Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah “Pengambilan keputusan dan kepemimpinan yang etis” ini. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis. Untuk itu
kami selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Etika Bisnis yang telah
memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan kami
yang penyusun makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali
kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu kami mohon untuk memakluminya. Kami
mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya, terutama kelompok kami selaku penyusun.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengambilan Keputusan Secara Etis...............................................................................6
B. Peran Kepemimpinan Dalam Perusahaan.......................................................................7
C. Gaya Kepemimpinan Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Yang Etis....................9
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan...........................................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................................................14
3
BAB I PENDAHULUAN
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengambilan keputusan etis ?
2. Bagaimana peran kepemimpinan dalam perusahaan ?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif?
C. Tujuan
1. Memahami tentang pengambilan keputusan yang etis
2. Memahami peran kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan
3. Memahami berbagai macam gaya kepemimpinan
5
BAB II PEMBAHASAN
6
B. Peran Kepemimpinan Dalam Perusahaan
1. Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap
hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu
membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi
seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil
bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai
pertimbangan dalam prosesnya. Pemimpin harus dapat mengambil keputusan dalam berbagai
situasi, dengan memilih yang terbaik di antara sejumlah keputusan alternatif alternatif yang
dihadapinya.
2. Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Tim
Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan pengarahan dan pengaruh
pada kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekelompok anggotanya. Mereka yakin bahwa
tim tidak akan sukses tanpa mengkombinasikan kontribusi setiap anggotanya untuk mencapai
tujuan akhir yang sama.
Adapun peranan pemimpin dalam tim adalah sebagai berikut:
a. Proaktif dalam sebagian hubungan
b. Memberikan dukungan timbal balik
c. Membuat orang terlibat dan terikat
d. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi
e. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja
f. Mengakui prestasi anggota tim
g. Berusaha mempertahankan komitmen
7
memudahkan proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Visi akan membantu pemimpin
dan timnya dalam menghadapi tantangan perusahaan.
8
6. Peranan Kepemimpin dalam Mengendalikan Konflik
Konflik dapat diibaratkan seperti api yang dapat membakar dan menjalar kemana-mana
dan memusnahkan jika tidak ditangani secara baik. Proses pengendalian konflik itu bermula dari
persepsi tentang konflik itu sendiri, apa komponennya dan bersumber dari mana, kemudian
menuju ke tahap realisasi, penghindaran, intervensi, pemilihan strategi, implementasi dan
evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh konflik.
Untuk dapat mengatasi konflik-konflik yang ada pemimpin dapat memberikan
kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya tentang
kondisi-kondisi penting yang diinginkan, yang menurut persepsi masing-masing harus dipenuhi
dengan pemanfaatan berbagai sumber daya dan dana yang tersedia
Pendekatan berikut ini dapat digunakan sebagai kontribusi peran kepemimpinan dalam
mengendalikan/ menyelesaikan konflik :
Sanggup menyampaikan pokok masalah penyebab timbulnya konflik. Konflik tidak dapat
diselesaikan jika permasalahan pokoknya terisolasi. Konflik sangat tergantung pada konteks
dan setiap pihak yang terkait seharusnya memahami konteks tersebut. Permasalahan menjadi
jelas tidak berdasarkan asumsi, melainkan jika disampaikan dalam pernyataan pasti.
Bersedia melatih diri untuk mendengarkan dan mempelajari perbedaan. Pada umumnya
kemauan mendengarkan sesuatu dibarengi dengan keinginan untuk memberi tanggapan.
Seharusnya kedua belah pihak berusaha untuk benar- benar saling mendengarkan
Sanggup mengajukan usul atau nasehat. Ajukan usul baru yang disadari oleh tujuan kedua
belah pihak dan dapat mengakomodasikan keduanya. Tawarkan juga kesediaan untuk selalu
dapat membantu perwujudan rencana- rencana tersebut
Meminimalisasi ketidakcocokan. Cari jalan tengah diantara kedua belah pihak yang sering
berbeda pandangan dan pendapat. Fokslah pada persamaan dengan memppertimbangkan
perbedaan yang sifatnya tidak mendasar.
9
pendapat Ralp Shurier Davis, bahwa “ organisasi adalah suatu kelompok orang – orang yang
sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah kepemimpinan “. Demikian juga dalam usaha
menumbuhkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan seperti yang disampaikan Prof.
Dr. Sondang. P. Siagian: “Seseorang pemimpin yang baik adalah orang yang tidak melaksanakan
sendiri tindakan – tindakan yang bersifat operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan
kebijaksanaan dengan menggunakan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah
diambil sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan”
Salah satu tugas penting seorang pemimpin adalah untuk menentukan yang terbaik bagi
organisasi dan para anggotanya. Namun dalam mengambil keputusan terkadang pemimpin
menghadapi dilemma . adakalanya pemimpin ternyata mengambil keputusan yang salah dan
merugikan organisasi. Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan
lazimnya menjadi tolok ukur kopetensi dan kredibilitas yang dimilikinya.
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali.
Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang
tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil
keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang
tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan
kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-
hati dan bijaksana.
1. Gaya Kepemimpinan
Menurut Miftah Thoha dalam bukunya "Kepemimpinan Dalam Manajemen" menjelaskan bahwa
gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
Menurut Hasibuan dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia" menyatakan gaya
kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya, agar mereka mau
bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya kepemimpinan
merupakan strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan para
bawahannya guna menyatukan tujuan organisasi dengan karyawan demi mencapai tujuan
bersama.
10
2. Perilaku Gaya Dasar Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan
a. Instruksi
Gaya ini dicirikan dengan komunikasi satu arah. Inisiatif pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan semata-mata dilakukan pemimpin. Pemecahan masalah dan keputusan diumumkan
dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Ciri-ciri instruksi :
a. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi
tanggungjawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk
melaksankannya,
b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan tugas.
c. Konsultatif pemimpin melakukan pengawasan kerja yang ketat.
d. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
e. Hubungan dengan bawahan rendah tidak memberikan motivasi kepada bawahannya untuk
dapat mengembangkan dirinya secara optimal, karena pemimpin kurang percaya terhadap
kemampuan bawahannya.
Aplikasi perilaku gaya kepemimpinan instruksi ialah pada kepemimpinan militer karena dalam
kepemimpinan milier terdapat sistem rimba, dimana seorang komandan mempunyai wewenang
untuk memberikan perintah pada bawahan dan memberikan hukuman pada bawahan apabila
printah tidak dilakukan. Begitupun bawahan tidak bisa menyalurkan aspirasi atau pendapat
kepada atasan.
b. Konsultasi
Gaya ini pemimpin masih banyak memberi pengarahan dan hampir membuat semua keputusan,
tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan banyak komunikasi dua arah dan perilaku mendukung
dengan berusaha mendengar perasaan bawahan tentang keputusan yang dibuat, serta ide dan
saran mereka. Meskipun dukungan ditingkatkan, pengendalian atas pengambilan keputusan tetap
pada pemimpin.
Ciri-ciri Konsultasi :
a. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah
mendengarkan keluhan dari bawahan.
11
b. Pemimpin menetukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum
setelah melalui proses disfusi dan konsultasi dengan para bawahan.
c. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi
kepada bawahan.
d. Hubungan dengan bawahan baik.
Aplikasi perilaku gaya kepemimpinan konsultasi yaitu ketika di sebuah perusahaan terdapat
karyawan baru. Karyawan tersebut telah diberi tugas dan pengarahan, tetapi karyawan baru
tersebut memiliki pendapat yang berbeda dan dia menyampaikan pendapatnya kepada pimpinan.
Pemimpin tersebut mendengarkan pendapat dari si karyawan baru, namun dalam mengambil
keputusan, pemimpin tidak dapat langsung menerima pendapat tersebut karena ia harus
mempertimbangkan apakah pendapat karyawan baru itu pro atau kontra dengan aturan/kebijakan
yang telah diterapkan pada perusahaan tersebut.
c. Partisipasi
Gaya ini menjadikan posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang
secara bergantian. Pemimpin dan pengikut saling bertukar ide dalam pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan. Komunikasi dua arah ditingkatkan dan peranan pemimpin adalah secara
aktif mendengarkan. Tanggung jawab pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebagian
besar berada pada pihak pengikut.
Ciri-ciri partisipasi :
a. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah atau kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya
saran dan pendapat dari bawahan.
b. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan.
c. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan
dan saling mempercayai.
d. Motivasi yang diberikan kepada bawahan tidak hanya didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan ekonomis, melainkan juga didasarkan atas pentingnya peranan bawahan dalam
melaksanakan tugas-tugas organisasi.
Aplikasi perilaku gaya kepemimpinan partisipasi, yaitu di perusahaan OJK, karyawan bersama
dengan pimpinan perusahaan melakukan rapat guna melakukan evaluasi terhadap budaya kerja
yang ada di perusahaan. Pimpinan memberi kesempatan bagi karyawan untuk memberikan
12
pendapat mengenai bagaimana budaya kerja yang efektif, karena pimpinan setuju dengan
pendapat karyawan tersebut, maka pemimpin menyetujui dan menetapkan serta melakukan
evaluasi terhadap budaya kerja yang baru.
d. Delegasi
karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai
kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan
didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan. Bawahanlah yang memiliki kontrol untuk
memutuskan bagaimana cara pelaksanaan tugas.
Ciri-ciri delegasi :
a. Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya
mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dengan bawahan.
b. Bawahan mempunyai hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana keputusan
dilaksanakan dan hubungan dengan bawahan rendah.
Aplikasi perilaku gaya kepemimpinan delegasi adalah usaha percetakan, dimana pemilik usaha
mempercayakan karyawan dalam melakukan pekerjaan, seperti karyawan bebas mendesain
undangan atau banner sesuai dengan permintaan konsumen, tanpa harus konsultasi dengan
atasan.
Daftar Pustaka
Kartini Kartono. 2000. Pemimpin dan Kepemimpinan. CV. Rajawali, Jakarta
Miftah Thoha. 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. CV. Rajawali, Jakarta
Sondang P. Siagian. 1987. Filsafat Administrasi. Gunung Agung, Jakarta
Timpe, A. Dale. 2002. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia : Kepemimpinan. PT. Gramedia,
Jakarta
13
http://mylinkword.blogspot.com/2017/12/perilaku-gaya-dasar-kepemimpinan-dalam.html
14