Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

P DENGAN
BRONKHOPNEUMONIA

Disusun oleh:
Sekar Novia Rahmayani
G3A020133

Dosen Pengampu :
Ns. Dera Alfiyanti., M.Kep.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. P DENGAN
BRONKHOPNEUMONIA

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Nama pasien : An. P
2. Umur : 20 bulan
B. KELUHAN UTAMA: sesak napas
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD diantar keluarga. Keluarga mengatakan
sesak dirasakan sejak pukul 04.00 pagi sebelum masuk rumah
sakit. Sesak yang dialami membuat pasien menjadi rewel dan tidak
dapat tidur. Ibu pasien mengatakan awalnya pasien mengalami
batuk dan pilek sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk
disertai dahak namun tidak dapat keluar. Pada saat diukur dirumah,
suhu badan pasien mencapai 38oC. Sebelumnya pasien pernah
dibawa ke Puskesmas dan mendapat obat penurun panas,
antibiotik, dan obat puyer. Keluhan lain seperti mual dan muntah
disangkal, BAB (+) normal, BAK (+) normal, nafsu makan
menurun, terjadi penurunan berat badan.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Pasien pernah mengalami keluhan/penyakit seperti ini.
2. Pengalaman dirawat di rumah sakit
pada tahun 2018 dan sempat dirawat di rumah sakit.
3. Riwayat operasi/pembedahan
Ibu pasien mengatakan belum pernah menjalankan operasi
4. Riwayat kehamilan/persalinan
Pasien lahir normal di rumah sakit, persalinan di tolong oleh
dokter. Bayi langsung menangis, usia kehamilan cukup bulan,
bayi tunggal, presentasi kepala, dengan berat badan lahir 3000
gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 43 cm, segera
menangis.
5. Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi pada An.P

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tidak terdapat keluarga yang mempunyai penyakit yang sama
F. PENGUKURAN ATHROPOMETRI
1. BB : 10.4 kg
2. PB : 84 cm
(IMT: 14,7 )
G. VITAL SIGN
1. Suhu : 36,7oC
2. Frekuensi jantung : 124 x/mnt
3. Frekuensi pernapasan : 50 x/menit
4. Saturasi O2 : 97% ( tanpa O2)
H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Ku : pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis,
GCS: E4V5M6
2. Kepala
3. Kebutuhan oksigenasi
a. Hidung
Keluar cairan berwarna bening
b. Dada: retraksi dinding dada (+) intercostal
c. Paru-paru
napas bronkial, suara napas vesicular (+/+), ronkhi (+/+), wheezing
(+/+).
4. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Mual (-), muntah (-), konjungtiva anemis (+/+),
5. Kebutuhan eliminasi
BAB (+) normal, BAK (+) normal
6. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
pasien rewel dan tidak dapat tidur
7. Kebutuhan interkasi sosial
(belum dapat dikaji)
8. Kebutuhan hygiene personal
-
9. Organ sensoris
Mata : konjungtiva anemis (+/+),

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
foto rontgen didapatkan: Bercak infiltrat di kedua paru, terutama kanan,
tidak tampak pemadatan hilus, cor dalam batas normal, aorta tidak dilatasi,
kedua sinus lancip dan diafragma kesan baik, tulang rongga dada kesan
intak. Kesan: gambaran bisa mendukung bronchopneumonia.

J. TERAPI
IVFD D5% ¼ NS 12 tpm makro, Ceftriaxone 2x500 mg IV,
Dexamethasone 3 x 1/3 amp, Sanmol flash 10cc @ 8 jam, Ambroxol syrup
3 x ½ cth, Nebul Ventolin ½ resp / 8 jam.
II. ANALISA DATA

No Analisa Data Etiologi Masalah


1. DS: Bersihan jalan Hipersekresi jalan
Keluarga mengatakan sesak nafas tidak efektif
napas
dirasakan sejak pukul 04.00 pagi
sebelum masuk rumah sakit.
Sesak yang dialami membuat
pasien menjadi tidur rewel dan
tidak dapat. Ibu pasien
mengatakan awalnya pasien
mengalami batuk dan pilek sejak
4 hari sebelum masuk rumah
sakit. Batuk disertai dahak namun
tidak dapat keluar. Dari hidung
keluar cairan berwarna bening
dan diikuti oleh demam.
DO:
- Suhu : 36,7°C
- Frekuensi jantung : 124
x/mnt
-Frekuensi pernapasan : 50
x/menit
- Saturasi O2 : 97%
( tanpa O2)
retraksi dinding dada (+)
intercostal, napas bronkial, suara
napas vesicular (+/+), ronkhi
(+/+), wheezing (+/+).
Ro thorax
Hasil: Kesan: gambaran bisa
mendukung bronchopneumonia
2. DS: Defisit nutrisi anoreksia
Keluarga mengatakan nafsu
makan pasien menurun, terjadi
penurunan berat badan
DO:
- BB : 10.4 kg
- PB : 84 cm
(IMT: 14,7 )
- Conjunctiva anemia +/+

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
hipersekresi jalan napas ditandai dengan
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan anoreksia
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI


1. 06/02/2021 Bersihan Setelah dilakukan Manajemen Jalan
Jam 08.00 jalan napas Asuhan keperawatan napas:
tidak efektif selama 3 x 24 jam -monitor pola nafas
b.d bersihan jalan nafas -monitor bunyi napas
hipersekresi meningkat/efektif buatan (mis: gurgling,
jalan nafas dengan kriteria: mengi, wheezing,
-Batuk efektif ronchi kering)
meningkat -monitor sputum
-produksi sputum ( jumlah warna, aroma)
menurun Therapeutik:
-dispnea menurun -pertahankan kepatenan
jalan napas
-posisikan semi
fowler/fowler
-berikan minum hangat
-lakukan fisiotherapi
dada jika perlu
-berikan oksigen jika
perlu

Edukasi:
-anjurkan asupan cairan
sesuai kebutuhan
-ajarkan teknik batuk
efektif

Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
bronkoldilator,
ekspektoran, mukolitik

2. 06/02/2021 Defisit Setelah dilakukan Manajenen Nutrisi


Jam 08.30 nutrisi b.d Asuhan keperawatan Observasi:
anoreksia selama 3 x 24 jam -identifikasi status
Status nutrisi nutrisi
membaik dengan - identifikasi makanan
kriteria: yang disukai
-porsi makan yang -identifikasi perlunya
dihabiskan penggunan selang
meningkat nasogastrik
-verbalisai untuk - monitor asupan
meningkatkan nutrisi makanan
-BB dan IMT - monitor berat badan
membaik -monitor hasil
-frekwensi makan pemeriksaan
membaik laboratorium
- nafsu makan Therapeutik:
membaik - lakukan oral hygiene
-frekwensi makan sebelum makan bila
membaik perlu
-sajikan makanan secara
menarik dengan suhu
yang sesuai
-ajarkan diit yang
diprogramkan
- Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastric jika asupan
oral dapat ditoleransi.
Edukasi:
-ajarkan diit yang
diprogramkan
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang target berat
badan kebutuhan kalori
dan pilihan makanan
sesuai diit pasien.

Anda mungkin juga menyukai