Disusun oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Protozoa dan
Arthropoda”.
Pembuatan Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi yang diberikan dosen kami kepada kami.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya.
Oleh karena itu, kami mengaharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima
kasih.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian protozoa dan arthropoda.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis protozoa dan arthropoda.
3. Mengetahui bagaimana morfologi protozoa dan arthropoda.
4. Mengetahui bagaimana reproduksi dan fisiologi protozoa dan arthropoda
parasit pada manusia.
5. Mengetahui bagaimana daur hidup protozoa dan arthropoda.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Amoeba yang ialah salah satu dari kelas protozoa yang hidupnya
berada diwilayah yang bebas. Selain dari itu juga ditemukan terdapat
sebagian yang hidup pada bagian-bagian tubuh dari manusia.
2. Radiolaria ialah salah satu kelas protozoa yang hidupnya itu berada
di wilayah laut berdampingan dengan fosil lalu akan dapat
melakukan pembentukan tanah radiolaria yang terbentuk dari sebuah
silikat.
b) Flagelata
c) Sporozoa
4
1. Melakukan reproduksi secara seksual
2. Dapat ditemukan pada nyamuk dengan melalui proses peleburan
terhadap 2gamet.
3. reproduksi aseksual pada sporozoa dengan melalui sebuah proses
pembentukan spora dibagian tubuh inang disebut juga dengan
sporogoni atau bisa juga dengan melalui proses pembelahan diri
dibagian tubuh inang disebut juga dengan schizogoni.
4. Bersifat parasit yang dapat ditemukan pada manusia serta juga hewan.
5. Memiliki sel satu.
6. Tidak memiliki peralatan dalam bergerak pada anggota tubuhnya.
d) Ciliata
1. Mempunyai 2 (duat) bagian inti sel yakni [ada bagian alat reproduksi
seksual serta juga aseksual.
2. Proses reproduksi yang dilaksanakan dengan cara seksual ialah
dengan melalui konjugasi.
3. Proses reproduksi yang dilaksanakan dengan cara aseksual ialah
dengan melalui proses pembelahan diri.
4. Memiliki bagian alat yang digunakan untuk dapat bergerak
padabentuk rambut getar yang terdapat pada bagian dinding sel.
5
5. Memiliki bagian celah mulut yang telah dilengkapi dengan bagian
yang disebut anus sel.
6. Habitatnya dapat ditemukan pada wilayah air tawar yang terdapat
didalamnya kandungan zat organik.
7. Memiliki sel satu.
8. Memiliki bentuk dibagian tubuh yang tidak dapat berubah-ubah alias
tetap.
6
pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting
mempunyai 5 pasang kaki jalan.
b) Ciri-ciri Insekta
7
Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada ordo
Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Kelompok Insekta ada dua kelas,
berdasarkan ada tidaknya sayap, yaitu Insekta yang tidak mempunyai
sayap (apterygota) contohnya adalah kutu buku dan yang mempunyai
sayap (pterygota). Kelas ini dibagi lagi menjadi beberapa ordo dengan
mengamati sayap dan mulutnya.
c) Ciri-ciri Arachnoidea (Laba-Laba)
Pada kelompok Arachnoidea, tubuhnya memiliki kepala (bersatu
dengan dada disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat
sepasang kelisera, bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai
alat sengat berisi kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit
berbentuk seperti gunting, dan empat pasang kaki; tidak mempunyai
antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya.
Ciri-ciri Scorpionidae
(Kala, Kalajengking) Tubuh Scorpionidae, terdiri atas bagian
kepala yang bersatu dengan dada (sefalotoraks) dan perut
(abdomen) beruas-ruas, semakin ke belakang semakin mengecil
membentuk ekor.
Pada sefalotoraks terdapat sepasang alat mulut seperti penjepit
yang disebut pedipalpi, fungsinya sebagai alat peraba sekaligus
sebagai penangkap mangsanya. Sepasang alat mulut bentuknya
8
kecil disebut kelisera yang berfungsi untuk mengunyah
mangsanya, beberapa pasang mata tunggal besar atau kecil serta
empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks.
Ciri-ciri Arachnida (Laba-Laba)
Tubuh Arachnida (labah-labah) terdiri atas sefalotoraks dan
abdomen yang tidak beruas-ruas, bagian antara sefalotoraks dan
abdomen meramping. Pada bagian sefalotoraks terdapat sepasang
keliserayang dapat mengeluarkan racun.
Fungsi racun ini untuk melumpuhkan mangsanya, terdapat
pedipalpus yang digunakan untuk menekan dan mengunyah
mangsanya (makanan) dan di antara pedipalpus terdapat lubang
mulut kecil.
Ciri-ciri Acarinae (Caplak)
Pada Acarinae (caplak) terdapat kepala, dada, dan
abdomen yang menjadi satu dan tidak beruas-ruas, memiliki empat
pasang kaki beruas-ruas. Caplak ada yang hidup sebagai parasite
dan ada pula yang bebas. Jika hidupnya sebagai parasit pada
anjing, maka caplak betina akan menghisap darah anjing hingga
tubuhnya menggelembung. Bila hendak bertelur, maka akan
meloloskan diri dan memilih tempat untuk bertelur, kemudian
mati.
9
Pada manusia, caplak dapat menyebabkan penyakit kudis, yaitu
hidup parasit pada kulit. Caplak ini menyebabkan rasa gatal pada
kulit karena caplak betina saat bertelur membuat lubang parit pada
kulit dan telurnya diletakkan dalam parit.
d) Ciri-ciri Myriapoda
Tubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. Tidak ada
bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat
peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruas-ruas.
Setiap ruas badan belakang terdapat kaki berpasangan. Myriapoda
melakukan respirasinya menggunakan saluran trakea yang bermuara pada
lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh.
Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan
letak jantung pada bagian punggung. Sistem sarafnya adalah sistem saraf
tangga tali. (Bitar, 2021)
10
beberapa mempunyai cangkang kapur, berflagella, bersilia, dan berspora
(Wulandari, 2010).
Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa
spesies yang kecil, misalnya Stentor coeruleus berwarna biru dan Blepharusma
laterita berwarna merah atau merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya
dibedakan bagian pinggiran yang disebut ektoplasma dan bagian sentral yang
lebih padat dan bergranula disebut endoplasma (Wulandari, 2010).
Nukleus protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga yang lebih,
misalnya Arcella vulgaris atau Opalina ranarum. Ciliata secara umum
mempunyai dua tipe nukleus dan ciri nukleus umumnya bulat, tetapi ada juga yang
oval, misalnya pada Paramecium. Bentuk seperti ginjal terdapat pada Balantidium
coli. Sementara bentuk monilitiform terdapat pada Spirostomum (Wulandari,
2010).
Struktur nukleus pada prinsipnya ada yang vesikular dan granular. Pada
nukleus vesikular kromatin terkonsentrasi dalam sebuah massa atau butir
(Arcella), sementara yang granular berkromatin tersebar secara merata dalam butir
melalui seluruh nukleus (Amoeba) (Wulandari, 2010).
Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat dibedakan atas vakuola
kontraktil, vakuola makanan, dan vakuola stasionari. Vakuola stasionari
mengandung cairan yang terdapat dalam tubuh protozoa. Sebagai aturan umum,
vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa air tawar, tetapi
tidak terdapat pada sebagian besar protozoa yang hidup parasit dan hidup dalam
air laut. Fungsi vakuola kontraktil di samping sebagai alat ekskresi juga berfungsi
sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh (Wulandari, 2010).
Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian yang melakukan
pernapasan secara aerobik. Pada sebagian besar mitokondria mempunyai tubulus
pada bagian dalamnya. Mitokondria erat hubungannya dengan penggunaan energi
untuk alat gerak, yaitu vakuola kontraktil (Wulandari, 2010).
Pada umumnya, protozoa paling sedikit terbungkus oleh membran yang
mempunyai sedikit granula seluas permukaannya. Membran memegang peranan
dalam sistem pengangkutan enzim, sehingga menimbulkan metabolisme yang
efisien. Pada sebagian besar spesies, membran itu telah dilapisi oleh lapisan lain,
11
sehingga terbentuk kulit (pelliculus) yang tegar. Dengan demikian, protozoa yang
bersangkutan mempunyai bentuk yang tetap (Wulandari, 2010).
Pada tubuh protozoa akan dijumpai plastida dan benda-benda
sejenisnya, misalnya kromatofora, pirinoid, stigmata, pigmen, dan alat-alat
simbiotik. Plastida sangat bervariasi, tetapi konstan pada tiap-tiap spesies yang
berbeda. Kromatofora merupakan ciri khusus pada protozoa yang holofitis
(Wulandari, 2010).
Alat gerak pada protozoa bermacam-macam dari yang sederhana berupa
pseudopodia sampai flagella dan silia. Pseudopodia selalu dibentuk dari
ektoplasma, walaupun endoplasma akan mengikutinya. Flagella dan silia
merupakan ciri dari mastigophora dan ciliata mempunyai kemiripan dalam
ultrastruktur. Keduanya merupakan benang bergetar, tersusun atas 2 fiber pada
pusat dan 9 di kelilingnya yang timbul dari basal granula dari kinestom
(Wulandari, 2010).
2.4 Reproduksi dan Fisiologi Protozoa dan Arthropoda Parasit pada Manusia
Pada protozoa proses reproduksi terjadi secara seksual dan juga aseksual.
Namun proses reproduksi yang sering dilakukan adalah melalui cara aseksual
yakni pembelahan biner. Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis yang
hasilnya akan terbentuk dua sel anakan. Dari beberapa jenis protozoa seperti
halnya plasmodium akan melakukan proses reproduksi melalui cara aseksual
dengan menggunakan skizogoni yang pada umumnya terjadi dibagian dalam sel
inang, selanjutnya masing-masing bagian yang terdapat pada inti akan diusir
menuju keluar secara bersamaan beserta bagian dari sitoplasma sehingga pada
akhirnya terbentuklah protozoa baru.
12
yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada
Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang
berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Bitar. 2021. Pengertian Arthropoda, Klasifikasi, Ciri, Struktur, Jenis dan Contohnya.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-arthropoda/. Diakses pada : 30
April 2021
Padoli. 2016. Mikrobiologi dan Parasitologi Keperawatan. Jakarta Selatan: Pusdik
SDM Kesehatan.
Parta Ibeng. 2021. Pengertian Protozoa, Jenis, Ciri, Klasifikasi dan Reproduksi.
https://pendidikan.co.id/protozoa/. Diakses pada 30 April 2021
Samhis Setiawan. 2021. Pengertian Protozoa Beserta Ciri, Klasifikasi Dan Produksinya.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-protozoa/. Diakses pada 30 April
2021