Anda di halaman 1dari 27

Peran Strategis dan Pemanfaatan Hasil Riset Badan

Litbangkes untuk Mendukung Pengembangan


Keamanan dan Khasiat Produk Obat Bahan Alam
(Tanaman Obat Gambir)

Disampaikan dalam Seminar Ilmiah Badan POM


Tanaman Obat Gambir
Jakarta, 18 Agustus 2016

PUSLITBANG BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN


BADAN LITBANG KESEHATAN- KEMENTERIAN KESEHATAN
Outline

• Kondisi Farmasi Indonesia


• Impor Bahan Baku Obat Indonesia
• Pengembangan Obat Bahan Alam
• Peran Strategis Badan Litbangkes dalam
mendukung Kemandirian Obat Bahan Alam
• Hasil penelitian tanaman gambir oleh Badan
Litbangkes
KONDISI FARMASI DI INDONESIA
Jumlah industri farmasi
di Indonesia: 206 Perusahaan
• Pasar farmasi nasional tumbuh rata-rata
4 BUMN (Biofarma, Indofarma,
Kimia Farma, Phapros) 11,23% per tahun (CAGR) selama 2010-
24 perusahaan multinasional 2014. Pertumbuhan perusahaan domestik
178 perusahaan swasta
(11,30%) masih lebih cepat dibandingkan
nasional Indonesia MNC (11,03%). Industri farmasi nasional
mendominasi 73% pangsa pasar,
Jumlah industri OT Indonesia: • Pertumbuhan pasar farmasi pada tahun
1247 Perusahaan 2014 secara absolut turun dari tahun-tahun
129 Industri Obat Tradisional sebelumnya, walaupun secara nilai naik
1037 Industri Kecil Obat sebesar Rp. 58 triliun dari tahun
Tradisional sebelumnya sebesar Rp.55 triliun. Tahun
2015 berkisar sekitar Rp. 61.2 triliun.
• Berkontribusi lebih kurang 27% dari total
Sifat Industri Farmasi : pangsa pasar farmasi ASEAN dan
• Capital Intensive merupakan yang terbesar
• Technology Intensive • Nilai ekspor industri farmasi Indonesia
• Skilled Labor lebih kurang Rp 2 trilliun (2013), nilai
• Highly Regulated impor lebih kurang Rp 21 trilliun
didominasi oleh impor bahan baku obat
Sumber: Kemenperin dan Kemendag
PASAR FARMASI INDONESIA

Sumber: IIMS Health 2015

• Pasar farmasi nasional tumbuh rata-rata 11,23% per tahun (CAGR) selama 2010-2014.
Pertumbuhan perusahaan domestik (11,30%) masih lebih cepat dibandingkan MNC (11,03%).
• Pertumbuhan pasar farmasi pada tahun 2014 secara absolut turun dari tahun-tahun sebelumnya,
walaupun secara nilai naik sebesar Rp58 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp55 triliun.
Bahan alam, vitamin, dan antibiotik menjadi komoditas
terbesar yang diimpor industri farmasi Indonesia
Nilai Impor Bahan Baku Farmasi 2014 Total Top 5 Kontribusi Berdasarkan Area Terapi
(dalam juta USD)
Lainnya, 6%
Anti-inflamasi, 3%
Dekongestan, 4%
Antibiotik, 6%

Top 100 molekul Vitamin, 23%


yang diimpor
berkontribusi
+75% dari total
value

Bahan Natural, 55%

Sumber: Minsitry of Trade; IMS Health Analysis


Pengembangan industri bahan baku alami dan OT menjadi penting,
mengingat impor mencapai IDR 8.0 triliun
Penggunaan Bahan Baku pada Obat Jadi Nilai Impor Bahan Baku Farmasi 2014 Total
MAT Q3 2015 (dalam IDR Triliun) (dalam IDR Triliun)

8.0
6.8

Natural Chemical

Sumber: Minsitry of Trade; IMS Indonesia Total Market Audit Data


Kemandirian Bahan Baku Obat
BIOPHARMA-
IDE DASAR PENGEMBANGAN CEUTICALS
KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT
VACCINE

PERSOALAN
PENGEMBANGAN
UTAMA: BAHAN OPTIMALISASI
INDUSTRI FARMASI
BAKU OBAT POTENSI
• Kedepan, biopharmaceutical dan natural dianggap
yang paling berpotensi untuk bersaing di pasar NATURAL
farmasi dunia.
• Vaccine Indonesia dianggap yang paling maju di
Asia dan sudah mendapat pengakuan dari WHO.
• Perkembangan produksi obat berbahan chemicals CHEMICALS
saat ini bersifat stagnan dan telah menjadi
komoditas, namun perlu didorong produksi untuk
chemicals tertentu yang feasible agar diperoleh
kemampuan pengembangan produk
(BBO feasible BBO first generic BBO baru)
Potensi Pengembangan
Bahan Baku Farmasi Indonesia
Sumber kekayaan alam berupa minyak bumi, sumber
daya hayati dan keanekaragaman species di Indonesia

Potensi sumber daya manusia Indonesia

BAHAN BAKU YANG POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN :

•Bahan baku obat yang banyak digunakan di Indonesia


•Harga terjangkau dengan kualitas yang baik
•Berbasiskan SDA di Indonesia
•Memiliki Added Value besar
•Produk bioteknologi
•Excipient (bahan tambahan)
Sumber: Rencana Strategis Kemenkes 2015-2019
Peran Strategis Badan Litbangkes
dalam Pengembangan Obat Bahan Alam

Riset fisika- Skrining calon


Karakterisasi/ kimia obat API
Riset dasar
Standarisasi manufacturing
biotek BBO

*
Studi non klinik
Evaluasi hasil Uji Klinik (fase (in vitro & in vivo
Pengembangan
Scaling up
studi I, II, III) di hewan)
formula

Registrasi Evaluasi Khasiat,


Commercial
Keamanan & Persetujuan
Obat Mutu
manufacturing

Revaluation Re- Marketing


examination
* Pengembangan Obat Bahan Alam
Penelitian dan Pengembangan Obat Tradisional
Sampai Penemuan Obat Baru

Kemurnian,
kompleksitas
Fraksi bio
Compound
aktif
Fraksi

Ekstrak
Fraksinasi
Isolasi dan
Simplisia Fraksinasi sintesis
Ekstraksi dan dan
fraksinasi Skrining
ekstraksi molekular
Bahan Baku
Tanaman Pengolahan pasca panen
SINERGI KERJASAMA
Konsorsium Penelitian

Hubungan yang erat, terbuka dan


intensif
Teknologi inovatif
Academia

1. Fasilitasi teknis dan


pendanaan
Government
Implementasi teknologi 2. Koordinasi dan
Industry
produksi Penguatan Jejaring
Public/ 3. Review Regulasi
Community 4. Pemberdayaan
Masyarakat

Sistem Inovasi
Topik dan Output prioritas penelitian
Puslitbang Biomedis dan TDK 2015-2020
Obat dan
Obat
Tradisional

Produk
Vaksin
Biosimilar

Produk Formula
Diagnostik Makanan
Hasil Penelitian Tanaman Gambir oleh
Badan Litbangkes
Overview Tanaman Gambir di Indonesia
• Ekspor gambir Indonesia Study Articles
12.843 ton Antioxidant 709
• Nilai Ekspor Antimicroba 429
USD 28.432.000 Antiinflammatory 329
• Negara tujuan ekspor: Antidiabetic 259
India,Pakistan, Nepal, Analgetic 105
Singapura, Bangladesh,
Jepang, Malaysia, Italia, USA, Antiplaque 81
Thailand, dan Uni Emirat Arab Hepatoprotective 66

Data BPS 2014 Sumber: Google Scholar


Karakterisasi Ekstrak
Karakterisasi 1 2 3 FHI
Bentuk Padat Padat Padat Padat
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan Coklat Tua Kuning kecoklatan
Kadar Air 2,91 ± 0,05 % 4,68 ± 0,09 % 8,94 ± 0,09 % < 14 %
Kadar Abu Total 0,31 ± 0,05 % 0,41 ± 0,06 % 0,72 ± 0,14% < 0,5 %
Kadar Abu Tidak Larut Asam 0,06 ± 0,004% 0,09 ± 0,008 % 0,18 ± 0,06 % < 0,1 %

100,00%
88,32%
90,00%
79,73%
80,00%
70,00%
Kadar Katekin

60,00% 57,04%

50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
1 2 3
Ekstrak Gambir
Isnawati, Yunarto, Addiena, Aini, Alegantina, 2010
Uji Keamanan-Toksisitas Akut dan Sub Kronis

Uji toksisitas akut


LD50 24 Jam > 5000 mg/kg BB (praktis tidak toksik)
Winarno, Widowati, 2009

Uji toksisitas subkronis pada ekstrak dan fraksi bioaktif


tanaman gambir sedang dilakukan
Uji Keamanan- Uji Mutagenik (1)
TES AMES Salmonella typhimurium TA98
TA 98 -S9 GAMBIR

50
40
Revertants

30
20
10
0
1
0 3.91 7.813 16.625 31.25 62.5 125
mg/ml TA 98 +S9 GAMBIR

50
40
• Fold increase under

Revertants
30
20
baseline (< 2) 10
0
non mutagenik 0 3,91 7,813 16,625 31,25
mg/ml
62,5 125

Sulistyaningrum, Rustanti, Alegantina, 2012


Uji Keamanan- Uji Mutagenik (2)
TES AMES Salmonella typhimurium TA100
TA 100 -S9 Gambir

50
40
Revertants

30
20
10
0
10 3.91 7.813 16.625 31.25 62.5 125
mg/ml TA 100 +S9 Gambir

50

• Fold increase under 40

Revertants
30

baseline (< 2) 20
10

non mutagenik 0
0 3,91 7,813 16,625 31,25 62,5 125
mg/ml

Sulistyaningrum, Rustanti, Alegantina, 2012


Molecular Modelling potensi katekin dan derivatnya (1)

1. Katekin
2. Katekin galat
3. Epikatekin galat HMG-CoA Reductase
4. Gallokatekin
5. Gallokatekin galat
6. Epigallokatekin gallat

Efek hipolipidemik
[Kekuatan ikatan (afinitas) dan interaksi senyawa uji-protein]
Kurniatri, Adelina, Isnawati, Setyorini, Sulistyowati, 2014
Molecular Modelling potensi katekin dan derivatnya (2)

Senyawa Energi Ikatan


Simvastatin -6,4974
Atorvastatin -8,543
Catechin -10,5738
Epicatechin gallate -10,6395
Gallocatechin gallate -10,4765
Epigallocatechin gallate -10,598

Semakin kecil energi ikatan - potensi efek hipolipidemik semakin besar


Kurniatri, Adelina, Isnawati, Setyorini, Sulistyowati, 2014
Pengembangan Metode Analisa Kadar Katekin dalam
Ekstrak dan Fraksi dengan KCKT
KCKT : Waters
Kolom : Sunfire C18 4.6 × 150 mm
Detektor : Photodiode array (PDA)
Fase gerak : gradien A ( Asetonitril 5 % + 0,03% Asam Triflouroasetat)
B ( Asetonitril 100% + 0,03 Asam Triflouroasetat)
Kondisi gradien 0-4 menit (100% A) 4-20 menit (71,5 A; 28,5 B) dan
20-30 menit (100% B)

Laju Alir : 0,45 mL/menit


Volume Injeksi : 10 µL
Panjang gelombang : 280 nm

Yunarto, Kurniatri, Aini Isnawati, Setyorini, Sulistyaningrum 2014


Penetapan Kadar Katekin dan Uji Antioksidan dalam
Ekstrak dan Fraksi Tanaman Gambir

Senyawa Uji IC50 (ppm)

Ekstrak Gambir 28,72

Fraksi Etil Asetat 11,56

Fraksi Metanol 22,85

Fraksi Air 31,44

Uji Antioksidan pada


Penetapan Kadar Katekin dalam
Ekstrak dan Fraksi Tanaman Gambir
Ekstrak dan Fraksi Tanaman Gambir

Yunarto, Aini 2014


UJI KHASIAT ANTIHIPERLIPIDEMIA
Kolesterol Total Trigliserida

LDL HDL

Yunarto, Elya, Konadi, 2014


UJI PENGHAMBATAN ATEROSKLEROSIS
Pembentukan Sel Busa Perbesaran 400x

Keterangan
a : Normal
b : Kontrol Negatif
c : Kontrol Positif
d : Dosis I
e : Dosis II
f : Dosis III
TI : tunika intima
TM: tunika media
TA: tunika adventia
L : lumen

Yunarto, Aini, 2015


Penelitian Tanaman Gambir yang sedang Berjalan

• Uji Toksisitas Subkronis Fraksi Bioaktif


• Ativitas analgetik-antiinflamasi pada fraksi
bioaktif
• Optimasi fraksinasi skala pilot
• Fomulasi Sediaan dan Uji Stabilitas
• Uji Klinik Fraksi Biokatif Ekstrak Daun Gambir
sebagai obat dislipidemia

Anda mungkin juga menyukai