Anda di halaman 1dari 9

METHOD STATEMENT

BENDING TEST
PRODUK SPUN PILE

Total Lembar:
10
No. Dokumen:
WBP-BT-M001-17-00

Sejarah Revisi

   
     

Page 1 of 10
     

     
     

   
     
     

     
     

00
9 Januari 2017
Nova KW
Standarisasi Prosedur
M.Rusman N.
Purnomo

Rev.
Date
Prepared by
Description
Checked by
Approved by

COPYRIGHT PT. WASKITA BETON PRECAST


Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN.................................................................................................................. 3
2. STANDAR PERHITUNGAN.................................................................................................3
3. PELAKSANAAN PENGUJIAN............................................................................................4
4. SAFETY MANAGEMENT..................................................................................................... 8

Page of
Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

1. PENDAHULUAN
Metode ini dirancang untuk standarisasi pada prosedur test bending untuk produk Spun Pile di PT.
Waskita Beton Precast. Rujukan yang digunakan untuk menyusun method statement ini adalah JIS
A 5335:1987, Chapter 8. dengan penyesuaian agar metode yang dirancang mampu untuk
mengakomodasi berbagai bentang dan berbagai diameter spun pile.
2. STANDAR PERHITUNGAN
1. Skema metode pembebanan
Setting posisi beban di tempat pengujian dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1 Skema Bending Test (JIS 5335:1987, Fig. 2)

Bentang B selebar 3/5 L ditumpu pada kedua ujungnya, dan dilakukan pembebanan sebesar F
di tengah bentang. Apabila efek dari gaya geser menjadi lebih besar pada saat bending test,
maka panjang bentang B dapat diperpanjang lebih dari 3/5 L.

2. Perhitungan
Pada bending test, Bending momen yang dimasukkan ke dalam Persamaan(1) adalah nilai
target momen crack dari benda uji, sehingga bisa didapatkan perkiraan gaya beban pada saat
benda uji mengalami crack. Nilai m pada Persamaan(1) dapat diperoleh dengan menggunakan
Persamaan(2).
40 M −mgL Persamaan 1
F=
6 L−10 A (JIS 5373:2010; Ch. E.6.2)

Dimana,
F : Gaya yang dibebankan (kN)
M : Break Bending Moment (kN.M)
m : mass pile (t)
g : Percepatan gravitasi standar (9,81 m/s2)
L : Panjang pile (m)
A : Bending Span (1,0 m)

Persamaan 2
m=ωπtL(D−t) (JIS 5335:1987; Pg. 9)
Dimana,
m : Berat sendiri Pile (kN)
π : Nilai PI (3,14258)
L : Panjang Pile (m)

Page of
Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

ω : Berat jenis beton pile (2,6 kN/m3)


t : tebal spun pile (m)
D : Diameter luar spun pile (m)

Untuk mendapatkan nilai bending momen aktual dari hasil pengujian dapat digunakan
Persamaan(3). Jika nilai P yang digunakan pada Persamaan(3) adalah nilai P saat benda uji
crack pertama kali, maka nilai bending momen yang didapatkan adalah nilai bending moment
crack aktual, sedangkan untuk mendapatkan nilai bending momen crack maksimum aktual,
dapat digunakan nilai P saat benda uji patah.

1 P 3 Persamaan 3
M= gmL + ( L−1)
40 4 5 (JIS 5335-1987; Pg. 7)

Dimana,
P : Gaya yang dibebankan (kN)
M : Break Bending Moment (kN.M)
m : mass pile (t) (Lihat
g : Percepatan gravitasi standar (9,81 m/s2)
L : Panjang pile (m)
A : Bending Span (1,0 m)

Apabila bending momen crack aktual lebih dari atau sama dengan bending momen crack maka
benda uji yang di tes dinyatakan lolos pengujian.

3. PELAKSANAAN PENGUJIAN
1. Alat yang digunakan
Berikut adalah daftar-daftar alat yang diperlukan untuk bending test :
a. Crane atau Lift Truck, digunakan untuk memposisikan benda uji pada tumpuan.
b. Seperangkat alat bending test (lihat Gambar 4). Alat bending test dapat dikelompokan
menjadi beberapa bagian yakni :
 Alat tekan hydraulic, berfungsi untuk memberikan gaya titik ke benda uji.
 Tumpuan, berfungsi sebagai tempat menumpu benda uji. Tumpuan bersifat fleksibel
posisinya sehingga jarak antara tumpuan bisa dirubah menyesuaikan bentang spun
pile.
 Frame penyangga alat tekan hydraulic, berfungsi untuk menyangga alat tekan
hydraulic, dan memposisikan ketinggian jack hydraulic agar sesuai dengan diameter
spun pile.
c. Sensor pengukur lendutan(dapat digunakan tranducer(lihat Gambar 2) atau dial gauge(lihat
Gambar 3))
d. Alat bantu tulis
e. Alat ukut meteran
f. Crack width gauge(lihat Gambar 5)

