Wagner
1. stage 0 : normal foot
2. stage 1 : high risk
foot
3. stage2:ulserated foot Manifestasi klinis
4. stage 3:infected foot Ulkus diabetikum akibat mikriangiopatik
5. stage 4: necrotic foot disebut juga ulkus panas walaupun
6. stage 5 :unsalvable nekrosis,daerah akral itu tampak hangat
foot dan merah oleh peradangan.proses
mikroangiopati menyababkan sumbatan
Pemeriksaan penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah 2 jam PP
3. Tes toleransi glukosa
4. HBA 1c
Diagosa 1: Nyeri
terkontrol/ menurun
dengan KH: pasien
mengatakan Nyeri VAS
berkurang : pasien
merasa rileks, TTV
dalam batas normal
Diagnosa 2: status
nutrisi membaik
dengan kriteria hasil:
BB meningkat, nafsu
makan meningkat,
tidak ada kesulitan
menelan ,tidak ada
mual munta
Diagnosa 3: integritas
kulit dan jaringan baik
Tujuan dan kriteria
dg kriteria hasil :
hasil
penyembuhan luka
baik, status nutrisi,
sirkulasi baik
Diagnosa 5: Tidak
terjadi cidera dengan
kriteria hasil pasien
tidak terjadi jatuh
Diagnosa 6: Tingkat
ansietas menurun dg
KH: pasien mengatakan Pengkajian
rileks, pasien siap 1. Riwayat kesehatan sekarang
melakukan operasi 2. Riwayat kesehatan dahulu
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Pengkajian pola fungsi
Diagnosa 1: Observasi : &Pemeriksaan fisik
- identifikasi karakteristik nyeri 5. Aspek psikososial
- monitor TTV
- identifikasi riwayat alergi obat
Teraupetik Diagnose keperawatan 1. Nyeri akut b.d
- tetapkan target efektifitas analgesik Askep Ulkus DM agen cedera fisik (gangren )
Edukasi : 2. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat nutrisi
- ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa 3. Kerusakan integritas kulit dan
nyeri jaringan b. d Neuropati perifer
- Anjurkan istirahat 4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa
Kolaborasi : darah b.d kurang patuh pada rencana
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi managemen diabetes
5. Risiko cidera b.d kegagalan
mekanisme pertahanan tubuh 6.Cemas
Diagnosa 2:Observasi: Identifikasi status nutrisi, alergi, b.d krisis situasional
intoleransi makanan,kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Monitor adanya mual muntah Monitor jumlah kalori yang
dikonsumsi Monitor BB Terapeutik: Fasilitasi menentukan
pedoman diet Sediakan makanan yg tepat sesuai kondisi
pasien Hidangkan makanan secara menarik Berikan suplemen
jika perlu Edukasi Ajarkan diet yg diprogramkan Kolaborasi:
Pemebrian medikasi sebelum makan Kolaborasi ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yg
dibutuhkan
Diagnosa 4:Observasi :
Identifikasi penyebab , tanda dan gejala hipoglikemia
Teraupetik:
Berikan protein dan karbohidrat sesuai diit
Monitor gula darah secara berkala
Edukasi :
- Jelaskan interaksi diit, insulin dan olahraga
- Ajarkan Perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemi
Teraupetik :
-kolaborasi pemberian dextrose , jika perlu