Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


“PROTOZOA DAN ARTHROPODA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi

Disusun oleh:
Kelompok 3

1. Meggy A. Y. Tenda (19101105064)


2. Mikhael V. Onthoni (19101105065)
3. Nia R. Potabuga (19101105066)
4. Rosa I. Rivai (19101105067)
5. Cesya A. M. Nelwan (19101105068)
6. Ranjita A. Corneles (19101105069)
7. Cheisy A. G. Lengkong (19101105070)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Protozoa dan
Arthropoda”.
Pembuatan Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi yang diberikan dosen kami kepada kami.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya.
Oleh karena itu, kami mengaharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima
kasih.

Manado, 28 April 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Protozoa dan Arthropoda...................................................................3
2.2 Jenis-jenis Protozoa dan Arthropoda...................................................................
2.3 Morfologi Protozoa dan Arthropoda....................................................................
2.4 Reproduksi dan Fisiologi Protozoa dan Arthropoda Parasit pada Manusia........
2.5 Daur hidup Protozoa dan Arthropoda..................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Semua makhluk
yang berukuran beberapa mikron atau lebih kecil lagi dapat dikatakan
mikroorganisme, jadi yang termasuk golongan mikroorganisme adalah bakteri,
virus, protozoa, archaea, algae, dan fungi.
Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasit – organisme yang
hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang
lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent.
Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang pada host (inang/tuan
rumah). Parasit yang hidup di tubuh manusia bisa dibawa oleh vektor. Parasit yang
tidak bisa hidup tanpa host disebut parasit obligat, sedangkan parasit yang bisa
hidup tanpa host disebut parasit fakultatif. Parasit yang hidupnya menempel di luar
kulit manusia disebut ektoparasit, sedangkan yang hidupnya di dalam tubuh
manusia disebut endoparasit. Ada beberapa hubungan seperti mutualisme,
komensalisme, atau parasitisme antara parasit dan host. Hubungan ini dapat
menghasilkan berbagai efek dan biasanya host cenderung bereaksi. Secara umum,
protozoa, cacing, dan arthropoda merupakan parasit yang paling sering dipelajari
dan paling penting dalam parasitologi medis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Protozoa dan Arthropoda?
2. Apa saja jenis-jenis protozoa dan arthropoda?
3. Bagaimana morfologi protozoa dan arthropoda?
4. Bagaimana reproduksi dan fisiologi protozoa dan arthropoda parasit pada
manusia?
5. Bagaimana daur hidup protozoa dan arthropoda?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian protozoa dan arthropoda.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis protozoa dan arthropoda.
3. Mengetahui bagaimana morfologi protozoa dan arthropoda.
4. Mengetahui bagaimana reproduksi dan fisiologi protozoa dan arthropoda
parasit pada manusia.
5. Mengetahui bagaimana daur hidup protozoa dan arthropoda.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Protozoa dan Arthropoda


Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoo yang berarti
hewan sehingga dapat diartikan sebagai hewan pertama. Hewan paling sederhana
di dunia ini adalah Protozoa. Disebut paling sederhana karena hewan tersebut
hanya terdiri darisatu sel dan biasanya berukuran mikroskopis antara 5-5.000
mikron, rata-rata antara 30-300 mikron (Suwignyo, 2005).
Arthropoda adalah golongan binatang yang beruas-ruas/berbuku-buku.
Sedangkan Arthropoda itu sendiri berasal dari kata arthron yang berarti ruas-ruas
dan podea yang berarti kaki. Arthropoda memiliki tubuh bersegmen-segmen,
tonjolan tubuhnya selalu berpasangan (sayap, anthene, dan kaki), bertubuh
bilateral simetris, memiliki rangka luar (eksoskeleton), memiliki alat pencernaan
yang dilengkapi mulut, dan anus. Arthropoda merupakan salah satu filum yang
terbesar jumlahnya karena hampir 75% dari seluruh jumlah binatang (Padoli,
2016).

2.2 Jenis-jenis Protozoa dan Arthropoda


Protozoa memiliki berbagai macam jenis :
a) Rhizopoda

Ciri-ciri dari rizhopodia antara lain :

1. Habitat dari rizhopodia ialah tempat perairan yang memiliki banyak


sekali kandungan zat organik di dalam perairannya.
2. Proses dari reproduksi dengan secara aseksual yakni dengan ialah
melakukan cara pembelahan sebuah biner dari sel ke sel kedua.
3. Memiliki bagian tubuh yang difungsikan sebagai alat gerak yang
dikatakan dengan kaki semu.
4. Memiliki bentuk tubuh dengan secara fisik yang seringkali berubah-
ubah disebut juga dengan tidak tetap (flexibel).
5. Sebagian besar dari bagian tubuhnya itu terbentuk sebab adanya
ektoplasma serta endoplasma.
6. Protozoa ialah hewan yang memiliki sel satu.

Contoh dari Rhizopoda antara lain ialah sebagai berikut :

3
1. Amoeba yang ialah salah satu dari kelas protozoa yang hidupnya
berada diwilayah yang bebas. Selain dari itu juga ditemukan terdapat
sebagian yang hidup pada bagian-bagian tubuh dari manusia.
2. Radiolaria ialah salah satu kelas protozoa yang hidupnya itu berada
di wilayah laut berdampingan dengan fosil lalu akan dapat
melakukan pembentukan tanah radiolaria yang terbentuk dari sebuah
silikat.

b) Flagelata

Ciri-ciri dari flagelata antara lain ialah sebagai berikut :

1. Memiliki sifat autotrof.


2. Dalam bertahan hidup flagelata memakan zat organik yang terdiri dari
sebuah larutan.
3. Pembelahan diri yang dilakukan dalam bentuk yang memanjang.
4. Proses dari reproduksinya ialah dengan cara aseksual.
5. Ukuran dengan secara fisik berkisar pada antara 35 sampai dengan 60
um.
6. Alat gerak yang digunakan ialah flagel.
7. Bagian dari tubuh dari flagelata itu tersusun tanpa adanya sebuah
rangka.
8. Sel yang ada, tidak memiliki bentuk yang tetap (flexibel)
9. Habitatnya berada pada wilayah atau daerah perairan air tawar.
10. Memiliki sel satu.
11. Apabila dilihat secara umum memiliki bagian yakni kloroplas.

Contoh dari Flagelata ialah sebagai berikut :

1. Trypanosomagambiense ialah salah satu dari protozoa yang dapat


mengakibatkan sebuah penyakit tidur yang dapat terjadi
dimanusia.
2. Noctilucamiliaris merupakan salah satu dari protozoa yang
berhabitat pada wilayah laut serta juga seringkali dapat membuat
lautan itu memancarkan suatu cahaya dimalam hari.
3. Myxotricha ialah salah satu dari protozoa yang hidupnya berada
pada bagian usus rayap serta selanjutnya akan membantu rayap
tersebut dalam proses pencernaan kayu. Hal tersebut dapat terjadi
sebab adanya enzim selulosa didalam yang terkandung.

c) Sporozoa

Ciri-ciri dari Sporozoa antara lain ialah sebagai berikut :

4
1. Melakukan reproduksi secara seksual
2. Dapat ditemukan pada nyamuk dengan melalui proses peleburan
terhadap 2gamet.
3. reproduksi aseksual pada sporozoa dengan melalui sebuah proses
pembentukan spora dibagian tubuh inang disebut juga dengan
sporogoni atau bisa juga dengan melalui proses pembelahan diri
dibagian tubuh inang disebut juga dengan schizogoni.
4. Bersifat parasit yang dapat ditemukan pada manusia serta juga hewan.
5. Memiliki sel satu.
6. Tidak memiliki peralatan dalam bergerak pada anggota tubuhnya.

Contoh dari Sporozoa ini antara lain ialah sebagai berikut :

1. Plasmodium vivax ialah salah satu dari sporozoa yang bisa/dapat


mengakibatkan penyakit makara tertiana.
2. Plasmodium falcifarum ialah salah satu dari sporozoa yang
bisa/dapat mengakibatkan penyakit malaria tropika.
3. Plasmodium malariae ialah salah satu dari sporozoa yang
bisa/dapat mengakibatkan penyakit malaria kuartana.
4. Plasmodium ovale ialah salah satu dari sporozoa yang bisa/dapat
mengakibatkan malaria oval.

d) Ciliata

Ciri-ciri dari Ciliata ini antara lain ialah sebagai berikut :

1. Mempunyai 2 (duat) bagian inti sel yakni [ada bagian alat reproduksi
seksual serta juga aseksual.
2. Proses reproduksi yang dilaksanakan dengan cara seksual ialah
dengan melalui konjugasi.
3. Proses reproduksi yang dilaksanakan dengan cara aseksual ialah
dengan melalui proses pembelahan diri.
4. Memiliki bagian alat yang digunakan untuk dapat bergerak
padabentuk rambut getar yang terdapat pada bagian dinding sel.

