Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya saya bisa
menyelesaikan Asuhan Keperawatan Komunitas tentang Masalah Pencegahan Virus Corona.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaannya makalah ini.
Semoga makalah ini memberi informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi semua.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS CORONA DENGAN CARA
KARANTINA MANDIRI
DI RT 01/05 DESA TOYAREKA
Disusun oleh :
Reza Alfianto
1811010064
2021
A. PENGKAJIAN
1. DATA DIRI
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
- Di desa Toyareka RT 01/05 dahulunya adalah area persawahan
dan perkebunan yang luas hanya baru beberapa rumah saja
- Tidak pernah terjadi pemekaran wilayah
- Dan usia yang paling tua di RT 01/05 adalah sekitar kurang lebih
35 tahun
b. Data demografi
Jenis kelamin
- Perempuan: 6
- Laki-laki: 4
Usia
Moyoritas usia 35 tahun ke atas
c. Vital stastistic
Masalah kesehatan yang terjadi di RT01/05 adalah asma karena banyaknya laki-laki
dewasa sebagai pecandu rokok
d. Status kesehatan komunitas
- Masalah kesehatan yang terjadi di RT 01/05 adalah asma karena banyak yang
sebagai pecandu rokok
- Dan sampai saat ini tidak ada masalah mengenai kesehatan yang lebih serius,
seperti positif covid-19 dan harapannya jangan sampai ada
2. LINGKUNGAN FISIK
a. Pemukiman
Pemukiman RT 01/05 Desa Toyareka tergolong dalam pemukiman yang semi padat
dikarenakan tiap rumah masih ada jarak halaman rumah dan depan rumah masih area
persawahan
b. Sanitasi
Sanitasi di daerah RT 01/05 masih termasuk memadai karena tiap rumah sudah
memiliki jamban masing-masing dan tidak ada yang menumpang atau ada yang ke
sungai. Fasilitas air bersih pun sudah memadai karena tiap rumah memasang PDAM
dan jika yang masih menggunakan sumur airnya pun masih bersih dan sangat
memadai
c. Fasilitas
- Adanya warung buah di RT 01/05
- Terdapat transportasi umum seperti bus kecil atau angkutan umum
- Tidak terdapat tempat rekreasi
- Terdapat tempat ibadah (masjid)
- Terdapat poskamling
- Terdapat warung kelontong
- Terdapat popmini
d. Batas-batas wilayah
e. Kondisi geografis
Kondisi geografis di daerah RT 01/05 masih tergolong dataran rendah dan cenderung
datar serta banyak persawahan diarea depan rumah.
3. SOSIAL
a. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan didaerah RT 01/05 masih belum ada akan tetapi dari desa sudah
mempunyai fasilitas kesehatan berupa puskesdes dan pukesmas
b. Fasilitas social (pasar, toko, swalayan, dll )
Di area RT 01/05 didesa Toyareka banyak sekali toko-toko sembako dan kelontong,
pasar pagi yang selalu ramai, bangunan rumah sudah tergolong bangunan modern.
4. EKONOMI
a. Jenis pekerjaan
Di rt 01/05 rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani, ada yang karyawan pabrik.
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
Rata-rata penghasilan minimal 1.500ribu rupiah tergantung jumlah panen yang
diperoleh tiap luas sawah yang masing-masing individu punya.
c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
Jumlah pengeluaran tiap kepala keluarga masing-masing rumah berbeda-beda
tergantung dengan kebutuhan.
d. Jumlah pekerjaan dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut usia
Jumlah penduduk didaerah RT 01/05 Desa Toyareka sekitar 150 orang tesebut tanpa
kepala keluarga. Untuk jumlah pekerja dibawah umut saat ini hampir tidak ada dan
masih melanjutkan jenjang sekolahnya. Dan yang sudah bekerja rata-rata usianya
juga sudah lebih dari 20tahun ke atas. Untuk jumlah ibu rumah tangga didaerah
Toyareka RT 01/05 sekitar 7-10 orang karena kebanyakan ibu-ibu bekerja sebagai
karyawan pabrik dan mengurus sawah jika swahnya sudah mulai panen seperti saat
ini. Sedangkan untuk lansia di RT 01/05 berkisar 30 orang baik laki-laki maupun
perempuan.
B. DIAGNOOSA KEPERAWATAN
a. Perumusan masalah
Analisa data Masalah Etiologi
Data sekunder : dari hasil Kategori : perilaku Hambatan akses ke pemberi
pengkajian warga desa pelayanan kesehatan
Toyareka ada beberapa
yang harus dikarantina Sub kategori : Penyuluhan
mandiri karena baru dan pembelajaran
bepergian keluar kota
b. Prioritas masalah
-Defiset kesehatan komunitas b.d hambatan akses pelayanan kesehatan
C. Rencana Keperawatan
Dx Tujuan SLKI SIKI
Defiset kesehatan Pada pertemuan krit Awal Akhir Promosi
komunitas b.d 1x20 menit e upay
hambatan akses diharapkan r a
pelayanan kelompok dapat i keseh
kesehatan mengerti apa yang a atan
sudah di Ket 2 5 (I.12
sampaikan e 472)
r
s .OBSERVASI.
e Identifika
d si
i perila
a ku
a supay
n a
keseh
p atan
r yang
o dapat
g di
r tingk
a atkan
m .
p .
r TER
o AUP
m ETI
o K.
s Berikan
i lingk
unga
k n
e yang
s mend
e ukun
h g
a keseh
t atan
a
n
Ket 2 5
e .ED
r UKA
s SI.
e Anjukan
d untuk
i menc
a uci
a tanga
n n
denga
p n air
r bersi
o h
g meng
r alir
a meng
m guna
kan
p sabun
r
o Biasakan
t maka
e n
k sayur
s dan
i buah
untuk
k menj
e aga
s keseh
e atan
h tubuh
a tiap
t hari.
a
n
Part
i
s
i
p
a
s
i
d
a
l
a
m
p
r
o
g
r
a
m
k
e
s
e
h
a
t
a
n
Ke 2 5
p
a
t
u
h
a
n
t
e
r
h
a
d
a
p
s
t
a
n
d
a
r
k
e
s
e
h
a
t
a
n
l
i
n
g
k
u
n
g
a
n
Kri awal akhir
Ket 2 5
P : Hentikan intervensi
Ket 2 5
E. PENATALAKSAN
Topik : Pencegahan penyebaran virus corona dengan cara karantina mandiri bagi para me
mudik atau dari luar kota
Sub Topik : Pengertian karantina, pengertian corona, gejala corona, pentingnya karantina
mandiri, hal yang dapat dilakukan pada saat karantina mandiri
Waktu : 40 menit
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan memahami penceg
ahan penyebaran COVID-19
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab
b) Memperkenalkan diri
b) Ucapan terimakasih
c) Salam penutup
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
LAMPIRAN MATERI
I. DEFINISI KARANTINA
Karantina adalah sistem yang mencegah perpindahan orang dan barang selama periode waktu
tertentu untuk mencegah penularan penyakit. Sistem karantina identik dengan pengasingan terhada
p seseorang atau suatu benda.Masa karantina berakhir apabila diagnosis yang pasti telah diperoleh.
Karantina mandiri merupakan cara untuk melindungi diri dari penyakit menular dan dan menghent
ikan penyebarannya. Virus corona ini menyerang sistem pernapasan, saluran dan organ. Viru
s lain yang suka menyerang saluran pernapasan ada lebih dari 100 jenis, di antaranya: flu, c
orona, adenovirus, dan rhinovirus
Self distancing adalah memastikan jarak aman kita dengan orang lain. Ada yang menyebut lan
gkah ini sebagai social distancing ketika diberlakukan tak lagi di tataran orang per orang tetapi su
dah sebagai langkah bersama.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditem
ukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan
telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan locdown dal
am rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pem
batasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak ka
sus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-
CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Se
vere Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 m
emiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran
dan keparahan gejala.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pil
ek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh a
tau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk ber
dahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh
bereaksi melawan virus corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, y
aitu:
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah p
enderita terpapar virus Corona
Demi memutuskan mata rantai penularan virus corona, maka setiap warga wajib memahami hi
mbauan ini dan menyadari betapa pentingnya membatasi aktifitas diluar rumah. Karantina harus
dilakukan pada orang-orang sehat. Tetapi, saat ini aturannya masih dari luar negeri. Gunak
an udara yang sehat, perlu paparan sinar matahari, kelembapan udara juga perlu.
