PENDAHULUAN
“mother of science” dalam ilmu yang mempelajari manusia terdiri dari sosiologi,
ilmu ini dikategorikan sebagai ilmu prilaku. Sebagai teori dan praktis, antropologi
keperawatan ?
1.3 Tujuan
1
5. Mengetahui apa definisi antropologi kesehatan.
kesehatan.
asuhan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Specific : Tujuan pelayanan yang dilakukan harus jelas dan spesifik. Jelas
yang akan membantu menguraikan apa yang akan dilakukan, dan spesifik
yang akan membuat segala upaya terfokus pada target yang akan dicapai.
2. Measurable : Apa yang ingin dicapai haruslah bisa diukur. Semisal seberapa
sungguh.
3
4. Realistic : Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi
diukur dan ditentukan, dapat dicapai dan dievaluasi dalam kurun waktu
tertentu.
merawat dirinya.
tindakan keperawatan.
4
4. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat untuk
dan Evaluasi.
a. Pengkajian
yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat
b. Diagnosa Keperawatan
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
5
Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan intervensi
dan singkat dari respons klien terhadap situasi atau keadaan yang
d. Implementasi Keperawatan
6
Implementasi Keperawatan merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
komunikasi.
e. Evaluasi
7
Pengertian dari Antropologi sendiri adalah ilmu tentang manusia, masa
lalu dan kini, yang menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial
dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi berasal dari kata
secara etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia. Berikut ini
David Hunter : Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak
masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Interaksi kesehatan dan penyakit dari berbagai segi terutama terkait dengan
budaya.
8
Kegunaan antropologi kesehatan adalah memberikan suatu cara untuk
suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses social
budaya bidang kesehatan dan sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil
penelitian.
kesehatan.
dan bahkan kematian pada sel-sel dihati, tekanan darah dan diabetes.
3) Tidak menggosok gigi sebelum tidur. Jika kita tidak menggosok gigi
merusak gigi. Ini karena saat tidur dimalam hari, produksi air liur
berkurang. Akibatnya mulut jadi kering dan proses penetralan plak tidak
optimal.
demam.
9
5) Mengkonsumsi makanan berpengawet. Salah satu efek paling serius
8) Bekerja terlalu keras. Efek bekerja terlalu keras beresiko lebih tinggi
Namun, tidak hanya itu, berbicara perilaku akan sangat erat kaitannya
dengan factor budaya dalam masyarakat. Menurut Nila Farid Moeloek, saat
makanan dengan tujuan untuk melumatkan dan diberikan kepada bayi. Hal ini
10
membawa risiko besar bagi bayi yang diasuhnya, mengingat di dalam mulut
orang dewasa banyak berkembang kuman dan akan berbahaya bila kuman
menemukan hal menarik yang berkaitan dengan permasalahan stunting dan ibu
bayi baru lahir bertumpu pada nenek yang memiliki peranan penting. Hal
menarik lain adalah pola distribusi makanan di dalam keluarga maka cenderung
kita berbicara mengenai tiga aspek, yakni memilih mengolah dan menyajikan
bahan makanan. Sementara dari segi budaya faktor budaya, dalam pemilihan
dan pengolahan keputusan ada di Ibu, namun sisi penyajian (konsumsi) lebih
2.5 Etnomedisin
11
1986:62).
Pertama penyakit yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa, lelembut,
personalistik.
karena unsur-unsur tetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya.
Kajian tentang ini disebut kajian natural atau nonsupranatural. Di dalam realitas,
kedua prinsip tersebut saling tumpang tindih, tetapi sangat berguna untuk
1986:63-64).
unit yang berbedayang dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni
12
b. System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral
c. Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam
13
kesehatan. Hubungan antara budaya dengan kesehatan sangatlah erat
memahami ilmu sosial. Objek material kedua ilmu itu memang memiliki
atau masyarakat demikian pula dengan data dan model atau teori bias
ekologis. Kajian ini didukung ilmu lain seperti genetika, anatomi, serologi,
biokimia.
b. Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati prilaku
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
formasi social yang lebih luas dan lingkungan dipengaruhi oleh hubungan
antara manusia dan spisies lain, norma budaya dan institusi social, politik
mikro dan makro, dan globalisasi. Budaya memiliki kaitan erat dengan
kesehatan. Hal ini tidak lain karena pengertian budaya itu sendiri mencakup
kebiasaan. Ini karena budaya bersifat dinamis sebagai bagian yang tidak
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nerslicious.com/apa-itu-asuhan-keperawatan/
https://osf.io/j3x7u/
https://kebkes.blogspot.com/2016/02/pengertian-antropologi-kesehatan-
sesuai.html
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/3525162/menkes
-soroti-faktor-perilaku-lingkungan-budaya/
https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=id&id=8203
16