Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode kimia analisis kualitatif yang didasarkan
pada prinsip titrasi asam-basa. Fungsi dari asidi-alkalietri adalah untuk menentukan kadar asam-
basa secara analisa volumetri dalam suatu larutan. Asidimetri dan alakalimetri merupakan reaksi
netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang
berasal dari basa guna menghasilkan air dengan sifat netral. Asidimetri merupakan penetapan
kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan baku asam.
Sedangkan alkalimetri merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa dengan sifat asam
menggunakan baku basa. Pada praktikum ini digunakan titrasi asidimetri dengan HCl sebagai
titran dan NaOH sebagai sampel. Untuk menetapkan titik akhir titrasi pada proses netralisasi
diperlukan indikator. Indikator yang digunakan adalah indikator jingga metil yang berwarna
kuning dalam suasana basa dan berwarna jingga dalam suasana asam.
Praktikum ini diawali dengan membuat titran asam klorida 0,1 N dengan cara
mengencerkan HCl hingga didapatkan konsentrasi 0,1 N lalu dilanjutkan dengan pembakuan
asam klorida O,1 N dan penetapan kadar. Pada pembakuan asam klorida 0,1 N, dilakukan
penimbangan Na2CO3 sebanyak 50 g terlebih dahulu dilanjutkan dengan penambahan aquabidest
untuk membuat sampel NaOH. Penambahan Indikator pada larutan yang dititrasi harus sesedikit
mungkin agar indikator tidak mempengaruhi pH larutan. Selanjutnya, titrasi sampel dengan
larutan asam klorida 0,1 N hingga warna kuning pada sampel berubah menjadi merah jingga.
Setelah terjadi perubahan warna, diketahui bahwa jumlah titran yang digunakan untuk titrasi
adalah sebanyak 8,1 ml. Reaksi yang terjadi adalah :
Na2CO3 + 2 HCl → 2NaCl + CO2 + H2O
Selanjutnya dilakukan penetapan kadar dengan cara memipet 10 ml sampel ke dalam
erlenmeyer dan ditambahkan indikator fenoftalein sebanyak 2-3 tetes lalu dititrasi dengan HCl
01N hingga terjadi perubahan warna dari merah muda menjadi tidak berwarna. Diketahui bahwa
jumlah volume titran yang digunakan untuk penetapan kadar adalah sebanyak 4,75 ml dengan
reaksi sebagai berikut.
NaOH + HCl → NaCl + H2O

Saat pembakuan larutan baku dan penetapan kadar masing-masing dibuat 3 replikasi.
Pada saat pembakuan larutan baku didapatkan konsentrasi 1 sebesar 0,099 N, konsentrasi 2
sebesar 0,10 N, konsentrasi 3 sebesar 0,099 N, dan rata-rata sebesar 0,1 N. Pada penetapan kadar,
konsentrasi pada replikasi 1 sebesar 0,08755 N, replikasi 2 sebesar 0,08685 N, replikasi 3 sebesar
0,08725 N, dan rata-rata 0,3%

Dapus

Chang, Raymond. 2004. Kimia dasar jilid 1. Jakarta: Erlangga

Charles, W. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai