Anda di halaman 1dari 8

3 Mei 2021

Link https://quizizz.com/admin/quiz/608eb8266181af001b6b5c8f

1. Resistensi adalah Sikap untuk bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya
oposisi pada umumnya. Dalam arti lain berarti ketahanan atau daya tahan terhadap suatu
hal.
Penyebab resistensi bakteri terhadap antibiotic
Mutasi DNA
Bakteri rentan terhadap mutasi alias perubahan DNA. Ini adalah bagian dari evolusi alami
bakteri dan memungkinkan bakteri untuk terus menyesuaikan susunan genetiknya.

Ketika suatu bakteri secara alami menjadi resisten terhadap obat antibiotik, bakteri tersebut
akan tetap bertahan, ketika jenis yang lain terbunuh. Bakteri yang tetap bertahan ini
kemungkinan akan menyebar dan menjadi dominan, sehingga bisa menyebabkan infeksi.

Selain itu, bakteri adalah mikroba yang mudah berpindah-pindah, yang membuat bakteri
untuk bersentuhan dengan mikroba lain dan meneruskan gen mutasi ke bakteri lain.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat


Penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik memungkinkan terjadinya resistensi
bakteri terhadap antibiotik. Setiap Anda minum antibiotik, bakteri sensitif (bakteri yang
masih bisa dilawan antibiotik) akan terbunuh. Namun, bakteri yang resisten akan terus
tumbuh dan berkembang biak.

Antibiotik tidak efektif melawan infeksi virus seperti flu, sakit tenggorokan, bronkitis, dan
infeksi sinus dan telinga. Jadi ketika Anda minum antibiotik padahal tidak sedang
diserang infeksi bakteri, kemungkinan resistensi pun meningkat. Itulah mengapa
penggunaan antibiotik yang tepat merupakan kunci untuk mengendalikan penyebaran
resistensi.

infeksi bakteri streptococcus

Bagaimana resistensi bakteri bisa terjadi?


Bakteri dapat menjadi resisten terhadap antibiotik melalui beberapa cara. Beberapa bakteri
dapat menetralkan antibiotik. Bakteri lainnya dapat mengubah struktur luar bakteri
sehingga antibiotik tidak bisa menempel pada bakteri untuk membunuhnya.

Setelah terkena antibiotik, terkadang salah satu bakteri dapat bertahan hidup karena
menemukan cara untuk melawan antibiotik. Jika satu bakteri menjadi resisten terhadap
antibiotik, bakteri dapat melipatgandakan diri kemudian mengganti semua bakteri yang
terbunuh.

Cara menghindari resistensi bakteri


Cara utama untuk menghindari munculnya bakteri yang resisten adalah dengan mengonsumsi
antibiotik sesuai aturannya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

Minum antibiotik sesuai yang diresepkan oleh dokter Anda.


Sebaiknya jangan melewatkan dosis minum antibiotik.
Konsumsi antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi bakteri, bukan
infeksi jamur atau virus.
Jangan menyimpan antibiotik untuk diminum jika jatuh sakit kemudian hari.
Jangan minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.

2. Sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki. Sel ini mempunyai
ukuran panjang keseluruhan 50-60 mikrometer, dimana terdiri tiga bagian yaitu bagian
kepala, bagian tengah (leher) dan ekor. Dimensi kepala dengan panjang 4-5 mikrometer,
lebar 2.5-3.5 mikrometer, dengan rasio antara panjang dan lebar yaitu 1.50-1.75.

3. Fungi dapat juga dikelompokkan menjadi fungi tingkat rendah (lower fungi) dan fungi
tingkat tinggi (higher fungi). Fungi tingkat rendah merupakan fungi yang tidak memiliki
septa pada hifa dan hifa tidak mengalami anastomosis, contohnya
pada Zygomycetes dan Chytridiomycetes. Fungi tingkat tinggi memiliki septum-septum
yang membagi lagi hifa ke dalam kompartemen-kompartemen dan hifa dapat mengalami
anastomosis (hifa dapat mengalami penyatuan dengan hifa tetangganya), contohnya pada
Ascomycetes, Basidiomycetes, dan mitosporic fungi. Selain itu, senyawa yang
meregulasi proses seksual disebut ‘hormon’ pada fungi tingkat rendah dan disebut
‘feromon’ pada fungi tingkat tinggi (Carlile dkk. 2001).
4. Terapi gen digunakan untuk mengobati gen yang rusak, sehingga dapat menangani
gangguan kesehatan atau membantu tubuh melawan penyakit. Para ilmuwan sedang
meneliti beberapa metode terapi gen yang meliputi:
Mengganti gen yang mengalami mutasi
Sel tubuh rusak karena gen tertentu tidak bekerja dengan baik atau mengalami kerusakan.
Penggantian gen yang rusak ini dapat membantu dalam mengobati penyakit. Salah satu
contohnya adalah gen p53 yang berfungsi mencegah pertumbuhan tumor. Beberapa jenis
kanker disebabkan oleh gangguan pada gen ini. Ketika gen p53 yang rusak diganti
dengan gen yang sehat, sel-sel kanker diharapkan akan mati.
Memperbaiki gen yang mengalami mutasi
Gen yang mengalami mutasi dapat dihentikan agar tidak menyebabkan penyakit. Gen yang
sehat bisa diatur untuk bekerja sehingga mampu mencegah terjadinya penyakit.
Membuat sistem imun mengenali sel yang sakit
Pada beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh tidak menyerang sel-sel sakit. Pasalnya, sistem
imun tidak menganggap sel sakit tersebut sebagai ancaman.
Terapi gen dapat digunakan untuk melatih sistem imun agar mampu mengenali dan
menyerang sel-sel tubuh yang sakit.

Siapa yang membutuhkan terapi gen?


Terapi gen diharapkan dapat menjadi pilihan pengobatan berbagai jenis penyakit. Misalnya,
kanker, cystic fibrosis, penyakit jantung, diabetes, hemofilia, dan AIDS.
Beberapa uji klinis terapi gen telah menunjukkan keberhasilan dalam mengobati beberapa
jenis penyakit di bawah ini:
Hemofilia
Kebutaan yang disebabkan oleh retinitis pigmentosa
Leukemia
Gangguan sistem kekebalan tubuh yang parah
5. Salah satu perbedaan prinsip antara anatomi akar dan anatomi daun adalah lapisan
kutikula menutupi daun, tetapi tidak menutupi akar. Kutikula tumbuhan merupakan
lapisan yang mengandung zat lilin yang diproduksi oleh sel epidermis daun, ujung
batang, dan bagian-bagian yang bersentuhan dengan udara lainnya. Kutikula tumbuhan
berperan untuk mengurangi penguapan dan melindungi dari serangan patogen. Kutikula
tumbuhan bersifat permeabel terhadap air dan molekul larut air. Kutikula pada daun
berfungsi untuk mencegah penguapan berlebih dan menjaga kadar air dalam tumbuhan,
sedangkan pada akar tidak ada lapisan kutikula karena akar berfungsi untuk menyerap air
sehingga diperlukan permukaan yang mampu dilewati air dengan mudah.

6. Respirasi anaerob dalam sel otot dapat terjadi saat beraktivitas dengan intensitas
tinggi. Respirasi anaerob di otot dapat menghasilkan asam laktat. Asam laktat diproduksi
saat oksigen tidak mencukupi untuk menunjang produksi energi. Terbentuknya asam
laktat menyebabkan tubuh merasa capek dan pegal.

Pembahasan

Asam laktat merupakan sisa metabolisme tubuh yang dapat menumpuk pada tubuh
ketika kekurangan oksigen. Kadar asam laktat pada tubuh dapat meningkat karena
beberapa hal antara lain olahraga yang dilakukan secara berlebihan atau kondisi
kesehatan tertentu. Kelebihan asam laktat disebut juga sebagai asidosis laktat.

Bernafas atau respirasi merupakan pemecahan senyawa organik (glukosa) menjadi


senyawa anorganik (karbonduoksida dan air) dan energi. Oleh karena itu fungsi
respirasi adalah untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas sel itu sendiri
maupun organisme bersangkutan.

Respirasi terjadi di organel mitokondria. Mitokondria memiliki dua jenis membran


yaitu membran luar dan membran dalam (krista). Membran dalam (krista)
mitokondria berlekuk-lekuk yang berfungsi untuk memperluas bidang pengikatan
oksigen. Mitokondria memiliki matrik yang mengandung DNA dan ribosom. Oleh
karena itu mitokondria disebut sebagai organel semiotonom karena mampu mengatur
pembentukan (sintesis) protein untuk dirinya sendiri.

Reaksi respirasi terdiri dari dua jenis yaitu respirasi aerob yang membutuhkan oksigen
dan respirasi anaerob yang tidak membutuhkan oksigen. Respirasi aerob dilakukan
oleh kebanyakan organisme eukariotik contohnya adalah pada sel-sel hewan, tumbuhan
dan protozoa. Sedangkan respirasi anaerob lebih banyak dilakukan oleh organisme
prokariotik misalnya bakteri dan yang bersifat eukariotik misalnya jamur.

Proses respirasi anaerob atau fermentasi berlangsung melalui tahap-tahap sebagai


berikut:

1. Glikolisis

Tempat = sitoplasma sel

Bahan = 1 mol glukosa


Hasil = 2 NADH, 2 ATP, 2 asam piruvat

Setelah tahap glikolisis akan menuju ke tahap selanjutnya tergantung ada tidaknya oksigen di
dalam sel. Apabila terdapat oksugen di dalam mitokindria maka akan berlangsung
respirasi aerob, dimana selanjutnya akan melakukan tahap Dekarboksilasi Oksidatif
Asam Piruvat (DOAP). Dan apabila tidak ada oksigen di dalam mitokondria maka
setelah glikolisis masuk ke tahap Fermentasi.  

2. Fermentasi

Fermentasi dibagi menjadi 2 macam yaitu:

A. Fermentasi alkohol yang dilakukan oleh bakteri dan jamur.

Reaksi fermentasi alkohol (etanol) adalah sebagai berikut:

Glukosa ---> 2asam piruvat ---> 2 asetaldehid  ---> 2 etanol + 2 NAD + 2 CO₂ + 2 ATP

B. Fermentasi asam laktat oleh otot (otot kekurangan oksigen)

Reaksi fermentasi asam laktat adalah sebagai berikut:

Glukosa ---> 2asam piruvat ---> 2 pospoenolpiruvat (PEP)  ---> 2 asam laktat + 2 NAD + 2
ATP
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132308483/penelitian/Latihan+dan+laktat+darah.pdf
8. Oksitosin : Di proses persalinan, hormon ini berfungsi untuk menstimulasi kontraksi,
menipiskan dan membuka serviks; menurunkan kepala bayi ke jalan lahir, mengeluarkan
plasenta, dan meminimalisir terjadinya pendarahan.

Beta-endorphins : Hormon ini merupakan salah satu bentuk dari hormon endorphin yang
dikeluarkan otak saat Anda merasakan sakit atau stres. Beta-endorphins merupakan
hormon penghilang rasa sakit alami dalam tubuh, jadi ia membantu Anda untuk
mengatasi rasa sakit pada persalinan.

Beta-endorphins bersifat 18-33 kali lebih kuat daripada morphin. Selain itu, hormon tersebut
juga merupakan penyebab dari ingatan kita yang luar biasa mendetail mengenai proses
persalinan sebelumnya. Namun sayangnya, penggunaan induksi, obat penghilang rasa
sakit dan intervensi yang lain bisa menurunkan hormon ini secara drastic

Prolaktin : Hormon yang dihasilkan oleh pituitari ketika masa hamil dan menyusui ini,
berfungsi untuk menyiapkan payudara Anda untuk menyusui. Beberapa peneliti percaya
bahwa hormon ini bersama dengan oksitosin bertanggung jawab untuk menaikkan mood
Anda dan membuat Anda merasa lebih tenang saat menyusui.

Catecholamines (CAs) ; Hormon yang dikenal dengan hormon flight-or-fight ini terdiri atas
hormon adrenaline dan noradrenaline (epinephrine dan norepinephrine). Catecholamines
merupakan hormon yang keluar dari kelenjar adrenal di atas ginjal Anda yang
merupakan reaksi tubuh terhadap rasa takut, cemas, lapar, atau kedinginan.

Saat hormon ini aktif, aliran darah Anda akan dialihkan ke otot-otot utama tubuh Anda dan
organ-organ utama. Namun bila hormon keluar dalam jumlah besar dan di waktu yang
tepat dikarenakan perasaan takut dan cemas, kemungkinan ia akan menyebabkan
persalinan lebih lama dan fetal distress.

Relaksin: Hormon ini akan disekresikan ke dalam sirkulasi oleh korpus luteum di ovarium.
Kadar relaksin meningkat setelah ovulasi selama paruh kedua siklus menstruasi wanita,
yang diyakini dapat melemaskan dinding rahim dan mempersiapkannya untuk
kehamilan. Ketika terjadi kehamilan, tingkat relaksin terus meningkat selama trimester
pertama, membantu implantasi dan pertumbuhan plasenta. Hormon ini juga
menghentikan kontraksi dinding rahim saat janin tumbuh untuk mencegah persalinan
prematur. Pada akhir kehamilan, saat persalinan dimulai, relaksin membantu
melemaskan ligamen di panggul agar bisa meregang saat bayi meninggalkan tubuh
ibunya.

Hal ini menunjukkan sekresi relaksin sudah terjadi sejak awal kehamilan.

9. Nitrifikasi merupakan sebuah proses oksidasi amonia menjadi nitrat yang akan
memperkaya kandungan nitrat dalam tanah. Proses nitrifikasi ini biasanya dibantu
dengan bantuan bakteri. Bakteri nitrit yang mengubah amonia menjadi nitrit misalnya
Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Bakteri ini merupakan kelompok bakteri yang bisa
menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang terjadi secara aerob atau tanpa
adanya oksigen.
Meningkatnya kandungan nitrat dalam tanah akan menyuburkan tanah sehingga tanaman
yang di tanam pada tanah dengan kaya nitrat ini akan menghasilkan produksi yang
maksimal.

Nitrat dalam tanah bisa diserap oleh organisme yang lebih kompleks, misalnya akar tanaman
hijau. Nitrifikasi adalah salah satu langkah penting dalam siklus nitrogen.
10. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.

Plasmolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan
keluarnya sebagian air dari vakuola

Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat
kepada suatu padatan atau cairan dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film
pada permukaannya.Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat
yang hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, liat dan lainnya yang
menyebabkan zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kunci Jawaban Pertemuan 3
    Kunci Jawaban Pertemuan 3
    Dokumen3 halaman
    Kunci Jawaban Pertemuan 3
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • Kunci Jawab BLM Selesai
    Kunci Jawab BLM Selesai
    Dokumen10 halaman
    Kunci Jawab BLM Selesai
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • Kunci Jawaban 6 Mei
    Kunci Jawaban 6 Mei
    Dokumen2 halaman
    Kunci Jawaban 6 Mei
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • M RNA
    M RNA
    Dokumen2 halaman
    M RNA
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • M RNA
    M RNA
    Dokumen2 halaman
    M RNA
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • M RNA
    M RNA
    Dokumen2 halaman
    M RNA
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • M RNA
    M RNA
    Dokumen2 halaman
    M RNA
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat
  • CSR
    CSR
    Dokumen2 halaman
    CSR
    SARAH RAHMA
    Belum ada peringkat