MAKALAH
PANCASILA SEBAGAI AZAS DEMOKRASI DI INDONESIA
Dedi Purwanto
NIM : 030443074
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Seperti diakui oleh Moh.
Mahmud MD, ada dua alasan demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara.
Pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang
fundamental; kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan
arah peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya.
Karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada warga masyarakat
tentang demokrasi.
Tujuan
Rumusan Masalah
BAB 2
TINJAUAN PEMBAHASAN
Hakikat Demokrasi
Pengertian Demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan istilah
(terminologis). Secara etimologis “demokrasi” terdiri atas dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau
“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-
cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam sistem
pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat-rakuat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh
rakyat.
4
Pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut :
4. Henry B. Mayo
Memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu, pemaknaan secara normatif (demokrais
normatif) dan empirik (demokrasi empirik). Demokrasi normatif adalah demokrasi yang
secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empirik adalah
demokrasi dalam perwujudannya pada politik praktis.
Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa hakikat demokrasi sebagai
suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan penekanan
pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun
pemerintahan. Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat mengandung pengertian
tiga hal :
Jadi hakikat suatu pemerintahan yang demokratis bila ketiga hal diatas dapat
dijalankan dan ditegakan dalam tata pemerintahan.
Model-model Demokrasi
1. Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh Undang-Undang dan pemilihan
umum bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang ajeg. Banyak negara Afrika
menerapkan model ini hanya sedikit yang bisa beratahan.
6
2. Demokrasi Terpimpin
Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya rakyat tetapi menolak
pemilihan umum yang bersaing sebagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan.
3. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial dan
egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
4. Demokrasi Partisipasi
Demokrasi partisipasi menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang
dikuasi.
5. Demokrasi Konstitusional
6. Demokrasi Parlamenter
7. Demokrasi Rakyat
8. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan Paneasila dan UUD 1945.
Dalam Demokrasi Pancasila sangat diharapkan adanya musyawarah untuk mufakat. Akan
tetapi, bila tidak tercapai mufakat, pengambilan keputusan dapat ditempuh melalui
pemu¬ngutan suara (Pasal 2, Ayat (3), WD 1945). Dalam demokrasi Pancasila tidak
mengenal dominasi mayoritas ataupun tirani minoritas. Domiinasi mayoritas adalah
kelompok besar yang menguasai segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan
mengabaikan kelompok yang kecil. Tirani minoritas adalah kelompok kecil yang menguasai
segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengabaikan kelompok besar.
Selanjutnya pembagian demokrasi dilihat dari segi pemeliharaan menurut Inu Kencana
terdiri dari dua model yaitu :
secara langsung melalui pemilu. Begitu juga pemilihan anggota parlemen atau legislatif
(DPR, DPP, DPRD) dilakukan rakyat secara langsung.
Demokrasi tidak langsung terjadi bila untuk mewujudkan kedaulatannya rakyat tidk
secara langsung berhadapan dengan pihak eksekutif, melainkan melalui lebaga perwakilan.
Pada demokrasi tidak langsung, lembaga parlemen dituntut kepekaan terhadap berbagai hal
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dalam hubungannya dengan pemerintahan
atau negara. Dengan demikian demokrasi tidak langsung disebut juga dengan demokrasi
perwakilan
Istilah Rechtsstaat and The Rule Of Law yang diterjemahkan menjadi negara hukum
menurut Moh. Mahfud MD pada hakikatnya mempunyai makna berbeda. Istilah Rechtsstaat
banyak dianut di negara-negara eropa kontinental yang bertumpuh pada sistem Civil
Law, sedangkan The Rule Of Law banyak dikembangkan di negara-negara angolo saxson yang
bertumpuh pada common law. Civil Law menitik beratkan pada Administration
Law sedangkan Common Law menitik beratkan pada Judicial Law.
Dengan demikian konsep negara hukum sebagai gabungan dari kedua konsep diatas
dicirikan sebagai berikut :
Sementara itu istilah negara hukum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD
1945 yang berbunyi “Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat) dan
bukan berdasar atas kekuasaan belaka (machtsstaat)”. Penjelasan tersebut merupakan
gambaran sistem pemerintahan negara Indonesia. Dalam kaitan dengan istilah negara
hukum Indonesia, Padmo Wahyono menyatakan bahwa konsep negara hukum Indnonesia
yang menyebut rechtsstaat dalam tanda kurung memberi ati bahwa negara huku Indonesia
mengambil pola secara tidak menyimpang dari pengertian negara hukum pada
umumnya (genusbegrip) yang kemudian disesuaikan dengan keadaan Indonesia.
masyarakat madani. Karena itu demokrasi membutuhkan tatanan nilai-nilai sosial yang ada
pada masyarakat madani.
Lebih lanjut menurut Gellner, masyarakat madani (Civil Society) bukan hanya
merupakan syarat penting atau prakondisi bagi demokrasi semata, tetapi tatanan nilai dalam
masyarakat madani (Civil Society) seperti kebebasan dan kemandirian juga merupakan
sesuatu yang inheren baik secara internal (dalam hubungan horizontal yaitu hubungan antar
sesama warga negara) maupun secara eksternal (dalam hubungan vertikal yaitu hubungan
negara dan pemerintahan dengan masyarakat atau sebaliknya). Sebagai perwujudan
masyarakat madani secara kongkrit dibentuk berbagai organisasi-organisasi diluar negara
yang disebut dengan nama NGO (Non Government Organization) yang di Indonesia dikenal
dengan nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Masyarakat madani (Civil Society) dapat
menjalankan peran dan fungsinya sebagai mitra dan partner kerja lembaga eksekutif dan
legislatif serta yudikatif, juga dapat melakukan kontrol sosial (Social Control) terhadap
pelaksanaan kerja lembaga-lembaga tersebut. Dengan demikian masyarakat madani (Civil
society) menjadi sangat penting keberadaannya dalam mewujudkan demokrasi.
C. Infrastruktur Politik
Sementara itu Inu kencana lebih memerinci lagi tentang prinsip-prinsip demokrasi yakni
sebagai berikut :
Prinsip-prinsip negara demokrasi yang telah disebut di atas kemudian dituangkan dalam
konsep yang lebih paktis untuk dapat diukur dan dicirikan. Ciri-ciri ini yang kemudian
dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu
negara. Untuk mengukur suatu negara atau pemerintahan dalam menjalankan tata
pemerintahannya dikatakan demokratis dapat dilihat dari empat aspek :
Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini menyangkut konsep legitimasi kekuasaan
serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakayat.
Ketiga, susunan kekuasaa negara. Kekuasaan negara dijalankan secara distributif untuk
menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu “tangan/wilayah”. Penyelenggaraan
kekuasaan negara sendiri haruslah diatur dalam suatu tata urutan yang membatasi dan
sekaligus memberikan koridir dalam pelaksanaannya. Aturan yang ada patut memastikan
dua hal utama,yakni :
15
Keempat, masalah kontrol rakyat. Apakan dengan berbagai koridor tersebut sudah
dengan sendirinya akan berjalan suatu proses yang memungkinkan terbangun sebuah relasi
yang baik, yakni suatu relasi kuasa yang simetris, memiliki sambungan yang jelas, dan
adanya mekanisme yang memungkinkan check and balance terhadap kekuasaan yang
dijalankan eksekutif dan legsilatif.
Sementara menurut Djuanda Widjaya kehidupan demokratis di suatu negara ditandai oleh
beberapa hal sebagai berikut :
1. Dinikmati dan dijalankan hak serta kewajiban politik oleh masyarakat berdasarkan
prinsip-prinsip dasar HAM yang menjamin adanya kebebasa, kemerdekaan, dan rasa
merdeka.
2. Penegakan hukum yang mewujud pada asas supremasi penegakan hukum (Supremacy Of
Law), kesamaan di depan hukum (Equality Before The Law), dan jaminan terahadap HAM.
3. Kesamaan hak dan kewajiban anggota masyarakat.
4. Kebebasan pers dan pers yang bertanggungjawab.
5. Pengakuan terhadap hak minoritas
6. Pembuatan kebijakan negara yang berlandaskan pada asas pelayanan, pemberdayaan,
dan pencerdasan.
7. Sistem kerja yang kooperatif dan kolaboratif.
8. Keseimbangan dan keharmonisan.
9. Tentara yang profesional sebagai kekuatan pertahanan. Dan,
10. Lembaga peradilan yang independen.
16
Menurut Nurcholish Madjid, demokrasi bukanlah kata benda, tetapi lebih merupakan
kata kerja yang mengandung makna sebagai proses dinamis. Karen itu demokrasi harus
diupayakan. Demokrasi dalam kerangka di atas berarti sebuah proses melaksanakan nilai-
nilai civility (keadaban) dalam bernegara dan bermasyarakat. Demokrasi adalah proses
mennuju dan menjaga civil society yang menghormati dan berupaya meralisasikan nilai-nilai
demokrasi (Sukron Kamil, 2002). Menurut Nurcholish Madjid pandangan hidup demokratis
berdasrkan pada bahan-bahan telah berkembang, baik secara teoritis maupun pengalaman
praktis di negeri-negeri yang demokrasinya cukup mapan paling tidak mencakup tujuh
norma. Ketujuh norma tersebut yakni sebagai berikut :
Hakikat Pancasila
Menurut ilmu asal usul kata (etimologi), Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
pancar dan sila. Panca berarti lima, sila artinya satu sendi, dasar, atau alas.
Pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI yang pertama (29 Mei-1 Juni 1945)
Ir.Soekarno mengusulkan tentang lima asas sebagai dasar negara, yaitu Pancasial. Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia diterima dan disahkan oleh PPKI bersamaan
dengan disahkannya UUD 1945. Kata atau istilah Pancasila sendiri tidak tertera dalam
Pembukaan UUD 1945, namun telah tersirat dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
Dasar negara merupakan fundamen atau Alas yang dijadikan pijakan serta dapat
memberi kekuatan kepada berdirinya suatu negara. Indonesia dibangun juga berdasarkan
pada suatu alas atau landasan yaitu Pancasila. Pancasila pada fungsinya sebagai dasar
negara, adalah sumber kaidah hukum yang mengatur Bangsa Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni rakyat, pemerintah dan wilayah. Pancasila pada
posisi seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara serta seluruh
kehidupan berbangsa dan bernegara.
18
Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti konsep, gagasan, pengertian dasar, cita-cita
dan logos yang berarti ilmu jadi Ideologi dapat diartikan adalah Ilmu pengertian-pengertian
dasar. Dengan demikian Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dimana pada hakikatnya adalah
suatu hasil perenungan atau pemikiran Bangsa Indonesia. Pancasila di angkat atau di ambil
dari nilai-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia,
dengan kata lain pancasila merupakan bahan yang di angkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat indonesia, hal tersebut
melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin
digapai serta sesuai dengan jiwa Indonesia serta karena pancasila lahir bersamaan dengan
lahirnya Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-
masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa
Bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman dahulu kala
pada masa kejayaan nasional.
19
Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan / hukum yang
berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari Pancasila atau tidak bertentangan
(kontra) dengan Pancasila. Karena segala kehidupan negara indonesia berdasarkan
pancasila.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain. dan Pancasila Merupakan
wujud peran dalam mencerminkan adanya kepribadian Negara Indonesia yang bisa mem
bedakan dengan bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah laku dan sikap mental bangsa
Indonesia.
7. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia
Dalan Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan
pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa. dimana tujuan akhirnya yaitu
untuk mencapai masyarakat adil, makmur yang merata baik materiil maupun spiritual yang
berdasarkan Pancasila.
Karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan perjanjian luhur yang
telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk dilaksanakan, di lestarikan dan di pelihara.
Artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18-Agustus-
1945 pada sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia), PPKI ini merupakan
20
wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur (Pancasila)
tersebut.
Dalam demokrasi Indonesia tidak hanya faktor Politik yang perlu ditegakkan, tetapi juga
faktor kesejahteraan bagi orang banyak sebagaimana dikehendaki sila kelima Pancasila. Jadi
demokrasi Indonesia bukan hanya demokrasi politik, tetapi juga demokrasi ekonomi dan
demokrasi sosial. Bahkan sesuai dengan Tujuan Bangsa dapat dikatakan bahwa demokrasi
Indonesia adalah demokrasi kesejahteraan dan kebahagiaan dan bukan demokrasi
kekuasaan seperti di Barat. Hal itu kemudian berakibat bahwa pembentukan partai-partai
politik mengarah pada perwujudan kehidupan sejahtera bangsa (lihat makalah sebelumnya
: Pancasila dan Partai Politik).
21
Demikian pula Indonesia adalah satu negara yang luas wilayahnya dan terbagi dalam
banyak Daerah yang semuanya termasuk dalam Keluarga Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu
di samping peran partai politik dan golkar, harus diperhatikan juga partisipasi Daerah dalam
mengatur dan mengurus bangsa Indonesia sebagai satu Keluarga. Karena itu ada Utusan
Daerah yang mewakili daerahnya masing-masing dalam menentukan jalannya Bahtera
Indonesia.
BAB 3
PEMBAHASAN
Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri
yaitu Pancasila. Mengenai rumusan singkat demokrasi Pancasila, tercantum dalam sila
keempat Pancasila. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian yang bulat dan
utuh antara sila satu dengan sila lainnya.
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan
falsafah bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan Pembukaan UUD
1945.
23
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-KeTuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pada hakikatnya demokrasi
pancasila merupakan saran atau alat bagi bangsa Indnonesia untuk mencapai tujuan negara.
Tujuan negara tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea
IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Inti
dari demokrasi Pancasila adalah paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai dan diintegrasikan dengan
sila-sila lainnya.
Demokrasi Pancasila merupakan ide atau gagasan yang ingin ditetapkan oleh para
pendiri negara sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demokrasi
Pancasila yang berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan berapaham
kekeluargaan dan kegotong royongan mempunyai ciri khas yang membedakan dengan
demokrasi yang lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Pembukaan UUD 1945 dan penjabarannya yang dituangkan dalam Batang
Tubuh dan Penjelasan UUD 1945.
2. Demokrasi Pancasila harus menghargai dan melindungi HAM.
3. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan atas kelembagaan.
4. Demokrasi Pancasila harus bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan dalam
penjelasan UUD 1945, yaitu negara hukum yang demokratis.
1. Demokrasi yang Ber-KeTuhanan Yang Maha Esa, maksudnya bahwa demokrasi selalu
dijiwai dan diliputi oleh nilai-nilai KeTuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi yang menjunjung tinggi HAM, maksudnya dalam demokrasi Pancasila
negara/pemerintah menghargai dan melindungi HAM.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat, maksudnya kepentingan rakyat banyak harus
diutamakan dari pada kepentingan pribadi.
4. Demokrasi yang didukung oeh kecerdasan warga negara, maksudnya bahwa dalam
demokrasi Pancasila didukung oleh warga negara yang mengerti akan hak dan
kewajibannya serta dapat melakukan peranannya dalam demokrasi.
25
1. Asas kerakyatan, yaitu asas kesadaran akan cinta kepada rakyat, manunggal dengan
nasib dan cita-cita rakyat, serta berjiwa kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib
dan secita-cita dengan rakyat.
2. Asas Musyawarah untuk mufakat, yaitu asas yang memperhatikan aspirasi dan kehendak
seluruh rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratandalam
rangka membahas untuk menyatukan pendapat bersama serta mencapai kesepakatan
26
bersama yang dijiwai oleh kasih sayang, pengorbanan demi tercapai kebahagiaan
bersama.
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali
ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat
sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia
adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahn presidensil menjadi parlementer
Perkembangan demokrasi pada periode ini telah meletakkan hal-hal mendasar. Pertama,
pemberian hak-hak politik secara menyeluruh. Kedua, presiden yang secara konstitusional
ada kemungkinan untuk menjadi dictator. Ketiga, dengan maklumat Wakil Presiden, maka
dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar
bagi system kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan
politik kita.
27
Periode pemerintahan negara Indonesia tahun 1950 sampai 1959 menggunakan UUD
Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya. Pada masa ini adalah masa kejayaan
demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam
perwujudan kehidupan politik di Indonesia. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen
memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan
kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepad
pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus meletakkan jabatannya.
Pada tahun 1950-1959 bisa disebut sebagai masa demokrasi liberal yang parlementer,
dimana presiden sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi
ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai
politik. Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
28
Dominasi Presiden
Terbatasnya peran partai politik
Berkembangnya pengaruh PKI
Setelah terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI, menjadi tanda
akhir dari pemerintahan Orde Lama.
Pemerintahan Orde Baru ditandai oleh Presiden Soeharto yang menggantikan Ir.
Soekarno sebagai Presiden kedua Indonesia. Pada masa orde baru ini menerapkan
Demokrasi Pancasila untuk menegaskan bahwasanya model demokrasi inilah yang
sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila.
Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang
melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan
Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.Namun demikian perjalanan
demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
Orde Baru mewujudkan dirinya sebagai kekuatan yang kuat dan relatif otonom, dan
sementara masyarakat semakin teralienasi dari lingkungan kekuasaan danproses formulasi
kebijakan. Kedaan ini adalah dampak dari :
1. Kemenangan mutlak dari kemenangan Golkar dalam pemilu yang memberi legitimasi
politik yangkuat kepada negara;
2. Dijalankannya regulasi-regulasi politik semacam birokratisasai, depolitisasai, dan
institusionalisasi;
3. Dipakai pendekatan keamanan;
4. Intervensi negara terhadap perekonomian dan pasar yang memberikan keleluasaan
kepda negara untuk mengakumulasikan modal dan kekuatan ekonomi;
5. Tersedianya sumber biaya pembangunan, baik dari eksploitasi minyak bumi dan gas
serta dari komoditas nonmigas dan pajak domestik, mauppun yang berasal dari bantuan
luar negeri, dan akhirnya
6. Sukses negara orde baru dalam menjalankan kebijakan pemenuhan kebutuhan pokok
rakya sehingga menyumbat gejolak masyarakat yang potensinya muncul karena sebab
struktural.
Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden
Soeharto, maka Indonesia memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai
hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan
masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak
dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai
sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.
31
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
Demokrasi yang diterapkan Negara kita pada era reformasi ini adalah demokrasi
Pancasila, namun berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi
perlementer tahun 1950 1959. Perbedaan demkrasi reformasi dengan demokrasi
sebelumnya adalah:
Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004) jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya.
Ritasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampi pada tingkat desa.
Pola rekruitmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka.
Sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat
Peranan Demokrasi Dalam Bidang-Bidang Kehidupan Bangsa
Bidang Politik
Oleh karena Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi tidak langsung atau demokrasi
perwakilan maka kebijak dijalankan oleh para wakil rakyat dalam menetapkan berbagai
32
Tentu tidak hanya wakil rakyat yang harus menjalankan kebijaksanaan dalam
melaksanakan tugasnya. Semua penye¬lenggara negara (para penegak hukum, presiden,
wakil presiden, para menteri, para anggota DPR, para anggota BPK, dan seluruh aparat
pemerintahan lain, baik di pusat maupun di daerah) wajib menjalan¬kan atau menunaikan
tugasnya dengan penuh hikmat kebijaksanaan.
Bidang Ekonomi
Pancasila dan UUD 1945 menggaris¬kan dua prinsip pokok demokrasi ekonomi. Prinsip
itu.adalah.sebagai.berikut.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama at as dasar semangat kekeluargaan.
2) Segala hal yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara
…………untukdipergunakan bagi sebesar-besamya kemakmuran rakyat.
Dua prinsip pokok ini menunjukkan bahwa kemakmuran seluruh rakyat harus menjadi
tujuan utama pelaksanaan Demo¬krasi Pancasila dalam bidang ekonomi Oleh karena itu,
tidak diperbolehkan se¬orang pun menguasai bidang-bidang eko¬nomi yang menguasai
hajat (kepentingan) orang banyak. Perlulah digariskan peme¬rataan kesempatan-
kesempatan ekonornis dan kesejahteraan bagi setiap warga bangsa ini. Itu semua hanya bisa
dicapai apabila semua pihak menggunakan sanaan sebagai pedoman dalam bersikap
maupun berkiprah dalam pereekonomian bangsa dan dan negara Indonesia.
33
Bidang Sosial
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, kita hendaknya menyadari setiap
manusia Indonesia mem¬punyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4. Kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangatkekeluargaan.
5. Kita hendaknya menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagaihasilmusyawarah.
6. ..Kita hendaknya dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakanhasilmusyawarah.
34
8. Kita hendaknya menyadari bahwa musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan.hati.nurani.yang.luhur.
Demokrasi dengan segala cirinya itu perlu diwujudkan menjadi suatu kenyataan hidup
dalam bidang apapun. Semua warga negara tanpa kecuali, baik penguasa maupun rakyat
biasa, harus membiasakan hidup demokratis.
Sikap positif terhadap budaya demokrasi Pancasila dapat kita lakukan dengan cara
sebagai berikut:
4. Lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga Negara bertekad untuk
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
Demokrasi Pancasila ialah suatu sistem demokrasi yang berpedoman pada paham-
paham yang terkandung dalam sila-sila dan nilai-nilai Pancasila. Dimana dalam berjalannya
demokrasi di Indonesia dalam bentuk apapun harus memperhatikan norma-norma yang
dimuat dalam Pancasila.
Dalam perjalanan bangsa Indonesia, Demokrasi Pancasila juga turut berkembang seiring
dengan pergantian masa dan kepemimpinan, mulai dari masa revolusi kemerdekaan sampai
kepada masa reformasi. Namun meskipun terjadinya pergantian masa dan kepemimpinan
demokrasi dengan peham pancasila tetap dipertahankan, hanya saja terdapat sedikit
perbedaan dalam menjalankannya yang bergantung pada pemimpin negara serta bentuk
negara pada waktu itu.
Demokrasi Pancasila ini juga ternyata memiliki peran yang sangat sakral dalam
kehidupan bangsa Indonesia baik secara nasional mapun dalam keseharian, seperti pada
bidang Politik, Sosial, dan Ekonomi.
Saran
Sebagai warga negara Indonesia yang sejatinya sejak lahir sampai sekarang ini selalu
berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, sebaikya kita lebih meningkatkan kesadaran kita
untuk menerapkan nilai-nilai tersebut di dalam keseharian kita, sehingga pemahaman yang
kita punya tidak hanya sebatas prasyarat pengetahuan dan ilmu belaka.
38
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Internet :