Anda di halaman 1dari 11

JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI - VOL. XX NO.

XX (2017) XXX-XXX

Available onlineat : http://josi.ft.unand.ac.id/

Jurnal Optimasi Sistem Industri


| ISSN (Print) 2088-4842 |ISSN (Online) 2442-8795|

Click here and write your Article Category

Model Kebijakan Perkebunan Nilam di Pasaman Barat dengan Pendekatan Sistem


Dinamis

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T

Received: February 00, 00 This study aims to design a model by providing several policy alternatives that
Revised: March 00, 00 are useful to assist the government in determining appropriate policies in
Available online: April 00, 00 increasing patchouli oil production from the supply aspect. The supply to be
studied is patchouli plantations. Plantation is one of the important aspects
KEYWORDS affecting patchouli oil production. The choice of alternatives is based on
testing alternative policies on a computerized model. Patchouli plantation
system dynamic,policies, patchouli oil models are made in line with real systems using system dynamic. From the
results of the study there are several policy alternatives that can be taken by
CORRESPONDENCE the government, policies related to land expansion and conversion, policies
Phone: +62 (0751) 12345678
related to increasing agricultural production, policies related to human
resource improvement, policies related to agricultural equipment assistance
E-mail: rahmayantidina@gmail.com
and policies related to the use of superior seeds in plantations.

PENDAHULUAN Mengenai bahan baku, keberadaan industri pengolahan minyak


nilam dapat meningkatkan nilai tambah tanaman nilam yang
Nilam (Pogostemon cablinBenth.) merupakan salah satu belum digunakan secara optimal [6][7], meningkatkan lapangan
tanaman perdu yang saat ini banyak dilirik karena memiliki nilai kerja lokal [8][9]. Dampak perkembangan nilam terhadap sosial
ekonomistinggi. Tanaman ini memiliki keunggulan karena multi antara lain: (1). Membuka pekerjaan baru baik tentang budidaya
manfaat dan kasiat yang cukup bagus dibanding dengan dan; (2) Peningkatan kualitas petani; (3) Peningkatan
tanaman perdu yang lainnya. Minyak nilam merupakan jenis pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya dan
minyak atsiri yang memiliki kemampuan fiksasi tinggi sehingga pengolahan nilam; (4) Kemampuan berorganisasi dengan
banyak digunakan dalam pembuatan parfum, detergen dan pembentukan koperasi nilam di beberapa desa [10]. Di sisi lain,
kondisioner rambut [1]. Minyak atsiri merupakan jenis minyak kehadiran agroindustri dapat membuka bidang usaha baru bagi
yang disuling dari berbagai macam tumbuhan seperti serai, akar masyarakat sekitar.
wangi, cengkeh, kayu manis, nilam, mawar dll. Minyak atsiri
diperoleh dari akar, batang dan daun tanaman yang diekstraksi Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional (BPS)
terlebih dahulu [2][3]. menyatakan jumlah produksi dan produksifitas minyak nilam
Sumatera Barat khususnya Pasaman Barat cenderung mengalami
Proses produksi minyak nilam dimulai dari pemanenan nilam penurunan beberapa tahun terakhir, Gambar 1 dan 2
basah berupa daun dan batang nilam. Proses selanjutnya adalah menunjukkan produksi dan produktivitas minyak nilam
proses pengeringan nilam dengan bantuan sinar matahari, proses Sumatera Barat.
pengeringan berlangsung 2-3 hari jika cuaca mendukung.
Selanjutnya nilam kering dicincang menjadi bagian-bagian kecil Dunia internasional mengenal Indonesia sebagai pengeksport
agar minyak dapat keluar dengan sempurna ketika melakukan minyak nilam terbesar di dunia, dimana 90% minyak nilam
proses penyulingan. Proses penyulingan dengan memasukkan dunia dipasok dari Indonesia [13]. Melihat potensi pasar yang
nilam kering pada wadah dan dikukus selama 5-7 jam. cukup bagus dari minyak nilam, maka diperlukan suatu
Selanjutnya minyak akan dialirkan bersama air menggunakan rancangan kebijakan oleh pemerintah untuk mempertahankan
pipa-pipa, kemudian dilakukan pemisahan minyak dan air [5]. posisi Indonesia melalui peningkatkan produksi minyak nilam.

Industri pengolahan minyak nilam memiliki banyak keuntungan


bagi masyarakat sekitar jika dikembangkan dengan baik.

https://doi.org/10.25077/xxxxx Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


2JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI- xx (2017) xxx-xxx
Beberapa penelitian terkait sistem dinamis telah banyak
Produksi Nilam
250 dilakukan antara lain oleh Ariandi(2015) [17] mengembangkan
200 model sistem dinamis untuk menganalisis kinerja manajemen
dan kinerja petani ubi kayu. Rahmah (2017) [18] melakukan
Produksi (Ton)

150
analisis terhadap sistem produksi Jagung di Indonesia dengan
100 menggunakan sistem dinamis. Hal yang sama juga dilakukan
50
oleh Ferreira (2016) [119] dengan komoditi yang berbeda yaitu
jeruk citrus. Penelitian yang menngunakan sistem dinamis
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang kompleks [20]
Tahun [21].Dari sisi komoditas, penelitian ini mengkaji jenis produk
Gambar 1. Produksi Minyak Nilam Sumatera Barat [11] pertanian yaitu nilam. Lampiran 1 memperlihatkan berbagai
penelitian terkait tanaman nilam, penelitian yang telah dilakukan
dikategorikan lima kelompok yaitu penelitian kelompok
Produktifitas Nilam budidaya, teknologi proses, mesin peralatan, pengembangan
160
140 produk, kajian finansial, bisnis pemasaran dan perdagangan
Produktivitas Kg/Ha

120 serta litbang. Penelitian ini masuk pada kelompok bisnis,


100
80 pemasaran dan perdagangan.
60
40
20 Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
0 a. Survei dan wawancara kepada petani nilam di Kabupaten
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pasaman Barat.
Tahun
b. Studi Literatur yang dilakukan meliputi; arahan kebijakan
Gambar 2. Produkstifitas Nilam Sumatera Barat [12] perkebunan Indonesia, sistem dinamis dan penanaman nilam.
c. Menentukan variabel-variabel yang mempengaruhi produksi
Penelitian ini bertujuan membuat model sistem dinamis dengan minyak nilam dari sisi pasokan perkebunan, sehingga dapat
memberikan beberapa alternatif kebijakan yang berguna untuk menjadi dasar untuk membangun model sistem dinamis.
membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan yang tepat d. Menentukan hubungan antar variabel untuk membangun
dalam meningkatkan produksi minyak nilam dari aspek causal loop diagram (CLD).
pasokan. Pasokan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah e. Merancang Causal Loop Diagram (CLD) perkebunan nilam di
perkebunan nilam. Perkebunan merupakan salah satu aspek Kabupaten Paasaman Barat.
penting yang mempengaruhi produksi minyak nilam. Model f. Merancang Stock Flow Diagram (SFD) sebagai rincian yang
sistem dinamis digunakan karena dapat mengakomodir lebih detail dari model. SFD juga memuat hubungan
perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem sepanjang waktu matematis antara level, variabel dan konstanta.
sehingga efek dari setiap kebijakan dapat dilihat untuk beberapa g. Membuat model secara komputerisasi dengan menggunakan
waktu mendatang. software powersim.
h. Melakukan verifikasi dan validasi terhadap model sistem
METODOLOGI dinamis perkebunan nilam.
i. Memunculkan beberapa alternatif kebijakan berdasarkan
Kebijakan perkebunan nilam dirancang dari beberapa alternatif model sistem dinamik yang telah dirancang.
kebijakan. Pemilihan alternatif didasarkan pada pengujian
alternatif kebijakan pada model yang dibuat terkomputerisasi. Tahap dalam sistem dinamis dapat dilihat pada Gambar 3.
Model perkebunan nilam dibuat sesuai dengan sistem nyata
dengan menggunakan sistem dinamis. Sistem dinamik Topik/
Permasalahan
merupakan suatu tools yang digunakan untuk menggambarkan,
memodelkan, dan mensimulasikan suatu sistem yang cenderung Causal Loop
Sub Model
Causal Loop
Diagram Basic
berubah setiap waktu. Diagram Basic

Mengumpulkan
data existing
Sistem dinamik mengajarkan bagaimana berpikir secara sistem, (web, observasi,
tanya jawab)
artinya dalam menyelesaikan suatu masalah tidak dapat
dipandang pada satu bagian saja, tetapi harus dilihat Membuat
Causatic Base
Model
keseluruhan, semua hal yang mempengaruhi dan berhungan
dengan masalah tersebut [14]. Sistem dinamik memiliki Validasi Model

beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan pendekatan lain,


diantaranya sistem dinamik mampumemberikan perkiraan yang Model
valid?
lebih akurat pada model statistik, adanya teknik yang disediakan Ya
Tidak

oleh sistem dinamik untuk memahami penyebab perilaku


Skenario Model
industri, sistem dinamis mampu mendeteksiperubahan dini
dalam struktur industri dan penentuan faktor-faktor yang
Conclusion
menentukan perilaku secara signifikan dan sensitif [15].
Skenario dapat dibangun pada model sistem dinamik untuk Gambar 3. Tahapan Sistem Dinamis [22]
menentukan keputusan dan kebijakan dalam perusahaan [16].

2 First Author https://doi.org/10.25077/xxxxx


FIRST AUTHOR / JOURNAL ON OPTIMIZATIONS OF SYSTEMS AT INDUSTRIES - VOL. XX NO. XX (2017) XXX-XXX
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data HASIL DAN DISKUSI
primer dan data sekunder, data primer diperoleh melalui
interview ke petani, sedangkan data primer diperoleh dari Badan HASIL
Pusat Statistik (BPS).
Rantai hulu pasokan minyak nilam adalah perkebunan. Nilam
Data primer yang digunakan sebagai berikut: merupakan jenis tumbuhan perdu yang tumbuh pada berbagai
1. Data cara penanaman, perawatan dan pemanenan nilam. jenis tanah dengan kondisi gembur dan subur. Tanaman nilam
Berdasarkan wawancara dengan petani diketahui bahwa sangat cocok tumbuh di daerah dengan ketinggian 10 mdpl
tanaman nilam dapat dipanen setelah berumur 8 bulan untuk hingga 700 mdpl. Di perkebunan terdapat tiga kondisi tanaman
pertama kalinya, untuk panen selanjutnya dapat dilakukan 3- nilam yaitu tanaman belum menghasilkan (PN), tanaman
4 bulan kemudian. Sedangkan untuk umur tanaman nilam menghasilkan (MN) dan tanaman tidak menghasilkan (IMN).
sebelum diremajakan adalah tiga tahun. Tanaman nilam dapat di panen dalam waktu delapan bulan sejak
2. Kegagalan panen nilam mulai ditanam, selama delapan bulan pertama kondisi ini disebut
Sama halnya dengan tanaman pertanian lainnya, ternyata dengan tanaman belum menghasilkan (PN). Memasuki delapan
tanaman nilam juga tidak berhasil sepenuhnya, sekitar 30% bulan nilam sudah dapat dipanen pertama, empat bulan
nilam biasanya terkena serangan hama dan biasanya kemudian telah dapat dipanen untuk tahap kedua hingga
dilakukan penanaman kembali. tanaman nilam berusia tiga tahun. Setelah itu tanaman nilam
3. Lama waktu penyulingan tergolong tidak menghasilkan lagi (IMN) dan harus segera
Lama waktu penyulingan bervariasi 5-7 jam tergantung jenis dilakukan peremajaan. Tanaman nilam tidak menghasilkan
kayu bakar dan jenis nilam. seratus persen, dalam pertumbuhannya terdapat beberapa bagian
4. Produktivitas tanaman nilam yang tidak produktif karena serangan hama.
Produktivitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Beberapa tanaman yang terkena serangan hama dilakukan
rata-rata perolehan nilam basah dan minyak nilam dalam penanaman kembali.
satu hektar lahan per tahunnya.Berdasarkan wawancara
dengan petani dan hasil penelitian sebelumnya diketahui Causal Loop Diagram (CLD)
produkstivitas nilam basah adalah 20 Ton per hektar setiap
tahunnya. Sedangkan minyak nilam yang dihasilkan rata- Penambahan luas tanam nilam tergantung pada permintaan
rata 0,07 Ton per hektar per tahunnya. nilam Pasaman Barat. Sayangnya tidak ada data khusus tentang
5. Perolehan nilam kering permintaan nilam Pasaman Barat. Dalam penelitian ini
Biasanya berat nilam kering akan menyusut 70% dari nilam permintaan nilam Pasaman Barat di prediksi berdasarkan
basah. produksi minyak nilam bebrapa tahun terakhir yang ditambah
6. Jumlah minyak nilam yang dihasilkan dalam setiap dengan komitmen kenaikan produksi minyak nilam dari
penyulingan pemerintah dalam persentase tertentu. Penambahan area tanam
Jumlah minyak nilam yang dihasilkan tergantung kepada baru tentunya akan berdapak pada penurunan area lahan
jenis tanaman nilam. Biasanya satu kali penyulingan pertanian dan perkebunan di Pasaman Barat.
mengasilkan 0,8-1,2 kg minyak nilam.
Tanaman nilam yang baru ditaman akan meningkatkan luas area
Data sekunder sekunder yang digunakan sebagai berikut: tanaman nilam yang belum menghasilkan meskipun
1. Produksi minyak nilam per tahun di Kabupaten Pasaman persentasenya tidak mencapai seratus persen. Karena terdapat
Barat beberapa tahun terakhir beberapa persen nilam yang terkena serangan hama.
Peningkatan serangan hama juga mengakibatkan menurunnya
Tabel 1. Produksi Nilam Pasaman Barat [12] area tanam nilam menghasilkan. Tanaman nilam yang
Tahu menghasilkan setelah beberapa tahun akan meningkatkan luas
Jumlah (Ton)
n tanam nilam yang tidak menghasilkan sehingga perlu dilakukan
2009 150,45
peremajaan. Selain luas area tanaman tidak menghasilkan,
2010 136,42
2011 202.50 peremajaan juga dipengaruhi oleh serangan hama. Selanjutnya
2012 99 tanaman nilam yang sudah mengalami peremajaan akan
2013 93 meningkatkan area tanam nilam yang belum menghasilkan,
2014 92 begitu seterusnya sehingga membentuk siklus.
2015 103
2016 88
Area tanam nilam menghasilkan akan meningkatkan jumlah
2. Luas area tanam nilam per tahun di Kabupaten Pasaman pannen berupa nilam basah, akan tetapi jumlah panen nilam juga
Barat beberapa tahun terakhir dipengaruhi oleh harga. Kecenderungan petani akan memanen
tanaman nilam saat harga beli minyak nilam tinggi di tingkat
Tabel 2. Luas Area Tanam Nilam [11] petani, jika harga rendah petani lebih cenderung membiarkan
Tahun Luas area tanam (ha) begitu saja. Berikut Gambar 4. memperlihatkan CLD Sub
2011 1190 Sistem Perkebunan nilam.
2012 2363
2013 2089
2014 2024
2015 1990

3 https://doi.org/10.25077/xxxxx First Author


4JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI- xx (2017) xxx-xxx
Area tanam t
kegagalan
+
tanaman baru
-
¿ ∫ [ aging ( s )+ failed new planting ( s )−replanting(s) ] ds +d
+ t0
+ Luas area tanam
- baru (3)
Luas area tidak + Peremajaan +
serangan hama
menghasilkan
+
desired po stockt
penyakit +
+ desired planted areat =
Luas tanam nilam
belum menghasilkan
-
plantation productivity t
- area tanam nilam +
Luas Permintaan
menghasilkan minyak nilam po demand t
+ desired po stock t = adjust po stock ¿
Nilam basah
time ¿
+ Harga beli
ditingkat petani new planting t=if available areat > desired planted areat , de
Gambar 4. Causal Loop Diagram Perkebunan Nilam new planting t xpest
failed new planting t =
Stock Flow Diagram (SFD) (1− pest )
Tahap selanjutnya adalah SFD yang dibuat mengacu pada CLD. immature t
SFD dirancang lebih detail dari pada CLD karena memuat maturationt =
logika-logika matematis, persamaan-persamaan yang mampu
maturation period
mengkalkulasi perubahan nilai variabel dari waktu ke waktu. maturet
Gambar 5 memperlihatkan SFD perkebunan nilam. aging t =
aging period
Penanaman area tanam baru dilakukan jika jumlah area tanam
yang diinginkan lebih besar dari jumlah area tanam yang ada
damage t
rep lantingt =
saat ini, terdapat fungsi pilihan pada model matematis yang replanting period
dibangun. Sedangkan jumlah area tanam yang diinginkan
diperoleh dari penjumlahan jumlah produksi rata-rata minyak Diskusi
nilam dalam satu hektar lahan dikali dengan penggunakaan data
historis area tanam nilam rata rata per tahun, yang diperoleh dari Simulasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memprediksi
BPS. Nilam yang ditanam akan memasuki masa tunggu selama kondisi perkebunan nilam dari tahun 2020 hingga 2026.Gambar
delapan bulan untuk dapat produktif, dan ini akan berlangsung 6. memperlihatkan jumlah area tanam yang diinginkan untuk
selama tiga tahun. Nilai ini tentunya akan berpengaruh pada mencapai target produksi.
pembangunan model matematis sebagaimana yang telihat pada
model matematis berikut. ha
desired planted

2.500
damage pest
w et productivity failed new planting
2.000
aging replanting
area

1.500
reduction
mature immature
w et po production maturation new planting 01/01/2020 01/01/2021 01/01/2022 01/01/2023 01/01/2024 01/01/2025 01/01/2026

rate po yield
Non-commercial use only!

dry po production po production Gambar 6. Area Tanam Nilam yang Diinginkan


desired planted
area

re nde ment
rate production Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa jumlah area
graft area

acceleration
tanaman nilam yang diharapkan cenderung mengalami
graft rate
production increasing are a current area peningkatan walaupun tidak signifikan. Hal ini dikarenakan
perancangan model dinamis perkebunanan nilam dibuat
plantation
berdasarkan data historis produksi minyak nilam beberapa tahun
productivity
terakhir. Jum\lah area tanam nilam yang diharapkan memiliki
Gambar 5. SFD Plantation Section
tiga kemungkinan yaitu penanaman baru, sedang ditanam dan
belum menghasilkan dan penanaman kembali dari area lama
Hubungan matematis antar level, variabel dan konstanta dapat
yang sudah tidak produktif. Gambar 7, 8 dan 9 memperlihatkan
dilihat sebagai berikut :
ketiga kemungkinan tersebut.
t
Immature ( t )=∫ [ new planting ( s )+replanting ( s )−maturation
700 ( s ) ] ds+immature(¿ t 0)¿
ha

¿
600
immature

(1)
500
t
mature ( t )=∫ [ maturation ( s )−aging ( s ) ] ds+damage ( t ) mature(t
400
0)
01/01/2020 01/01/2021 01/01/2022 01/01/2023 01/01/2024 01/01/2025 01/01/2026
t0
Non-commercial use only!
(2) Gambar 7. Area Tanam Nilam Belum Menghasilkan

4 First Author https://doi.org/10.25077/xxxxx


FIRST AUTHOR / JOURNAL ON OPTIMIZATIONS OF SYSTEMS AT INDUSTRIES - VOL. XX NO. XX (2017) XXX-XXX
ha/yr atau dengan kata lain apakah masih terdapat error pada program
yang telah dibuat. Sedangkan validasi adalah proses penentuan
600
apakah model sesuai dengan representasi sistem nyata.
new planting

400

Verifikasi sistem dinamis dapat dilakukan dengan software


200
Powersim itu sendiri. Perangkat lunak Powersim Studio 2005
0
telah memenuhi keperluan verifikasi secara otomatis dan real-
01/01/2020 01/01/2021 01/01/2022 01/01/2023 01/01/2024 01/01/2025 01/01/2026 time. Question mark atau tanda tanya berwarna merah pada SFD
Non-commercial use only!
mengidentifikasikan adanya kesalahan dalam program.
Gambar 8. Area Tanam Nilam Baru
Kesalahan bisa terjadi akibat sintak atau logika antar variabel
yang tidak tepat. Dalam penelitian ini SFD yang dirancang
ha/m o
70 sudah bebas dari kesalahn karena tidak ditemukannya question
60
mark, dapat disimpulkan bahwa program sudah diverifikasi.
replanting

50
40
30 Validasi dilakukan dengan membandingkan kondisi saat ini
20
10
dengan hasil peramalan yang di dapat. Ada banyak metode yang
01/01/2020 01/01/2021 01/01/2022 01/01/2023 01/01/2024 01/01/2025 01/01/2026 digunakan dalam validasi, dalam penelitian ini metode validasi
Non-commercial use only!
yang digunakan adalah Mean Absolute Percentage Error
Gambar 9. Area Penanaman Kembali
(MAPE) melalui perhitungan error. MAPE mengidentifikasi
seberapa besar kesalahan meramal dibandingkan dengan nilai
Gambar 8 memperlihatkan hasil simulasi jumlah area
nyata [16].
penanaman tanaman baru untuk beberapa tahun ke depan
mengalami penurunan, area tanam nilam mengalami
∑ |e i| x 100 % ∑ X i−F i
peningkatan untuk penanaman kembali. Peningkatan penanaman
kembali diduga dikarenakan banyakanya serangan hama pada
tanaman sehingga dilakukan penyisipan tanaman dan banyaknya MAPE=
X i
=
| | Xi
x 100 %

jumlah nilam yang sudah tidak produktif sehingga harus diganti. n n


Sedangkan Gambar 7 menunjukkan jumlah tanaman nilam yang
belum produktif cenderung meningkat untuk beberapa tahun ke
depan, sedangkan untuk tahun berikutnya cenderung menurun. Pengujian validasi dilakukan dengan membandingkan luas area
panen nilambeberapa tahun mendatang sebagai hasil akhir dari
Nilam Basah yang telah di panen akan memasuki tahap perkebunan nilam dengan luas area aktual panen nilam
pengeringan lebih kurang 2-3 hari yang selanjutnya akan beberapa tahun terakhir di Kabupaten Pasaman Barat. Data
dilakukan proses penyulingan. Terdapat penyusutan nilam bsah aktualpanen nilam dapat dilihat dari BPS Sumatera Barat,
ke kering hingga 70% , sedangkan untuk jumlah minyak nilam sedangkan luas area panen nilam beberapa tahun mendatang
yang diperoleh biasanya sekitar 2%. Produksi minyak nilam diperoleh dari output Powersim., Tabel 3 memperlihatkan
untuk beberapa tahun ke depan diramalkan dengan perhitungan error menggunakan metode MAPE.
mengguanakan sistem dinamis seperti pada Gambar 10 berikut.
Hasil perhitungan tingkat error terhadap model sebesar 19,76%,
ton/yr nilai yang diperoleh cukup besar hal ini diduga terjadi karena
120
jumlah area tanam produktif dipengaruhi oleh banyak faktor
rate po yie ld

110
seperti serangan hama, jumlah area belum menghasilkan serta
100
adanya proses penuaan tanaman sehingga tidak menghasilkan.
90
Model sistem dinamis yang dirancang ini telah
80
mempertimbangkan pengaruh-penvgaruh faktor-faktor tersebut.
01/01/2020 01/01/2021 01/01/2022 01/01/2023 01/01/2024 01/01/2025 01/01/2026
Non-comm ercial use only!
Ini merupakan salah satu keunggulan sistem dinamis dalam
Gambar 10. Produksi Minyak Nilam Pasaman Barat melakukan peramalan kondisi mendatang dibandingkan dengan
metoda peramalan yang ada. Sistem dinamis mampu
Gambar 6 memperlihatkan produksi minyak nilam di Kabupaten mengakomodir perubahan yang terjadi setiap waktu dan
Pasaman Barat cenderung mengalami peningkatkan untuk mengakomodir kompleksitas sistem.
beberapa tahun mendatang yaitu dari tahun 2020 hingga 2024,
sedangkan untuk dua tahun berturut-turut berikutnya cenderung Tabel 3. Perhitungan Error dengan Metode MAPE
stabil. Hasil simulasi ini memberikan harapan bahwa minyak Period Aktual Peramalan Kesalahan Persen
Deviasi
nilam di Kabupaten Pasaman Barat akan terus berkembang e (Ha) (Ha) Absolute
beberapa tahun mendatang. 1 1190 1190s 0 0,00%
2 2363 1368 995 72,73%
3 2089 1721 368 21,38%
Validasi Verifikasi
4 2024 1937 87 4,49%
5 1990 1994 4 0,20%
Pencapaian tingkat keyakinan yang diterapkan terhadap model
sistem dinamis dapat dilakukan melalui uji verifikasi dan 0,00 % +72,73 %+21,38 % +4,49 % +0,20 %
validasi [15]. Verifikasi merupakan proses pengecekan MAPE= =19
kesesuaian antara logika model dengan kesesuaian alur program
5
5 https://doi.org/10.25077/xxxxx First Author
6JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI- xx (2017) xxx-xxx
temurun, namun peninngkatan keilmuan dalam bercocok tanam
perlu ditingkatkan. Pelatihan ini nantinya diharapkan dapat
Analisis Kebijakan Perkebunan Nilam memberi pengaruh pada pengecilan persentase serangan hama
nilam. Persentase serangan hama nilam dapat dirobah pada
Model sistem dinamis perkebunan nilam yang dirancang sistem dengan memvariasikan nilai variabel pest. Setelah
dianggap mampu merepresentasikan sistem nyata sehingga dilakukan perubahan nilai, program dapat di running dan dapat
dapat membantu kepentingan jika ingin membuat kebijakan. dilihat output.
Model dibangun mulai dari penanaman hingga penyulingan
minyak nilam. Luas aarea tanam di dasarkan pada jumlah area Kebijakan terkait bantuan alat dapat dilakukan pemerintah
tanam saat ini dan jumlah peningkatan produksi yang dengan memberikan bantuan alat penyulingan nilam yang telah
diharapkan setiap tahunnya. Persentase peningkatan produksi memiliki standard. Saat ini penggunaan alat produksi nilam
setiap tahunnya pada model dibuat nol, jumlah produksi dibuat masih sederhanya yaitu memanfaatkan barang-barang bekas
mengikuti data historis beberapa tahun terakhir. Selanjutnya seperti drum bekas. Penggunaan alat yang tidak standard
nilam yang siap ditanam akan memasuki nilam non produktif tentunya memberi pengaruh pada jumlah dan kualitas rendemen.
karena belum siap panen, sementara nilam yang telah siap panen Diharapkan dengan adanya kebijakan penggunaan alat yang
dan mengalami beberapa kali panen akan memasuki masa telah terstandard jumlah rendemen meningkat. Model sistem
penuaan atau aging dan akan dilakukan penanaman kembali dinamis yang dirancang mampu mengakomodir persentase
begitu seterusnya. Tahapan yang lalui oleh tanaman nilam perubahan rendemen, nilai dapat divariasikan dengan mengubah
membentuk siklus. nilai variabel rendement. Hal yang sama juga terjadi pada
kebijakan penggunaan bibit unggul yang berpengaruh langsung
Berbagai pilihan kebijakan dalam suatu sistem perlu pada jumlah rendemen.
disimulasikan terlebih dahulu untuk menentukan pilihan
kebijakan terbaik. Berbagai penelitian terdahulu telah banyak KESIMPULAN
dilakukan terkait simulasi kebijakan. Penggunaan model
matematik dalam mensimulasikan dampak penerapan kebijakan Tanaman nilam merupakan bahan baku utama pembuatan
mandatori blending biodiesel–solar terhadap kebutuhan lahan minyak nilam, minyak nilam merupakan salah satu komoditi
perkebunan kelapa sawit dan tingkat emisi CO2 [43]. Penelitian eksport utama Indonesia karena hampir 90% minyak nilam
lain yaitu menggunakan simulasi untuk menguji kebijakan dunia dipasok dari Indonesia. Melihat potensi pasar yang sangat
pemanfaatan empat komoditas perkebunan sebagai sumber bagus maka industri pengolahan minyak nilam perlu untuk
bahan baku biodiesel untuk pemenuhan target konsumsi dikembangkan. Dibutuhkan peran serta pemerintah dalam
biodiesel nasional. [44] menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
produksi dan menjaga kualitas minyak nilam.
Terdapat beberapa alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh
pemerintah berdasarkan model sistem dinamis perkebunan Perkebunan merupakan rantai paling hulu dari pasokan minyak
nilam yang telah dirancang. Diantaranya kebijakan terkait nilam yang menentukan kualitas dan kuantitas minyak nilam
ekspansi lahan dan alih fungsi lahan, kebijakan terkait yang akan dihasilkan. Penelitian ini mampu memodelkan
peningkatan produksi pertanian, kebijakan terkait peningkatan perkebunan nilam dengan menggunakan sistem dinamis,
sumber daya manusia, kebijakan terkait bantuan peralatan sehingga nantinya dapat digunakan sebagai tools bagi
pertanian dan kebijakan terkait pengunaan bibit unggul dalam pemerintah untuk mengambil keputusan. Program yang dibuat
perkebunan. telah dilakukan verifikasi dan validasi sehingga layak digunakan
sebagai alat pemilihan keputusan.
Kebijakan ekspansi lahan dan alih fungsi lahan dapat dilakukan
mengubah nilai variabel jumlah lahan yang diinginkan atau Berdasarkan model sistem dinamis perkebunan nilam terdapat
desired plant. Kebijakan dapat berupa persentase dengan nilai beberapa alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh
yang dapat divariasikan, kemudian akan dikonversikan ke dalam pemerintah. Diantaranya kebijakan terkait ekspansi lahan dan
bentuk angka. Pengaruh kebijakan ekspansi atau alih fungsi alih fungsi lahan, kebijakan terkait peningkatan produksi
lahan dapat dilihat dari output Powersim setelah dilakukan pertanian, kebijakan terkait peningkatan sumber daya manusia,
running. kebijakan terkait bantuan peralatan pertanian dan kebijakan
terkait pengunaan bibit unggul dalam perkebunan. Kebijakan
Kebijakan terkait peningkatan produksi pertanian bisa tersebut pada program dapat diterjemahkan kedalam variabel-
dilakukan pemerintah dengan menetapkan target peningkatan variabel, yang nantinya akan berpengaruh pada output.Output
produksi Usaha Kecil Menengah (UKM), karena agroindustri bisa berupa jumlah area tanam yang produktif, jumlah area
minyak nilam merupakan salah satu jenis UKM. Perubahan tanam yang tidak menghasilkan/non produktif, jumlah produksi
dapat dilakukan pada variabel peningkatan produksi atau nilam basah, jumlah produksi nilam kering dan jumlah
increasing production. Nilai yang diinputkan berupa persentase perolehan minyak nilam. Keputusan dapat diambil dengan
yang dapat divariasikan, selanjutnya dilakukan running sehingga membandingkan nilai ouput yang didapat.
dapat dilihat perubahan yang terjadi pada ouput.

Kebijakan terkait SDM dapat dilakukan pemerintah melalui


pelatihan, pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan dalam
perawatan tanaman nilam. Meskipun keterampilan bertanam
nilam cukup sederhana dan dapat diperoleh secara turun
6 First Author https://doi.org/10.25077/xxxxx
FIRST AUTHOR / JOURNAL ON OPTIMIZATIONS OF SYSTEMS AT INDUSTRIES - VOL. XX NO. XX (2017) XXX-XXX
ACKNOWLEDGMENT [17] B.Y. Ariadi, K.M Haeruman, D. Rochdiani, andE.
Rasmikayati. “Model dinamik manajemen usahatani
ubikayu”. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural
Peneliti mengucapakan terima kasih kepada Lembaga Pengelola
Development Research, vol.1(1), pp.25–31, 2015.
Dana Pendidikan (LPDP) sebagai sponsor peneliti dalam [18] D.M. Rahmah, F. Rizal & A. Bunyamin. “Model dinamis
Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia 2016. produksi jagung di Indonesia”. Jurnal Teknotan,
vol.11(1), pp.30–40, 2017.
REFERENCES [19] J.O. Ferreira, M.O.Batalha, & J.C.Domingos. “Integrated
planning model for citrus agribusiness system using
systems dynamics”. Computers and Electronics in
[1] M. K. Swamy and U. R. Sinniah. “Patchouli (Pogostemon Agriculture, vol.126, pp.1–11, 2016.
cablin Benth): Botany, agrotechnology and [22] Sterman, John. D. Business Dynamics Systems Thinking
biotechnological aspects”. Industrial Crops and Products, and Modeling for a Complex World. McGraw-Hill
vol. 87, pp. 161–176, 2016. Companie, inc.2000.
[2] H.S. Kusuma and M. Mahfud, “Microwave
Hydrodistillation For Extraction Of Essential Oil [23] A. Chapman& S. Darby. “Evaluating sustainable
adaptation strategies for vulnerable mega-deltas using
From Pogostemon Cablin Sbenth: Analysis And
system dynamics modelling: Rice agriculture in the
Modelling Of Extraction Kinetics”.Journal of Applied Mekong Delta’s An Giang Province, Vietnam”.
Research on Medicinal and Aromatic Plants, vol. 4, pp. Science of the Total Environment, vol.559, pp. 326–
46–54, Mar. 2017. 338, 2016.
[3] Z. Bey, et al. “Essential oils composition, antibacterial [24] D.Rahmayanti, R.A Hadiguna, Santosa & N.Nazir.
and antioxidant activities of hydro distillated extract of Dinamika Sistem Pendapatan Petani dan Produksi
Eucalyptus globulus fruits”. Industrial Crops and Minyak Nilam. In Seminar Nasional Teknologi
Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 9 (pp.
Products, vol 89,pp 167–175, 2016. 18–19). Pekanbaru: Fakultas Sains dan Teknologi, UIN
[5] D.Rahmayanti, R.A Hadiguna, Santosa & N.Nazir. Sultan Syarif Kasim Riau.2017.
“Model Konseptual Pengembangan Agroindustri Minyak [25] J.W.Forrester, System Dynamics : the Foundation Under
Nilam di Pasaman Barat Menggunakan Sistem Dinamik”. Systems Thinking. System Dynamic D-402, 2010.
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, [26] J.Heizer, & B.Render. Operations Management. Tenth
vol 6(3), 126-132, 2017. Edition. Pearson, 2011.
[6] M.T.J. Hardian, M. Antara & Hadayani. “Analisis [27] K.H. Widodo, H. Abdullah., K.P. Dwi. Jurnal Teknik
Produksi Nilam dan Nilai Tambah Penyulingan Minyak Industri, vol. 12(1) , pp. 47−54, ISSN 1411-2485, Juni
Atsiri di Kabupaten Banawa Selatan, Kabupaten 2010.
Donggala. Tadulako”. Journal of Science and Technology [28] Pasha Donaya dan Suryani Erma. Pengembangan Model
4(2):68-78, 2015. Rantai Pasok Minyak Goreng Untuk Meningkatan
[7] B. Gotama & Mahfud. “studi peningkatan nilai tambah Produktivitas Menggunakan Sistem Dinamik pada PT
produk minyak nilam”. Seminar Nasional Pendidikan XYZ. JATISI, vol. 3 No, pp116-128, 2 Maret 2017.
Kimia, Seminar V1 ISBN: 979363174, 2014. [29] A.B. Putra dan B. Nugroho. “Peramalan Produksi Kedelai
[8] A. Junaedi & A. Hidayat,. “Uji asal sumber benih nilam Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik”. Jurnal
(pogostemon cablin benth) di Pasaman Barat, Sumatera Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC), vol. 9(1).
Barat”. Journal of Forest Product Research 28(3), 241– Februari 2016.
254, 2010. [30] E. Teimoury, H. Nedaei, S. Ansari, and M. Sabbaghi. “A
[9] Nurhilal & S.H. Saruman. “Penilaian Penyerapan Tenaga multi-objective analysis for import quota policy making in
Kerja di Industri Kecil Minyak Nilam”, 2013. a perishable fruit and vegetable supply chain: A system
dynamics approach”. Computers and Electronics in
[10] C. Winarti, M.P. Laksmanahardja, & D. Sumangat. “Studi Agriculture, 93, 37–45, 2013.
status pengembangan tingkat kepuasan petani agroindustri [31] A. Mahbubi. “Rantai Pasok Industrialisasi Gula
minyak nilam di Majalengka”. J.Pascapanen 2 (2), 36-44, Berkelanjutan di Pulau Madura Sistem Dinamis”.
2005. Agriekonomika, ISSN 2301-9948-ISSN 2407-6260, vol
[11] Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2015. Jakarta: 4( 2), 2015.
Badan Pusat Statistik. [32] S.N Arimurti dan E. Suryani. “Penerapan Sistem Dinamik
[12] Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2018. Jakarta: Untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pada
Badan Pusat Statistik Manajemen Rantai Pasok Terhadap Ketersediaan Beras
[13] Direktorat Jenderal Perkebunan. Statistik Perkebunan dan Gula di Subdivre 1 Jawa Timur Surabaya, Sidoarjo
Indonesia Komoditas Nilam 2015-2017. Jakarta: dan Gresik. Jurnal Teknik Pomits, vol. 1(1), 2014.
[33] R. Mufianah. “Analisis Daya Saing Klaster Industri
Kementerian Pertanian.
Minyak Atsiri Berbasis Komoditas Cengkeh di Jawa
[14] D. Wijaya. Perencanaan Produksi Menggunakan Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik”, Tugas Akhir
Teknik Simulasi Dinamis(Studi Kasus Pt.Agro Palindo Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Sakti Sumatera Selatan). Tugas Akhir. Fakultas Teknik Nopember, Surabaya. 2013.
Program Studi Teknik Industri. Universitas Bina Darma [34] S. Hidayat, E. Suryani, dan R.A Hendra. “Sistem Dinamik
Palembang. Spasial Untuk Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi
[15] Y. Tian, K.Govindan, and Q. Zhu. “A system dynamics Logistik Pada Rantai Pasok Pangan”. Integer Journal, vol.
model based on evolutionary game theory for green supply 1(2), pp. 43-52, , September 2016
chain management diffusion among Chinese [35] K. Piewthongngam, et al. System Dynamics Modelling.
manufacturers”. Journal of Cleaner Production, vol. 80, Biosystems Engineering 127, pp. 24 -40, 2014.
pp. 96-105, 2014. [36] H. Jeong, dan J. Adamowski.“A system dynamics based
[16] R.L. Poor, M. Amiri. Expert Systems With Applications, socio-hydrological model for agricultural wastewater reuse
vol, 51, pp. 231–244. 2016. at the watershed scale”. Agricultural Water Management,
vol. 171, pp. 89–107, 2016.
7 https://doi.org/10.25077/xxxxx First Author
8JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI- xx (2017) xxx-xxx
[37] P. F. Ribeiro,et al. “Modelling farming system dynamics Ei = Nilai absolut selisih hasil peramalan
in High Nature Value Farmland under policy change. dan aktual
Agriculture”.Ecosystems and Environment, 183, pp. 138– N = Periode
144, 2014.
[38] B. Herry, et al. “Model prediksi indikator keberlanjutan
sumberdaya agroindustri teri nasi kering menggunakan
sistem dinamik”. Agrointek, vol. 5(2), 2011. BIOGRAPHICAL NOTES
[39] M. Aminudin, A. Mahbubi, R.A Puspita, R.A. “Simulasi
Model Sistem Dinamis Rantai Pasok Kentang dalam Dina rahmayanti is currently taking the doctoral program at
Upaya Ketahanan Pangan Nasional”. Jurnal Agribisnis, Andalas University about the development of patchouli oil
vol. 8(1) , pp. 1 – 14, Juni 2014. agroindustry under Prof. Rika Ampuh Hadiguna and Co-
[40] M.A.Ghiffari, B.H. Purnomo dan Novijanto, N.“Model Promoter Prof. Satosa, Prof Novizar Nazir. Dina Rahmayanti is
Sistem Dinamis Penilaian Kinerja Agroindustri Tembakau a permanent lecturer in the Industrial Engineering Department of
Di Pt Gading Mas Indonesia Tobacco”. Jurnal Andalas University, Padang Indonesia.
Agroteknologi, vol. 10(1), 2016.
[41] D. Lamusu, Kaimuddin, dan D. Rukmana. “Sistem
Dinamik Kebijakan Penyediaan untuk Industri Kedelai
(Glysine max L. Merril)”. Program Studi Sistem-sistem
Pertanian Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin.
[42] B. Wardono dan B.P. Utomo, B.’Rancang Bangun
Kebijakan Pengembangn Budidaya Lele melalui
Pendekatan Model Dinamik”. Jurnal Kebijakan Sosek KP,
vol. 3(2), 2013.
[43] P. Papilo, dan H. Hartrisari. “Simulasi model matematik
dampak penerapan kebijakan mandatori blending
biodiesel–solar terhadap kebutuhan lahan perkebunan
kelapa sawit dan tingkat emisi CO2”. Journal of Industrial
Engineering & Management Systems, vol. 9, no 2, August
2016.
[44] A.M Hasibuan, dan A.L NSayekti. Model simulasi
pemanfaatan empat komoditas perkebunan sebagai sumber
bahan baku biodiesel untuk pemenuhan target konsumsi
biodiesel nasional. SIRINOV, vol 1, no 1, April 2013
( Hal : 21 – 30).

