Laporan
2. Penggilingan Padi
Prinsip utama dari penggilingan padi terdiri dari dua mekanisme yaitu
penggerusan (abrasif) dan penggesekan (friksi). Penggerusan bertujuan untuk
memisahkan butir gabah, sedangkan penggesekan bertujuan untuk mengupas
kulit sekam (Thahir 2010).
Penggilingan Jagung
Gambar 2 Flowchart proses penggilingan Jagung (Susilawati et al. 2018)
Prinsip utama dari penggilingan Jagung ialah memisahkan kulit ari dan lembaga
dari endosperm, yang akan dilanjutkan untuk dijadikan tepung. Proses
memisahkan kulit ari dan lembaga dari endosperm ialah proses degerming
dengan alat abrasive polisher atau pin disc mill. Pada biji jagung yang telah lepas
dari kulit ari dan lembaga akan dilanjutkan dengan proses tempering/perendaman
dengan air. Proses pembuatan utama tepung jagung dilakukan pada proses
penggilingan dengan pin disc mill untuk menghasilkan tepung lalu diayak.
Penggilingan Sorgum
Prinsip utama dari penggilingan Sorghum ialah memisahkan kulit ari dan
lembaga dari endosperm, yang akan dilanjutkan untuk dijadikan tepung dan
prosesnya tidak jauh berbeda dengan penggilingan tepung jagung, hanya saja
pada sorghum proses degerming lebih baik menggunakan abrasive polisher
dikarenakan kulit sorghum yang lebih keras. Proses memisahkan kulit ari dan
lembaga dari endosperm ialah proses degerming dengan alat abrasive polisher.
Pada biji sorghum yang telah lepas dari kulit ari dan lembaga akan dilanjutkan
dengan proses tempering/perendaman dengan air. Proses pembuatan utama
tepung jagung dilakukan pada proses penggilingan dengan pin disc mill untuk
menghasilkan tepung lalu diayak.
B. Tepung sorghum
Syarat mutu tepung sorgum menurut codex yang tertuang dalam CXS
173-1989 terdiri dari mutu kualitatif dan kuantitatif. Mutu kualitatif harus
aman dan layak untuk dikonsumsi manusia dengan rasa dan bau yang
normal, terbebas dari benda asing, parasit, mikroorganisme, serangga
maupun pengotor. Mutu kuantitatif yaitu kadar air , tanin, dan cemaran
logam berat. Kadar air yang dipersyaratkan sebesar 15%, kadar tanin
maksimum 0,3%, dan terbebas dari logam berat.
C. Tepung jagung
Daftar Pustaka
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI 01-3727-1995. Tepung Jagung. Jakarta
(ID): Badan Standardisasi Nasional.
[BSN] Standar Nasional Indonesia. 2009. SNI 01-3549-2009 Tentang Syarat Mutu
Tepung Beras. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1987. SNI 0224:1987 Gabah Standar Mutu.
Jakarta: BSN.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI 3920:1995 Jagung. Jakarta: BSN.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. SNI 7385:2009 Batas Kandungan
Mikotoksin dalam Pangan. Jakarta: BSN.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2012. SNI 3157:2012 Sorghum. Jakarta: BSN.
[CODEX] Codex Alimentarius. 2019. CXS 173-1989 Standard for Sorghum Flour.
Rome (IT) : Codex Alimentarius.
Murtini, E. S., Subagio, A., Yuwono, S. S., Wardhana, I. S., & Fathoni, S. 2018.
Karakterisasi Potensi dan Komponen Pembatas pada Biji Sorghum Lokal Varietas
Coklat sebagai Tanaman Pangan. Agritech, 38(1), 112-118.
Susilawati BS, Husain S, Ratnawaty F. 2018. Pengaruh modifikasi tepung jagung
pragelatinisasi terhadap kualitas cookies. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 4
(1): 27-48.
Thahir R. 2010. Revitalisasi penggilingan padi melalui inovasi penyosohan mendukung
swasembada beras dan persaingan global. Jurnal Pengembangan Inovasi
Pertanian. 3(3): 171-183.
LAMPIRAN