Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NADYA FITRI AFFIFA

KELAS : FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM C

NIM : D95219073

Pengantar Filsafat Pendidikan Islam

A. Data buku :

1. Judul : Pengantar Filsafat Pendidikan Islam

2. Penulis : Drs. Ahmad D. Marimba

3. Penerbit : PT Al ma'arif, Bandung

4. Tahun Terbit & Cetakan : 1962 / pertama

B. Isi review buku :


Buku ini berisi gambaran umum tentang filsafat pendidikan lslam, karena buku ini hanya
sebagai pengantar dari ilmu filsafat pendidikan lslam. Sehingga penulis hanya menguraikan
hal-hal dasar tentang filsafat pendidikan lslam dan tidak menguraikannya dengan panjang
lebar dan mendalam. Bab petama buku ini, penulis mengenalkan pembaca tentang tentang
pengertian filsafat pendidikan secara umum sampai penulis menjelaskan bahwa definisi
filsafat pendidikan adalah suatu pemikiran secara mendalam dan sistematis tentang masalah
pendidikan.
Lalu pada bab selanjutnya penulis juga menguraikan tentang aspek – aspek pendidikan
yaitu pendidik dan terdidik adalah pihak yang “lebih” (pendidik) dan pihak yang dianggap
“kurang” (si terdidik). Dapat dikatakan bahwa seseorang selama hidupnya selalu mempunyai
kedudukan sebagai si terdidik karena mereka memiliki peranan yang juga penting seperti
halnya pendidik, si terdidik memiliki apa yang akan ia kembangkan, ia akan mengolah apa
yang diajarkan kepadanya dan semakin lama peranan ini akan menjadi semakin besar dan
pada masa dewasa seluruh pertanggungan djawab (titik berat peranan) terletak dibahu si
terdidik sendiri. Demikian pula, pendidik bertugas untuk membimbing, mengenalkan
kebutuhan dan keasanggupan si terdidik, menciptakan situasi belajar, dan berpengetahuan.
Lebih luas lagi dasar pendidikan Islam didasarkan kepada hukum Islam (Al-Quran dan
Hadis) dan juga filsafat yang mana nanti disusun suatu teori pendidikan yang selanjutnya
menuntun usaha pendidikan Islam tersebut dapat dipertanggung djawabkan. Dalam
pendidikan terdapat tujuan sementara dan akhir yang masing – masing tujuan memiliki
fungsinya sendiri. Dalam pendidikan Islam kedewasaan rohaniah merupakan suatu tujuan
sementara untuk mencapai terbentuknya kepribadian Muslim, kedewasaan rohaniah
diperlukan. Sehingga dapat diketahui bahwa tujuan akhir dari pendidikan islam adalah
tercapainya kepribadian Muslim pada seorang terdidik. Dalam pendidikan diperlukan
berbaggai macam alat agar tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri, namun perlu
diperhatikan bahwaa penyesuaian alat –alat pendidikan dengan keadaan mereka adalah
sangat penting, agar tiap orang, tiap golongan dapat memperoleh hasil pendidikan itu sebaik-
baiknya. Selain itu, ada pula badan pendidikan yang berasal dari dalam rumah, sekolah dan
masyarakat yang mana semua badan pendidikan ini mempunyai peraturan tersendiri yang
menyangkut cara-cara dan susunan organisasi, azas, tujuan dan sebagainya.
Pada bab 3 penulis menguraikan tentang proses pembentukan kepribadian muslim yang
berlangsung dalam 3 taraf, yang pertama adalah taraf pembiasaaan; tujuannya agar si terdidik
untuk memiliki kecakapan – kecakapan perbuatan dan ucapan secara tepat. Taraf kedua
adalah pembentukan pengertian, skap, dan minat; tujuannya membentuk cara berfikir dan
sikap yang tepat serta minat yang kuat, memberi ilmu pengetahuan dan nilai kemasyarakatan,
kesusilaan dan keagamaan, menuntun si terdidik kearah pelaksanaan nilai itu dalam
kehidupannya. Taraf yang terakhir adalah pembentukan kerohanian yang luhur agar tercapai
kepribadian muslim yang sempurna.
Terakhir, pada bab 4 buku ini menguraikan tentang kemungkinan – kemungkinan yang
terjadi dalam filsafat pendidikan ialah kemerdekaan berfikir, hubungan antar manusia,
hubungan manusia dengan ilmu pengetahuan serta hasilnya (kebudayaan), hubungan manusia
dengan agama, dan yang paling utama ialah hubungan antara manusia dengan Tuhan, sebagai
penyelesaian terakhir dari tujuan pendidikan lslam itu.
C. Kelebihan isi buku
Kelebihan dari isi buku yang berjudul “Pengantar Filsafat Pendidikan Islam” ini adalah
materi yang disajikan diuraikan secara umum hingga mendetail. Penulis tidak langsung
menyajikan materi secara langsung melainkan mengajak pembaca untuk mengetahui akar
atau awal mula dari setiap bab yang disajikan. Sehingga, pembaca dapat memahami dan
mengetahui rincian materi secara keseluruhan.

D. Kekurangan isi buku


Kekurangan dari isi buku ini adalah, penulis sering kali tidak runtut dalam menjelaskan satu
materi yang masih saling berkaitan erat. Sehingga, pembaca harus membolak – balik
halaman buku yang mana letaknya berjauhan. Di lihat lebih lanjut, buku ini menggiring
pembaca secara perlahan dalam memahami isi buku ini, namun karena hal tersebut sering
kali penulis tidak tuntas dalam menguraikan sub setiap bab seperti halnya pada sub bab
tentang pandangan pendidik, pada sub bab ini penulis menjelaskan tentang pandangan
pendidk terhadap si terdidik dan konsekuensinya, namun penulis tidak menguaraikan solusi
atau jalan tengah dari dua pandangan yang berbeda tersebut. Penulis juga sering kali
menyampaikan inti dari materi bab sebelumnya disampaikan di bab selanjutnya. Selain itu,
sub bab pada setiap babnya dirasa kurang relevan atau terlalu luas sehingga seharusnya
penulis tidak membahas hal tersebut pada bab tertera. Salah satunya terdapat pada bab 3
mengenai proses pembentukan kepribadian, penulis tidak hanya menguraikan proses
pembetukan kepribadian tetapi ia juga menguraikan hubungan taraf pembentukan dengan
usia, stabilitas kepribadian, dan pembentukan usia dan kestabilan.

E. Kesimpulan
Buku pengantar filsafat pendidikan islam ini merupakan buku lama yang diterbitkan pertama
kali pada tahun 1962 di bandung dan sudah dicetak ulang sampai cetakan ke-sepuluh. Hal ini
dikarenakan isi dari buku ini memang bagus dan sesuai dengan judul yang diberikan
sehingga cocok untuk dibaca para pemula yang ingin belajar tentang filsafat pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai