terendah akan


memaksimalkan partisipasi dan efektivitas proses
perencanaan.
Interaksi antara Perencanaan Fisik dan
Perencanaan Ekonomi

Menyangkut peran perencana dalam


mengarahkan kesempatan kerja dan
kebutuhan pengembangan usaha kecil
Contoh
Samarinda
Contoh
Balikpapan

1950 2017
Kesimpulan
Dalam merencanakan suatu kota diperlukan proses
perencanaan yang berlandaskan pada teori dan model
pendekatan perencanaan. Dengan pemilihan teori dan
model pendekatan perencanaan yang tepat diharapkan
tujuan perencanaan suatu kota dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdi, Nabeel & Goethert, Reinhard, (1997). Action Planning for Cities : A Guide to Community
Practice. New York: John Wiley & sons.

Levy, John M., (2003). Contemporary Urban Planning. New Jersey: Prentice Hall.

UNCHS (Habitat), (1994). Report of the International Conference on Re-Aprrraising the Urban
Planning Process as an Instrument of Sustainable Urban Development and Management.

Fuaziya Bagawat Sari. (2021). Pengantar Perencanaan. Jakarta: Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Krisnadwipayana.

Tjahjati, B. (2011). MENCARI MODEL PERENCANAAN TATA RUANG KOTA INDONESIA: Beberapa
Landasan Pertimbangan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 1(1), 16-19.

Anda mungkin juga menyukai