Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


BPH (Benigna Prostate Hyperplasia) POST OP TURP
Disusun untuk Memenuhi Laporan Seminar Kasus Kelolaan Pasien pada Stase
Keperawatan Medikal Bedah

OLEH :
SEKAR NOVIA RAHMAYANI
G3A020133

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN BPH POST OP TURP

Kasus :
Seorang laki-laki 66 tahun dirawat di ruang bedah dengan diagnosa medis BPH dan
hipertensi, post TURP hari-1. Mengeluh nyeri pada area operasi, nyeri skala 5, bertambah
jika bergerak. Pasien tidak dapat miksi spontan, terpasang folley cateter (threeway) dengan
irigasi NaCl, urine 500 cc warna merah, ada hematuri, tidak ada bekuan darah pada urine,
output kateter 200cc/jam. Pasien mengatakan khawatir terjadi komplikasi karena tekanan
darahnya tinggi. Pemeriksaan fsik: frekwensi napas 20x/ menit reguler, nadi 90x/menit
reguler, nadi perifer sama dengan nadi apikal, TD 160/95 mmHg, tidak ada agitasi, tidak
gelisah, Hb 10 g/dl, akral hangat, tidak ada sianosis, membran mukosa tidak pucat, tidak ada
nyeri pada area betis pasca operasi TURP, homann sign tidak ada, tidak ada nyeri
dorsofleksi. Terapi: Captopril 2x12,5 mg, Amlodipin 1x5 mg Ceftriaxone 1x2 mg (Post
TURP), Tramal 3x100 mg, Transamin 3x1 amp Vit C 3x1 amp (Post TURP), Vit K 1x4 mg
IVFD NaCl 500 cc dalam 8 jam, Diit: Rendah garam III 2000 kkal

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 66 Tahun
Dx Medis : BPH Post Op TURP & Hipertensi

2. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada area operasi, nyeri skala 5, bertambah jika bergerak.
2. Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengeluh nyeri pada area operasi, nyeri skala 5, bertambah jika bergerak.
Pasien tidak dapat miksi spontan, terpasang folley cateter (threeway) dengan irigasi
NaCl, urine 500 cc warna merah, ada hematuri, tidak ada bekuan darah pada urine,
output kateter 200cc/jam. Pasien mengatakan khawatir terjadi komplikasi karena
tekanan darahnya tinggi. Pemeriksaan fsik: frekwensi napas 20x/ menit reguler, nadi
90x/menit reguler, nadi perifer sama dengan nadi apikal, TD 160/95 mmHg, tidak
ada agitasi, tidak gelisah, Hb 10 g/dl, akral hangat, tidak ada sianosis, membran
mukosa tidak pucat, tidak ada nyeri pada area betis pasca operasi TURP, homann
sign tidak ada, tidak ada nyeri dorsofleksi.

3. Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran : Composmentis
 Keadaan umum : lemah
 Tampak meringis kesakitan
 Sulit tidur
 Tidak ada agitasi
 Akral hangat
 Tidak ada sianosis
 Membran mukosa tidak pucat
 Tidak ada nyeri pada area betis pasca operasi TURP
 Tidak gelisah
 Homann sign tidak ada
 Tidak ada nyeri dorsofleksi.
 Nadi perifer sama dengan nadi apikal

Tanda-tanda Vital :
 TD : 160/95 mmHg
 N : 90x / menit
 RR : 20x / menit
 S : 36,5°C

Pola Eliminasi :
 Tidak dapat miksi spontan
 Terpasang folley cateter (threeway) dengan irigasi NaCl
 Output kateter 200 cc/jam
 Produksi Urine 500 cc warna merah, Tidak ada bekuan darah pada urine
 Ada hematuri

4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Hb 10 gr/dl

5. Terapi
Captopril 2x12,5 mg
Amlodipin 1x5 mg
Ceftriaxone 1x2 mg (Post TURP)
Tramal 3x100 mg
Transamin 3x1 amp
Vit C 3x1 amp (Post TURP)
Vit K 1x4 mg
IVFD NaCl 500 cc dalam 8 jam

6. DIIT
Rendah garam III 2000 kkal

ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS : Pasien mengeluh nyeri pada Agen Pencedera Fisik (Post Nyeri Akut
area operasi. Op TURP)
P : Luka post op TURP,
bertambah jika bergerak
Q : Seperti disayat benda tajam
(perih)
R : Pada alat kelaminnya
S : Skala 5
T : Hilang timbul

DO :
- Kesadaran :
Composmentis
- Keadaan umum : lemah
- Tampak meringis
kesakitan
- Terpasang folley cateter
(threeway) dengan irigasi
NaCl
- Sulit tidur
- Tidak ada nyeri pada area
betis pasca operasi TURP
- Homann sign tidak ada
- Tidak ada nyeri
dorsofleksi
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
DS : Pasien mengatakan khawatir Kurang Terpaparnya Ansietas
terjadi komplikasi karena tekanan Informasi tentang Penyakit
darahnya tinggi

D0 :
- Kesadaran :
Composmentis
- Keadaan umum : lemah
- Merasa khawatir
- Sulit tidur
- Tidak ada agitasi
- Tidak gelisah
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
S : 36,5°C
DS : - Tindakan Pembedahan (Post Resiko
Op TURP) Pendarahan
DO :
- Kesadaran : Composmentis
- Keadaan umum : lemah
- Tidak dapat miksi spontan
- Terpasang folley cateter
(threeway) dengan irigasi
NaCl
- Produksi Urine 500 cc
warna merah
- Tidak ada bekuan darah
pada urine
- Ada hematuria
- Hb : 10 gr/dl
- Akral hangat
- Tidak ada sianosis
- Membran mukosa tidak
pucat
- Nadi perifer sama dengan
nadi apikal
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
S : 36,5°C

B. PATHWAYS KEPERAWATAN
Penuaan (≥ 55 Tahun)

Produksi hormon Estrogen ↓


& testosteron ↑

↑ DHT (Dehidrotestosteron)

Mempengaruhi RNA

Proliferasi sel-sel Prostat

Hyperplasia kelenjar Prostat

BPH
Post Op TURP
Kurang terpaparnya Informasi

Trauma bekas insisi


Ansietas
Perdarahan Iritasi mukosa kandung kemih /
Terputusnya jaringan
Kadar Hb menurun
Pelepasan Histamine
Hematuria
Vasodilatasi, vascular permeability ↑
Merangsang Nociceptor
Resiko
Perdarahan
Afferent

Medulla Spinalis

Thalamus

Kortek Serebri

Efferent

Nyeri Akut

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Post Op TURP) (D.0077)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi (D.0080)
3. Resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan (Post Op TURP)
(D.0012)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI


. KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera tindakan keperawatan (I.08238)
fisik (Post Op TURP). selama 2x24 jam maka Observasi :
(D.0077) tingkat nyeri menurun - Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
(L.08066) frekuensi, kualitas,
- Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun - Identifikasi skala
- Meringis menurun nyeri
- Sikap protektif - Identifikasi faktor
menurun yang memperberat
- Gelisah menurun dan memperingan
- Kesulitan tidur nyeri
menurun - Identifikasi pengaruh
- Frekuensi nadi nyeri terhadap
membaik kualitas hidup
- Pola napas membaik - Monitor pemberian
- Tekanan darah efek samping
membaik penggunaan
analgesik

Terapeutik :
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (terapi
music, aromaterapi,
kompres
hangat/dingin, napas
dalam)
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat
dan tidur

Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi :
- Kolaborasi dalam
pemberian analgesik
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
dengan kurang tindakan keperawatan (I.09134)
terpaparnya informasi. selama 1x24 jam tingkat Observasi :
(D.0080) ansietas menurun dengan - Identifikasi saat
kriteria hasil : (L.09093) tingkat ansietas
- Verbalisasi berubah
kebingungan - Monitor tanda-tanda
menurun ansietas
- Verbalisasi khawatir
akibat kondisi yang Terapeutik :
dihadapi menurun - Ciptakan suasana
- Kosentrasi membaik terapeutik untuk
- Pola tidur membaik menumbuhkan
kepercayaan
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian
- Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
- Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan

Edukasi :
- Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
- Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
- Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien
- Latih teknik relaksasi
napas dalam

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas, jika
perlu
3. Resiko perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan
berhubungan dengan tindakan keperawatan Perdarahan (I.02067)
tindakan pembedahan selama 2x24 jam tingkat Observasi :
(Post Op TURP). perdarahan menurun - Monitor tanda dan
(D.0012) dengan kriteria hasil : gejala perdarahan
(L.02017) - Monitor nilai
- Kelembapan hematokrit/hemaglob
membran mukosa in sebelum dan
meningkat setelah kehilangan
- Kelembapan kulit darah
meningkat - Monitor tanda-tanda
- Hematuria menurun vital
- Haemoglobin
membaik Terapeutik :
- Tekanan darah - Pertahankan bed rest
membaik selama perdarahan
- Denyut nadi apikal - Batasi tindakan
membaik invasif, jika perlu
- Gunakan Kasur
pencegah dekubitus

Edukasi :
- Jelaskan tanda dan
gejala pendarahan
- Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk
menghindari
konstipasi
- Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan dan vitamin
K
- Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
perdarahan
- Kolaborasi
pemberian produk
darah

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tgl Waktu Tindakan Keperawatan Respon Pasien T


Dx T
D
1. Rabu, 14 13.00 - Mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengeluh nyeri S
April WIB karakteristik, durasi, pada area operasi. N
2021 frekuensi, kualitas, dan P : Luka post op TURP, R
intensitas nyeri bertambah jika bergerak
- Mengidentifikasi skala nyeri Q : Seperti disayat benda
- Mengidentifikasi pengaruh tajam (perih)
nyeri terhadap kualitas hidup R : Pada alat kelaminnya
- Mengidentifikasi faktor yang S : Skala 5
memperberat dan T : Hilang timbul
memperingan nyeri
13.10 - Mengontrol lingkungan yang
DO :
WIB memperberat nyeri
- Keadaan umum : lemah
(kebisingan)
- Tampak meringis
- Memfasilitasi istirahat dan
kesakitan
tidur
- Terpasang folley
13.20 - Mengajarkan terapi relaksasi
cateter (threeway)
WIB (napas dalam)
13.30 - Memberikan analgetik : dengan irigasi NaCl
WIB  Tramal 1 x 100 mg - Sulit tidur
 Ceftriaxone 1 x 2 mg - TTV :
 Captropil 1 x 12,5 mg TD : 160/95 mmHg

 Amlodipine 1 x 5 mg N : 90x / menit

 IVFD NaCL 500 cc dalam 8 RR : 20x / menit

jam
2. Rabu, 14 13.50 - Mengidentifikasi saat tingkat DS : S
April WIB ansietas berubah - Pasien mengatakan N
2021 - Memonitor tanda-tanda sudah memahami R
ansietas infromasi yang
14.00 - Menciptakan suasana
disampaikan
WIB terapeutik untuk
- Pasien juga
menumbuhkan kepercayaan
mengatakan sudah bisa
- Memahami situasi yang
cara teknik relaksasai
membuat ansietas
napas dalam
14.05 - Menjelasakan prosedur,
WIB termasuk sensasi yang
DO :
mungkin dialami
- Keadaan umum : lemah
- Menginformasikan secara
- Sudah tidak merasa
factual mengenai diagnosis,
khawatir
pengobatan, dan prognosis
14.15 - Melatih teknik relaksasi - Lebih bersemangat
WIB napas dalam - TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
S : 36,5°C
3. Rabu, 14 14.50 - Memonitor tanda dan gejala DS : S
April WIB perdarahan - Pasien mengatakan N
2021 - Memonitor nilai sedikit memahami R
hematokrit/hemaglobin tanda dan gejala
- Memonitor tanda-tanda vital perdarahan
14.55 - Mempertahankan bed rest
- Pasien juga
WIB
mengatakan akan
15.00 - Menjelasakan tanda dan
meningkatkan asupan
WIB gejala perdarahan
- Menganjurkan meningkatkan cairan dan makanan
asupan cairan agar cepat penyakitnya
- Menganjurkan meningkatkan cepat sembuh
asupan makanan dan vitamin
K DO :
15.10 - Memberikan obat pengontrol
- Keadaan umum :
WIB perdarahan :
lemah
 Transamin 1 x 1 amp - Terpasang folley
 Vit K 1 x 4 mg cateter (threeway)
 Vit C 1 x 1 amp dengan irigasi NaCl
- Produksi Urine 500
cc warna merah
- Tidak ada bekuan
darah pada urine
- Ada hematuria
- Hb : 10 gr/dl
- Akral hangat
- Tidak ada sianosis
- Membran mukosa
tidak pucat
- Nadi perifer sama
dengan nadi apikal
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
S : 36,5°C

F. EVALUASI KEPERAWATAN

NO TANGGAL & EVALUASI KEPERAWATAN TTD


. WAKTU
DX
1. Rabu, 14 April S : Pasien mengeluh nyeri pada area operasi. SNR
2021 P : Luka post op TURP, bertambah jika
bergerak
Q : Seperti disayat benda tajam (perih)
R : Pada alat kelaminnya
S : Skala 5
T : Hilang timbul
O:
- Keadaan umum : lemah
- Tampak meringis kesakitan
- Terpasang folley cateter (threeway)
dengan irigasi NaCl
- Sulit tidur
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2. Rabu, 14 April S: SNR
2021, JAM 14.30 - Pasien mengatakan sudah memahami
WIB infromasi yang disampaikan
- Pasien juga mengatakan sudah bisa
cara teknik relaksasai napas dalam
O:
- Keadaan umum : lemah
- Sudah tidak merasa khawatir
- Lebih bersemangat
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
S : 36,5°C
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
3. Rabu, 14 April S: SNR
2021, JAM 15.25 - Pasien mengatakan sedikit memahami
WIB tanda dan gejala perdarahan
- Pasien juga mengatakan akan
meningkatkan asupan cairan dan
makanan agar penyakitnya cepat sembuh
O:
- Keadaan umum : lemah
- Terpasang folley cateter (threeway)
dengan irigasi NaCl
- Produksi Urine 500 cc warna merah
- Tidak ada bekuan darah pada urine
- Ada hematuria
- Hb : 10 gr/dl
- Akral hangat
- Tidak ada sianosis
- Membran mukosa tidak pucat
- Nadi perifer sama dengan nadi apikal
- TTV :
TD : 160/95 mmHg
N : 90x / menit
RR : 20x / menit
S : 36,5°C
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai