0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan1 halaman
Tiga pasien menunjukkan gejala pernapasan yang berbeda: 1) gangguan pernapasan akibat peradangan, 2) dispnea karena aktivitas fisik, 3) ketidaknyamanan dari sesak napas. Tujuan perawatan adalah meningkatkan fungsi pernapasan, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mengurangi ketidaknyamanan dari sesak napas. Intervensi meliputi monitoring status pernapasan, terapi oksigen, manajemen sekret, posisi yang nyaman, dan edukasi.
Tiga pasien menunjukkan gejala pernapasan yang berbeda: 1) gangguan pernapasan akibat peradangan, 2) dispnea karena aktivitas fisik, 3) ketidaknyamanan dari sesak napas. Tujuan perawatan adalah meningkatkan fungsi pernapasan, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mengurangi ketidaknyamanan dari sesak napas. Intervensi meliputi monitoring status pernapasan, terapi oksigen, manajemen sekret, posisi yang nyaman, dan edukasi.
Tiga pasien menunjukkan gejala pernapasan yang berbeda: 1) gangguan pernapasan akibat peradangan, 2) dispnea karena aktivitas fisik, 3) ketidaknyamanan dari sesak napas. Tujuan perawatan adalah meningkatkan fungsi pernapasan, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mengurangi ketidaknyamanan dari sesak napas. Intervensi meliputi monitoring status pernapasan, terapi oksigen, manajemen sekret, posisi yang nyaman, dan edukasi.
Dx 1: Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan Dx 2: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Dx 3: Perubahan rasa nyaman berhubungan
dengan peradangan dan penumpukan sekret. menurunnya kadar oksigen darah dengan dispnea
Tujuan: Tujuan: Tujuan:
Jalan nafas efektif, ventilasi paru adekuat dan Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan Pasien akan memperlihatkan sesak dan Suplay tidak ada penumpukan sekret. kondisi O2 menurun urang, dapat batuk efektif dan suhu normal. Kriteria hasil: Kriteria hasil: Menunjukkan perilaku mencapai kebersihan Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap Kriteria hasil: jalan napas aktivitas yang dapat diukur dengan tak adanya Menunjukkan sesak berkurang/hilang Menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi dispnea, kelemahan berlebihan dan Tanda-tanda Sekret dapat dikeluarkan Vital dalam rentang normal nafas bersih, tak ada dispnea atau sianosis
Intervensi: Intervensi: Intervensi:
1. Monitor status respiratori setiap 2 jam, kaji 1. Kaji toleransi fisik pasien. 1. Cek suhu setiap 4 jam, jika suhu naik beri adanya peningkatan status pernafasan dan 2. Bantu pasien dalam melakukan ADL. kompres dingin. bunyi nafas abnormal. 3. Sediakan permainan yang sesuai usia pasien 2. Kelola pemberian antipiretik dan analgesik 2. Lakukan perkusi, vibrasi dan postural drainage dengan aktivitas yang tidak mengeluarkan serta antibiotic sesuai program. 3. Beri therapy oksigen sesuai program. energi banyak sesuaikan aktifitas dengan 3. Bantu pasien pada posisi yang nyaman 4. Bantu membatukkan sekresi/pengisapan kondisinya. baginya. lender. 4. Beri O2 sesuai program. 4. Bantu menekan dada pakai bantal saat batuk. 5. Beri posisi yang nyaman yang memudahkan 5. Beri pemenuhan kebutuhan energi. 5. Ciptakan lingkungan yang nyaman sehingga pasien bernafas. pasien dapat tidur tenang. 6. Monitor analisa gas darah untuk mengkaji 6. Berikan pendidikan kesehatan tentang proses status pernafasan. penyakit 7. Beri minum yang cukup. 8. Sediakan sputum untuk kultur/test sensitifitas. 9. Kelola pemberian antibiotic dan obat lain sesuai program.