Anda di halaman 1dari 15

SALURAN UTAMA

Kemiringan Dinding Saluran (m) = 1.5 ASUMSI, coba cari referensi lain yang ada nilai kemiringa
Kapasitas Pengambilan (Q) = 10.320 m3/s
Lihat Tabel Di Bawah ini, didapat b/h = 5
No. Debit rancangan (m3/dt) b/h Kecepatan aliran (m/dt) b 5
1 0,0 – 1,5 2,0 v = 0,41 Q0,225 h
2 1,5 – 3,0 2,5
3 3,0 – 4,5 3,0 b bawah
4 4,5 – 6,0 3,5
5 6,0 – 7,5 4,0
6 7,5 – 9,0 4,5
7 > 9,0 5,0
Dari Rumus Kecepatan Di Atas (Rumus Stevens), Didapat Kecepatan Aliran = 0.693 m/s
Luas Penampang Basah An = Q/v = 14.887 m2
Dengan Demikian A = (b + m.h).h => 14.88 = (5 h + 1.5 h).h h = 1.51 → 2.00 m
b = 10.00 m
Pemeriksaan Ulang:
Luas Penampang Basah A = (b + m.h).h An = 26.0 m2
Kecepatan Aliran v = 0.397 m/s
Keliling Basah (P = B + 2h.(1 + m2)0.5) P = 17.2111 m
Menghitung Jari-jari basah (R = An/P) R = 1.511 m
Koef. Chezy (C) = 87/[1 + gb/R0.5] C = 35.30124 m0.5/detik
Sehingga Kemiringan Saluran I = v2/(C2.R) I = 0.0001
Perancangan Bangunan Saluran Utama
Debit Pengambilan = 10.320 m3/dt
Nilai banding lebar dasar dan kedalaman aliran = 5 Penggolongan Debit Rencana
Nilai banding kemiringan dinding saluran 1/m = 1/1.5 Menurut Stevens
Koefisien Bazin untuk pas. Batu = 0.46

v = 0,41 Q0,225
= 0,41 . 10.32 0.225
= 0.69321 m/detik

A = Q/v
= 10.32/0.6932
= 14.88737 m2

dengan demikian:
A = (b + (m.h))h dengan b = 5h
A = (5h + 1.5h)h
7h =
2
14.887
h = 1.220 m, dipakai h = 2 m
b = 5.2 = 10 m

Luas penampang basah


A = (10 + 5.2).2
= 40.00000 m2

Kecepatan aliran
v = 10.32/40
= 0.258 m/detik
Kemiringan dasar saluran (I) dihitung menurut persamaan Chezy
I = V2/(C2.R)
Sedangkan harga koef. Chezy ditetapkan berdasarkan pers. Bazin:
C = 87/[ 1 + gb/R0,5]
Keliling tampang basah diperoleh:
P = B + 2h.(1 + m2)0.5)
= 30.39608 m
Sehingga, jari-jari hidrolis didapat:
R = A/P
= 1.31596 m
Sehingga berdasarkan pers. Bazin diperoleh koef. Chezy
C = 62.0988187017 m0,5/detik
Sehingga kemiringan saluran
S = 0.0000131

Pendimensian Pintu Air Pengambilan

- Dasar saluran pembilasan di muka ambang = +80.28


- Tinggi kepala bendung terpakai = +83.32
- Tinggi ambang = 2 m KP02 HAL 111
- Kecepatan aliran pada ambang va ditetapkan = 1.2 m/detik KP02 HAL 110
- Kecepatan aliran pada pintu pengambilan vp = 1.4 m/detik Asumsi

Perhitungan
- Kehilangan tinggi tekanan pada ambang
za = va2/2g
= 0.073394 m
- Kehilangan tinggi tekanan pada pintu pengambilan
zp = vp2/2g
= 0.099898 m
- Tinggi muka air dari ambang
da = 83.25 - 81.78 = 1.47 m
- Lebar dinding peluncur (skimming wall) b dihitung dengan persamaan
Q = m.b.d.(2.g.za)
0,5
dimana nilai m diambil sebesar 0,85
10.32 = 0,85. b . 0,93 . (2 . 9,81 . 0,11468) 0,5
10.32 = 1.495938 b
b = 6.9 m
Menentukan dimensi pintu pengambilan
- Lebar yang tersedia di saluran di belakang ambang = 4.88 m dibulatkan 4.90
- Dipakai lebar pilar = 1.00 m
- Dipakai 2 buah pintu dengan lebar masing-masing = 1.95 m
- Tinggi bukaan pintu dihitung dari rumus Q = m.b.a.(2.g.z p)0,5
dimana nilai m diambil sebesar 0,85 di mana b adalah lebar pintu total.
Dengan memasukkan variabel yang diketahui
10,32 = 0,85 . (6,2 - 1) . a (2 . 9,81 . 0,31855)0,5
didapatkan a = 2.22365869424693 m dibulatkan a = 2.30 m
- Karena ada perubahan penampang dan pelebaran saluran,
elevasi dasar saluran diturunkan di hilir pintu menjadi
+83.32 - 1.87 = + 81.45

d +83.32 + 83.25
0.07 d
0.10 + 83.15
a = 2.30
+81.78
skimming wall + 81.45
P= 1.5 m
+80.28

Potongan memanjang saluran pengambilan

1.95 m

1.00 m

1.95 m

Sketsa pintu air pengambilan


Perhitungan Kantong Lumpur
Data-data yang dibutuhkan:
Pembagian ukuran butir sedimen, sedimen dasar maupun sedimen layang.
Banyaknya sedimen yang masuk ke pengambilan selama periode antara satu pembilasan dengan pembilasan berikutnya.
Hubungan antara Q-h sungai pada pintu pembilas.
Kebutuhan pengambilan (diversion requirement) air irigasi.
Data topografi pada lokasi kantung lumpur.
Ukuran partikel rencana
Diandaikan bahwa partikel yang ukurannya kurang dari 70 m (70 x 10-6m)
terangkut sebagai sedimen layang melalui jaringan irigasi. Asumsi lainnya adalah bahwa air yang dielakkan mengandung 0,5 o/oo
sedimen yang harus diendapkan dalam kantong lumpur. Volume kantung lumpur (V) hanya tergantung kepada jarak waktu (interval)
pembilasan.

1. Menghitung volume sedimen yang akan diendapkan


Pembilasan dilakukan seminggu sekali dan Qn sebesar 10.320 m3/dt,
volume kantung lumpur dapat dihitung:
V = 0,0005 x Qn x T
= 0.0005 x 10.32 x 7 x 24 x 3600
= 3120.768 diambil 3121 m3

2. Menghitung penampang saluran


Kecepatan endap ω dibaca dari grafik. Di Indonesia dipakai suhu air 20oC.
Dengan diameter 70 mm atau 0,07 mm kecepatan endap w = 0.004 m/dt.
LB = Qn/w
= 10.32 / 0.004
= 2580 m2

L > 8B
8B2 = 2580
B < 17.95828 m dan L > 143.666 m
Perhitungan dilanjutkan dengan B = 15.00 m

Menghitung kemiringan dasar saluran


vn = 0.4 m/dt Biasanya vn diambil 0,40 m/dt untuk mencegah tumbuhnya vegetasi
ks = 45 dan agar partikel-partikel yang besar tidak langsung mengendap di hilir pengambilan
An = Qn/vn
= 10.32/0.4
= 25.8 m2
An = (B + m.hn)hn
31.2 = (15 + 1.5.hn)hn
hn = 1.69826 m
Kontrol perhitungan untuk mencari hn yang sesungguhnya dengan b n = 13.302 m
An = (b + mhn)hn
35.63 = (13.301742 + 1.5hn)hn
hn = 2.05 m

Pn = b + 2hn(1+m2)0,5
= 13.302 + 2(2.04)(1 + 1.5^2)^0,5
= 20.68528 m

Rn = An/Pn
= 25.8/20.68
= 1.25 m

In = vn2/(R2/3 ks)2
= 0.4^2/(1.24^(2/3) x 45)^2
= 0.0000589

Penentuan Is (pembilasan, kantung lumpur kosong)


vs = 1.5 m/dt Sedimen di didalam kantung berupa pasir kasar. Untuk asumsi awal dalam menentukan Is, kecepatan aliran untu
ks = 40 Untuk pembilasan, koefisien kekasaran ks diambil 40 m1/2/dt
Qs = 1,2 x Qn = 12.384 m3/dt
As = Qs/vs
= 12.384/1.5
= 8.256 m2

As = (b + mhs)hs
10.0 = (13.302 + 1.5hs)hs
hs = 0.68 m

Ps = b + 2hs(1+m2)0,5
= 13.302 + 2(0.68)(1 + 1.5^2)^0,5
= 15.77 m

Rs = As/Ps
= 8.256/15.7
= 0.52 m

Is = vs2/(R2/3 ks)2
= 1.5^2/(0.52^(2/3) x 40)^2
= 0.00333
3. Kontrol keadaan aliran
Agar pembilasan berjalan dengan baik, aliran dijaga dalam kondisi subkritis Fr<1
Fr = vs/(gh)0,5
= 1.5/(9,81 x 0.683)^2
= 0.033317 < 1 -----> OK

Dari diagram Shields dapat diperoleh diameter partikel


τ = ρghsIs
= 1000 x 9,81 x 0.683 x 0.00333
= 22.35855 N/m2
Sehingga partikel yang lebih kecil dari 25 mm akan terbilas

Volume kantong yang diperlukan adalah 3121 m3

V = 0,50 b L + 0,5 (Is – In)L2 b


3121 = 0.5 x 13.302 x L + 0,5 (0.00333-5.88505)L^2 x 13.302
L = 255.53 m

hn = 2.05 m
hs = 0.68 m
b = 13.3 m
B = 15 m

+ 81.45 + 81.43
In = 0.00006
0.68
+ 80.76
0.85
Is = 0.00333
+ 79.91
L= 255.53 m
Muka air pada saat pembilasan kantong lumpur
- Muka air pada Q1/5 = + 82.78
- Muka air untuk pembilasan tak terganggu = + 82.88
- Kedalaman air pembilas (hs) = 0.68 m
- Kecepatan aliran = 1.5 m/dt asumsi soal
- Lebar dasar kantung (b) = 13.3 m

+82.88
+ 82.78
Hs = 0.82
hs = 0.68
+ 82.20

Perencanaan Bangunan Pembilas Kantong Lumpur


Debit satuan antarpilar pintu pembilas harus menghasilkan kecepatan yang sama. Karena diperlukan pilar, kercepatan tidak
boleh ditambah untuk mencegah efek pengempangan. Luas basah pada pintu harus ditambah dengan cara menambah
kedalaman air.
(b)(hs) = (bnf)(hf)
Jika digunakan 3 bukaan masing-masing 2 m dan 2 pilar masing-masing 1,5 m ASUMSI
Bnf = 3x2 = 6.0 m
AT = 13.301742 x 0.68 = 6 x hnf
hnf = 1.52 m
Pintu
+ 82.88

+ 82.20 1.52 m
+ 81.36
1:10

Perencanaan Bangunan pengambilan saluran primer


Ambang pengambilan di saluran primer = + 82.78
Muka air disebelah hulu pengambilan = + 84.83
Kehilangan tinggi energi di atas pengambilan = 0.10 konfidensial engineer
1.95
Qn = μhibi(2gz)0,5
10.32 = 0,9 . 1.94 . b . (2 . 9,81 . 0,1)^0,5
bi = 4.202793 m diambil 4.30 m (Lebar bersih bangunan pengambilan)

Digunakan 3 bukaan masing-masing 2 m diperlukan 2 pilar masing-masing 1,1 m


bi = 3(2) + 2(1,1)
= 8.20 m

+ 84.83
v2/2g + 84.73

h= 4.08

+ 80.85 + 82.78
+ 58.93
m
tukan Is, kecepatan aliran untuk pembilasan diambil 1,5 m/dt.
m

m
densial engineer

Anda mungkin juga menyukai