Kelas : EC-4B
NIM : 1803321066
UAS Elektronika Analog 3
1. a. Oscilator X-tal
b. Pada beberapa aplikasi dibutuhkan clock dengan frekuensi yang sangat
teliti. Clock seperti ini tidak dapat dibangkitkan dengan menggunakan osilator
RC karena tingkat ketelitian osilator ini sangat rendah. Sebagai gantinya
digunakan osilator kristal. Disebut osilator kristal karena osilator ini
menggunakan kristal kwarsa sebagai komponen penentu frekuensinya. Kristal
kwarsa memiliki frekuensi resonan yang ditentukan oleh ketebalannya.
Umumnya frekuensi resonannya berbanding terbalik dengan ketebalannya.
Kelebihan dari kristal ini ialah frekuensi resonannya sangat akurat dan hanya
sedikit terpengaruh oleh suhu ataupun komponen eksternal. Oleh karena itu
kristal ini sangat banyak digunakan pada perangkat yang cepat.
2.
a. Berapa tegangan input untuk dapat memicu SCR menjadi ON
Jawab : Vin=0.75V + (7 mA )( 1 k Ω )=7.75V
b. Besarnya tegangan supply yang dapat menyebabkan OFF
Jawab : Vin=0.7 V + ( 6 mA ) ( 100 Ω ) =1.3V
3.
a. Tegangan AC pada kolektor Q1.
VB = 1.8 V
VE = 1.1 V
VCE = 4.94 V
IE = 1.1 mA
re = 22.7 ohms
Rc pada Q1 :
Rc = 3.6k Ω || 1 k Ω = 783 Ω
Penguatan pada Q1 :
Rc pada Q2 :
Rc = 3.6k Ω || 10 k Ω = 2.65 Ω
Penguatan pada Q2 :