5
5. Memiliki bagian celah mulut yang telah dilengkapi dengan bagian
yang disebut anus sel.
6. Habitatnya dapat ditemukan pada wilayah air tawar yang terdapat
didalamnya kandungan zat organik.
7. Memiliki sel satu.
8. Memiliki bentuk dibagian tubuh yang tidak dapat berubah-ubah alias
tetap.

Contoh dari Ciliata ini antara lain ialah sebagai berikut :

1. Slentor merupakan salah satu dari protozoa yang memiliki bentuk


fisik tubuh menyamai bentuk terompet
2. Pada bagian tangkainya menempel dibagian substrat.
3. Balantidium coli merupakan salah satu dari protozoa yang
hidupnya dibagian kolon mania dan
4. Juga dapat mengakibatkan penyakit yakni disentri balantidium.
(Parta Ibeng, 2021)

Arthropoda dikelompokkan atas Crustaceae (udang udangan),


Insekta (serangga), Arachnoidea (laba-laba), dan Myriapoda (kaki seribu).
a) Ciri-ciri Crustaceae
Crustaceae disebut juga sebagai kelompok udang-udangan,
contohnya: udang, kepiting, dan yuyu. Tempat hidup kelompok hewan ini,
yaitu di air laut, danau, dan sungai.

Tubuh hewan ini mempunyai rangka luar keras karena


mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan
bercangkang. Antenanya berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu

6
pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting
mempunyai 5 pasang kaki jalan.

Kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala


dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang
disebut karapas. Peranan Crustaceae lebih banyak menguntungkan bagi
kita, misalnya sebagai sumber protein hewani karena mengandung protein
tinggi seperti udang, kepiting, dan rajungan.

b) Ciri-ciri Insekta

Kelompok Insekta atau serangga mempunyai species sangat


banyak, hidupnya di darat dan air. Ukuran tubuh Insekta relatif kecil.
Insekta sering disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki
enam (3 pasang).

Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala


Insekta terdapat sepasang antena yang dapat digunakan untuk membau dan
meraba. Terdapat juga mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang
bermata tunggal (oselus). Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan
menjadi empat tipe, yaitu tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe
pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe
penggigit (belalang).

Respirasinya menggunakan pembuluh trakea, yaitu udara dari


luar masuk ke jaringan melalui pembuluh trakea. Jumlah jantungnya 5
buah dan sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Sistem ekskresinya
menggunakan pembuluh malphigi yang mengelilingi anus. Daur hidup
serangga ini mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis.
Akan tetapi ada jenis insekta tidak mengalami metamorfosis yang
digolongkan sebagai serangga ametabola, misalnya kutu buku (Lepisma).

7
Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada ordo
Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Kelompok Insekta ada dua kelas,
berdasarkan ada tidaknya sayap, yaitu Insekta yang tidak mempunyai
sayap (apterygota) contohnya adalah kutu buku dan yang mempunyai
sayap (pterygota). Kelas ini dibagi lagi menjadi beberapa ordo dengan
mengamati sayap dan mulutnya.

c) Ciri-ciri Arachnoidea (Laba-Laba)
Pada kelompok Arachnoidea, tubuhnya memiliki kepala (bersatu
dengan dada disebut kepala dada) dan perut. Pada kepala terdapat
sepasang kelisera, bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai
alat sengat berisi kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit
berbentuk seperti gunting, dan empat pasang kaki; tidak mempunyai
antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya.
 Ciri-ciri Scorpionidae
(Kala, Kalajengking) Tubuh Scorpionidae, terdiri atas bagian
kepala yang bersatu dengan dada (sefalotoraks) dan perut
(abdomen) beruas-ruas, semakin ke belakang semakin mengecil
membentuk ekor.
Pada sefalotoraks terdapat sepasang alat mulut seperti penjepit
yang disebut pedipalpi, fungsinya sebagai alat peraba sekaligus
sebagai penangkap mangsanya. Sepasang alat mulut bentuknya

8
kecil disebut kelisera yang berfungsi untuk mengunyah
mangsanya, beberapa pasang mata tunggal besar atau kecil serta
empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks.

 Ciri-ciri Arachnida (Laba-Laba)
Tubuh Arachnida (labah-labah) terdiri atas sefalotoraks dan
abdomen yang tidak beruas-ruas, bagian antara sefalotoraks dan
abdomen meramping. Pada bagian sefalotoraks terdapat sepasang
keliserayang dapat mengeluarkan racun.
Fungsi racun ini untuk melumpuhkan mangsanya, terdapat
pedipalpus yang digunakan untuk menekan dan mengunyah
mangsanya (makanan) dan di antara pedipalpus terdapat lubang
mulut kecil.

 Ciri-ciri Acarinae (Caplak)
Pada Acarinae (caplak) terdapat kepala, dada, dan
abdomen yang menjadi satu dan tidak beruas-ruas, memiliki empat
pasang kaki beruas-ruas. Caplak ada yang hidup sebagai parasite
dan ada pula yang bebas. Jika hidupnya sebagai parasit pada
anjing, maka caplak betina akan menghisap darah anjing hingga
tubuhnya menggelembung. Bila hendak bertelur, maka akan
meloloskan diri dan memilih tempat untuk bertelur, kemudian
mati.

9
Pada manusia, caplak dapat menyebabkan penyakit kudis, yaitu
hidup parasit pada kulit. Caplak ini menyebabkan rasa gatal pada
kulit karena caplak betina saat bertelur membuat lubang parit pada
kulit dan telurnya diletakkan dalam parit.

d) Ciri-ciri Myriapoda
Tubuh lipan atau kelabang hanya terdiri atas kepala dan badan. Tidak ada
bagian dada. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat
peraba besar, dan sepasang alat peraba kecil yang beruas-ruas.
Setiap ruas badan belakang terdapat kaki berpasangan. Myriapoda
melakukan respirasinya menggunakan saluran trakea yang bermuara pada
lubang-lubang kecil (stigma), letaknya pada dinding ruasruas tubuh.
Lubang tersebut disebut spirakel. Sistem peredaran darahnya terbuka dan
letak jantung pada bagian punggung. Sistem sarafnya adalah sistem saraf
tangga tali. (Bitar, 2021)

2.3 Morfologi Protozoa dan Arthropoda


2.3.1 Morfologi Protozoa
Bentuk protozoa bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada yang
tetap. Bentuk yang tetap disebabkan protozoa telah memiliki pelliculus (kulit) dan

10
beberapa mempunyai cangkang kapur, berflagella, bersilia, dan berspora
(Wulandari, 2010).
Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa
spesies yang kecil, misalnya Stentor coeruleus berwarna biru dan Blepharusma
laterita berwarna merah atau merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya
dibedakan bagian pinggiran yang disebut ektoplasma dan bagian sentral yang
lebih padat dan bergranula disebut endoplasma (Wulandari, 2010).
Nukleus protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga yang lebih,
misalnya Arcella vulgaris atau Opalina ranarum. Ciliata secara umum
mempunyai dua tipe nukleus dan ciri nukleus umumnya bulat, tetapi ada juga yang
oval, misalnya pada Paramecium. Bentuk seperti ginjal terdapat pada Balantidium
coli. Sementara bentuk monilitiform terdapat pada Spirostomum (Wulandari,
2010).
Struktur nukleus pada prinsipnya ada yang vesikular dan granular. Pada
nukleus vesikular kromatin terkonsentrasi dalam sebuah massa atau butir
(Arcella), sementara yang granular berkromatin tersebar secara merata dalam butir
melalui seluruh nukleus (Amoeba) (Wulandari, 2010).
Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat dibedakan atas vakuola
kontraktil, vakuola makanan, dan vakuola stasionari. Vakuola stasionari
mengandung cairan yang terdapat dalam tubuh protozoa. Sebagai aturan umum,
vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa air tawar, tetapi
tidak terdapat pada sebagian besar protozoa yang hidup parasit dan hidup dalam
air laut. Fungsi vakuola kontraktil di samping sebagai alat ekskresi juga berfungsi
sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh (Wulandari, 2010).
Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian yang melakukan
pernapasan secara aerobik. Pada sebagian besar mitokondria mempunyai tubulus
pada bagian dalamnya. Mitokondria erat hubungannya dengan penggunaan energi
untuk alat gerak, yaitu vakuola kontraktil (Wulandari, 2010).
Pada umumnya, protozoa paling sedikit terbungkus oleh membran yang
mempunyai sedikit granula seluas permukaannya. Membran memegang peranan
dalam sistem pengangkutan enzim, sehingga menimbulkan metabolisme yang
efisien. Pada sebagian besar spesies, membran itu telah dilapisi oleh lapisan lain,

11
sehingga terbentuk kulit (pelliculus) yang tegar. Dengan demikian, protozoa yang
bersangkutan mempunyai bentuk yang tetap (Wulandari, 2010).
Pada tubuh protozoa akan dijumpai plastida dan benda-benda
sejenisnya, misalnya kromatofora, pirinoid, stigmata, pigmen, dan alat-alat
simbiotik. Plastida sangat bervariasi, tetapi konstan pada tiap-tiap spesies yang
berbeda. Kromatofora merupakan ciri khusus pada protozoa yang holofitis
(Wulandari, 2010).
Alat gerak pada protozoa bermacam-macam dari yang sederhana berupa
pseudopodia sampai flagella dan silia. Pseudopodia selalu dibentuk dari
ektoplasma, walaupun endoplasma akan mengikutinya. Flagella dan silia
merupakan ciri dari mastigophora dan ciliata mempunyai kemiripan dalam
ultrastruktur. Keduanya merupakan benang bergetar, tersusun atas 2 fiber pada
pusat dan 9 di kelilingnya yang timbul dari basal granula dari kinestom
(Wulandari, 2010).

2.4 Reproduksi dan Fisiologi Protozoa dan Arthropoda Parasit pada Manusia
Pada protozoa proses reproduksi terjadi secara seksual dan juga aseksual.
Namun proses reproduksi yang sering dilakukan adalah melalui cara aseksual
yakni pembelahan biner. Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis yang
hasilnya akan terbentuk dua sel anakan. Dari beberapa jenis protozoa seperti
halnya plasmodium akan melakukan proses reproduksi melalui cara aseksual
dengan menggunakan skizogoni yang pada umumnya terjadi dibagian dalam sel
inang, selanjutnya masing-masing bagian yang terdapat pada inti akan diusir
menuju keluar secara bersamaan beserta bagian dari sitoplasma sehingga pada
akhirnya terbentuklah protozoa baru.

Sedangkan proses reproduksi melalui cara seksual yang terjadi pada


protozoa bisa terjadi dengan cara konjugasi, yang akan menggabungkan berbagai
materi genetik yang diambil dari bagian sel satu ke bagian sel yang lainnya. Bisa
juga dengan menggunakan gamet melalui bantuan orang lain untuk melakukan
perkawinan sehingga membentuk zigot. Proses reproduksi secara seksual yang
terjadi pada plasmodium ialah nyamuk, zigot yang dihasilkan akan mengalami
proses mitosis sehingga akan menghasilkan banyak sporozoit. (Samhis Setiawan,
2021).

Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun


ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis
adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu

12
yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada
Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang
berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.

2.5 Daur hidup Protozoa dan Arthropoda

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
DAFTAR PUSTAKA
Bitar. 2021. Pengertian Arthropoda, Klasifikasi, Ciri, Struktur, Jenis dan Contohnya.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-arthropoda/. Diakses pada : 30
April 2021
Padoli. 2016. Mikrobiologi dan Parasitologi Keperawatan. Jakarta Selatan: Pusdik
SDM Kesehatan.

Parta Ibeng. 2021. Pengertian Protozoa, Jenis, Ciri, Klasifikasi dan Reproduksi.
https://pendidikan.co.id/protozoa/. Diakses pada 30 April 2021

Samhis Setiawan. 2021. Pengertian Protozoa Beserta Ciri, Klasifikasi Dan Produksinya.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-protozoa/. Diakses pada 30 April
2021

Suwignyo, Sugiarji. 2005. Avertebrata Jilid II. Bogor: Penebar Swadaya.

Wulandari, S. 2010. Mengenal Protozoa. Semarang: PT. Sindur Press

Anda mungkin juga menyukai