Keterangan
Immature (t) = Area tanam nilam belum
menghasilkan
new planting(s) = Area tanam nilam baru
replanting (s) =Area penanaman kembali
maturation(s) = Laju panen nilam
mature(t) = Area panen nilam
aging(s) = Area tanam nilam yang tidak
produktif
damage(t) = Area tanam nilam terserang hama
failed new planting(s) = Area tanam nilam baru yang
mengalami kegagalan tanam
desired planted areat = Jumlah area tanam nilam yang
diharapkan
desired po stockt = Jumlahstok nilam yang didinginkan
Plantation productivityt = Produkstifitas minyak nilam dalam
satu hektar area tanam
po demand t = po demandt = Jumlah permintaan minyak nilam
time ¿ adjust po stock = Lama penyimpanan minyak
nilam
pest = Persentase serangan hama
maturation period = Lama panen pertama
aging period = Waktu pemanenanan nilam pertama
kali
replanting period = Umur nilam untuk dilakukan
penggantian tanam baru.
Xi = Nilai hasil peramalan
Fi = Nilai aktual

8 First Author https://doi.org/10.25077/xxxxx


LAMPIRAN 1. Penggunaan Sistem Dinamis di Bidang Pertanian dan Peternakan
Aspek Output Komoditas
Peneliti Topik Penelitian Tujuan KeuntJumlah Permint Lingku Teknolo Lainn
Sosial
ungan Produksi aan ngan gi ya
Evaluasi strategi mega- Menetukan pengaruh strategi baru yang diterapkan terhadap
Chapman dan
delta berkelanjutan pada keuntungan, hasil panen, sosial masyarakat, penyusutan x x   x   x   Beras
Darby (2016)
industri beras di vietnam teknologi
Sistem rantai pasok Analisis sistem makro supply chain CPO dengan pendekatan
Widodo, et al
minyak sawit mentah di model dinamik yang mempertimbangkan aspek economical x     x x     Minyak sawit
(2010)
Indonesia revenue, social welfare dan environment

Pasha dan Suryani Model rantai pasok Pengembangan model rantai pasok minyak goreng untuk CPO minyak
  x          
(2017) minyak goreng meningkatan produktivitas menggunakan sistem dinamik goreng
Apakah penambahan luas lahan baru atau disebut
Putra dan Nugroho Peramalan produksi
perluasan areal tanam baru (PATB) dapat meningkatkan   x           Kedelai
(2016) kedelai
produksi komoditas kedelai
Analisis kebijakan import Mengembangkan multi objektif model untuk membuat Sayuran dan buah-
Teimoury, et al
sayuran dan buah-buahan kebijakan import sayuran dan buah-buahan yang mudah   x x       Harga buahan yang
(2013)
yang mudah membusuk membusuk mudah membusuk

Membangun Sebuah model dinamika sistem untuk menilai


Model perencanaan
Ferreira, et al apakah mekanisme terpadu perencanaan produksi pertanian
terintegrasi untuk bisnis x x         Harga Citrus
(2016) dan industri dapat meningkatkan kinerja kompetitif dari
jeruk citrus
sistem agris citrus di Brasil
Rantai pasok ndustrialisasi Analisis perilaku sistem dinamis rantai pasok industrialisasi
Mahbubi (2015) gula Berkelanjutan di gula di Pulau Madura sampai beberapa tahun ke depan x     x x     Gula
Pulau Madura berdasar aspek ekonomi, sosial dan lingkungan

Manajemen rantai pasok


Mengatasi masalah ketersediaan beras dan gula dan
terhadap ketersediaan
Arimurti dan memberikan skenario-skenario dalam meningkatkan
beras dan gula di Subdivre   x           Beras dan gula
Suryani (2014) pemenuhan ketersediaan beras dan gula serta meningkatkan
1 Jawa Timur –Surabaya,
efektivitas dan efisiensi dari manajemen rantai pasok
Sidoarjo dan Gresik

LAMPIRAN 1 Penggunaan Sistem Dinamis di Bidang Pertanian dan Peternakan (Lanjutan)

https://doi.org/10.25077/xxxxx Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


FIRST AUTHOR / JURNAL OPTIMASI SISTEM INDUSTRI - VOL. XX NO. XX (2017) XXX-XXX

Aspek Output Komoditas


Peneliti Topik Penelitian Tujuan KeuntJumlah Permint Lingku Teknolo Lain
Sosial
ungan Produksi aan ngan gi nya

1). Melakukan maping dari sistem nyata usahatani dan


kinerja petani ubi kayu, 2) menganalisis unsur-unsur dan
Dinamik manajemen
Ariadi (2015) relevansinya dalam usahatani dan kinerja petani ubi kayu; x x           Ubi kayu
usahatani ubi kayu
dan 3) merancang model manajemen usahatani dan kinerja
petani ubi kayu dalam perspektif sistem dinamik

Klaster industri minyak


Menganalisis daya saing klaster industri minyak atsiri untuk Daya
Mufianah (2013) atsiri berbasis komoditas             Cengkeh
komoditas cengkeh di Jawa Timur saing
cengkeh di Jawa Timur
Hidayat, et al Logistik pada rantai pasok Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Logistik pada Rantai
            Biaya logistik Pangan
(2016) pangan Pasok Pangan
Mengembangkan model dinamika sistem sebagai alat bagi
Piewthongngam Rantai pasok produksi
para manajer untuk memvisualisasikan pergerakan seluruh   x           Pig/babi
(2014) babi
produksi babi
Jeong dan Model sosio-hidrologi Mengembangkan dan memverifikasi model sosio-hidrologi Kebijak
x     x   x Hidrologi
Adamowski (2016) untuk pertanian dengan menggunakan dinamika sistem an
Pengaruh perubahan Agriculturl
Ribeiro, et al Menentukan pengaruh perubahan kebijakan terhadap usaha
kebijakan terhadap usaha             intensity Usaha pertanian
(2014) pertanian di Portugal bagian selatan
pertanian index
Rahmayanti, et al Pendatapan petani dan
Menganalisis potensi minyak nilam di Pasaman Barat x x           Nilam
(2017) jumlah produksi nilam
Rahmah, et al
Model dinamis produksi Mengidentifikasi sistem produksi Jagung di Indonesia, serta
(2017)   x           Jagung
jagung di Indonesia memodelkannya dalam sebuah model dinamis

Prediksi indikator industri Memprediksi nilai indikator berkelajutan sumber daya teri
Herry, et al (2011)   x           Teri nasi
berkelanjutan nasi di Kawasan Tuban
Mengidentifikasi sistem dasar rantai pasok dan permasalahan
Aminudin, et al
Rantai pasok kentang pada agribisnis kentang serta mengetahui sistem dan x     x x     Kentang
(2014)
formulasi model rantai pasok kentang

LAMPIRAN 1 Penggunaan Sistem Dinamis di Bidang Pertanian dan Peternakan (Lanjutan)

First Author https://doi.org/10.25077/xxxxx


FIRST AUTHOR / JOURNAL ON OPTIMIZATIONS OF SYSTEMS AT INDUSTRIES - VOL. XX NO. XX (2017) XXX-XXX

Aspek Output Komoditas


Peneliti Topik Penelitian Tujuan
KeuntJumlah Permint Lingku
Sosial Teknologi Lainnya
ungan Produksi aan ngan

Ghiffari, et al Penilaian kinerja Membangun model sistem dinamis penilaian kinerja untuk
x x           Tembakau
(2016) agroindustri tembakau mendapatkan skenario kebijakan terbaik di PT. GMIT Jembe

Menganalisis ketersediaan kedelai sebagai bahan baku


industri, pasca panen kedelai pada masa
Kebijakan penyediaan
Lamusu mendatan g,membuat simulasi terhadap skenario x x           Kedelai
untuk industri kedelai
perencanaan penyediaan dan memberikan alternatif
kebijakan

Rancang bangun Menyusun model kebijakan pengembangan perikanan


Wardono dan
kebijakan pengembangn budidaya Ikan Lele untuk mendukung produksi perikanan   x x       harga Lele
Utomo (2013)
budidaya lele budidaya melalui pendekatan model dinamik

https://doi.org/10.25077/xxxxx First Author

Anda mungkin juga menyukai