Page of
Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

Gambar 2 LVDT Transducer Gambar 3 Dial Gauge


(Sumber : directindustry.com) (sumber : assets.machine-dro.co.uk)

Gambar 4 Seperangkat alat bending test Gambar 5 Crack Width Ruler


(sumber www.minex.bg)

2. Langkah metode pengujian.


a. Lakukan perhitungan perkiraan gaya beban saat benda uji mengalami crack menggunakan
Persamaan(1).
b. Posisikan jarak antar tumpuan sejauh 3/5 dari panjang spun pile, posisikan tumpuan di
area yang mudah untuk melakukan peletakan benda uji, kemudian beri marking pada di
samping sisi dalam tumpuan, untuk mengantisipasi apabila tumpuan bergeser saat
peletakan beban (Lihat Gambar 6).
c. Lakukan marking pada benda uji di 1/5 bentang, tengah bentang, 0.5 m pada sisi kiri
tengah bentang 0.5 m, 0.5 m pada sisi kanan tengah bentang (Lihat Gambar 7)

Page of
Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

Gambar 6 Posisi Tumpuan Benda uji

Gambar 7 Marking pada benda uji


d. Letakan benda uji pada tumpuan menggunakan crane. Posisikan benda uji mengikuti
aturan pada Gambar 1 (Lihat Gambar 8). Gunakan marking pada benda uji sebagai alat
bantu. Kunci kan benda uji pada tumpuan agar beda uji tidak bergeser atau terguling.

Gambar 8 Pemosisian Benda uji diatas tumpuan


e. Atur ketinggian hydraulic jack menyesuaikan diameter spun pile. Beri jarak sekitar 10 cm
antara ujung bawah silinder penyalur beban dengan ujung atas benda uji, agar benda uji
dapat bergeser dengan bebas. (Lihat Gambar 9)

Gambar 9 Atur ketinggian hydraulic jack

Page of
Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

f. Posisikan benda uji berada di tengah-tengah alat uji dan tempelkan silinder penyalur
tekanan ke permukaan benda uji, gunakan marking pada benda uji untuk mempermudah
positioning (lihat Gambar 10)

Gambar 10 Posisi benda uji di dalam peralatan pengujian


g. Pasang sensor pengukur lendutan (LVDT transducer atau dial gauge) pada tengah
bentang benda uji.
h. Lakukan pembebanan secara bertahap dan lakukan pengukuran lendutan. Catat Nilai
Gaya dan Lendutan ketika benda uji mengalami crack pertama kali, dan ketika benda uji
patah. Hitung Besar bending momen crack dan bending momen maksimum menggunakan
Persamaan(3).

Page of
Method Statement
Test Bending Produk Spun Pile

4. SAFETY MANAGEMENT
1. Setiap personal yang berada di lokasi kerja harus mematuhi peraturan keamanan dan
keselamatan bekerja, mengetahui tentang bahaya – bahaya yang bisa terjadi pada setiap
kegiatan pekerjaan dan harus mendapatkan safety induction sebelumnya dari personal K3 yang
ditunjuk untuk memberi pengarahan.
2. Setiap personal saat berada dan bekerja di area kerja harus memakai standard APD (Alat
Pelindung Diri):
- Helmet dengan pengikatnya
- Safety shoes
- Kacamata untuk pengelasan
- Rompi safety
- Hand gloves untuk pengelasan dan perakitan besi beton
- Full body harness (jika sedang bekerja pada ketinggian)
3. Pastikan kondisi kesehatan personel saat bekerja dalam keadaan baik
4. Persiapkan alat dan obat – obatan untuk penanganan pertama saat terjadi kecelakaan
5. Pastikan lingkungan tempat bekerja aman sesuai standar keselamatan dan kesehatan bekerja,
seperti:
- Platform deck kerja harus tertutup penuh, kuat dan tidak berlubang.
- Platform deck kerja harus memiliki railing sebagai pelindung diri dari jatuh
- Lampu penerangan cukup di area kerja.
- Lingkungan terlindung dari cuaca yang mengganggu kesehatan bekerja.
- Akses bekerja cukup dan tidak terhalang oleh material atau peralatan lain
6. Peralatan listrik dan sumber listrik harus dalam kondisi baik, aman dan sudah mendapat
persetujuan untuk digunakan.
7. Persiapkan nomor telepon darurat yang valid dan bisa dihubungi jika terjadi kecelakaan kerja

Page of

Anda mungkin juga menyukai