Egi Maha Putra Negara¹, Drs. Hadi Purnama², M.si ; Refi Rifaldi W.g.st.³
Abstrak
ABSTRAK Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis
semiotika untuk menganalisis objek yang diteliti. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh Roland Barthes yaitu ‘The Second Order Signification’. Deskripsi
mengenai Dewasa Muda pada iklan rokok A Mild ini dianalisis pada tataran sistem penandaan
pertama yang memunculkan makna denotasi, tataran sistem penandaan kedua yang
memunculkan makna konotasi serta mitos yang terkandung dalam iklan rokok A Mild versi
“Siapa Muda Dipandang Sebelah Mata”. Pada tataran denotasi, Dewasa Muda dalam iklan rokok A
Mild digambarkan sebagai individu yang memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima
sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan
proaktif. Sedangkan, pada tataran konotasi, banyak makna-makna yang muncul yang berakar dari
mitos seperti kapasitas dewasa muda dalam bangsa Indonesia yang dipercaya sebagai agen
perubahan. Hal ini menimbulkan makna mengenai kepemimpinan kaum muda dalam kehidupan
bangsa Indonesia yang ternyata memegang peranan penting. Keywords: Iklan, Semiotika, Roland
Barthes
yang terdapat dalam suatu pesan baik pesan verbal maupun nonverbal
agar dapat diaplikasikan untuk perkembangan ilmu komunikasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan dapat menjadi bagian kerangka acuan bagi pihak
produsen maupun biro iklan untuk menghasilkan strategi kreatif iklan
yang lebih inovatif dan variatif dalam menggambarkan iklan sebagai
realitas kehidupan, cermin budaya masyarakat, sehingga mudah di
pahami masyarakat.
Membuat Pertanyaan
Penelitian
Menentukan Metode
Pengolahan Data
Berdasarkan Model
Semiotika
Analisis Data
Kesimpulan
Sumber : Penulis
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Makna denotasi merupakan makna sebenarnya yang terdapat pada
iklan melalui apa yang terlihat secara visual. Makna sebenarnya
yang dimaksud adalah makna harfiah atau makna sesungguhnya,
maka dalam hal ini makna denotasi yang dihasilkan dalam iklan
Sampoerna A Mild versi “Siapa Muda Dipandang Sebelah Mata”
yaitu memberikan kesan yang dikemas bahwa Sampoerna A Mild
memiliki posisi sebagai perusahaan yang peduli dengan berbagai
realitas khususnya yang berkembang seputar target pasarnya yaitu
para pria dewasa muda. Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya
iklan-iklan kreatif yang mengangkat tema seputar dewasa muda.
Dalam iklan ini, A Mild mencoba menampilkan keadaan para
kaum dewasa muda dalam kaitannya dengan dunia pekerjaan,
seperti yang terlihat pada visualisasi iklan yang menampilkan
cerita disebuah bidang pekerjaan konstruksi bangunan.
2. Makna konotasi merupakan penafsiran makna yang bukan
sesungguhnya dan merujuk pada hal yang lain atau makna yang
bukan arti sebenarnya, dalam hal ini makna konotasi yang
terdapat dalam iklan A Mild ini merupakan sebuah refleksi
keadaan bangsa Indonesia, dimana kurang terlihatnya jiwa
kepemimpinan muda, serta harus segera terjadi nya regenerasi
kepemimpinah dalam pemerintahan. Diharapkan akan lahir para
139
5.2 Saran
a. Kita terkadang lupa bahwa sebuah kultur yang berlaku
mempengaruhi penyikapan generasi berikutnya dan sulitnya
kita melihat dari perspektif yang positif, yang tua atas
pengalaman hidupnya berbagi kematangan dan pengalaman,
yang muda berbagi kreatifitas, inovasi, ide-ide segar kepada
generasi tua. Seharusnya yang tua mau mendengarkan
masukan yang muda, dan yang muda tetap menghormati
yang tua. Perubahan-perubahan yang terjadi harus disikapi
dengan baik, bukan untuk ditolak, tapi dicoba untuk diterima
demi kepentingan bersama.
b. Kehadiran iklan yang efektif dapat bercermin dari
kesuksesan iklan-iklan A Mild karena iklan A Mild tidak
semata-mata mendorong atau membujuk kepada khalayak
tentang benda (rokok A Mild), yang mempunyai “nilai-nilai
guna sebuah iklan” saja, melainkan menghadirkan pula
perspektif dari fragmen, suara dan teks dalam iklan tersebut.
c. Pengemasan iklan yang syarat symbol dan makna budaya
dalam iklan rokok A Mild sebaiknya diproduksi dengan lebih
menarik sehingga bisa dipahami oleh semua kalangan.
Misalnya dengan menggunakan dialog yang mendukung
komunikasi non verbal, agar pesan yang ingin coba
disampaikan lebih mudah dipahami oleh pemirsa.
DAFTAR PUSTAKA
Online:
www.sampoerna.com (diakses pada 15 April 2012,
18:40).
www.topbrand-award.com (diakses pada 19 April 2012,
18:40)
www.emeraldinsight.com (diakses pada 19 April 2012,
18:40)
crc.sagepub.com/content/5/1/1.abstract (diakses pada 04
Mei 2012, 18:40)
www.aber.ac.uk/media/Students/awc9401.html (diakses
pada 17 Mei 2012, 18:40)
isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/91115358_1693-685X.
pdf (diakses pada 05 Juni 2012, 18:40)
www.isi-dps.ac.id (diakses pada 06 Juni 2012, 18:40)
www.scribd.com/doc/44242911/Advertising-Semiotics-
Make-Mine-Milk (diakses pada 08 Juni 2012,
18:40)
eprints.upnjatim.ac.id/668/ (diakses pada 10 Juni 2012,
18:40)
digilib.uns.ac.id (diakses pada 21 Juni 2012, 18:40)
www.sampoernamildcigarettes.com (diakses pada 27
Januari 2013, 20:30)