Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA, MORAL, DAN NORMA KESEHATAN


MASYARAKAT

NAMA : ANGGUN FEBRI TIRANI


NPM: 2013201026

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2021

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... I


Daftar Isi ..................................................................................................................... II
A. Etika Kesehatan ................................................................................................... 1
1. Etika dan Etiket ............................................................................................. 1
a. Pengertian Etika....................................................................................... 1
b. Pengertian Etiket ..................................................................................... 1
c. Perbedaan Etika & Etiket ....................................................................... 1
2. Etika, moral, dan agama
a. Pengertian etika, moral, dan agama ...................................................... 2
b. Hubungan etika, moral dan agama ........................................................ 2
c. Faktor penentu moralitas ........................................................................ 2
3. Jenis-jenis Etika ............................................................................................. 3
a. Etika Umum ............................................................................................. 3
b. Etika Khusus ............................................................................................ 3
4. Nilai Etika ....................................................................................................... 3

B. Norma Hukum ..................................................................................................... 4


a. Pengertian Norma Hukum ............................................................................ 4
b. Tujuan Norma Hukum .................................................................................. 5
c. Ciri-ciri Norma Hukum ................................................................................ 6
d. Jenis Norma Hukum ...................................................................................... 6
1. Hukum Tertulis ........................................................................................ 6
2. Hukum Pidana ......................................................................................... 7
3. Hukum Perdata ........................................................................................ 7
4. Hukum Tidak Tertulis ............................................................................. 8
e. Proses Terbentuknya Norma Hukum .......................................................... 8
f. Sanksi Norma Hukum ................................................................................... 9
Contoh Norma Hukum .................................................................................. 9
Daftar Pustaka ..........................................................................................................12

ii
A. ETIKA KESEHATAN

1. Etika dan Etiket


a. Pengertian etika
Berasal dari bahasa Inggris yaitu ethics adalah istilah yang muncul dari aristoteles.
Asal kata ethos yaitu adat, budi pekerti. Etika pada umumnya adalah setiap manusia
mempunyai hak kewajiban untuk menentukan sendiri tindakan-tindakannya dan
mempertanggung jawabkanya dihadapan tuhan.

b. Pengertian etiket
Etiket yaitu cara melakukan perbuatan sesuai dengan etika yang berlaku.

c. Perbedaan etika dengan etiket


1. Etika menetapkan norma perbuatan apakah perbuatan itu dapat dilakukan atau
tidak,contoh: masuk tanpa izin tidak boleh.
Etiket menetapkan cara melakukan perbuatan sesuai dengan yang diinginkan,
masuk kerumah orang mengetuk pintu dan salam.
2. Etika berlaku tidak bergantung pada ada tidaknya orang. Contoh larangan mencuri
walau tidak ada orang.
Etiket berlaku jika ada orang.contoh orang makan pakai baju tidak ada orang, tidak
apa-apa.
3. Etika bersifat absolut tidak dapat ditawar. contoh mencuri dan membunuh.
Etiket bersifat relatif. contoh koteka wajar dipapua, diaceh wajib menutup aurat
4. Etika memandang manusia dari segi dalam (batiniah). contoh: orang-orang bersifat
baik tidak munafik.
Etiket memandang manusia dari segi luar (lahiriah).contoh: bersifat sopan dan
santun tapi munafik.

1
2. Etika, moral dan agama
a. Pengertian etika, moral dan agama
1. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat istiadat
2. Moral (dari bahasa yunani) yang berarti adat kebiasaan
3. Agama
a) hubungan antara manusia dan suatu kekuasaan luar yang lain dan lebih
daripada yg dialami manusia
b) apa yang diisyaratkan Allah dengan perantara Nabi berupa perintah dan
larangan
b. Hubungan etika, moral dan agama
Moral diartikan sama dengan dengan etika yang berupa nilai-nilai dan norma-
norma yang menjadi pegangan hidup manusia untuk mengatur perilakunya. Agama
mengandung nilai moral yang menjadi ukuran moralitas atau etika perilaku manusia.
Makin tebal keyakinan agama dan kesempurnaan taqwa seseorg makin baik moralnya
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku baik dan benar.

c. Faktor penentu moralitas


1) Perbuatan manusia dilihat dari motivasi,tujuan akhir dan lingkungan perbuatan
2) Motivasi adalah hal yang diinginkan oleh pelaku perbuatan degan maksud untuk
mencapai sasaran yang hendak dituju. contoh: kasus Aborsi motivasinya
mencegah malu dan aib keluarga
3) Tujuan akhir adalah diwujudkan perbuatan yang dikehendaki secara bebas. Contoh
aborsi tujuannya mengugurkan kandungan.
4) Lingkungan perbuatan adalah segala sesuatu yang secara aksidential atau mewarnai
perbuatan. Contoh aborsi oleh PSK

2
3. Jenis - Jenis etika
a. Etika umum
Etika umum membicarakan mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, teori-teori Etika dan prinsip-prinsip moral dasar
yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak, serta tolok ukur menilai
baik atau buruk.

b. Etika khusus
Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Etika individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri.
2. Etika social mengenai kewajiban sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota
masyarakat. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara
perseorangan dan langsung atau bersama-sama dalam bentuk kelembagaan, sikap kritis
terhadap dunia dan ideologi, dan tanggung jawab manusia terhadap lainnya.