Hindari penularan, kurangi acara berkumpul, acara sosial. Virus ini berpindah-pindah k
arena manusia, dan penting mengedukasi tentang pencegahannya. Jaga kebersihan lingkung
an, pakai masker bila sakit
Melansir laman BBC, semua orang yang memiliki gejala flu – seperti demam di atas 37,8 dera
jat celcius atau batuk terus-menerus – diminta untuk melakukan karantina mandiri minimal selama
tujuh hari.
Selain itu, orang yang telah melakukan perjalanan ke daerah terdampak Corona atau telah mel
akukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi juga harus melakukan isolasi diri selama 14 har
i.
Orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi minimal 15 menit dan deng
an jarak minimal dua meter juga harus melakukan karantina mandiri.
Ini bisa menjadi cara sederhana untuk mengurangi kesepian dengan kerap menghubungi keluarga
di kampung halaman. Anda bisa memamerkan foto makanan yang di masak sendiri atau pesan sec
ara online.Anda juga bisa melalukan video call untuk berbincang dengan orang tua dan keluarga u
ntuk melepas kesepian hidup sendiri di kos atau apartemen.
Selain Keluarga, Anda juga bisa mengecek kabar teman-teman dekat. Apalagi jika teman Anda me
miliki masalah yang sama yakni hidup sendiri di kos atau apartemen.
3. Tetap Produktif
Menjalankan pekerjaan secara rutin dan produktif bisa menjadi solusi mengatasi kesepian. Anda bi
sa berkomunikasi dengan atasan atau teman kerja jika mengalami masalah.
4. Berpikir Tenang
Anda perlu berpikir tenang untuk mengatasi masalah yang terjadi selama karantina mandiri. Melak
ukan meditasi atau menyalakan lilin relaksasi bisa membuat pikiran menjadi segar.
Anda bisa meluangkan waktu beberapa menit untuk melakukan olahraga. Itu bisa mengusir kesepi
an dan membuat tubuh anda tetap sehat.
Selama karantina mandiri, Anda perlu memperhatikan siklus tidur. Jangan sampai anda kurang ata
u kelebihan tidur.
Tak sedikit perempuan yang memulaskan makeup setiap hari agar penampilan semakin sempurna.
Teapi, penggunaan makeup ternyata memiliki sejumlah efek pada kulit.
Apalagi jika Anda tidak membersihkannya secara sempurna, sisa makeup, kotoran, dan debu, yang
menyumbat pori-pori hanya akan menimbulkan masalah kulit.
Selama masa karantina mandiri, Anda lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan kulit lebih
bebas bernapas dan bersih, karena terbebas dari makeup.
Ini saatnya Anda merawat kulit di rumah dengan produk-produk unggulan. Saat di rumah, Anda ak
an memiliki lebih banyak waktu yang bisa digunakan untuk merawat tubuh dan kulit.
Sebagai wujud dari self care, ritual perawatan kulit seperti menggunakan masker, melakukan eksfo
liasi kulit di rumah, mampu memberikan efek relaksasi pada tubuh dan kulit sehingga akan makin
sehat terawat selama masa karantina di rumah.
Selama masa karantina diri di rumah, kulit juga terminimalisir dari agresi lingkungan. Hal ini akan
membuat kulit lebih sehat dan bebas kusam karena biasanya, polusi menjadi satu di antara penyeba
b kulit kusam dan mampu meningkatkan tanda penuaan kulit secara signifikan.
c