Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Efektifitas dan Pola Hidup Para Penghafal Offline dengan Penghafal Online

Nama: Muhammad Saddam Fachri Ridlo

Laporan Wawancara Pondok Offline


LAPORAN WAWANCARA PONDOK OFFLINE

Pendahuluan
Al-Qur'an merupakan sumber ajaran yang memiliki peran paling vital di dalam Agama Islam.
Oleh karena itu penting sekali bagi umat Muslim untuk mempelajari tentang Al-Qur'an. Me
mpelajari Al-Qur'an bukan hanya sekadar untuk mengetahui isinya saja, melainkan ada aspe
k aksiologis atau manfaat bagi seluruh umat. Allah SWT berjanji untuk menjaga kemurnian d
an keaslian Al-Qur'an sampai hari kiamat kelak. Hal tersebut terbukti secara fakta bahwa me
mang Alquran masih murni sampai sekarang, lalu bagaimana cara Allah menjaga Al-Qur'an a
gar tetap murni dan asli? Allah SWT menjaga Al-Qur'an salah satunya dengan cara menanam
kan setiap lafadz Al-Qur'an kepada para penghafal Al-Qur'an. Para penghafal Al-Qur'an mem
iliki peran yang sangat penting bagi umat Islam. Bagaimana tidak, pada saat Abu Bakar menc
oba mengodifikasi diperlukan juga peran dari para penghafal Al-Qur'an.

Peran penghafal al Qur'an tidak lepas juga dengan pengaruh Pondok Pesantren. Pondok Pes
antren adalah sistem pendidikan pertama dan tertua di Indonesia. Keberadaan pondok pesa
ntren menginspirasi sistem-sistem pendidikan saat ini. Istilah pondok pesantren di Indonesia
dimulai sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yan
g sebenarnya telah berkembang sebelum kedatangan Islam. Sebagai lembaga pendidikan ya
ng telah lama berakar di negeri ini, pondok pesantren diakui dan memiliki andil yang sangat
besar terhadap perjalanan sejarah bangsa. Pesantren adalah tempat untuk membina manusi
a menjadi orang baik, dengan sistem asrama. Artinya para santri dan kyai hidup dalam lingk
ungan yang ketat dan disiplin.Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di pesantren did
asarkan atas ajaran Islam dengan tujuan ibadah untuk mendapatkan ridha Allah SWT, santri
dididik untuk menjadi mukmin sejati mempunyai integritas pribadi yang kukuh, mandiri dan
mempunyai kualitas intelektual. Sehingga diharapkan seorang santri dapat menjadi panutan
dalam masyarakat, menyebarluaskan citra nilai budaya pesantrennya dengan penuh keikhla
san dan menyiarkan dakwah Islam.

Kegiatan menghafal al-Qur’an juga merupakan sebuah proses, mengingat seluruh materi ay
at (rincian bagian-bagiannya, seperti fonetik, waqaf, dan lain-lain) harus dihafal dan diingat s
ecara sempurna. Sehingga, seluruh proses pengingatan terhadap ayat dan bagian-bagiannya
dimulai dari proses awal,hingga pengingatan kembali (recalling) harus tepat. Apabila salah d
alam memasukkan suatu materi atau menyimpan materi, maka akan salah pula dalam meng
ingat kembali materi tersebut. Bahkan, materi tersebut sulit untuk ditemukan kembali dala
m memori atau ingatan manusia. Menghafal al-Qur’an bukan sesuatu yang sangat susah, na
mun membutuhkan kesabaran ekstra. Pada dasarnya, menghafal al-Qur’an tidak hanya seka
dar menghafal, melainkan juga harus menjaganya dan melewati berbagai rintangan atau co
baan selama
menghafal. Menjaga al-Qur’an tidak semudah ketika menghafal al-Qur’an. Bisa jadi, dalam p
roses menghafal, anda pernah merasakan cepat menghafal ayat al-Qur’an, namun juga cepa
t hilangnya. Hal demikian sangat wajar dan pernah dirasakan oleh orang-orang yang mengha
falkan al-Qur’an. Oleh karena itu, menjaga hafalan yang harus benar-benar dijaga supaya tid
ak cepat hilang.

Di zaman sekarang, teknologi seakan berlari menuju kemajuan. Hal tersebut membuat
berbagai institusi atau lembaga atau bahkan semuanya mulai menggunakan media berbasis
internet. Dengan begitu pondok pesantren yang dibicarakan tadi juga ikut menggunakan
media internet. Oleh karena itu bermunculan berbagai ponpes online yang tersebar antar
cakrawala. Dengan begitu penelitian ini berguna untuk megkaji bagaimana efektivitas
keseharian antara ponpes online dengan ponpes offline.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan efektivitas program tahfidz al-Qur’an di Pondok Pesantren Al Ikhs


an Tanjungsari?

2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelaksanaan pondok pesantren Tahfidz online?

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa tujuan penelitian
ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di pond


ok pesantren Al Ikhsan Tanjungsari

2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelaksanaan pondok pesantren Tahfidz online

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang secara teoritis

Laporan Hasil Penelitian


Pertanyaan: Bagaimana pola makan santri di pondok Al-Ikhsan ini?
Pada pondok pesantren tahfidz ini para santri mempunyai jadwal makan yang teratur
dan selalu diawasi pola makannya oleh pengasuh pondok pesantren. Kesehatan para santri sa
ngat dijaga di pondok pesantren ini. Dikarenakan para santri ialah penghafal Al-Qur’an yang
dimana menghafal Al-Qur’an merupakan menjaga kitab suci Al-Qur’an, dan menjaga kesehat
an pola makan santri ialah termasuk upaya menjaga kitab suci Al-Qur’an. Untuk pola makan
santri di sini adalah 3 kali sehari, dengan menu yang bergizi yaitu sayur, ikan, dan makanan b
ergizi lainnya. Biasanya santri di sini makan menggunakan satu piring untuk empat orang san
tri. Dengan begitu diharapkan agar solidaritas para santri tidak luntur. Ditambah lagi hal terse
but menghemat waktu untuk mencuci piring. Para santri di sini tidak masak sendiri, karena ti
dak ada dapur, tetapi ada jadwal piket untuk membeli makanan di warung-warung setempat.
Pertanyaan: bagaimana pola tidur santri di sini?
Para santri di pondok pesantren tahfidz Al-Ikhsan ini memiliki pola tidur yang berbed
a-beda dari setiap usia, hal tersebut wajar. Usia mempengaruhi konsumsi waktu untuk tidur y
ang dimana semakin dewasa semakin tidak memerlukan jam tidur yang banyak ketimbang usi
a yang masih belia. Kemudian jam tidur untuk semua santri di sini maksimal jam 23.00 WIB
meskipun begitu, santri di sini masih ada yang suka begadang yang biasanya sampai jam 03.0
0 dini hari. Biasanya yang begadang ialah santri usia 20 ke atas. Pada jadwal yang telah diatu
r oleh pengasuh pondok ialah jam maksimal untuk bangun ialah jam 03.00 WIB. Untuk usia
belia sekitar umur 8 tahun pola tidurnya ialah sesuai jadwal atau bahkan lebih awal karena su
dah mengantuk. Beberapa santri juga mengeluh soal tidur jam 23.00 karena jam tersebut suda
h larut malam, para santri kadang juga mengantuk saat melakukan kegiatan di pondok tersebu
t saat siang hari.
Pertanyaan: bagaimana pola olah raga para santri di sini?
Olah raga sangat penting bagi kesehatan tubuh semua orang tidak terkecuali para santr
i penghafal Al Qur'an. Olahraga yang biasanya dilakukan oleh para santri pondok Pesantren
Al-Ikhsan ialah boxing atau tinju. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan pada pagi hari atau s
ore hari. Semenjak corona ini mulai mewabah, kegiatan boxing di luar pondok pesantren men
jadi ditiadakan untuk sementara. Sekarang olah raga boxing atau tinju tersebut dilakukan diar
ea pondok pesantren saja. Olahraga para santri di sini sebenarnya tidak hanya boxing saja mel
ainkan kadang mereka juga suka bermain sepak bola di lapangan desa. Terkadang juga ikut b
ermain sepak bola dengan penduduk desa setempat. Olahraga pada hakikatnya adalah menjag
a kesehatan para santri dan juga sebagai sarana hiburan para santri agar mereka tidak jenuh sa
at menghafal Al-Qur’an.
Pertanyaan: bagaimana santri menjaga hafalannya?
Ini merupakan pertanyaan paling penting yang saya tanyakan kepada informan menge
nai hafalan para santri. Upaya santri menjaga hafalannya ialah dengan murojaah atau mengul
ang hafalan pada jadwal yang telah ditentukan. Untuk jumlah hafalannya menggunakan siste
m semampunya dan semaunya saja, agar diharapkan para santri memiliki kebebasan atau otor
itas dengan hafalannya sendiri. Dengan begitu para santri tidak merasa dibebani tugasnya.

LAPORAN WAWANCARA PONDOK OFFLINE


Transkrip

Pertanyaan: bagaimana jadwal keseharian Pondok Pesantren Tahfidz Al-Ikhsan?


Para santri memulai hari pada pukul setengah empat untuk menunaikan sholat tahaju
d sampai datangnya waktu subuh, yang bilamana saat tidak terjadi wabah corona, para santri
shalat berjamaah di masjid jami’ penduduk setempat, namun saat corona melanda para santri
melakukan sholat berjamaah di mushola pondoknya sendiri. Saat datangnya fajar atau waktu
subuh, para santri bergegas mengambil air wudhu untuk melakukan sholat subuh berjamaah,
setelah melakukan sholat subuh berjamaah para santri melakukan ngaji bersama yaitu guna u
ntuk mengulang hafalan dan juga menyetorkan hafalannya yang baru. Kegiatan mengaji terse
but dilakukan sehabis subuh sampai jam 07.00 pagi. Pada pukul 07.00 pagi para santri melak
ukan musyawarah harian kamar sebagai upaya mendekatkan hubungan persaudaraan seiman.
Setelah musyawarah harian kamar para santri melakukan kegiatan kebersihan, yaitu kegiatan
piket untuk membersihkan area kamar dan juga area pondok pesantren. Setelah kamar dan po
ndok pesantren terlihat bersih, barulah pada pukul 08.00 para santri makan pagi dan mandi pa
gi agar badan terlihat segar kembali setelah kotor-kotor membersihkan pondok. Setelah rapi d
an bersih serta kenyang, para santri mengaji lagi guna untuk mengulang hafalannya dan juga
menambah hafalannya. Pada pukul 10.00 para santri melakukan istirahat sampai Dhuhur, gun
a untuk menjaga stamina yang akan digunakan disisa hari. Setelah sholat dhuhur, para santri
disuruh belajar kitab kuning sampai sholat ashar guna untuk meningkatkan pengetahuan tenta
ng agama Islam. Setelah selesai sholat Ashar, para santri ngaji lagi sampai pukul 17.00 lalu se
telah itu mandi untuk menunaikan sholat maghrib, ba’da maghrib para santri melakukan kegi
atan yasinan sampai sholat isya’ tiba, kemudian setelah menunaikan sholat isya’ para santri m
elakukan belajar kitab kuning dan dilanjut mengaji hafalan lagi, kemudian setelah itu para san
tri melakukan sholat malam dan tidur pada pukul 23.00.

LAPORAN WAWANCARA PONDOK ONLINE.


Abu Muhammad
Bagaimana keseharian anda sebagai santri tahfidz online
Sebagai santri tahfidz online menjadikan saya lebih bebas daripada harus di pondok ta
hfidz, yang dimana mereka terikat dengan jadwal keseharian di pondok mereka. Mengapa say
a lebih suka program tahfidz online? Saya sekarang sedang bekerja dan mempunyai satu anak,
oleh karena itu dirasa perlu adanya manajemen waktu yang baik, jika harus pergi ke pondok
setiap saat, maka akan menguras waktu saya untuk bekerja dan juga menguras waktu untuk b
ertemu dengan istri dan anak saya. Oleh karena itu efektivitas waktu juga diperlukan atau san
gat penting bagi saya pribadi. Dengan tahfidz online maka hal tersebut dapat dihindari. Kekur
angan yang saya alami saat mengikuti program tahfidz online ini ialah kendala sinyal dan ken
dala kuota, mengingat kualitas internet di Indonesia kini belum semaju internet yang ada di lu
ar negeri, kadang terputus dengan pembimbing saat proses tahfidz online berlangsung. Kami
hanya berhubungan melalui online saja dan tidak pernah bertemu secara langsung dengan san
tri lainnya dan dengan pembimbingnya. Jika bertemu secara langsung sebenarnya lebih bagus
lagi menurut saya. Tapi mengingat manajemen waktu sangat penting bagi saya, maka lebih b
aik tidak usah bertemu tidak apa-apa.

LAPORAN WAWANCARA PONDOK ONLINE.


Hery Susanto
Saya sebagai pimpinan atau pengasuh pondok pesantren ini, mengatakan bahwa saya
menciptakan program pesantren online ini guna untuk menjawab pertanyaan atau keluh kesah
era kontemporer ini mengenai pentingnya memanajemen waktu. Oleh karena itu pondok tahfi
dz online ini lahir. Dengan begitu diharapkan pondok tahfidz online ini menjadi media atau s
arana dalam menjawab permasalahan tersebut. Semangat para santri menghafal juga masih ad
a, karena mereka mengikuti program ini berarti mereka telah memberikan amanah kepada ka
mi. Dan kami pun siap menerima siapa saja yang ingin ikut program tahfidz online ini. Metod
e yang saya gunakan untuk proses program tahfidz ini adalah, metode simakan dengan diawal
i dengan murojaah surah yang telah dihafal sebelumnya. Untuk jumlah hafalannya tidak saya
tetapkan. Terserah santri yang menentukan berapapun jumlahnya yang penting nambah. Kam
i menggunakan media Zoom maupun Gmeet untuk menunjang tahfidz online ini. Terkadang
kami juga mengupload video motivasi di Youtube guna untuk memberikan motivasi atau sem
angat bagi para santri tahfidz online ini.

KESIMPULAN

Pondok tahfidz online dan pondok tahfidz offline diharapkan menjadi tonggak pemeli
haraan Al-Qur’an. Dua sarana tersebut pada hakikatnya ialah sama dalam menjalankan misin
ya, akan tetapi dalam eksekusi atau prosedurnya, kedua sarana tersebut berbeda. Yang diman
a pondok tahfidz offline lebih banyak melakukan kegiatan secara terjadwal, karena mereka di
pantau setiap hari oleh pengasuh, yang dimana para santri pondok tahfidz offline merupakan
umur di usia 20 kebawah yang belum begitu padat jadwalnya atau belum menikah dan bekerj
a. Sedangkan pondok tahfidz online tidak terikat dengan jadwal yang begitu padat dikarenaka
n para santrinya merupakan rata-rata orang yang sibuk yang tiada waktu untuk mempelajari a
gama. Untuk kedua sarana tersebut jika dilihat dari segi kehematan waktu maka tahfidz onlin
elah yang unggul, dan jika dilihat dari segi persaudaraan bahkan mungkin semangatnya maka
pondok pesantren tahfidz offline yang lebih unggul.

Anda mungkin juga menyukai