4. Nilai etika
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir
yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
Penilaian Etika itu di dasarkan pada beberapa factor yaitu :
a) Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau
jahat, susila atau tidak susila.
b) Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah
mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam
jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti .

3
Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga)
tingkat :
1. Tingkat pertama: semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa
rencana dalam hati, niat.
2. Tingkat Tingkat kedua : setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
3. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.

Nilai dalam filsafat


a) Nilai Logika : akal. Nilainya benar atau salah.
Contoh: perbuatan mencuri
b) Nilai Estetika : penglihatan. Nilainya indah atau Jelek.
Contoh: Lukisan Gadis Telanjang
c) Nilai Etika : tingkah laku. Nilainya baik atau buruk.
Contoh: goyang dewi persik , kode etik PNS

B. NORMA HUKUM
Norma hukum adalah salah satu jenis norma yang mengatur kehidupan kita
sehari-hari. Bersama dengan norma agama dan norma kesusilaan, norma ini berupaya
mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat
tersebut .

a. Pengertian Norma Hukum

Norma hukum adalah seperangkat aturan yang dibuat oleh pemerintah suatu
negara yang penerapannya dapat dipaksakan kepada masyarkat negara tersebut lewat
aparatur negara seperti hakim, jaksa, polisi, dan elemen-elemen lainnya. Pada definisi
diatas, kita perlu menggarisbawahi kata-kata dapat dipaksakan yang artinya norma ini
memiliki sifat memaksa dan mengikat. Memaksa disini artnya segala macam
peraturan hukum yang sudah dibentuk harus diikuti oleh semua orang. Jika tidak,
maka akan ada hukuman tersendiri.

4
Sedangkan, mengikat disini bermaksud bahwa setiap peraturan yang dibuat berlaku
kepada setiap warga negara dan orang yang tinggal di negara tersebut tanpa
terkecuali.

b. Tujuan Norma Hukum

Norma hukum dibentuk sedemikian rupa karena memiliki maksud dan tujuan
tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan dibentuknya norma hukum oleh
pemerintahan suatu negara.

• Membentuk masyarakat yang memiliki jiwa nasionalis terhadap negara dan bangsa
• Menciptakan masyarakat yang lebih tertib dan teratur
• Mewujudkan tatanan masyarakat yang tertib guna mencegah terjadinya perilaku
semena-mena antar sesama masyarakat.
• Mewujudkan masyarakat yang paham akan hukum dan peraturan
• Mencegah perbuatan masyarakat yang menyimpang dari tatanan sosial maupun
masuk kedalam kategori kegiatan kriminal
• Menegakkan sistem keadilan dan keteraturan dalam kegiatan sosial dan
bermasyarakat.
• Terbentuknya kontrol tatanan sosial yang konkret dan jelas
• Menjatuhkan sanksi kepada pelanggar hukum agar terbentuk masyarakat yang taat
hukum

Dapat kita tarik garis besar bahwa tujuan utama dari norma hukum adalah untuk
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara individu-individu agar dapat mewujudkan
masyarakat yang aman, nyaman, tentram, dan sejahtera sesuai dengan aturan yang
berlaku.

5
c. Ciri-Ciri Norma Hukum

Norma hukum memiliki sifat dan ciri yang sedikit berbeda dengan norma lainnya.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh norma hukum

• Terdapat aturan yang bisa mengatur tingkah laku masyarakat didalam menjalankan
kehidupan sehari-harinya.
• Dibuat dan disahkan oleh lembaga resmi milik pemerintah sehingga memiliki
kekuatan hukum
• Bersifat mengikat kepada semua orang yang berkegiatan di dalam negara tersebut
• Dapat mengenakan sanksi yang nyata kepada pelanggar seperti sanksi penjara, denda,
ataupun pengurangan hak lainnya

Oleh karena itu, jika kita menemukan aturan atau norma yang memiliki keempat ciri
diatas, kita dapat dengan yakin menyatakan bahwa itu adalah norma hukum.

d. Jenis Norma Hukum

Secara umum, terdapat 2 jenis norma hukum yaitu hukum yang tertulis dan hukum
yang tidak tertulis. Perbedaan utama keduanya berada pada apakah hukum tersebut
ditulis dalam lembaran negara yang sah dan diakui secara legal.

Agar lebih mudah mengerti, dibawah ini kita akan mencoba untuk mendalami kedua
jenis norma hukum ini.

1. Hukum Tertulis

Seperti namanya, hukum tertulis adalah hukum yang dituliskan dalam lembaran-
lembaran negara yang sudah disahkan oleh aparatur negara yang berwenang.

Karena tertulis, maka hukum ini berlaku secara universal di suatu negara dengan
sifat mengikat dan memaksanya. Semua orang harus mengikuti dan menaati aturan-
aturan yang ada pada hukum tertulis.

6
Secara umum, terdapat 2 jenis hukum tertulis yaitu hukum pidana dan juga hukum
perdata.

2. Hukum Pidana

Hukum pidana adalah peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa saja yang
dilarang dan tergolong sebagai tindak pidana. Hukum ini juga mengatur apa saja
hukuman yang akan diberikan kepada pelanggar-pelanggar tidak pidana tersebut.

Menurut Sudarsono, hukum pidana adalah hukum yang

“Mengatur mengenai kejahatan dan pelanggaran terhadap kepentingan umum


dan perbuatan tersebut diancam dengan pidana yang merupakan suatu
penderitaan”

Pelanggaran terhadap kepentingan umum disini memiliki arti tindakan-tindakan yang


merugikan orang lain atau bahkan merugikan kelompok masyarakat secara luas.

Contoh kasus hukum pidana antara lain adalah merampok yang termasuk kegiatan
kriminal dan merugikan masyarakat luas, terutama yang dirampok.

Oleh karena itu, pelaku perampokan akan diberikan hukuman penjara ataupun denda
sesuai dengan yang tertulis pada kitab hukum pidana (KUHP).

3. Hukum Perdata

Hukum perdata adalah ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hak dan


kepentingan yang terbentuk antar individu dalam suatu kelompok masyarakat.
Berbeda dengan hukum pidana, hukum ini menjangkau persoalan yang lebih sempit
yaitu antar invidu. Hukum perdata digunakan ketika tindakan seseorang tidak
berpengaruh pada masyarakat luas.

7
Contoh dari hukum perdata adalah pelanggaran kesepakatan hutang dan piutang
antara dua orang. Persoalan ini hanya merugikan keduanya dan tidak merugikan
orang lain.

Pelanggar hukum ini tidak akan dikenakan sanksi pidana tetapi sesuai dengan aturan
yang ada pada kitab hukum perdata. Penerapan hukum perdata di Indonesia diatur
oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

4. Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang memiliki kekuatan dan bersifat mengikat
pula, tetapi tidak ditulis secara resmi dalam lembaran negara dan memiliki kekuatan
hukum.Salah satu contoh hukum tidak tertulis ini adalah hukum adat yang memang
tidak tertulis, tetapi jika melanggar bisa saja diberikan hukuman selain sanksi sosial
seperti kurungan, pemukulan, dan sejenisnya.Hukum adat ini hanya berlaku di
daerah-daerah tertentu yang masih sangat memegang teguh adat istiadat di suatu
daerah. Karena bersifat tidak tertulis, maka hukum adat ini dapat berubah-ubah
seiring dengan siapa yang memegang kekuasaan sebagai tetua adat dan juga
kepercayaan serta nilai yang dianut pada kelompok masyarakat tersebut.

Hukum adat ini berlaku secara kultural dan validitasnya ditentukan oleh seberapa
percaya dan patuh masyarakat tersebut pada adat. Umumnya, hukum jenis ini diatur
dan dipertahankan oleh tetua adat/kepala adat yang ada di suatu wilayah.Tokoh adat
tersebut memiliki wewenang untuk memberikan pertimbangan, penghakiman, dan
juga sanksi bagi orang-orang yang melanggar hukum adat.Contoh dari penerapan
hukum adat adalah remaja yang mencuri akan diarak keliling kampung dan diminta
melakukan ganti rugi barang yang telah dicuri. Peraturan ini tidak masuk dalam kitab
perundangan dan juga tidak dilaksanakan oleh aparatur hukum. Peraturan ini
merupakan kesepakatan tidak tertulis masyarakat kampung tersebut yang
mencerminkan nilai-nilai lokal.

8
e. Proses Terbentuknya Norma Hukum

Dalam suatu masyarakat, umumnya sudah terdapat norma-norma lain yang berupaya
untuk menjaga ketertiban dan menjadi pedoman berkehidupan. Namun, sering kali
norma-norma ini tidak diindahkan oleh masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi
dibentuknya norma hukum, agar terdapat satu norma yang mengikat dan mengatur semua
orang. Proses pembentukan norma hukum sebenarnya cukup mudah dipahami. Pada
dasarnya, legislator atau pembuat hukum melakukan drafting ketentuan-ketentuan yang
akan dijadikan hukum. Ketentuan tersebut kemudian akan didiskusikan dengan para
pemangku kepentingan yaitu aparatur negara lainnya dan juga masyarakat Indonesia.
Ketika semua elemen sudah mencapai kesetujuan ataupun mufakat, maka peraturan
tersebut akan disahkan sebagai lembara negara yang mengikat semua warga negara dan
juga dapat memaksa mereka untuk mengikuti.

f. Sanksi Norma Hukum

Berbeda dengan norma lainnya yang umumnya sanksinya adalah sanksi sosial,
norma hukum dapat memberikan sanksi fisik dan sanksi yang lebih riil. Artinya, ada
sanksi-sanksi yang diberikan kepada seseorang dan seseorang tersebut harus
menerimanya. Berbeda dengan sanksi sosial yang hanya pembatasan akses dan pelayanan
oleh kelompok masyarakatnya, disini, negara juga dapat membatasi pelayanan negara
atau bahkan membatasi kebebasan dari individu tersebut. Salah satu bentuk norma hukum
yang paling sering kita lihat adalah penjara dan juga denda bagi pelanggar aturan-aturan
negara.

Contoh Norma Hukum beserta Sanksinya

Untuk lebih memahami norma hukum yang sudah dibahas diatas, kita akan mencoba
memberikan contoh-contoh norma hukum yang cukup terkenal di Indonesia

1. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa yang mengambil sesuatu
barang, dimana seluruhnya ataupun sebagian milik orang lain, dengan maksud
agar akan dimiliki namun secara melawan hukum, diancam karena pencurian

9
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun ataupun denda paling banyak enam
puluh rupiah.
2. Pasal 1234 BW yang menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan untuk memberikan
sesuatu, untuk berbuat sesuatu ataupun untuk tidak berbuat sesuatu. Pasal ini
membahas mengenai prestasi dan wanprestasi dalam perjanjian resmi.
3. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 Undang-Undang
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang yang menyatakan bahwa setiap orang
yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi
perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang akan
membahayakan diri, jiwa, maupun juga hartanya, termasuk keluarganya.
4. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Undang-Undang tentang
Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Kepala Daerah akan
diberhentikan oleh Presiden tanpa adanya melalui Keputusan DPRD apabila dia
terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang akan diancam dengan hukuman
5 tahun atau lebih atau yang diancam dengan hukuman mati dimana sebagaimana
yang diatur dalam Kitab UU Hukum Pidana.

Selain itu, terdapat pula beberapa contoh norma-norma hukum lain yang berlaku di
masyarakat

1. Setiap warga wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) jika sudah menginjak
umur dewasa yaitu 17 tahun
2. Suatu keluarga wajib memiliki kartu keluarga yang sah
3. Tiap anak wajib mengikuti pendidikan sekolah
4. Orang yang melaksanakan kesalahan dan melanggar hukum, maka harus diberi
hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku
5. Orang yang menggunakan fasilitas transportasi umum harus mengikuti aturan
yang ada pada transportasi tersebut seperti dilarang membawa benda berbau
menyengat ataupun membawa senjata tajam
6. Dilarang mendiskusikan atau menyebutkan kata bom di bandara udara. Jika ada
yang melanggar maka dapat dikenakan sanksi kriminal

10
7. Pengguna kendaraan bermotor di jalan raya wajib menaati aturan lalu lintas,
seperti memakai helm saat menggunakan sepeda motor, berhenti jika ada lampu
merah, dan memiliki SIM serta SKKB yang sah

Ternyata, banyak sekali unsur kehidupan sehari-hari kita yang diatur oleh norma
hukum ya teman-teman. Oleh karena itu, ada baiknya kita paham akan hukum-hukum
dan berlaku serta menaati hukum tersebut karena pada dasarnya Indonesia adalah sebuah
negara hukum yang menjunjung tinggi pelaksanaan hukum.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, Darna, dkk. 2015. Hukum Kesehatan. STIKES Surya Global. Yogyakarta.

https://insanpelajar.com/norma-hukum/

Romaningsih, Ani. 2015. Etika dan Hukum Kesehatan. JAMBI

https://aniromaningsih.blogspot.com/2015/05/makalah-tentang-etika-kesehatan.html

Widyaningsih, Rafiqa. 2015. Norma dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai