Anda di halaman 1dari 7

RESUME KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN KETERAMPILAN

MEMBERIKAN PENGUATAN

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Micro Teaching

OLEH

Rohmat Romadhan NIM. 1811021013

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dr. I Komang Sudarma, S.Pd., M.Pd.
Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN, PSIKOLOGID DAN BIMBINGAN
FALKUTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
1. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara


lisan yang diorganisir dengan sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan
antara satu pesan dengan pesan yang lainnya, sehingga tercapailah suatu
pemahaman yang diinginkan. Misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan
contoh atau dengan suatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang
terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang sesuai dengan tujuan yang
diinginkan merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan salah satu aspek yang penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi
dengan siswa di dalam kelas. Dan biasanya guru lebih mendominasi pembicaraan
dan mempunyai pengaruh atau dapat mempengaruhi siswa melalui penjelasan dan
perkataan yang disampaikannya,sehingga kadangkala siswa menuruti apa yang
diutarakan oleh guru, dengan kata lain siswa mempercayai bahwa penjelasan dari
guru itu benar, misalnya dalam memberikan fakta, ide atau pendapat. Oleh karena
itu penjelasan guru haruslah tidak rancu dimana bisa mengakibatkan salah
pengertian bagi siswa. Hal ini haruslah dibenahi untuk meningkatkan
keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal dari penjelasan dan pembicaraan
guru sehingga bermakna bagi siswa.

Manfaat Memberikan Penjelasan

a. Meningkatkan efektivitas pembicaraan (materi),


b. Memperkirakan tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang dijelaskan.
c. Membantu peserta didik menggali pengalaman belajar.
d. Mengatasi kekurangan sumber belajar terhadap materi yang akan dijelaskan.
e. Mengefektifkan penggunaan waktu dalam pembelajaran.

Tujuan Memberikan Penjelasan

a. Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara objektif


dan bernalar
b. Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak penjelasan
guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan masalah-
masalah atau pertanyaan
c. Untuk mendapat respon dan timbal balik siswa mengenai tingkat
pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka
d. Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dengan
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut

Komponen keterampilan menjelaskan

1. Merencanakan

Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang
berkenaan dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi
pesan atau materi meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan
jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Misalnya kita menganalisa tema
dan sub tema yang akan dibicarakan kepada anak TK serta kemampuan-
kemampuan yang ada pada program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan
bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani serta bagaimana hubungannya dengan
tema dan sub tema yang akan dibicarakan. Mengenai yang berhubungan dengan
yang menerima pesan (siswa) hendaknya diperhatikan hal-hal atau perbedaan
perbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia, jenis kelamin,
kemampuan, latar belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.

2. Penyajian suatu penjelasan

a. Kejelasan kata atau kalimat dalam menjelaskan


b. Penjelasan perlu disertai dengan contoh/ilustrasi baik dalam pola deduktif (dari
umum ke khusus, maksudnya penjelasan terlebih dahulu baru dilengkapi
dengan contoh-contoh) atau induktif (dari khusus ke umum, maksudnya
diberikan contoh-contoh terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan penjelasan)
c. Pemberian penekanan (variasi gaya dan penyajian yang terstruktur)
d. Menghindari penggunaan ungkapan yang membingungkan.
e. Memanfaatkan waktu diam. Karena dengan memanfaatkan waktu diam
guru/pendidikan dapat mengetahui apakah materi yang telah dijelaskan atau
yang diberikan sudah dapat dimengerti/belum dengan baik oleh para
siswa/peserta didik, dan dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
f. Pemberian penekanan dalam melaksanakan pembelajaran sebagai seorang
guru/pendidik sangat perlu memberi penekanan pada inti masalah, karena
dapat membantu siswa dalam memahami penjelasan guru/pendidik mengenai
materi dalam pembelajaran.

2. Keterampilan Memberikan Penguatan

Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan


kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Dalam rangka pengelolaan kelas,
dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif adalah
penguatan yang bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif,
sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara
menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Misalnya
dalam penguatan negatif, guru memberikan sindiran kepada siswa yang tidak
memperhatikan saat guru tersebut menerangkan suatu materi pelajaran.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus dikuasai
oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan
semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Semangat siswa yang tinggi
akan meningkatkan daya tangkap ilmu sehingga nantinya tujuan yang ingin dicapai
oleh guru dapat diraih dengan baik. Penguatan harus dilakukan secara merata
kepada siswa yang baik ataupun kurang baik perilakunya. Guru tidak boleh
membeda-bedakan dalam memberikan penguatan.

Manfaat penguatan bagi siswa

a. Meningkatnya perhatian dalam belajar.


b. Membangkitkan dan memelihara perilaku.
c. Menumbuhkan rasa percaya diri.
d. Memelihara suasana belajar yang kondusif.

Dalam keterampilan memberikan penguatan ini dibagi menjadi 2 bentuk


penguatan yaitu:
a. Penguatan verbal

Penguatan verbal biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan


kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebgainya. Komentar ungkapan,
pujian yang berbentuk kata-kata diantaranya benar, bagus, jawaban yang tepat,
benar sekali, sangat teliti, dan sebagainya. Contoh kalimat yang dapat digunakan
dalam penguatan verbal ini yaitu: a. Jawaban yang bagus nak b. Mantap,
jawabanmu sesuai dengan teori c. Terima kasih atas jawabannya

b. Penguatan Non Verbal

Memberikan tanggapan balik yang bertujuan agar siswa terdorong untuk lebih
berprestasi, tidak terbatas dalam bentuk ucapan saja. Banyak bentuk pemberian
penguatan yang dapat dipilih oleh guru, sehingga tidak membosankan bagi siswa.
Bentuk-bentuk perbuatan tersebut dapat dibedakan dalam kategori berikut.

1) Mimik dan gerak badan

Komunikasi akan berjalan dengan baik apabila dua orang atau lebih yang
berinteraksi saling berhadapan. Selama proses interaksi tersebut dipertahankan agar
mimik muka atau wajah tidak cemberut, dingin, tanpa ekspresi, dan tampilan-
tampilan lain yang menimbulkan kesan tidak simpatik. Selama proses
pembelajaran, interaksi antara siswa dengan guru berlangsung terus menerus
selama waktu 2 x 40 menit atau 2 x 45 menit. Selama selang waktu yang relatif
panjang tersebut diharapkan siswa berpartisipasi secara aktif dan untuk
mempertahankan kondisi positif tersebut guru secara berkesinambungan
memberikan berbagai penguatan. Salah satu bentuk penguatan tersebut adalah
mimik. Senyuman, anggukan, gelengan yang mengisyaratkan rasa takjub dengan
tanggapan siswa, mengangkat kedua alis, acungan jempol, dan lain-lain. Variasi-
variasi tersebut dapat dipilih dan divariasikan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.

2) Mendekati

Setiap siswa memiliki kecenderungan yang sangat mungkin berbeda dengan


temannya. Ada siswa yang senang dipuji dan dibesarkan hatinya dengan kata-kata
manis dan simpatik, ada siswa yang puas hanya dengan senyuman atau tatapan
bangga sesaat dari gurunya. Tapi ada siswa yang berharap lebih dari itu. Mereka
lebih senang kalau guru berada di sampingnya saat memberikan penguatan. Tipe
siswa yang lebih suka didekati tersebut. Sebaiknya guru berusaha memenuhi
harapan tersebut. Karena tidak berat bagi guru untuk berpindah dari depan ke
tempat siswa yang baru saja memberi tanggapan atau jawaban dari pertanyaan yang
diberikan, atau memberi penjelasan. Mendekati di sini bukan sekedar berdekatan
secara fisik, tetapi digabung denganm bentuk penguatan yang lain, sehingga tidak
terkesan hambar atau dingin.

3) Sentuhan

Kontak fisik atau sentuhan yang diberikan oleh guru suatu kebanggaan
tersendiri bagi sekelompok siswa. Bagi siswa yang sudah memberikan jawaban
pertanyaan, melengkapi jawaban temannya atau memberi penjelasan, tanggapan
bahkan kritikan atau meralat argumentasi temannya, guru dapat memberikan
penguatan dengan menyalami, menepuk-nepuk pundak siswa, membelai kepala
siswa atau sentuhan lain yang membuat siswa bangga dan ingin tampil lebih baik
lagi.

4) Kegiatan yang menyenangkan hati siswa

Guru yang profesional berusaha mengenal kecenderungan dan karakter semua


siswanya. Guru berusaha mengetahui hal-hal seperti apa yang lebih disenangi oleh
siswa. Sehingga apabila diberikan suatu tugas, mereka merasa senang
melakukannya. Sehubungan dengan pemberian penguatan di dalam pembelajaran
fisika guru juga dapat memilih aktivitas yang membuat siswa senang. Misalnya,
mengajukan pertanyaan yang bersifat kompetisi dalam menjawab, memperagakan
sesuatu di depan kelas, mengerjakan latihan berbentuk teka-teki silang, melakukan
studi tour, atau memberikan tugas proyek dan banyak lagi aktivitas lain yang dapat
dipilih dan divariasikan.Bentuk kegiatan yang dipilih oleh guru disesuaikan dengan
kesenangan siswa di dalam belajar fisika. Misalnya, apabila kelas tersebut
dinominasi oleh siswa yang senang berolahraga. Pada saat mempelajari gerak
dalam bidang, guru membawa siswa ke lapangan untuk memperagakan berbagai
bentuk gerak parabola, gerak melingkar, ataupun gerak pada bidang miring.
5) Simbol atau benda

Bentuk lain dari penguatan non verbal adalah simbol atau pemberian hadiah
berbentuk benda. Misalnya guru mempersiapkan mainan kecil dan lucu atau alat
tulis, atau mungkin hanya permen untuk dibagikan kepada siswa yang berpartisipasi
secara aktif di dalam pembelajaran. Bagi siswa yang mendapatkan hadiah,
pemberian tersebut akan mendorong dia untuk tampil lebih baik dari sebelumnya.
Sedangkan siswa yang lain menjadi lebih bersemangat, juga ingin mendapat hadiah.
Karena hadiah tersebut melambangkan prestasi mereka dalam belajar fisika. Hadiah
dapat memberi kebanggaan dan mendorong semangat mereka untuk lebih baik lagi
pada kesempatan berikutnya.

6) Penguatan tak penuh

Pada penguatan ini, siswa yang menyampaikan pendapat yang kurang benar
atau tidak benar tidak langsung disalahkan secara kasar tetapi dengan memberikan
penguatan tetapi tidak penuh, misalnya “Jawabanmu sudah baik, tetapi masih
kurang tepat”. Kemudian guru meminta siswa lain untuk menyempurnakan atau
menambahkan sehingga siswa tadi mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya
benar, namun juga tidak salah.

Anda mungkin juga menyukai