Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi menurut

Wagner
1. stage 0 : normal foot
2. stage 1 : high risk
foot
3. stage2:ulserated foot Manifestasi klinis
4. stage 3:infected foot Ulkus diabetikum akibat mikriangiopatik
5. stage 4: necrotic foot disebut juga ulkus panas walaupun
6. stage 5 :unsalvable nekrosis,daerah akral itu tampak hangat
foot dan merah oleh peradangan.proses
mikroangiopati menyababkan sumbatan

PATOFISIOLOGI Ulkus Diabetes militus


Ulkus DM pembuluh darah,sdgkn secara akut emboli
memberikan gejala klinis 5p : pain,
Penyakit neuropati dan vascular adalah Ulkus diabetic merupakan komplikasi kronik dari paleness,paresthesia,pulselessness,paralisis
factor utama yg mengkontribusi terjadinya diabetes melitus sebagai sebab utama
luka.masalah luka yg terjadi pd pasien dg morbiditas,mortalitas serta kecacatan penderita
diabetic terkait adanya pengaruh pd saraf diabetes.(zaidah,2005) Komplikasi
yg terdapat pd kaki.pasien pada diabetic jg a. Hyperglikemi
mengalami ggg pada sirkulasi. Efek b. Hypoglikemi
sirkulasi inilah yg menyebabkan kerusakan
pd saraf yg disebut neuropati dan
berdampak pd system saraf autoimun yg Etoilogi
mengontrol fungsi otot2 halus,kelenjar dan a. Suplai darah kurang
organ visceral.efek pd autonomi neuropati b. Neuropati
ini akan menimbulkan kulit menjadi c. Berkurangnya dayua
kering ,anhidrosis yg memudahkan kulit tahan tubuh terhadap
menjadi rusak dan luka sukar sembuh, dan infeksi
dpt menimbulkan infeksi dan
mengkontribusi terjadinya ganggren.
Penatalaksanaan
1. Obat hiperglikemi
oral
2. Insulin
3. Terapi kombinasi
4. Diit
5. Latihan
6. perawatan luka ulkus
7. pemilihan dressing
yang tepat 8. Tindakan
pembedahan /
debridement &
amputasi

Pemeriksaan penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah 2 jam PP
3. Tes toleransi glukosa
4. HBA 1c
Diagosa 1: Nyeri
terkontrol/ menurun
dengan KH: pasien
mengatakan Nyeri VAS
berkurang : pasien
merasa rileks, TTV
dalam batas normal

Diagnosa 2: status
nutrisi membaik
dengan kriteria hasil:
BB meningkat, nafsu
makan meningkat,
tidak ada kesulitan
menelan ,tidak ada
mual munta

Diagnosa 3: integritas
kulit dan jaringan baik
Tujuan dan kriteria
dg kriteria hasil :
hasil
penyembuhan luka
baik, status nutrisi,
sirkulasi baik

DIagnosa 4: Gula darah


stabil dengan kriteria
hasil GDS :80-200mg / dL

Diagnosa 5: Tidak
terjadi cidera dengan
kriteria hasil pasien
tidak terjadi jatuh

Diagnosa 6: Tingkat
ansietas menurun dg
KH: pasien mengatakan Pengkajian
rileks, pasien siap 1. Riwayat kesehatan sekarang
melakukan operasi 2. Riwayat kesehatan dahulu
3. Riwayat kesehatan keluarga
4. Pengkajian pola fungsi
Diagnosa 1: Observasi : &Pemeriksaan fisik
- identifikasi karakteristik nyeri 5. Aspek psikososial
- monitor TTV
- identifikasi riwayat alergi obat
Teraupetik Diagnose keperawatan 1. Nyeri akut b.d
- tetapkan target efektifitas analgesik Askep Ulkus DM agen cedera fisik (gangren )
Edukasi : 2. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat nutrisi
- ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa 3. Kerusakan integritas kulit dan
nyeri jaringan b. d Neuropati perifer
- Anjurkan istirahat 4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa
Kolaborasi : darah b.d kurang patuh pada rencana
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi managemen diabetes
5. Risiko cidera b.d kegagalan
mekanisme pertahanan tubuh 6.Cemas
Diagnosa 2:Observasi: Identifikasi status nutrisi, alergi, b.d krisis situasional
intoleransi makanan,kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Monitor adanya mual muntah Monitor jumlah kalori yang
dikonsumsi Monitor BB Terapeutik: Fasilitasi menentukan
pedoman diet Sediakan makanan yg tepat sesuai kondisi
pasien Hidangkan makanan secara menarik Berikan suplemen
jika perlu Edukasi Ajarkan diet yg diprogramkan Kolaborasi:
Pemebrian medikasi sebelum makan Kolaborasi ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yg
dibutuhkan

Diagnosa 3:Observasi: Monitor karakteristik luka, monitor


tanda- tanda infeksi Teraupetik : Ganti balut sesuai jumlah
eksudat, pasang balutan sesuai jenis luka, bersihkan jaringan
nekrotik Edukasi: jelaskan tanda gejala infeksi, anjurkan
konsumsi mkanan tinggi kalori rendah protein, ajarkan
prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi :kolaborasi prosedur debridement, pemberian
antibiotik jika perlu•
Intervensi keperawatan

Diagnosa 4:Observasi :
Identifikasi penyebab , tanda dan gejala hipoglikemia
Teraupetik:
Berikan protein dan karbohidrat sesuai diit
Monitor gula darah secara berkala
Edukasi :
- Jelaskan interaksi diit, insulin dan olahraga
- Ajarkan Perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemi
Teraupetik :
-kolaborasi pemberian dextrose , jika perlu

Diagnosa 5:Observasi: identifiksi lingkungan yg menyebabkan


cidera, identifikasi obat yg menyebabkan cidera, identifikasi
alas kaki yg sesuai dengan ektremitas bawah Terupetik:
sediakan pecahayaan yg memadai, sediakan alas kaki ,
diskusikan mengenai latihan & terapi fisik yg di perlukan,
diskusikan alat bantu mobilitas yg sesuai,dan anjurkan klrga
mendampingi pasien Edukasi: jelaskan intervensi pencegahan
jatuh, anjurkan pergantian posisi secara perlahan

Diagnosa 6: Observasi : monitor tanda-tanda ansietas,


identifikasi kemampuan mengambil keputusan, idnetifikasi
saat kecemasan berubah Terapetik: temasi pasien untuk
mengurangi kecemasan,Gunakan pendekatan yg tenang &
meyakinakn, motivasi mengindentifikasi yg menimbulkan
kecemasan, diskusi perencanaan realistis tentang peristiwa
yg akan datang Edukasi: jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yg akan dialami, informasikan secara faktual mengenai
penyakitnya,anjurkan pasien untuk tetap bersana klien
Kolaborasi : Kolaborasi pemberian obat antiansietas , jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai