Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NADYA FITRI AFFIFA

NIM : D95219073

KELAS : A/FILSAFAT PENDIDIKAN

RANGKUMAN MATERI

“KEDUDUKAN MANUSIA DI ATAS BUMI”

Beberapa ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang penciptaan manusia secara global.
Dalam al-Qur’an manusia berulangkali diangkat derajatnya, berulangkali pula direndahkan.
Mereka dinobatkan jauh mengungguli alam surga, bumi, dan bahkan para malaikat; tetapi pada
saat yang sama, mereka bisa tak lebih berarti dibandingkan dengan binatang sekalipun. Manusia
dihargai sebagai makhluk yang mampu menaklukkan alam, namun bisa juga menjadi “yang
paling rendah dari segala yang rendah”. Oleh karena itu, makhluk manusia dituntut untuk
menyadari posisinya sehingga dapat menyikapinya dengan tepat yang kaitannya dengan nasib.
Manusia setidaknya harus menyadari tiga posisi penting: 1. Sebagai manifestasi Tuhan, 2.
Sebagai khalifah fil ardl, 3. Sebagai hamba Allah.

1. Manusia sebagai Manifestasi Tuhan


Teori emanasi ini pada tataran filsafat Islam telah dikembangkan oleh al-Farabi dan Ibn
Sina yang erat kaitannya dengan manusia sebagai manifestasi Tuhan. Manusia sebagai
manifestasi Tuhan dijelaskan dengan pemikiran mandasar bahwa Tuhan adalah penyebab
pertama (multiplicity) itu muncul dari Yang Satu.
Dalam teori emanasi al-Farabi maupun dalam teori emanasi Ibn Sina dijelaskan bahwa
menifestasi Tuhan yang ditemukan dari jumlahnya banyak digambarkan oleh sebuah
hirarkhi. Hirarkhi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
The Emanation and Ibn Sina
The Necessary Being

The First Intellect (al-‘aql al-Awwal) = Supreme Archangel or Cherub

Second Intellect Soul/Angel of First Heaven Body of First Heaven


(Outermost Sphere)
Third Intellect Soul/Angel of Secound Heaven Body of Second Heaven
(Fixed Stars or Zodiac Sign)
Fourth Intellect Soul/Angel of Third Heaven Body of Third Heaven
(Saturn)
Fifth Intellect Soul/Angel of Fourth Heaven Body of Fourth Heaven
(Jupiter)

Sixth Intellect Soul/Angel of Fifth Heaven Body of Fifth Heaven


(Mars)

Seventh Intellect Soul/Angel of Sixth Heaven Body of Sixth Heaven


(Sun)

Eighth Intellect Soul/Angel of Seventh Heaven Body of Seventh Heaven


(Venus)

Ninth Intellect Soul/Angel of Eighth Heaven Body of Ninth Heaven


(Moon)

Tenth Intellect Soul/Angel of Ninth Heaven

World of Generation and Corruption

Proses emanasi yang sekilas dapat dilihat dari skema di atas terjadi sebagai berikut: The
Necessary Being atau Wajibul Wujud menghasilkan al-‘Aql al-Awwal (First Intellect) atau
disebut al-Ma’lul al-Awwal (First Caused). First Intellect menempati posisi Wajh al-Quds
(Supreme Archangel). Proses berikutnya, First Intellect melakukan perenungan yang
akhirnya menghasilkan the Second Intellect (al-‘Aql al-Tsani). Dari al-‘Aql al-Tsani inilah
terjadi yang dalam term bahasa Inggris disebut multiplicity (yang banyak). Proses
selanjutnya, di saat al-‘Aql al-Tsani sadar bahwa Tuhan itu wajib ada maka al-‘Aql al-Tsani
menghasilkan jiwa atau malaikat dari pada al-Jannah al-Awwal (the Soul or Angel of the
First Heaven). Pada saat al-‘Aql al-Tsani sadar bahwa keberadaan dirinya hanya bersifat
mungkin maka kemudian al-‘Aql al-Tsani menghasilkan jasad dari pada the Soul or Angel of
the First Heaven. Proses ini berlanjut dengan cara yang sama sampai pada al-‘Aql al-Ashir
menghasilkan alam semesta yang disebut dengan the world of generation and corruption
merupakan realitas dari pada manifestasi Tuhan dimana manusia berada pada level ini.
Keyakinan serupa merupakan interpretasi kedua tokoh tersebut tentang Nur yang
tercantum dalam surat an-Nur ayat 36. Manusia yang eksistensinya tergantung pada
eksistensi Tuhan memiliki kemampuan untuk memahami lainnya serta mampu mencapai
ataupun mengerti kebaikan dan kebenaran.

2. Manusia sebagai Khalifah fi al-‘Ardl


Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
dhalim dan bodoh. (QS:33;72). Ayat ini telah memaparkan salah satu watak manusia yang
begitu mulia menerima amanah, dimana dengan amanah tersebut manusia adalah makhluk
yang tepat untuk menjadi khalifah fil-‘Ardl. Posisi ini membuat manusia memiliki tanggung
jawab. Diantaranya tanggung jawab akan kesejahteraan alam semesta, menurut Fazlur
Rahman dalam bukunya Themesof the Qur’an menerangkan bahwa Q.S Al-Hajj ayat 46
bermakna bahwa ada tiga jenis ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia yaitu Ilmu
pengetahuan tentang alam, Ilmu pengetahuan tentang sejarah dan geografi, Ilmu pengetahuan
tentang manusia itu sendiri, sehingga dengan bekal ilmu pengetahuan tersebut manusia
mampu menciptakan kebaikan ataupun kesejahteraan di alam semesta. Berbeda dengan
makhluk lain yang memang tidak berkemampuan. Yang kedua adalah tanggung jawab
menjaga keharmonisan kehidupan manusia dengan mengakkan keadilann disetiap bidang
kehidupan manusia. Yang terakhir adalah tanggung jawab dalam menentukan masa depan,
manusia memiliki kemampuan insani yang istemewa, yaitu daya nalar yang mampu
memberikan jalan pada pembentukan masa depan yang mereka inginkan. Dengan dasar
pengetahuan tentang diri, pengetahuan tentang kehidupan di sekeliling mereka, berdasarkan
daya nalar, serta Iman, manusia dapat menentukan masa depannya.

3. Manusia sebagai Hamba Allah


Manusia secara fitri memiliki keyakinan dan selalu ingat kepada Tuhan, dimana fitrah ini
merupakan salah satu kepribadian manusia. Keterkaitannya dengan fitrah serupa, manusia
tertata dalam ciptaannya untuk menjadi insan beragama: “Tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia kecuali agar supaya mereka menyembah kepada-ku (QS:51;56).” Itulah Dia Allah,
Tuhanmu tiada Tuhan kecuali Dia, pencipta segala sesuatu, oleh sebab itu sembahlah Dia
(QS:5;103).
Berdasarkan firman Allah dalam ayat- ayat diatas, arti menyembah tidak terbatas pada
prilaku ritual, seperti sholat dan puasa. Menyembah dalam arti yang lebih luas mencakup
pengembangan sifat-sifat Tuhan yang dapat dipahami dari al-Asma al-Husna. Pengertian ini
merupakan refleksi dari posisi manusia sebagai manifestasi Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai