Manusia sebagai manifestasi Tuhan yang dimaksud yaitu Tuhan merupakan penyebab pertama manusia itu muncul. Dalam hirarki dalam teori emanasi al-Faribi, Tuhan berada pada kedudukan teratas dan Tuhan itu wajib ada. Tuhan juga menghasilkan jiwa dan jasad. Lalu berlanjut sampai menghasilkan alam semesta yang merupakan manifestasi Tuhan. Keberadaan manusia tergantung dengan keberadaan Tuhan, disini manusia mengerti dan memahami kebenaran dan kebaikan. 2. Manusia sebagai khalifah fi al-‘Ardl Manusia menjadi makhluk pilihan maupun khalifah fi al-‘Ardl berdasarkan hitungan yang tepat. Disini manusia akan merasakan dihargai dan juga menghargai dirinya sendiri jika manusia dapat bersyukur atas kemuliaan dan kerendahan hatinya karena manusia sebagai khalifah fi al-‘Ardl disertai dengan segala kelebihannya. Manusia harus bisa bertanggung jawab atas konsekuensi hidupnya sendiri. Tanggung jawab tersebut yaitu: a. Tanggung jawab kesejahteraan alam semesta Disini manusia harus bisa menjaga alam semesta atau lingkungannya dengan cara yang baik karena manusia memiliki moral dan moral tersebut yang membuat manusia memiliki kebaikan dalam menjaga alam semesta. b. Tanggung jawab atas keharmonisan kehidupan manusia Disini manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia butuh bantuan oranglain. Maka dari itu manusia membutuhkan sebuah interaksi yang baik agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat agar kehidupan tersebut damai dan rukun tanpa perselisihan dan permusuhan. c. Tanggung jawab untuk menentukan masa depan Disini manusia memiliki sesuatu yang istimewa yaitu akal pikiran. Akal pikiran inilah yang membuat manusia dapat mengembangkan dirinya karena manusia memiliki kemampuan berpikir dan juga pengetahuan yang digunakan untuk membentuk masa depan yang layak yang bermanfaat untuk hidupnya. 3. Manusia sebagai hamba Allah Disini manusia diciptakan oleh Tuhan, sehingga manusia harus selalu ingat dengan Tuhan karena manusia diciptakan untuk menjadi insan yang beragama. Sebagai umat yang beragama, manusia harus selalu beribadah agar selalu ada pada jalan yang benar. Karena ibadah merupakan pengembangan potensi pada diri manusia untuk mengurus dengan betul amanah yang disanggupi oleh manusia.