A031191197
3) Beneficence
Merupakan keputusan harus dapat menjadi solusi bagi masalah dan merupakan solusi
terbaik yang bisa diambil.
4) Justice
Proses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan, dan termasuk
implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk menciptakan keadilan yang sempurna namun
tentunya kita selalu berusaha untuk menciptakan keadilan yang ideal dimana memperlakukan
tiap orang dengan sejajar.
2. Pendekatan filosofi
Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi
Pelaku Konsekuensialisme sungguh-sungguh dalam memaksimalkan manfaat yang
dihasilkan oleh keputusan. Paham ini berpegang pada prinsip bahwa suatu tindakan itu benar
secara moral jika dan hanya jika tindakan itu memaksimalkan manfaat bersih. Dengan kata lain,
suatu tindakan dan juga keputusan disebut etis jika konsekuensi yang menguntungkan lebih
besar daripada konsekuensi yang merugikan. Utilitarianisme klasik berkaitan dengan utilitas
keseluruhan, mencakup keseluruhan varian, oleh karena itu hanya dari manfaat parsial dalam
pengambilan keputusan etis dalam konteks bisnis, profesional dan organisasi.
Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus pada hasil atau akhir dari tindakan, maka
disebut juga teleological.
Menurut AACSB Pendekatan konsekuensialisme mengharuskan untuk menganalisis
keputusan dalam hal kerugian dan manfaatnya bagi pemangku kepentingan dan untuk
mencapai sebuah keputusan yang menghasilkan kebaikan dalam jumlah besar.
Konsekuensialisme berpendapat bahawa sebuah perbuatan benar secara moral jika dan hanya
jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan kebaikan bersih. Dengan kata lain, tindakan dan
sebuah keputusan akan menjadi etis jika konsekuensi positif lebih besar daripada konsekunsi
negatifnya.
Deontologi
Berbeda dengan konsekuensialisme, deontologi berfokus pada kewajiban dan tanggung
jawab yang memotivasi suatu keputusan atau tindakan dan bukan pada konsekuensi dari
tindakan. Tindakan yang didasarkan pada pertimbangan kewajiban, hak, dan keadilan sangat
penting bagi professional, direktur, dan eksekutif yang diharapkan memenuhi kewajibannya.
Menambah konsekuensialisme dengan analisis deontologi secara khusus termasuk perlakuan
yang adil akan menjaga terhadap situasi dimana untuk kepentingan apa pertimbangan
konsekuensi yang menguntungkan akan diperbolehkan untuk membenarkan tindakan ilegal
atau tidak etis dalam mencapai tujuan.